Pengaruh perspsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah pada motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta.

(1)

Carina Puri Kusuma Devi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah pada motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh persepsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah pada motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta. Dukungan sosial merupakan variabel bebas, dan motivasi berprestasi merupakan variabel tergantung. Subyek dalam penelitian ini adalah 42 laki-laki dan 127 perempuan, dengan rentang usia 14-17 tahun dan duduk di kelas X atau XI. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian skala dukungan sosial. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa terdapat hubungan pengaruh dukungan sosial pada motivasi berprestasi yang terbukti positif dan signifikan dengan nilai p = 0,000 dan nilai F = 39,500. Artinya, terdapat hubungan yang signifikan dalam pengaruh persepsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah pada motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa dukungan sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi diterima.


(2)

HIGH SCHOOL STUDENTS IN YOGYAKARTA

Carina Puri Kusuma Devi

ABSTRACT

This study is aimed to find out the influence of perception family social support and school environment on achievement motivation in the high school students in Yogyakarta.Hypothesis submitted in this research said that there is the influence effect between perception of family social support and school environment on achievement motivation in the high school students in Yogyakarta. Social support is an independent variable, and achievement motivation is not an independent variable. The subject came from 42 males and 127 females,which have range of age between fourteen until seventeen years old and come from grade ten to twelve in the high school.The data was collected by filling the social support’s scale. The method of analysis data that has been used in this research is regression’s analysis. The result of regression’s analysis showed that there is relation the effects of social support on the achievement motivation that have been proven as positive and significant, with score of p = 0,000 and the score of F = 39,500. It is has a meaning that there is significant’s relation in the influence of perception family social support and school environment on achievement motivation in the high school students in Yogyakarta. As final result, hypothesis showed that social support affects positively and significantly against achievement motivation is accepted.


(3)

SKRIPSI

PENGARUH PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN

LINGKUNGAN SEKOLAH PADA MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMA DI YOGYAKARTA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh : Carina Puri Kusuma Devi

109114139

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

HALAMAN MOTTO

“Jika Anda jatuh ribuan kali, berdirilah jutaan

kali karena Anda tidak

akan tahu seberapa dekat Anda dengan kesuksesan dan semua yang

tidak mungkin dapat menjadi mungkin bagi orang yang percaya dan


(7)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Allah dan Yesus Kristus yang senantiasa memberkati, melindungi, menemani, dan memberikan kelancaran dan segala sesuatu yang terbaik bagi kehidupanku.

Alm. Papa dan Mama, Papi Bambang, Oma, Kakung tercinta yang selalu menjadi orang tua terbaik dan motivator utama dalam kehidupanku.

Saudara, Teman-teman di Universitas Sanata Dharma, TLCI, GOPROID JOGJA,POBSI, Mas Beben, Anita, Dita, Kidung Santi, Gisela, Desi, Anggel, Metha, Agnes, Dita, Novavita, Mbak Nia, Latifa, Pino, Engger, Rengga, Agung, Gabriel, Albert, mas Andre dan Adik-Adik

tercinta yang selalu mendukung, membantu,

mengarahkan, mendampingi, mencintai dan

memberikan semangat yang terbaik untuk kelancaran pengerjaan penulisan ini dan bagi masa depanku.


(8)

(9)

vii

PENGARUH PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN

LINGKUNGAN SEKOLAH PADA MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMA DI YOGYAKARTA

Carina Puri Kusuma Devi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah pada motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh persepsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah pada motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta. Dukungan sosial merupakan variabel bebas, dan motivasi berprestasi merupakan variabel tergantung. Subyek dalam penelitian ini adalah 42 laki-laki dan 127 perempuan, dengan rentang usia 14-17 tahun dan duduk di kelas X atau XI. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian skala dukungan sosial. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa terdapat hubungan pengaruh dukungan sosial pada motivasi berprestasi yang terbukti positif dan signifikan dengan nilai p = 0,000 dan nilai F = 39,500. Artinya, terdapat hubungan yang signifikan dalam pengaruh persepsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah pada motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa dukungan sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi diterima.


(10)

viii

THE INFLUENCE OF PERCEPTION FAMILY SOCIAL SUPPORT AND SCHOOL ENVIRONMENT ON ACHIEVEMENT MOTIVATION IN THE

HIGH SCHOOL STUDENTS IN YOGYAKARTA

Carina Puri Kusuma Devi

ABSTRACT

This study is aimed to find out the influence of perception family social support and school environment on achievement motivation in the high school students in Yogyakarta. Hypothesis submitted in this research said that there is the influence effect between perception of family social support and school environment on achievement motivation in the high school students in Yogyakarta. Social support is an independent variable, and achievement motivation is not an independent variable. The subject came from 42 males and 127 females, which have range of age between fourteen until seventeen years old and come from grade ten to twelve in the high school.

The data was collected by filling the social support’s scale. The method of analysis data that has

been used in this research is regression’s analysis. The result of regression’s analysis showed that

there is relation the effects of social support on the achievement motivation that have been proven as positive and significant, with score of p = 0,000 and the score of F = 39,500. It is has a meaning

that there is significant’s relation in the influence of perception family social support and school

environment on achievement motivation in the high school students in Yogyakarta. As final result, hypothesis showed that social support affects positively and significantly against achievement motivation is accepted.


(11)

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kebaikan-Nya sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.Skripsi ini selesai berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si, Dekan Fakultas Psikologi. 2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M. Si Kepala Program Studi Psikologi. 3. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si, dosen pembimbing skripsi. atas waktu,

perhatian, motivasi, bimbingan dan kesabaran.

4. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si, dosen pembimbing akademik.

5. Romo Dr. Agustinus Priyono Marwan, SJ. selaku dosen penguji skripsi. Terimakasih banyak atas waktu, motivasi, bimbingan dan kesabaran yang telah diberikan selama revisi skripsi ini. Romo juga memberikan motivasi dalam kehidupan saya untuk melakukan yang terbaik dan selalu beriman. 6. Ibu Debri Pristinella, M.Si. selaku dosen penguji skripsi. Terimakasih banyak

atas waktu, motivasi, bimbingan dan kesabaran yang telah diberikan selama revisi skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas ilmu dan wawasan psikologis.

8. Seluruh staf Fakultas Psikologi, atas keramahan dan kesabaran dalam pelayanannya.


(13)

xi

9. Kepala Dinas Perijinan Pemerintah Kota Yogyakarta beserta staf yang bertugas atas izin yang telah diberikan.

10.Kepala Sekolah SMA N 2 Yogyakarta, SMA N 3 Yogyakarta, SMA N 6 Yogyakarta, SMA N 8 Yogyakarta, SMA N 9 Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, SMA Bopkri 2 Yogyakarta atas izin yang telah di berikan untuk pengambilan data.

11.Guru-guru Sekolah SMA N 2 Yogyakarta, SMA N 3 Yogyakarta, SMA N 6 Yogyakarta, SMA N 8 Yogyakarta, SMA N 9 Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, SMA Bopkri 2 Yogyakarta atas izin untuk menggunakan waktunya dalam pengambilan data.

12.Siswa-siswa SMA Sekolah SMA N 2 Yogyakarta, SMA N 3 Yogyakarta, SMA N 6 Yogyakarta, SMA N 8 Yogyakarta, SMA N 9 Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, SMA Bopkri 2 Yogyakarta atas partisipasinya menjadi responden dalam pengambilan data. 13.Alm. Papa dan Mama, Papi Bambang, Oma dan Kakung mereka orang tua

yang selalu kucintai. Terimakasih karena Papa, mama, Papi, Oma, Kakung dan adik-adik yang telah merawat, membesarkan, men support dengan penuh kasih sayang dan ke ikhlasan.

14.Mas Beben, Dek Anita, Ditta, Kidung Santi, Gisela, Desi, Anggel, Metha, Agnes, Dita, Novavita, Mba Nia, Mba Niken, Pino, Engger, Gabriel, Agung, Rengga, Mas Andre, indah, teman-teman TLCI, GOPROIDJOGJA, POBSI, dan beberapa pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas Doa, pendampingan, dukungan, dan motivasinya.


(14)

(15)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 4

C. Tujuan penelitian ... 4

D. Manfaat penelitian ... 4

1. Manfaat teoritis ... 4


(16)

xiv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Motivasi Berprestasi ... 5

1. Definisi Motivasi Berpestasi ... 5

2. Ciri-Ciri Individu dengan Motivasi Berprestasi Tinggi ... 6

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi ... 7

4. Aspek-Aspek Motivasi Berprestasi ... 9

B. Dukungan Sosial ... 11

1. Pengertian Dukungan Sosial ... 11

2. Sumber Dukungan Sosial ... 12

3. Aspek-Aspek Dukungan Sosial ... 13

C. Persepsi Dukungan Sosial ... 14

D. Dinamika Penelitian ... 15

E. Skema Penelitian ... 15

F. Hipotesis ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

A. Jenis Penelitian ... 17

B. Variabel Penelitian ... 17

1. Variabel Bebas ... 17

2. Variabel Tergantung ... 17

C. Definisi Operasional ... 18

D. Subjek Penelitian ... 18

E. Metode Pengambilan Data ... 19


(17)

xv

1. Skala Dukungan Sosial ... 22

2. Skala Motivasi Berprestasi ... 23

G. Validitas dan Reliabilitas ... 29

1. Uji Validitas ... 29

2. Uji Reliabilitas ... 30

H. Metode Analisis Data ... 33

1. Uji Regresi ... 33

2. Uji Asumsi ... 33

3. Uji Hipotesis ... 35

I. Prosedur Pengambilan Data ... 36

1. Tahap Persiapan ... 36

2. Tahap Pelaksanaan ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Pelaksanaan Penelitian ... 39

B. Data Demografis Subjek Penelitian ... 41

C. Hasil Analisis Penelitian ... 42

1. Deskripsi Data Penelitian ... 42

2. Uji Asumsi... 44

3. Uji Hipotesis ... 45

D. Pembahasan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Kesimpulan ... 49


(18)

xvi

1. Subjek Penelitian ... 49

2. Lembaga Pendidikan ... 50

C. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN ... 53

DAFTAR TABEL Tabel 1. Blue Print Skala Try Out Dukungan Sosial ... 22

Tabel 2. Blue Print Skala Tryout Motivasi Berprestasi ... 23

Tabel 3. Skor Butir-Butir Favorable Skala ... 25

Tabel 4. Skor Buti-Butir Unfavorable Skala ... 26

Tabel 5. Skala Dukungan Sosial setelah Tryout ... 26

Tabel 6. Skala Motivasi Berprestasi setelah Tryout ... 28

Tabel 7. Reliabilitas Dukungan Sosial ... 32

Tabel 8. Reliabilitas Motivasi Berprestasi ... 32

Tabel 9. Data Demografis Subjek ... 41

Tabel 10. Data Demografis Tempat Tinggal... 42

Tabel 11. Deskripsi Data Penelitian ... 42

Tabel 12. Hasil Uji Asumsi ... 44

Tabel 13. Regresi Dukungan Sosial pada Motivasi Berprestasi ... 45


(19)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis Data... 53 Lampiran 2. Skala Penelitian ... 58 Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian ... 71


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Status remaja menimbulkan keraguan peran. Dalam masa tersebut banyak perubahan. Salah satu perubahan adalah perubahan emosi (Hurlock, 1981). Remaja yang baik dibentuk sejak dini di dalam keluarga, karena keluarga merupakan lingkungan utama yang mempengaruhi perkembangan anak. Remaja khususnya pada masa SMA, mengarah pada proses kedewasaan. Pada masa ini remaja banyak mengalami masalah motivasi berprestasi.

Remaja dihadapkan pada tahap perkembangan yang harus dilalui. Havighust (dalam Fuhrmann, 1990) menyebutkan bahwa tugas-tugas perkembangan remaja adalah membentuk hubungan lebih dewasa dengan teman lawan jenis, mencapai peran social secara maskulin atau feminim sesuai jenis kelamin, menerima kondisi fisik, mencapai kematangan emosional, mengenali nilai-nilai etika dalam mengatur tingkah laku, dan membentuk keinginan dan tingkah laku dan bertanggung jawab secara sosial.

Motivasi berprestasi menjadi salah satu bekal dalam meraih kesuksesan bagi remaja. McClelland (1987) dan Atkinson (dalam Djiwandono, 2002) menyatakan motivasi yang paling penting adalah


(21)

motivasi berprestasi. Seorang remaja berjuang dan berusaha dengan gigih untuk mencapai keberhasilan. Dukungan seorang guru yang menampilkan karakter positif di hadapan para siswa dan mengajar dengan efektif membangkitkan motivasi berprestasi siswa (Neta Sepfitri, 2011). Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk berprestasi dengan melibatkan siswa secara langsung dalam menciptakan lingkungan sekolah yang baik. Sarlito (1982) menambahkan guru dan orang tua harus memberikan pujian atas keberhasilan siswa guna meningkatkan prestasi siswa.

Motivasi berprestasi seorang siswa dipengaruhi oleh dukungan sosial (Ahmed dkk, 2010). Dukungan sosial tersebut diperoleh dari orang tua, guru dan lingkungan sosial siswa. Siswa yang mendapatkan dukungan orang tua tampak memiliki motivasi dan emosi posotif. Dukungan orang tua, berfungsi memberikan penguatan bagi remaja dalam menumbuhkan rasa aman untuk melakukan partisipasi aktif dan eksplorasi dalam kehidupan, yang pada akhirnya menumbuhkan rasa percaya diri pada remaja dalam menghadapi situasi baru dalam kehidupannya.

House dan Kalin (dalam Iksan, 2013) menyatakan bahwa dukungan sosial orang tua merupakan suatu tindakan yang bersifat membantu. Dengan demikian dukungan sosial orang tua sangat penting dan berpengaruh pada remaja dalam mengembangkan segala aspek dan kemampuan yang dimiliki seorang remaja. Orang tua yang memberikan dorongan kepada remaja pada tugas-tugas yang sulit dan memberikan umpan balik atau reward ketika remaja telah menyelesaikan suatu tugas,


(22)

mendorong remaja untuk mempunyai motivasi berprestasi tinggi (McClelland dalam Schultz & Schultz, 1994). Motivasi berprestasi juga dipengaruhi oleh presepsi hubungan baik siswa remaja dan guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa lingkungan sekolah sangat berpengaruh dalam perkembangan remaja (Susilowati, 2006).

Menumbuhkembangkan motivasi berprestasi pada siswa remaja tidaklah mudah. Perhatian dari orang tua dan lingkungan sekolah yang rendah merupakan salah satu penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi berprestasi pada kalangan remaja. Orang tua dan lingkungan sekolah perlu bekerjasama dengan baik untuk menumbuhkan motivasi berprestasi dengan memberikan dukungan kepada seorang remaja.

Penelitian (Yuanjaya, 2014) menyatakan bahwa pelajar SMA Yogyakarta mempunyai masalah yang tidak dapat dihindari, seperti persoalan siswa tidak naik kelas atau siswa pindah ke sekolah lain karena siswa yang mempunyai kasus disekolah yang lama. Remaja biasanya belum mampu mengontrol emosi sehingga menimbulkan permasalahan, karena kurangnya dukungan sekolah serta hubungan dengan orang tua terhadap siswa. Hal tersebut memperkuat pernyataan dalam permasalahan yang sedang terjadi di kalangan remaja, khususnya di Yogyakarta permasalahan akademik dalam motivasi berprestasi dan dukungan sosial. Penelitian ini dilakukan pada remaja yang sedang menempuh pendidikan di SMA di Yogyakarta, dengan melihat pengaruh persepsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah pada motivasi berprestasi.


(23)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut: apakah persepsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah berpengaruh pada motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh persepsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah pada motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian Manfaat Teoretis

Penelitian diharapkan memberikan masukan untuk memperluas wacana dalam bidang psikologi pendidikan, perkembangan, dan sosial. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk para keluarga dan lingkungan sekolah dalam memberikan dukungan sosial pada remaja guna meningkatkan motivasi berprestasi.


(24)

5 BAB II

LANDASAN TEORI

A. MOTIVASI BERPRESTASI 1. Definisi Motivasi Berprestasi

Menurut (McClelland,1987), motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berubah dalam kondisi yang efektif. Motivasi berprestasi merupakan kebutuhan yang kuat untuk berprestasi berkaitan dengan sejauh mana orang tersebut termotivasi untuk melaksanakan tugasnya. Motivasi berprestasi (achievement motivation) merupakan keinginan menyelesaikan sesuatu dalam mencapai standar kesuksesan. Motivasi berprestasi dapat didefinisikan sebagai keinginan untuk unggul atau kekuatan bawaan dimana seorang individu ingin berhasil.

Menurut Murray (dalam Beck, 1998), motivasi berprestasi adalah suatu keinginan untuk mengatasi hambatan, melatih kekuatan, dan berusaha untuk melakuan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin. Selain itu motivasi berprestasi dapat meramalkan keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasi. Masa kritis pertumbuhan motivasi berprestasi adalah pada usia sekolah ketika remaja membentuk kebiasaan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar (Hurlock,1993). Penelitian Kagan (dalam Hurlock, 1993) juga menunjukan bahwa tingkat motivasi berprestasi pada masa usia sekolah mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi


(25)

pada masa dewasa.

(Woolfolk, 1993) mengungkapkan bahwa pengertian motivasi berprestasi adalah suatu keinginan untuk berhasil dan berusaha keras dan mengungguli orang lain berdasarkan suatu standar mutu tertentu. Senada ungkapkan Santrock (2003), motivasi berprestasi (achievement motivation) adalah keinginan menyelesaikan sesuatu untuk mencapai suatu standar kesuksesan dalam melakukan suatu usaha dengan tujuan mencapai kesuksesan. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Slavin (1994), bahwa motivasi berprestasi adalah keinginan untuk mencapai sukses dan berpartisipasi dalam kegiatan, sukses tergantung pada upaya dan kemampuan individu.

Dari beberapa definisi di atas disimpulkan bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan atau keinginan dari dalam diri untuk mencapai kesuksesan setinggi mungkin dan bertujuan untuk berhasil dalam mencapai prestasi, sehingga individu akan berusaha keras dalam pencapaian prestasi belajar.

2. Ciri-ciri Individu dengan Motivasi Berprestasi Tinggi

Menurut McClelland (dalam Sukadji, 2001) ciri-ciri individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi sebagai berikut:

1. Selalu berusaha, tidak mudah menyerah dalam mencapai suatu kesuksesan maupun dalam berkompetisi, dengan menentukan sendiri standard prestasi yang memiliki arti.


(26)

tugas-tugas rutin, tetapi menampilkan hasil yang lebih baik pada tugas-tugas-tugas-tugas khusus yang memiliki arti bagi individu tersebut.

3. Cenderung mengambil resiko yang wajar (bertaraf sedang) dan diperhitungkan. Tidak melakukan hal-hal yang dianggapnya terlalu mudah ataupun terlalu sulit.

4. Dalam melakukan suatu tindakan tidak didorong atau dipengaruhi oleh reward (hadiah atau uang).

5. Mencoba memperoleh umpan balik.

6. Mencermati lingkungan dan mencari kesempatan/peluang. 7. Bergaul lebih baik memperoleh pengalaman.

8. Menyenangi situasi menantang, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan.

9. Cenderung mencari cara-cara yang unik dalam menyelesaikan suatu masalah.

10. Kreatif.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Berprestasi

McClelland (dalam Sukadji, 2001) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motivasi berprestasi, adalah:

1. Harapan orangtua terhadap anaknya

Orang tua yang mengharapkan remaja bekerja keras dan berjuang untuk mencapai sukses mendorong remaja tersebut untuk bertingkah laku yang mengarah kepada pencapaian prestasi. Orang tua dari remaja yang berprestasi melakukan beberapa usaha khusus


(27)

untuk meningkatkan prestasi.

2. Pengalaman pada tahun-tahun pertama kehidupan

Perbedaan pengalaman masa lalu pada setiap remaja menyebabkan kecendrungan untuk berprestasi tinggi atau rendah pada diri remaja. Hal tersebut dipelajari pada masa kanak-kanak awal, terutama melalui interaksi dengan orangtua dan “significant others”

3. Latar belakang budaya tempat individu tersebut dibesarkan

Remaja yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan keuletan, kerja keras, sikap inisiatif dan kompetitif, serta suasana yang selalu mendorong remaja untuk memecahkan masalah secara mandiri tanpa dihantui perasaan takut gagal, mengembangkan hasrat untuk berprestasi tinggi.

4. Peniruan tingkah laku

Melalui “observational learning” remaja meniru banyak karateristik dari model, termasuk dalam kebutuhan untuk berprestasi, jika model tersebut memiliki motif dalam tingkatan tertentu.

5. Lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung

Iklim belajar yang menyenangkan, tidak mengancam, memberi semangat dan sikap optimis bagi remaja dalam belajar, cenderung mendorong remaja tertarik untuk belajar, memiliki toleransi terhadap suasana kompetisi dan tidak khawatir pada kegagalan.


(28)

4. Aspek – Aspek Motivasi Berprestasi

(McClelland, 1987) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi memiliki beberapa aspek, yaitu:

a. Tanggung Jawab Pribadi

Remaja dengan tanggung jawab pribadi yang tinggi menunjukan hasil dari pekerjaannya. Remaja dengan tanggung jawab pribadi dapat merasakan kepuasan atas kegiatannya. Remaja dengan tanggung jawab pribadi rendah kurang menunjukan prestasi kerjanya.

b. Kebutuhan Akan Umpan Balik

Remaja dengan motivasi berprestasi yang tinggi membutuhkan umpan balik atas hasil kerjanya. Remaja dengan kebutuhan umpan balik yang rendah, kurang menunjukan prestasinya.

c. Kreatif – Inovatif

Remaja dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung bertindak kreatif, dengan mencari cara baru untuk menyelesaikan tugas seefisien dan seefektif mungkin bahkan cenderung untuk tidak menyukai pekerjaan rutin dengan pekerjaan yang sama dari waktu ke waktu. Pada saat dihadapkan pada tugas atau pekerjaan yang rutin, remaja akan mencari cara lain untuk menghindari namun tetap menyelesaikan tugas. Sedangkan remaja dengan motivasi


(29)

berprestasi rendah, menyukai pekerjaan berstruktur yang remaja tidak harus menentukan sendiri apa yang harus mereka kerjakan dan bagaimana cara mengerjakan. Pekerjaan yang rutin sangat disenangi karena mereka tidak harus memikirkan inovasi yang baru.

d. Mempertimbangkan Resiko

Remaja dengan motivasi berprestasi yang tinggi mempertimbangkan resiko yang dihadapi sebelum memulai suatu pekerjaan dan memilih tugas yang tidak begitu sulit, yang menantang kemampuan untuk mengerjakan namun masih memungkinkan untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Seorang remaja dengan motivasi berprestasi rendah, memilih tugas yang sangat mudah. Pemilihan ini dilakukan dengan alasan tugas yang sangat mudah mendatangkan keberhasilan. e. Waktu penyelesaian tugas

Remaja dengan motivasi berprestasi tinggi berusaha menyelesaikan tugas dengan waktu secepat mungkin dan seefisien mungkin. Seorang remaja dengan motivasi berprestasi yang rendah kurang tertantang untuk menyelesaikan tugas secepat mungkin bahkan cenderung dengan waktu yang cukup lama, menunda pekerjaan dan tidak efisien.


(30)

B. Dukungan Sosial

1. Pengertian Dukungan Sosial

Dukungan sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang lain yang menunjukan bahwa seseorang individu dicintai dan diperhatikan, dihargai, dihormati, dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban timbal balik (King, 2010). Rook (dalam Smet, 1994) mengatakan dukungan sosial merupakan salah satu fungsi dari ikatan sosial, dan ikatan-ikatan sosial tersebut menggambarkan tingkat kualitas umum dari hubungan interpersonal.

Dukungan sosial mengacu pada kenyamanan, kepedulian, penghargaan, atau bantuan yang dirasakan remaja yang diterima dari orang lain atau kelompok (Sarafino, 1997). Dukungan sosial membuat seorang remaja merasa nyaman, dicintai, dihargai, dan dibantu oleh orang lain maupun suatu kelompok. Senada dengan ungkapkan Taylor (2012), dukungan sosial adalah informasi dari orang yang dicintai dan dipedulikan, dihormati dan dihargai, serta bagian dari hubungan dan kewajiban bersama.

Menurut Sarason (Baron & Byrne, 2005), dukungan sosial adalah kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh orang lain. Dukungan sosial yang dirasakan seorang remaja dapat diterima dari berbagai pihak, yang diberikan baik secara disadari maupun tidak disadari oleh pemberi dukungan. Sedangkan menurut Gottlieb (dalam Smet, 1994), dukungan sosial terdiri dari informasi


(31)

atau nasehat verbal maupun non-verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran orang lain dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. Dukungan sosial dapat berupa informasi atau nasehat, bantuan nyata, dan tindakan orang lain yang bermanfaat secara emosional bagi individu.

Berdasarkan beberapa pengertian dukungan sosial di atas, dukungan sosial adalah kenyamanan, kepedulian, penghargaan, dan bantuan yang diterima remaja di dalam lingkungan.

2. Sumber-sumber Dukungan Sosial

Dukungan sosial dapat diterima remaja dari orang-orang yang dikasihi, orang terdekat, maupun orang yang dihargai dan dihormati. Sarafino (1994) mengatakan bahwa dukungan sosial dapat berasal dari:

(1) Orang-orang sekitar remaja yang termasuk kalangan berarti baginya (signification others) seperti : keluarga, teman dekat atau rekan. Hubungan dengan kalangan significant others merupakan hubungan yang menempati bagian terbesar dari kehidupan seorang remaja dan menjadi sumber dukungan sosial yang sangat potensial.

(2) Profesional, seperti psikolog, guru atau dokter, yang berguna untuk menganalisis secara klinis maupun psikis.

Dari pernyataan tersebut, dukungan yang berasal dari keluarga dan profesional (guru) dapat memberikan efek yang sangat besar bagi


(32)

fungsi psikologi seseorang (Taylor, 2003). 3. Aspek-aspek Dukungan Sosial

Dukungan sosial menurut Cohen dan McKay; Cortona dan Russel; House Schaefer, Coyne dan Lazarus dan Wills (dalam Sarafino, 1994) memiliki beberapa komponen sebagai berikut:

a. Dukungan emosional (emotional support)

Dukungan sosial merupakan dukungan yang melibatkan kelekatan, jaminan dan keinginan untuk percaya pada orang lain, sehingga seseorang yakin bahwa orang lain tersebut mampu memberikan perhatian, cinta dan kasih sayang.

b. Dukungan Penghargaan (esteem support)

Dukungan penghargaan merupakan dukungan peran sosial yang meliputi umpan balik yang bertujuan untuk membangkitkan perasaan berharga atas diri seseorang.

c. Dukungan Instrumental (instrumental support)

Dukungan instrumental merupakan dukungan yang menyediakan sarana untuk mempermudah dalam membantu orang lain yang di wujudkan dalam bentuk bantuan material atau jasa. d. Dukungan informasi (Information support)

Dukungan informasi merupakan dukungan dalam pemberian informasi untuk membantu memecahkan masalah pribadi. Pemberian bantuan terdiri atas pemberian nasehat, pengarahan, dan keterangan yang dibutuhkan seseorang.


(33)

e. Dukungan jaringan sosial (Network support)

Dukungan jaringan sosial merupakan dukungan dengan memberikan rasa kebersamaan dalam kelompok, berbagi dalam hal minat dan aktivitas sosial.

C. Persepsi Dukungan Sosial

Rakhmat (2005) menyatakan bahwa persepsi adalah pengamatan tentang obyek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Chaplin (dalam Desmita, 2010) mengartikan persepsi sebagai proses mengetahui, mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera.

Selain itu Gordon (dalam Yudhiwati, 2005) menyatakan persepsi remaja memiliki perbedaan dalam penglihatan maupun pemahaman terhadap suatu peristiwa atau objek. Seorang remaja memiliki persepsi masing-masing tergantung pada kecenderungan dalam mempersepsikan sesuatu objek meski objek yang diterima sama.

Berdasarkan pengertian di atas persepsi merupakan penilaian dari dalam diri yang diterima oleh sistem alat indera manusia. Persepsi bersifat subyektif tergantung bagaimana remaja melihat dan memahami hal yang sama dengan cara yang sama dan dapat menghasilkan persepsi yang berbeda.


(34)

D. DINAMIKA PENELITIAN

Remaja sangat memerlukan dukungan sosial yang meliputi dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial. Santoso (2010) menjelaskan bahwa motivasi remaja dipengaruhi oleh persepsi dukungan sosial. Motivasi berprestasi remaja termasuk motivasi yang memerlukan dukungan sosial.

E. SKEMA PENELITIAN

KETERANGAN :

Presepsi dukungan sosial yang muncul dari significant other (Orang tua atau guru) berupa dukungan emosional, penghargaan, instrumen, informasi, dan jaringan sosial akan mempengaruhi motivasi berprestasi seorang siswa.

PRESEPSI DUKUNGAN

SOSIAL

SUMBER DUKUNGAN SOSIAL (SIGNIFICANT OTHER DAN GURU)

SISWA YANG MEMPUNYAI MOTIVASI BERPRESTASI


(35)

F. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis penelitian ini adalah, persepsi dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah berpengaruh pada motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta.


(36)

17 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif banyak menggunakan penjabaran, mulai dari pengumpulan data, analisis data, serta penampilan hasilnya (Arikunto, 2010). Pengaruh ubahan bebas pada ubahan terikat dihitung dengan regresi linear.

B. VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel tergantung sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasi nilainya mempengaruhi nilai variabel yang lain (Mustafa, 2009).Variabel bebas dalam penelitian ini ialah dukungan sosial.

2. Variabel Tergantung

Variabel tergantung adalah suatu variabel yang variasi nilainya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variasi nilai variabel lainnya (Mustafa, 2009). Dalam penelitian ini variabel tergantung ialah motivasi berprestasi.


(37)

C. DEFINISI OPERASIONAL a. Dukungan Sosial

Pengukuran dukungan sosial dilakukan dengan skala dukungan sosial. Indikator dari skala dukungan sosial menggunakan lima aspek dari teori dukungan sosial, yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial. b. Motivasi Berprestasi

Pengukuran motivasi berprestasi dilakukan dengan skala motivasi berprestasi. Indikator dari skala motivasi berprestasi menggunakan lima aspek dari teori motivasi berprestasi, yaitu tanggung jawab pribadi, kebutuhan akan umpan balik, kreatif-inovatif, mempertimbangkan resiko, dan waktu penyelesaian tugas.

D. SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA kelas X (sepuluh) dan kelas XI (sebelas) tahun ajaran 2015/2016 di Yogyakarta. Alasan pemilihan kelas X dan XI ini adalah subjek tidak sedang menjalani tryout atau latihan ujian untuk ujian nasional. Para siswa-siswi kelas X dan XI sedang berkonsentrasi untuk meningkatkan prestasi mereka.

Karakter subjek dalam penelitian ini adalah : a. Siswa-Siswi


(38)

c. Sedang mengikuti pendidikan formal Sekolah Menengah Atas kelas X dan XI

E. METODE PENGAMBILAN DATA

Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling, yaitu memilih subjek dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008). Pertimbangan pemilihan subjek adalah subjek berusia 14-17 tahun, berada di kelas X dan XI serta tidak sedang menjalani ujian sekolah. Peneliti memilih beberapa SMA di Yogyakarta sebagai berikut :

1. SMA N 2 Yogyakarta 2. SMA N 3 Yogyakarta 3. SMA N 6 Yogyakarta 4. SMA N 8 Yogyakarta 5. SMA N 9 Yogyakarta

6. SMA Santa Maria Yogyakarta 7. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta 8. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta 9. SMA Bopkri 1 Yogyakarta 10.SMA Bopkri 2 Yogyakarta 11.SMK PIRI Yogyakarta


(39)

F. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini pengukuran menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat seseorang atau sekelompok orang mengenai dukungan sosial dan motivasi berprestasi.

1. Skala Dukungan Sosial

Item-item pernyataan skala dukungan sosial disusun berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial yang terdiri dari pernyataan favorable atau pernyataan yang mendukung dan unfavorable atau pernyataan yang tidak mendukung. Skala dukungan sosial menggunakan empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pada skala ini terdapat 50 item yang bersifat favorable, dan 50 item yang bersifat unfavorable. Perolehan skor pada skala ini menunjukan tingkat dukungan sosial subjek. Semakin tinggi skor dukungan sosial menunjukan bahwa subjek memperoleh dukungan sosial yang tinggi. Sebaliknya jika skor dukungan sosial rendah maka tingkat dukungan sosial subjek juga rendah.

Penyusunan skala dukungan sosial ini disusun berdasarkan indikator dalam aspek-aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh (Sarafino,1994), yaitu:

a. Dukungan Emosional b. Dukungan Penghargaan c. Dukungan Instrumental


(40)

d. Dukungan Informasi e. Dukungan Jaringan sosial 2. Skala Motivasi Berprestasi

Item-item pernyataan dari skala motivasi berprestasi disusun berdasarkan aspek-aspek motivasi berprestasi yang terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable dengan empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pada skala ini terdapat 50 item yang bersifat favorable, dan 50 item yang bersifat unfavorable. Perolehan skor pada skala ini menunjukan tingkat motivasi berprestasi subjek. Semakin tinggi skor motivasi berprestasi menunjukan bahwa subjek memperoleh motivasi berprestasi yang tinggi. Sebaliknya jika skor motivasi berprestasi rendah maka tingkat motivasi berprestasi subjek juga rendah.

Penyusunan Skala Motivasi berprestasi disusun berdasarkan indikator dalam aspek-aspek motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh McClelland, (1987) yaitu:

a. Tanggung Jawab Pribadi b. Kebutuhan Akan Umpan Balik c. Kreatif – Inovativ

d. Mempertimbangkan Resiko e. Waktu Penyelesaian Tugas


(41)

Tabel 1:

Blue Print Skala Try Out Dukungan Sosial

No Aspek Indikator Item Jumlah Persentase

Favorable Unfavorable

1 Dukungan

Emosional

- Perhatian

- Peduli

- Empati, dan kasih sayang - Motivasi 1, 6 5 3 2 11, 48 37, 45 41 10 20%

2 Dukungan

Penghargaan

- Menghargai

- Di terima oleh keluarga

- Penilaian positif terhadap individu yang

bersangkutan 4 15, 9 31, 23 12, 40 36 30, 44 10 20%

3 Dukungan

Instrumental

- Bantuan langsung berupa materi

- Bantuan langsung berupa tindakan

26, 27, 32

7, 12

13, 33

14, 34, 35

10

20%

4 Dukungan

Informasi

- Membantu

memecahkan masalah

- Memberikan nasehat/solusi,

alternatif, saran dan

bimbingan

38,43,17

46, 47

28, 29

16, 20, 49

10


(42)

5 Dukungan

Jaringan Sosial

- Ikut serta dalam aktifitas kelompok

- Memberikan rasa kebersamaan dalam

kelompok

10, 39, 42

8, 18

21, 50

19, 24, 25

10

20%

Total 25 25 50 100%

Berdasarkan uji coba terhadap 50 item, diperoleh hasil berupa 45 item valid yaitu item nomor: 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50. Setelah data ditabulasikan, pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, dengan mengkorelasikan skor item instrumen dalam suatu faktor. Selainitu juga mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya lebih dari 0,3 faktor tersebut merupakan construct yang kuat (Sugiyono,2011). Berdasarkan hasil uji coba SPSS, lima item memiliki nilai di bawah 0,3 yaitu item nomor : 3, 10, 18, 39, 42. Semua item valid digunakan sebagai alat ukur penelitian.

Tabel 2:

Blue Print Skala Tryout Motivasi Berprestasi

No Aspek Indikator Item jumlah Persentase

Favorable Unfavorable 1 Tanggung Jawab -Memilki tanggung

jawab atas tugas-tugas

yang diberikan

-Memiliki rasa

1,8

2,3,14

6, 10

7, 15, 22

10 =(10/50)x10

0


(43)

kepercayaan diri yang

besar

2 Kebutuhan Akan

Umpan Balik

-Memperhatikan kesalahan-kesalahan

yang dilakukan

-Menyukai umpan balik

20, 39, 42

24,35

11, 34

21, 25, 37

10

20%

3 Kreatif-inovatif -Bertindak secara aktif dan kreatif

-Tidak menyukai pekerjaan rutin

31, 32 36,

45

16

29, 26

18, 30, 33

10

20%

4 Mempertimbangk

an Resiko

-Mengerjakan tugas sesuai kemampun

-Berani menanggung resiko bila mengalami

kegagalan

-Cenderung memilih tugas yang tidak begitu

sulit 4, 9 12, 5 13 43, 44 46 47, 48 10 20%

5 Waktu

Penyelesaian

Tugas

-Cenderung efisien dalam mengerjakan

tugas

-Berusaha

menyelesaikan tugas

dengan cepat dan

seefisien mungkin

17, 23, 28

19, 27

41, 49

40, 38, 50

10

20%


(44)

Berdasarkan uji coba terhadap 50, diperoleh hasil berupa 40 item valid yaitu item nomor : 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 38, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50. Setelah data ditabulasikan, validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor. Selainitu juga mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya di atas 0,3 faktor tersebut merupakan construct yang kuat (Sugiyono,2011). Berdasarkan hasil uji coba SPSS, sepuluh item memiliki nilai di bawah 0,3 yaitu item nomor : 4, 5, 25, 32, 34, 35, 36, 37, 39, 42. Semua item yang valid digunakan sebagai alat ukur penelitian.

Berikut skor subjek terhadap pernyataan positif (favorable) Skala Dukungan Sosial dan Skala Motivasi berprestasi.

Tabel 3:

Skor butir-butir favorable Skala

Respon Skor

Sangat Sesuai (SS) 4

Sesuai (S) 3

Tidak Sesuai (TS) 2

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1

Semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi dukungan sosial yang diterima. Semakin rendah skor subjek, maka semakin rendah dukungan sosial yang diterima oleh subjek.


(45)

Berikut skor subjek terhadap pernyataan (unfavorable) Skala Dukungan Sosial dan Skala Motivasi berprestasi.

Tabel 4:

Skor butir-butir unfavorable Skala

Respon Skor

Sangat Sesuai (SS) 1

Sesuai (S) 2

Tidak Sesuai (TS) 3

Sangat Tidak Sesuai (STS) 4

Semakin tinggi skor subjek, maka semakin rendah dukungan sosial yang diterima. Semakin rendah skor subjek, maka semakin tinggi dukungan sosial yang diterima oleh subjek.

Tabel 5:

Skala Dukungan Sosial setelah Tryout

No Aspek Indikator Item Terpakai Item Gugur

Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable

1 Dukungan

Emosional

- Perhatian

- Peduli

- Empati, dan kasih sayang

- Motivasi

1, 6

5

2

11, 48

37, 45


(46)

2 Dukungan

Penghargaan

- Menghargai

- Di terima oleh keluarga

- Penilaian positif terhadap individu yang bersangkutan 4 15, 9 31, 23 12, 40 36 30, 44 - -

3 Dukungan

Instrumental

- Bantuan langsung berupa materi

- Bantuan langsung berupa tindakan

26, 27, 32

7, 12

13, 33

14, 34, 35

- -

4 Dukungan

Informasi - Membantu memecahkan masalah - Memberikan nasehat/solusi,

alternatif, saran dan

bimbingan

38,43,17

46, 47

28, 29

16, 20, 49

- -

5 Dukungan

Jaringan Sosial

- Ikut serta dalam aktifitas kelompok

- Memberikan rasa kebersamaan dalam

kelompok

8,

21, 50

19, 24, 25

10,39,42

18

-


(47)

Tabel 6:

Skala Motivasi Berprestasi setelah Tryout

No Aspek Indikator Item Terpakai Item Gugur

Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable

1 Tanggung Jawab -Memilki tanggung jawab atas

tugas-tugas yang

diberikan

-Memiliki rasa kepercayaan diri

yang besar

1,8

2,3,14,22

6, 10

7, 15, - -

2 Kebutuhan Akan

Umpan Balik

-memperhatikan

kesalahan-kesalahan yang

dilakukan

-Menyukai umpan balik 20, 24, 11, 21, 39,42 35 34 25,37

3 Kreatif-inovatif -Bertindak secara aktif dan kreatif

-Tidak menyukai pekerjaan rutin

31, 45

16

29, 26

18, 30, 33

32,36

-

4 Mempertimbang

kan Resiko

-Mengerjakan tugas sesuai kemampun -Berani menanggung resiko bila mengalami 9, 12 43, 44 46 4 5 -


(48)

kegagalan

-Cenderung memilih tugas yang tidak

begitu sulit

13 47, 48

5 Waktu

Penyelesaian

Tugas

-Cenderung efisien dalam mengerjakan

tugas

-Berusaha menyelesaikan

tugas dengan cepat

dan seefisien

mungkin

17, 23, 28

19, 27

41, 49

38, 40,50 - -

Total 19 21 7 3

G. Validitas dan Reliabilitas

Akurasi dan kecermatan data hasil pengukuran tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukurnya (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini, validitas dan reliabilitas pada skala dukungan sosial dan skala motivasi berprestasi diuji dengan cara seperti dibawah ini.

1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya, sejauh mana skala tersebut mampu mengukur atribut yang dirancang untuk mengukur. Tingkat validitas sangat menentukan apakah suatu skala berguna atau tidak (Azwar,2012).


(49)

Jenis validitas dalam penelitian ini adalah validitas isi. Seberapa besar derajat alat tes mengukur representasi isi yang diperoleh melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau professional judgement (Azwar, 2012).

a. Validitas Dukungan Sosial

Skala Dukungan Sosial terdiri dari 45 item dengan pembagian 9 item masuk ke dalam aspek Dukungan Emosional, 10 item masuk ke dalam aspek Dukungan Penghargaan, 10 item masuk ke dalam aspek Dukungan Instrumental, 10 item masuk ke dalam aspek Dukungan Informasi dan 6 item masuk ke dalam aspek Dukungan Jaringan Sosial.

b. Validitas Motivasi Berprestasi

Skala Motivasi Berprestasi terdiri dari 40 item dengan pembagian 10 item masuk ke dalam aspek Tanggung Jawab, 4 item masuk ke dalam aspek Kebutuhan akan Umpan Balik, 8 item masuk ke dalam aspek Kreatif-inovatif, 8 item masuk ke dalam aspek Mempertimbangkan resiko dan 10 item masuk ke dalam aspek Waktu Penyelesaian Tugas.

2. Uji Reliabilitas

Pengukuran yang reliable yaitu suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data dengan tingkat reliabilitas tinggi (Azwar, 2012). Apabila dilakukan beberapa kali pengukuran terhadap subyek yang sama, maka akan diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama selama


(50)

aspek yang diukur dalam diri subyek tersebut belum berubah (Azwar, 2012).

Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas dalam rentang 0,0 sampai dengan 1,0. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,0 maka semakin tinggi reliabilitas. Semakin rendah koefisien reliabilitas mendekati angka 0, maka semakin rendah reliabilitas. Koefisien reliabilitas yang dianggap memuaskan adalah koefisien reliabilitas dengan angka 0,9. Hal tersebut berarti alat ukur hanya menampakan error sebanyak 10% dari variasi skor skala (Azwar, 2012).

Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan statistic alpha cronbach. Program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16 for Windows digunakan untuk mempermudah pengujian reliabilitas skala Dukungan Sosial dan Skala Motivasi Berprestasi.

Uji reliabilitas dilakukan pada 190 orang siswa-siswi kelas X atau XI SMA di Yogyakarta. Hasil uji reliabilitas skala Dukungan Sosial dan Motivasi Berpestasi adalah:

1. Nilai reliabilitas Skala Dukungan Sosial dengan 45 item sebesar 0,944. Nilai 0,944 dalam koefisien reliabilitas menunjukan bahwa Skala Dukungan Sosial memiliki tingkat keajegan yang tinggi sebagai alat ukur.


(51)

Tabel 7:

Reliabilitas Dukungan Sosisal Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

,943 ,944 50

2. Nilai reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi dengan 40 item sebesar 0,893. Nilai 0,893 dalam koefisien reliabilitas menunjukan bahwa Skala Motivasi Berprestasi memiliki tingkat keajegan yang tinggi sebagai alat ukur.

Tabel 8:

Reliabilitas Motivasi Berprestasi Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items


(52)

H. Metode Analisis Data 1. Uji Regresi

Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel terikat apabila nilai variabel bebas dimanipulasi (dirubah-rubah) atau di naik-turunkan (Sugiyono,2008).

Uji regresi di peroleh dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16 for Windows. Apabila F hitung > F tabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai F hitung < F tabel, maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

2. Uji Asumsi

Sebelum melakukan analisis data menggunakan regresi, perlu dilakukan langkah uji asumsi untuk mengetahui metode statistik yang tepat. Uji asumsi tersebut meliputi uji normalitas, uji linearitas, no multikolinearitas, dan homoskedastitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat error dari masing-masing subjek. Asumsi pada pengujian ini adalah semakin besar error yang dihasilkan dari pengujian tersebut maka semakin buruk prediksi yang dilakukan (Santoso, 2010).

Pnegujiam asumsi dilihat melalui nilai p. menurut Santoso (2010), apabila nilai p <0,05 maka sebaran data pada penelitian tersebut tidak normal. Sebaliknya, apabila nilai p>0,05 maka


(53)

sebaran data pada penelitian tersebut normal. Nilai p dilihat dari nilai Sig. dalam Kolmogorov-Smirnov.

b. Uji linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah hubungan dalam penelitian tersebut mengikuti hubungan linear atau tidak. Linearitas hubungan dapat dilihat melalui scatterplot. Apabila garis yang dihasilkan oleh hubungan antar variabel mengikuti garis lurus, maka disimpulkan bahwa hubungan tersebut bersifat linear. Sebaliknya, apabila garis yang dihasilkan oleh hubungan antar variabel tidak mengikuti garis lurus, maka hubungan tersebut tidak bersifat linear (Santoso, 2010).

c. Uji No Multikolinearitas

Uji no multikolinearitas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas atau variabel predictor yang digunakan dalam penelitian tidak berkorelasi satu sama lain (Santoso, 2010). Tidak adanya multikolinearitas dilihat melalui nilai koefisien Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance (TOL). Menurut Santoso (2010), variabel-variabel yang tidak memiliki kolinearitas apabila nilai Variance Inflation Factor (VIF) <10 dan nilai Tolerance (TOL) <1,0.

merupakan uji untuk variabel bebas, yang mana korelasi antar variabel bebas dilihat (Yudiaatmaja,2013). Jika terdapat dua variabel bebas kedua variabel tersebut berkorelasi sangat kuat,


(54)

secara logika persamaan regresinya cukup diwakili oleh salah satu variabel saja (Yudiaatmaja,2013). No diketahui dari nilai

d. Uji Homoskedastitas

Asumsi pada pengujian Homoscedasticity adalah bahwa variabel bebas dan variabel terikat memiliki nilai yang bersifat sama atau konstan (Santoso, 2010). Pengujian tersebut dapat dilihat dari scatterplot. Asumsi pengujian tersebut terpenuhi apabila pola pada scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu.

3. Uji Hipotesis

a) Hasil Analisis R Kuadrat

Analisis R Kuadrat digunakan untuk melihat gambaran seberapa baik regresi dapat memberikan prediksi variabel terikat (Santoso, 2010).

b) Hasil Uji F Analisis Regresi

Analisis digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian yang dilakukan. Pengujian ini dilihat dari nilai p (Sig.). penelitian dapat dikatakan lolos uji apabila nilai p (Sig.) <0,05.

c) Analisis Regresi

Analisis digunakan untuk menguji apakah variabel bebas memiliki hubungan positif dengan variabel terikat dan apakah tiap variabel bebas dapat menjadi predictor bagi variabel terikat.


(55)

I. Prosedur Pengambilan Data

Pada penelitian ini pengambilan data dilakukan dua tahap. Tahap pertama adalah tahap persiapan dan tahap kedua adalah tahap pelaksanaan. Berikut langkah-langkah tahap pengambilan data.

1. Tahap Persiapan a). Menyusun Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala. Terdapat dua skala penelitian yang digunakan oleh peneliti, yaitu skala dukungan sosial dan skala motivasi berprestasi.

b). Melakukan Uji Coba Skala

Peneliti melaksanakan uji coba pada tanggal 25, 26, 27 Januari 2016. Uji coba diberikan kepada siswa-siswi SMA di Yogyakarta, yaitu:

a. SMA Bopkri 1 Yogyakarta kelas 11 IPA 1 sebanyak 8 siswa

b. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta kelas 11 Bahasa sebanyak 15 siswa

c. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta kelas 11 IPS 1 sebanyak 11 siswa

d. SMA N 3 Yogyakarta kelas 10 sebanyak 13 siswa e. SMA N 2 Yogyakarta kelas 10 sebanyak 11 siswa

Pada penelitian ini terdapat 58 siswa dan siswi yang mengikuti proses uji coba. Dalam proses uji coba yang dapat memenuhi kriteria


(56)

sebanyak 50 siswa dan siswi.

1). Melakukan pengolahan data hasil uji coba.

2). Menganalisis dan menentukan item-item yang digugurkan. 2. Tahap Pelaksanaan

a). Mempersiapkan alat ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sudah melalui proses seleksi item. Pada skala dukungan sosial terdapat 45 butir item dan skala motivasi berprestasi terdapat 40 butir item.

b). Proses Pengambilan Data

Pengambilan data pada penelitian ini di laksanakan pada tanggal 23 Februari 2016 sampai dengan 21 Maret 2016. Pengambilan data dilakukan kepada siswa dan siswi SMA di Yogyakarta. Peneliti membagikan 190 skala ke berbagai sekolah yang sudah di pilih oleh peneliti. Pembagian skala berdasarkan jumlah siswa dan siswi di kelas dan seleksi berdasarkan kriteria siswa dan siswi yang dapat memenuhi sebagai subjek. Hasilnya, subjek dalam pengambilan data berjumlah 169 siswa dan siswi, dengan rincian sebagai berikut:

1. SMA N 2 Yogyakarta kelas 10 sebanyak 18 siswa 2. SMA N 3 Yogyakarta kelas XI IPA 2 sebanyak 22 siswa 3. SMA N 6 Yogyakarta kelas XI IPA 1 sebanyak 21 siswa 4. SMA N 8 Yogyakarta kelas X sebanyak 25 siswa


(57)

6. SMA Santa Maria Yogyakarta XI IPA sebanyak 20 siswa 7. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta XI IPS 2 sebanyak 23 siswa 8. SMA Bopkri 2 Yogyakarta XI sebanyak 20 siswa

Adapun beberapa sekolah tidak memberikan izin untuk di lakukan penelitian yaitu SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, SMA Bopkri 1 Yogyakarta, SMK Piri Yogyakarta. Alasan ketiga sekolah tersebut tidak memberikan izin karena pengambilan data dilakukan saat masa ujian tengah semester (UTS).


(58)

39 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Untuk melakukan pengambilan data penelitian, peneliti melakukan proses persiapan perijinan. Peneliti meminta surat pengantar perijinan penelitian kepada Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Setelah itu, peneliti mengajukan surat pengantar dari Fakultas Psikologi Sanata Dharma kepada Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta guna untuk memberikan izin serta memberikan surat pengantar untuk melakukan penelitian kepada beberapa sekolah yang sudah di tentukan secara acak oleh peneliti sebagai subjek penelitian antara lain:

1. SMA N 2 Yogyakarta 2. SMA N 3 Yogyakarta 3. SMA N 6 Yogyakarta 4. SMA N 8 Yogyakarta 5. SMA N 9 Yogyakarta

6. SMA Santa Maria Yogyakarta 7. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta 8. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta 1. SMA Bopkri 1 Yogyakarta 2. SMA Bopkri 2 Yogyakarta


(59)

3. SMK PIRI Yogyakarta

Beberapa sekolah yang memberikan izin untuk dilakukan penelitian di sekolah yaitu, SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dikarenakan penelitian hanya bisa dilakukan oleh alumni SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, sedangkan untuk SMA Bopkri 1 Yogyakarta dan SMK Piri Yogyakarta tidak diizinkan untuk melakukan pengambilan data dilakukan karena sedang menjalani masa ujian tengah semester (UTS).

Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2016 sampai 21 Maret 2016. Penelitian ini melibatkan 190 subjek, terdiri dari siswa - siswi kelas X dan XI. Peneliti membagikan 190 skala ke berbagai sekolah yang sudah di pilih secara acak dan pembagian jumlah skala tergantung pada jumlah siswa dan siswi dalam satu kelas. Setelah melalui proses seleksi hanya 169 siswa dan siswi yang memenuhi kriteria secara lengkap sebagai subjek. Rincian subjek adalah SMA Bopkri 2 Yogyakarta sejumlah 20 subjek, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sejumlah 23 subjek, SMA Santa Maria Yogyakarta sejumlah 20 subjek, SMA N 9 Yogyakarta sejumlah 20 subjek, SMA N 3 Yogyakarta sejumlah 22 subjek, SMA N 8 Yogyakarta sejumlah 25 subjek, SMA N 2 Yogyakarta sejumlah 18 subjek, dan SMA N 6 Yogyakarta sejumlah 21 subjek. Skala untuk pengambilan data ini sudah melewati uji validitas, reliabilitas dan seleksi item berdasarkan hasil pada saat pengambilan data tryout.


(60)

B. Data Demografis Subjek

Subjek penelitian merupakan remaja putra dan putri dengan rentang usia 14 tahun hingga 17 tahun yang sedang menempuh pendidikan SMA di Yogyakarta kelas X atau XI. Subjek tidak sedang menjalani ujian sekolah. Data demografis dalam penelitian ini terangkum dalam tebel berikut:

Tabel 9

Data Demografi Subjek Penelitian

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Kosong

42 127 -

Usia

14 15 16 17

1 36 94 3 Suku Bangsa

Jawa Batak Dayak Papua Lainnya Kosong

148 2 3 9 7 - Agama

Islam Kristen Katolik Hindu Budha Lainnya 105 18 43 3 - -


(61)

Tabel 10.

Data Demografi Tempat Tinggal Tinggal dengan

Orang Tua Saudara Lainnya

128 11 30

Tempat Tinggal

Rumah Kost Asrama Lainnya

139 21 9 -

C. ANALISIS DATA PENELITIAN 1. Deskripsi Data Penelitian

Deskriptif statistik berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran pada objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono,2011). Deskripsi data penelitian ini terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 11:

Deskripsi Data Penelitian

DS MB Valid N

Jumalah Data (N) 169 169

169

Rata-Rata (Mean) 152.41 128.90


(62)

Nilai Maksimal (maximum) 178.00 160.00

Standar Deviasi (SD) 11.56 9.62

Keterangan: DS (Dukungan Sosial), MB (Motivasi Berprestasi)

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data keseluruhan berjumlah 169 subjek untuk masing-masing variabel, dengan rincian subjek laki-laki berjumlah 42 subjek dan subjek perempuan berjumlah 127 subjek. Rata-rata variabel dukungan sosial diperoleh 152,41 dengan standar deviasi 11,56. Perhitungan skor maksimal variabel dukungan sosial diperoleh skor 178,00 dan skor minimal di peroleh 130,00. Berdasarkan perhitungan skor maksimal dan minimal diperoleh Mean teoritik sebesar 220,5. Hal ini menunjukan bahwa Mean teoritik lebih besar dari Mean empiris sebesar 152,41. Dengan demikian variabel dukungan sosial subjek tergolong rendah.

Data pada variabel motivasi berprestasi diperoleh skor rata-rata sebesar 128,90 dengan standar deviasi 9,62. Berdasarkan perhitungan skor maksimal variabel motivasi berprestasi diperoleh skor 160,00 dan nilai minimal diperoleh skor 99,00. Berdasarkan perhitungan skor maksimal dan minimal diperoleh Mean teoritik sebesar 100. Hal ini menunjukan bahwa Mean empiris sebesar 128,90 lebih besar dari Mean teoritik. Dengan demikian variabel motivasi berprestasi subjek tergolong tinggi.


(63)

2. Uji Asumsi

Uji asumsi dalam analisis regresi meliputi uji normalitas, uji linearitas, homoskedastitas, dam no mulikolinearitas. Hasil analisis dari keempat uji asumsi dalam penelitian ini terlihat melalui beberapa tabel berikut:

Tabel 12: Hasil Uji Asumsi

Uji Asumsi Analisis Hasil Stasitik Syarat Kesimpulan

Asumsi

Normalitas Kolmogorov

Smirnov

p (0,007) p>0,05 Tidak Terpenuhi

Linearitas Scatter Plot Lihat lampiran Membentuk

pola tertentu

Terpenuhi

No Multi Kolinearitas

TOL dan VIF Tol (0,629) VIF (1,590)

Tol >0,1 VIF < 10

Terpenuhi

Homoskeda stitas

Scatter Plot Lihat lampiran Tidak membentuk pola tertentu

Terpenuhi

Dari tabel di atas, diketahui bahwa uji normalitas tidak terpenuhi karena p<0,05. Sedangkan pada uji linearitas, uji no multikolinearitas dan uji homoskedastitas terpenuhi. Sehingga analisis parametrik tidak dapat digunakan karena ada salah satu uji yang tidak terpenuhi. Analisis regresi yang dilakukan tidak dapat dikatakan bebas dari


(64)

overestimate ataupun underestimate (Santoso, 2010). 3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana antara dukungan sosial dan motivasi berprestasi siswa. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 16.0. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 13:

Regresi Dukungan Sosial pada Motivasi Berprestasi

N Freg p

169 39,500 0,000

Dari hasil analisis hipotesis diatas menunjukan bahwa pengaruh dukungan sosial pada motivasi berprestasi terbukti positif dan signifikan (F = 39,500, p = 0,000). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa dukungan sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi diterima.

Berdasarkan hasil analisis yang terbukti signifikan, maka dibuat persamaan regresi untuk memprediksi, dan untuk menentukan persamaan regresi untuk melihat besarnya pengaruh antar kedua variabel yang diperoleh melalui data sebagai berikut:


(65)

Tabel 14:

Analisis Kelayakan Konstanta Dukungan Sosial

Variabel Unstandardized

Coefficient (B)

Signifikansi R Square

(Constant) 55,342 0,000

0,322

Keluarga 0,282 0,001

Lingkungan Sekolah

1,006 0,000

Dari data diatas diketahui bahwa konstanta = 55,342, koefisien dukungan sosial dari keluarga (DSK) sebesar = 0,282 dan dukungan sosial dari lingkungan sekolah (DSL) sebesar = 1,006 maka untuk memperoleh Motivasi Berprestasi (MB) digunakan persamaan regresi MB = 55,3 + 0,282 (DSK) + 1,006 (DSL). Sedangkan nilai R2 (0, 322) memiliki arti bahwa dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan sekolah memberikan pengaruh sebesar 32,2% terhadap motivasi berprestasi siswa.


(66)

D. PEMBAHASAN

Hasil analisis data membuktikan bahwa hipotesis kedua variabel pada penelitian ini diterima. Pengaruh dukungan sosial pada motivasi berprestasi terbukti secara signifikan. Hal tersebut membuktikan bahwa dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta. Berdasarkan hasil uji asumsi yang berupa uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas dan uji homoskedastitas diketahui hasil uji normalitas tidak terpenuhi, sedangkan pada uji linearitas, uji multikolinearitas dan uji homoskedastitas terpenuhi. Berdasarkan uji prasyarat analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa data terpenuhi, hanya data tidak terdistribusi dengan normal karena beberapa hal yang terjadi pada saat pengambilan data dan tidak masuk dalam variabel yang diteliti dalam penelitian.

Pada penelitian ini besar pengaruh dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah sebesar 32,2%. Hal ini menunjukan bahwa dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang kuat bagi siswa-siswi SMA di Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Ilker Cirik, (2015), menunjukan bahwa dukungan sosial siswa yang di peroleh dari orang tua, guru, dan teman sebaya memiliki efek positif dan signifikan terhadap prestasi dan motivasi. Senada dengan ungkapan Suryabrata, (1983), faktor lingkungan berpengaruh pada prestasi belajar siswa.


(67)

Dukungan sosial secara umum dipahami dengan individu yang saling memerlukan satu sama lain. Dalam penelitian ini, dukungan sosial lebih diarahkan pada dukungan sosial keluarga dan dukungan sosial lingkungan sekolah. Siswa yang memiliki dukungan sosial yang baik terdorong untuk belajar dan meningkatkan motivasi dalam berprestasi. Dari hasil analisis data pada penelitian ini, secara keseluruhan terlihat bahwa dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah mempengaruhi motivasi berprestasi pada siswa SMA di Yogyakarta.


(68)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa dukungan sosial memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi dengan skor (F = 39.500, p = 0,000). Dengan presentase pengaruh sebesar 32,2% dan persamaan regresi MB = 55,3 + 0,282 (DSK) + 1,006 (DSL). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis kedua variabel pada penelitian ini diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa dukungan sosial keluarga dan lingkungan sekolah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa SMA di Yogyakarta.

B. SARAN

1. Untuk Subjek Penelitian

Pada penelitian ini menunjukan bahwa kedua variabel yaitu dukungan sosial dan motivasi berprestasi memiliki pengaruh positif pada siswa SMA di Yogyakarta. Oleh karena itu disarankan kepada para siswa untuk tetap mempertahankan persepsi dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan sekolah guna mempertahankan dan meningkatkan prestasi di sekolah.


(69)

2. Untuk Lembaga Pendidikan

Pada penelitian ini menunjukan bahwa kedua variabel dukungan sosial dan motivasi berprestasi memiliki pengaruh positif pada siswa SMA di Yogyakarta. Sehingga, hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan dan referensi bagi lembaga pendidikan dalam memberikan penyuluhan kepada keluarga para siswa dan sekolah untuk meningkatkan dukungan sosial kepada siswa demi meningkatkan motivasi berprestasi siswa.

C. Untuk Peneliti Selanjutnya

Mengingat keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan penelitian selanjutnya untuk mengupas secara lebih dalam mengenai motivasi berprestasi. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti faktor lain yang memiliki peran lebih besar di dalam pembentukan motivasi berprestasi, sehingga penelitian mengenai dukungan sosial dan motivasi berprestasi lebih dikembangkan lagi dan lebih bermanfaat.


(70)

51

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Wondimu., Minnaert, Alexander., Werf, Gretje van der., et al.(2010) Percieved Social Support and Early Adolescents’ Achievement: The Mediational Roles of Motivational Beliefs and Emotions. J Youth Adolescence. 39, 36-46.

Arikunto,S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, S. (2012). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baron,R.A.,Byrne.(2005). Psikologi sosial. (10ed). Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Penterjemah: Ratna Djuwita, dkk

Beck, R.C. (1998). Motivation Theories and Principles. New Jersey: Prentice- Hall Inc.

Cohen,S.,Syme.,Leonard.(1985). Social Support and Health. Florida: Academic Press, Inc.

Desmita. (2010). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: OT. Remaja Rosdakarya

Djiwandono, S.E. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.

Ekarina,Y. (2014). Pengaruh kecerdasan emosi guru kelas tingkat sekolah dasar terhadap prestasi belajar siswa melalui terbentuknya situasi kelas positif. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Fuhrmann, B.S. (1990). Adolescence, Adolescents. 2 edition. Glenview, Illinois: A Division of Scott, Foresman and Company

Gottlieb,B.H. (1983). Social Support Strategies, Gudelines for Mental Health Practice. London: Sage Publication.

Gunarsa, Ny. Y. Singgih D. dan Singgih D. Gunarsa. (1981). Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hurlock, E.B. (1981). Developmental Psychology Life Span Approach. 5ed. New Delhi : Tata Mc. Graw Hill.

Hurlock,E.B.1993. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (5ed). Jakarta: Erlangga

Ilker, C. (2015). Relationships Between Social Support, Motivation, and Science Achievement:Structural Equation Modeling. Istanbul Turkey: Mimar Sinan Fine Art University.

Iksan,M. (2013). Dukungan Sosial pda Prestasi dan Faktor Penyebab Kegagalan Siswa SMP dan SMA. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Irmawati. (2002). Motifasi Berprestasi dan Pola Pengasuhan suku Bangsa Batak Toba dan suku Bangsa melayu. Jakarta: Fak.Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

King, A.L (2010). Psikologi Umum. Jakarta : Salemba Humanika.

McClelland,D.C.(1987). Human Motivation. New York: Cambridge University Press.


(71)

Morgan, C.T., dkk. (1986). Introduction to Psychology (7th Ed.). Singapore: McGraw Hill Book Co.

Mustafa,H. (2009). Metodologi Penelitian. Penerbit Bumi Aksara.Cetakan kesepuluh. Jakarta

Rakhmat,J. (2005).Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Santoso,A. (2010). Statistik untuk psikologi dari blog menjadi buku. Yogyakarta:

Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Santoso,S. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sarafino,E.P. (1994). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sarafino,E.P. (1997). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction. 3rd. ed. New York: John Wiley & Sons, Inc

Sarlito,W.S. (1982). Pengantar Ilmu Psikologi. Jakarta: Penerbit Raja Wali.

Schultz,D., Schultz,E.S. (1994). Theories of Personality (5th ed). California: Brooks/Cole.

Sepfitri,N. (2011). Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Motivasi Berprestasi Siswa MAN 6 Jakarta. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Slavin,R.E. (1994). Educational psychology: Theory and practice, (4th ed). Boston: Allyn and Bacon

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA

Sukadji, dkk. (2001). Sukses di perguruan tinggi. Depok : Indonesia University Press.

Suryabrata,S. (1983). Proses belajar-mengajar di perguruan tinggi. Yogyakarta: Andy Offset.

Susilowati,I. (2006). Korelasi Persepsi Hubungan Guru dan Murid dengan Motivasi Berprestasi Murid SD Bhakti Kemanggisan. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Taylor,E.S. (2003). Health psychology. (5ed). McGraw-Hill Hinger Education. Taylor,E.S. (2012). Health Psychology. (8thed). New York: McGraw-Hill

Companies, Inc.

Woolfolk,A.E. (1993). Educational psychology, (4thed.). Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice hall, Inc

Yudhiwati,D. (2005). Hubungan persepsi gaya kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasi dengan mutu pelayanan matahari departement store Megelang. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada


(72)

53 LAMPIRAN 1 ANALISIS DATA 1. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Duk_sos 169 130.00 178.00 1.5241E2 11.56117

mot_bel 169 99.00 160.00 1.2891E2 9.62712

Valid N (listwise)

169

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Test of Normality

Kolmogorov-Smirnov2 Shapiro-Wilk Statistic df Sig Statistic df Sig. Unstandardized Residual .050 169 200* .989 169 .221

*This is a lower bound of the true significance


(73)

54 b. Uji Hubungan

Correlations

mot_bel kel l_s

Pearson Correlation

mot_bel 1.000 .488 .527

kel .488 1.000 .609

l_s .527 .609 1.000

Sig. (1-tailed) mot_bel . .000 .000

kel .000 . .000

l_s .000 .000 .

N mot_bel 169 169 169

kel 169 169 169


(74)

55 c. Uji Linearitas Homogenitas

d. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinear ity Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-order Partial Part

Toleranc

e VIF

1 (Consta nt)

55.342 8.324 6.649 .000

Kel .282 .085 .266 3.304 .001 .488 .248 .211 .629 1.590


(75)

56 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients

t Sig.

Correlations Collinear ity Statistics B Std.

Error Beta

Zero-order Partial Part

Toleranc

e VIF

1 (Consta nt)

55.342 8.324 6.649 .000

Kel .282 .085 .266 3.304 .001 .488 .248 .211 .629 1.590

l_s 1.006 .222 .365 4.532 .000 .527 .332 .290 .629 1.590 a. Dependent Variable:

mot_bel

e. Uji Analisis R Kuadrat

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .568 .322 .314 7.97200 2.019

a. Predictors: (Constant), l_s, kel, b. Dependent Variable: mot_ber


(76)

57 f. Uji F Analisis Regresi

ANOVAb

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regresion

5020.721 2 2510.360 39.500 .000a

Residual

10549.765 167 63.553

Total 15570.485 169


(77)

58 LAMPIRAN 2 SKALA PENELITIAN

SKALA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI

Carina Puri Kusuma Devi 109114139

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(78)

59

PERNYATAAN KESEDIAAN Dengan hormat,

Saya mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma sedang melakukan penelitian terkait tugas akhir yang sedang saya kerjakan. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya untuk memohon bantuan dan kesediaan Anda meluangkan waktu untuk mengisi skala ini. Skala ini akan digunakan sebagai data penelitian tugas akhir saya. Skala ini berisi beberapa pernyataan. Dalam skala ini tidak ada penilaian jawaban benar atau salah, sehingga saya berharap Anda dapat menjawab dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi Anda.

Saya dapat menjamin kerahasiaan dari identitas dan jawaban Anda dalam skala ini. Jika Anda bersedia terlibat dalam penelitian ini, silahkan memberikan paraf di bawah ini. Apabila ada hal-hal atau informasi terkait skala ini yang ingin Anda tanyakan, Anda dapat menghubungi Contact Person (CP) yang ada di bawah. Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kesediaan Anda dalam mengisi skala ini.

Hormat saya, Carina Puri Kusuma Devi CP: 0812 26261509


(79)

60

Saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri saya.

Yogyakarta,

(paraf tanpa nama)

IDENTITAS

Nama Lengkap :

Usia : …….tahun

Jenis Kelamin : P/L

Kelas :


(80)

61

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang berhubungan dengan kondisi Anda yang Anda alami dalam kehidupan sehari-hari. Anda diminta kesediaannya untuk memilih jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang Anda alami dan rasakan. Pilihlah salah satu pilihan jawaban dengan memberikan tanda centang ( √ ) pada kotak yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan diri Anda.

Pilihan jawabannya adalah :

STS : Bila Pernyataan tersebut “Sangat Tidak Sesuai” dengan diri anda

TS : Bila Pernyataan tersebut “Tidak Sesuai” dengan diri anda S : Bila Pernyataan tersebut “Sesuai” dengan diri anda

SS : Bila Pernyataan tersebut “Sangat Sesuai” dengan diri anda Contoh :

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Orang tua saya sangat memperhatikan saya

Dalam skala ini tidak ada jawaban benar atau salah maupun baik atau buruk. Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, maka pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda. Semua pilihan jawaban adalah benar selama jawaban tersebut sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Jika sudah selesai, harap diteliti kembali dan pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan.


(1)

66

48 Tema-teman saya disekolah tidak pernah memperhatikan saya

49 Orang tua saya tidak pernah memberikan solusi bila saya mempunyai masalah

50 Kegiatan ekskul yang saya tekuni selama ini membuat prestasi saya menurun

SKALA MOTIVASI BERPRESTASI

No SS S TS STS

1 Saya sudah melakukan tugas yang menjadi tanggung jawab saya sebagai pelajar

2 Saya dapat mengerjakan tugas tanpa bantuan orang lain 3 Saya dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru 4 Dalam pelajaran saya lebih menyukai tugas-tugas yang

sesuai kemampuan saya

5 Saya bertanggung jawab jika tugas yang saya kerjakan tidak tepat

6 Saya adalah siswa yang tidak bertanggung jawab

7 Tugas-tugas yang sulit membuat saya tidak bersemangat mengerjakan tugas

8 Saya adalah siswa yang bertanggung jawab terhadap tugas sekolah


(2)

67

9 Saya dapat mengerjakan tugas dengan tepat

10 Saya sering mengabaikan tanggung jawab saya sebagai pelajar

11 Saya tidak memperhatikan kesalahan-kesalahan saya dalam mengerjakan tugas dari guru

12 Saya pasti dapat menyelesaikan tugas yang diberikan guru walaupun tugas itu sulit

13 Tugas-tugas yang sulit merupakan tantangan bagi saya untuk lebih maju

14 Saya berusaha dengan maksimal untuk mencapai standar yang sudah di tetapkan

15 Saya meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan tugas

16 Saya senang mencari cara-cara baru untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah

17 Saya selalu mengumpulkan tugas tepat pada waktunya 18 Saya tidak menyukai kegiatan yang rutin

19 Saya merasa bersalah jika mengumpulkan tugas tidak tepat pada waktunya

20 Saya sering kali bertanya kepada guru tentang apa yang belum saya mengerti


(3)

68 saya memiliki kesalahan

22 Saya merasa berkecil hati jika saya tidak dapat mengerjakan tugas sekolah

23 Saya adalah tipe orang yang cepat dalam bekerja

24 Saya akan segera memperbaiki bila guru atau orang lain memberikan kritik pada tugas yang saya kerjakan

25 Ketika mendapatkan nilai yang buruk dalam pelajaran saya jadi malas belajar

26 Saya tidak menyukai kegiatan yang banyak memerlukan ide-ide

27 Saya mengerjakan tugas sekolah dengan tepat waktu 28 Saya tidak pernah terlambat dalam mengumpulkan tugas

yang diberikan guru

29 Saya malas mengerjakan tugas yang,membutuhkan penyelesaian secara kreatif

30 Saya malas mengerjakan tugas secara terus menerus 31 Saya merasa bahwa diri saya adalah orang yang aktif

dan kreatif

32 Saya senang bertanya jawab dengan guru di dalam kelas 33 Saya merasa bosan ketika saya mengerjakan sesuatu

dengan rutin


(4)

69 mengerjakan tugas yang diberikan guru

35 Untuk meningkatkan semangat belajar, saya belajar dengan teman saya yang lebih memahami bahan pelajaran

36 Saya lebih suka soal-soal pelajaran yang membutuhkan penyelesaian secara kreatif

37 Saya tidak menyukai feedback yang tidak sesuai dengan apa mau saya

38 Saya suka menunda tugas yang di berikan oleh guru 39 Saya akan melakukan evaluasi bila saya mengalami

kegagalan

40 Saya suka membiarkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru

41 Saya suka mengulur –ulur waktu dalam mengerjakan tugas sekolah

42 Saya biasa mendiskusikan pelajaran yang sulit bersama teman-teman saya

43 Saya merasa malas jika mengerjakan tugas yang sulit 44 Saya tidak menyukai tugas yang memeras otak

45 Belajar dari beberapa sumber buku merupakan cara saya untuk belajar


(5)

70 kerjakan tidak tepat waktu

47 Saya tidak akan melanjutkan tugas yang diberikan oleh guru bila terdapat tugas yang sulit

48 Saya mengeluh jika guru memberikan tugas yang sulit 49 Saya tidak merasa bersalah jika saya terlambat dalam

mengumpulkan tugas

50 Saya sering membiarkan tugas dari guru menumpuk


(6)

71

LAMPIRAN 3