PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI MENGENAL KEGIATAN MUSYAWARAH MATA PELAJARAN PKN MELALUI STRATEGI MEMBACA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI NURUL HUDA NGAMPEL SARI CANDI SIDOARJO.

(1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI MENGENAL KEGIATAN MUSYAWARAH MATA PELAJARAN PKN MELALUI STRATEGI MEMBACA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI NURUL HUDA

NGAMPEL SARI CANDI SIDOARJO

SKRIPSI Oleh:

LAILATUL KASANAH NIM. D77212083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Lailatul Khasanah, NIM D77212083, tahun 2006. “Peningkatan Pemahaman Materi Mengenal Kegiatan Musyawarah Melalui Strategi Membaca Gambar Mata Pelajaran PKn Pada Siswa Kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi Sidoarjo.

Kata Kunci: Peningkatan Pemahaman, Strategi Membaca Gambar.

Latar belakang penelitian ini adalah, rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pada mata pelajaran PKN yang disampaikan oleh guru di dalam kelas. Hal ini tercermin dari jumlah siswa yang belum tuntas KKM . Dari jumlah siswa yag terdapat dalam kelas II, yaitu sebanyak 30 siswa hanya 12 siswa yang mampu mencapai KKM yang telah ditetapkan sebesar 70. Sedangkan 18 siswa belum menyacapai KKM. Selain itu proses pembelajaran PKn di sekolah yang umumnya bersifat teoritis dan pembelajaran yang disampaikan guru juga monoton sehingga tidak membuat siswa aktif dalam proses belajar.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana penerapan strategi Membaca Gambar dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa materi Mengenal Kegiatan Musyawarah kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo?, (2) Bagaimana peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah dengan penerapan strategi Membaca Gambar pada siswa kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo?

Metode penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kurt Lewin. Dalam satu siklus terdapat empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari, Candi-Sidoarjo yang terdiri dari 30 siswa. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan strategi Membaca Gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa materi mengenal kegiatan musyawarah mata pelajaran PKn. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan tes.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pada tiap aspeknya. Skor sktivitas guru pada siklus I sebesar 73,33dan siklus II menjadi 92,59. Skor aktivitas siswa pada siklus I sebesar 70,65 dan siklus II menjadi 90,90. Skor rata-rata kelas pada siklus I sebesar 71,17 dan siklus II menjadi 76,83 sehingga terjadi peningkatan rata-rata kelas sebesar 5,66. Skor prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 61,29% dan siklus II menjadi 77,42% sehingg terjadi peningkatan pada prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 16,13%.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

MOTTO ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iv

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR GRAFIK ... xix

DAFTAR RUMUS ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tindakan yang Dipilih ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7


(8)

F. Lingkup Penelitian ... 8

G. Devinisi Operasional ... 9

H. Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman ... 14

2. Tingkat-tingkat dalam Pemahaman ... 15

3. Evaluasi Pemahaman ... 16

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman ... 18

5. Cara untuk Meningkatkan pemahaman ... 21

B. Pembelajaran PKn 1. Pengertian PKn ... 22

2. Tujuan PKn tingkat SD/MI ... 24

3. Ruang Lingkup dab Materi PKn tingkat SD/MI ... 26

4. Materi Mengenal Kegiatan Musyawarah ... 28

C. Strategi Membaca Gambar 1. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 29

2. Pengertian Strategi Membaca Gambar ... 32

3. Prosedur Penerapan Strategi Membaca Gambar ... 33

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 34


(9)

B. Setting Penelitian dan Subjek Penelitian ... 36

C. Variabel yang Diteliti ... 37

D. Rencana Tindakan ... 37

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Validasi Instrumen ... 56

G. Analisis Data ... 57

H. Indikator Kinerja ... 60

I. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN A. Hasil Penelitian Peningkatan Pemahaman Materi Mengenal Kegiatan Musyawarah melalui Strategi Membaca Gambar pada Siswa Kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi Sidoarjo ... 63

B. Pembahasan Hasil Temuan Tindakan ... 122

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 127

B. Saran ... 128

DAFTAR PUSTAKA ... 130

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 132

RIWAYAT HIDUP ... 133


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pendidikan wajib bagi setiap warga negara yang dilaksanakan oleh masing-masing negara, karena dalam pendidikan kewarganegaraan akan mendidik warganya menjadi warga negara yang baik. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran wajib yang diberikan di sekolah mulai dari tigkat dasar hingga tingkat tinggi. Dalam pembelajaran PKn memiliki tiga fungsi pokok, yaitu mengembangkan kecerdasan warga negara, membina tanggung jawab warga negara, dan mendorong partisipasi warga negara1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang mempunyai tujuan menciptakan generasi penerus menjadi warga negara yang baik sejatinya dimulai sejak dini dari lingkungan keluarga dan dilanjutkan dengan pendidikan formal di sekolah.

Menurut Malik Fajar yang dikutip oleh Zubaedi menyatakan bahwa PKn memiliki peranan penting sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan, karakter, dan watak warga negara yang berdemokrasis dan bertanggung jawab2. Pembelajaran PKn di tingkat rendah berisi tentang

1

Winarno, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2013), hlm. 19

2


(11)

2

individu sebagai warga masyarakat yang hidup di lingkungan sosial mulai dari keluarga, sekolah hingga lingkungan masyarakat. Dalam hal ini materi yang diajarkan sangat sederhana namun menjadi landasan pokok untuk membangun karakter peserta didik untuk menjadi warga negara dan individu yang baik. Materi yang disampaikan misalnya kegiatan musyawarah, sikap rukun, gotong-royong, cinta terhadap lingkungan dan lain sebagainya. Oleh karena itu pembelajaran PKn sangatlah penting dan dibutuhkan oleh peserta didik untuk bisa menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik.

Untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi yang terdapat dalam pembelajaran PKn guru harus mampu merancang pembelajaran yang bervariatif sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam menyampaikan materi, guru tidak hanya berfokus pada bacaan dalam buku paket dan mengulang penjelasan yang sudah ada. Namum, guru juga harus bisa memberikan contoh secara nyata bukan hanya lisan. Terutama pada siswa kelas rendah yang memiliki kemampuan nalar yang masih rendah. Guru harus memberikan contoh secara jelas dan sederhana yang ada dalam kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan karena guru mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Namun kenyataan di lapangan belum menunjukkan hal tersebut, seperti yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Ngampel Sari Candi-Sidoarjo. Hal ini juga dibenarkan oleh Bu Chum bahwasanya masih


(12)

3

terdapat banyak permasalahn yang dihadapi dalam pelajaran PKn. Dapat diketahui bahwa dalam proses pembelajaran PKn pada materi Mengenal Kegiatan Musyawarah terdapat permasalahan pada tingkat pemahaman siswa. Hal ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan. Dari 30 Siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampel Sari Candi-Sidoarjo hanya 12 siswa yang mampu mencapai KKM sementara 18 siswa lainnya belum mencapai KKM yakni 70. Jika diprosentasekan sebanyak 40% siswa mencapai KKM dan 60% siswa belum mencapai KKM3.

Pembelajaran PKn yang sangat dekat dengan kehidpan sehari-hari siswa dianggap hanya bersifat teoritis saja karena guru tidak memberikat contoh dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa kurang tertarik dalam proses belajar mengajar. Siswa akan merasa jenuh jika penyampaian materi hanya berpusat pada buku paket sehingga dapat menyebabkan siswa kurang aktif. Hal tersebut berdampak pada rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran PKn yang disampaikan oleh guru. Karena salah satu ciri pengajaran yang berhasil dapat dilihat dari kadar kegiatan siswa dalam belajar. Jika semakin tinggi kegiatan belajar siswa, maka semakin tinggi pula peluang berhasilnya pengajaran4.

3

Hasil wawancara dengan Ibu Chum guru mata pelajaran PKn kelas 2 di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo

4

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), hal. 72


(13)

4

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, penulis berdiskusi dengan guru mata pelajaran PKn kelas 2 untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah tersebut. Penulis dan guru mata pelajaran PKn kelas 2 sepakat bahwasanaya pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar dapat membuat siswa lebih tertarik dan aktif dalam proses belajar, sehingga dengan hal ini akan meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelajaran PKn yang disampaikan guru. Apabila pemahaman siswa meningkat, akan meningkatkan pula nilai yang didapat oleh siswa sehingga jumlah siswa yang mencapai nilai KKM akan bertambah.

Strategi yang dipilih untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran PKn harusnya dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi dan contoh secara sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini bertujuan untuk lebih menyederhakan pemahaman siswa pada materi pelajaran. Strategi yang digunakan bisa menggunakan gambar yang dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat aktif dan tertarik dalam proses belajar mengajar. Karena semakin siswa tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran maka perhatian siswa pada materi yang diajarkan juga akan meningkat, sehingga tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai. Strategi yang dapat mencakup itu semua adalah strategi membaca gambar.

Strategi membaca gambar merupakan suatu cara yang dapat mempermudah dalam menjelaskan dan memberikan contoh secara sederhana


(14)

5

tentang materi yang disampaikan. Dalam strategi ini siswa diminta untuk membaca gambar melalui penjelasan yang terdapat pada gambar tersebut dan menambahkan penjelasan lain dari siswa berdasarkan gambar. Strategi ini akan mengubah proses pembelajaran yang pasif menjadi aktif. Sehingga meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dan memahami contoh yang jelas melalui ilustrasi gambar. Dalam strategi ini siswa akan didorong untuk berfikir secara logis melalui penjelasan sederhana yang terdapat pada gambar. Strategi ini sangat cocok diterapkan pada siswa kelas bawah karena akan ditampilkan gambar sebagai contoh secara langsung untuk memperkuat penjelasan guru.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka penulis terdorong untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul judul “Peningkatan Pemahaman Materi Mengenl Kegiatan Musyawarah

Mata Pelajaran PKn melalui Strategi Membaca Gambar pada Siswa Kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi, Sidoarjo .

Penelitian dengan menggunakan strategi membaca gambar sudah pernah dilaksanakan sebelumnya. Penelitian ini dilaksanakan oleh Nining Suratihningsih dengan judul “Pengaruh Strategi Membaca Gambar dalam Meningktkan Kemampuan Membaca pada Kelompok B di TK. Dalam penelitian ini siswa sulit untuk belajar membaca dan menulis, namum dengan penggunaan strategi membaca gambar dengan berbantuan gambar membantu


(15)

6

siswa untuk lebih aktif dan mudah dalam belajar membaca. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa5.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang akan dicari jawabannya dalam penelitian mengenai penerapan strategi pembelajaran ini. Permasalaha yang dirangkum dalam rumusan masalah yakni :

1. Bagaimana penerapan strategi Membaca Gambar dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa materi Mengenal Kegiatan Musyawarah kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah dengan penerapan strategi Membaca Gambar pada siswa kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo?

C. Tindakan Yang Dipilih

Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam peningkatan pemahaman belajar PKn kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo yaitu dengan menerapkan strategi Membaca

5

http://leoniya-tknegeripembinablog.blogspot.co.id/2015/11/pengaruh-strategi-membaca-gambar-dalam.html?m=1( dikutib pada hari jum’at tanggal 1 April 2016 pukul 09.25)


(16)

7

Gambar. Dengan menerapkan strategi ini diharapkan peningkatan pemahaman siswa pada pelajaran PKn dapat meningkat.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan strategi strategi Membaca Gambar dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa materi Mengenal Kegiatan Musyawarah kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan

Musyawarah dengan penerapan strategi Membaca Gambar pada siswa kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi guru

Diharapkan dapat menambah inspirasi guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dikelas serta membantu guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat pada proses belajar mengajar di kelas.

2. Bagi siswa


(17)

8

melalui penerapan strategi Membaca Gambar, sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan pemahaman siswa semakin meningkat.

3. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peran guru dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn.

F. Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini tuntas dan terfokuskan, penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari candi-Sidoarjo semester genap tahun pelajaran 2015/2016, karena kelas ini terdapat kesulitan pada mata pelajaran PKn terutama pada pemahaman materi Mengenl Kegiatan Musyawarah. PTK ini dilakukan sebanyak 2 Pertemuan, tiap pertemuan sebanyak 2 jam pelajaran.

2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran PKn kelas II semester genap materi Mengenal Kegiatan Musyawarah dengan menggunakan penerapan strategi Membaca Gambar.

3. Standart Kompetensi

3. Menampilkan sikap demokratis. 4. Kompetensi Dasar


(18)

9

3.1Mengenal kegiatan bermusyawrah. 5. Indikator

1. Menjelaskan pengertian musyawarah.

2. Menjelaskan sikap yang baik dalam bermusyawarah.

G. Definisi Operasional

Untuk mengarahkan peneliti mengambil data, maka perlu adanya batasan operasional dalam penelitian, yakni:

1. Pemahaman

Tingkat kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi atau fakta yang diketahuinya serta dapat memberikan contoh tentang materi atau konsep tersebut. Dalam hal ini, pemahaman yang dimaksud adalah upaya untuk menambah nilai kemampuan peserta didik dalam pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah

2. Strategi membaca gambar

Merupakan strategi yang memanfaatkan gambar sebagai medianya. Dalam strategi membaca gambar, siswa mendeskripsikan gambar melalui penjelasan yang terkandung di dalam gambar. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi Mengenal Kegiatan Musyawarah. Pada Penelitian ini, indikator pemahaman difokuskan pada a. Mengartikan, b. Memberikan Contoh,


(19)

10

c.Mengklasifikasi, d.Menyimpulkan, e.Menduga, f.Membandingkan, dan g. Menjelaskan6.

3. Mata Pelajaran Pkn

Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran wajib bagi sekolah mulai dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi. PKn merupakan mata pelajaran yang diajarkan di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo. Mata Pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang membahas tentang kehidupan warga negara dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada penelitian ini difokuskan pada materi mengenal kegiatan musyawarah dalam kehidupan sehari-hari

4. Materi Mengenal kegiatan musyawarah

Yaitu materi pelajaran PKn kelas II SD/MI semester genap. Hal ini sesuai dengan Kompetensi Dasar mata pelajaran PKn yakni, “3.1 Mengenal kegiatan bermusyawarah”.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam proposal yang berjudul Peningkatan Pemahaman Materi Mengenal Kegiatan Musyawarah melalui Strategi

6


(20)

11

Membaca Gambar pada Siswa Kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo akan dijabarkan sebagai berikut.

Pada Bab I proposal ini akan berisi Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tindakan yang dipilih, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian, definisi operasional, dan sistematika pembahasan. Rumusan masalah saat penerapan dan setelah penerapan strategi Membaca Gambar, Tindakan yang dipilih yaitu dengan menerapkan strategi Membaca gambar. Tujuan Penelitian ini menjawab dari rumusan masalah saat penerapan dan setelah penerapan strategi Membaca Gambar. Manfaat Penelitian bagi guru, siswa, dan peneliti. Lingkup Penelitian yaitu siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo, pelajaran PKN materi mengenal kegiatan musyawarah dengan menggunakan strategi Membaca Gambar SK, KD, dan Indokator. Definisi Operasional yang menjabarkan isi dari bab I sampai bab V.

Bab II berisi kajian teori yang meliputi Pemahaman, Pembelajaran PKn, dan strategi Membaca Gambar. Teori pemahaman berisi tentang pengertian pemahaman, tingkatan dalam pemahaman, evaluasi pemahaman, faktor yang mempengaruhi pemahaman, dan cara untuk meningkatkan pemahaman. Pembelajaran PKn meliputi teori pengertian PKn, Tujuan PKn pada tingkat SD/MI, Ruang lingkup dan materi PKn tingkat SD/MI, dan materi mengenal kegiatan musyawarah. Strategi Membaca Gambar meliputi


(21)

12

pengertian strategi pembelajaran, pengertian strategi membaca gambar, dan prosedur penerapan strategi membaca gambar.

Pada Bab III berisi Metode dan Rencana Penelitian yang meliputi metode penelitian, setting dan subjek penelitian, variabel yang diteliti, rencana tindakan, data dan teknik pengumpulan data, validasi instrumen, analisis data, indikator kinerja, dan tim peneliti dan tugasnya. Metode Penelitian berisi tentang penelitian tindakan kelas (PTK). Setting penelitian meliputi tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK, sedangkan subjek penelitian adalah siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 siswa. Variabel yang diselidiki yaitu variabel input, variabel proses, dan variabel output. Rencana Tindakan yang meliputi persiapan PTK, Persiapan partisipan dan pelaksanaan. Data meliputi sumber data, yaitu peserta didik, guru, dan teman sejawat. Teknik Pengumpulan Data berupa observasi dan wawancara. Validasi Instrumen yang berisi observasi di dalam kelas. Analisis Data Indikator Kinerja berisi tentang hasil dari proses pembelajaran. Tim Peneliti dan Tugasnya yaitu guru dan peneliti.

Bab IV berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang meliputi hasil penelitian per siklus, hasil wawancara, dan pembahasan temuan hasil tindakan. Pada bab V Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.


(22)

14

BAB II

KAJIAN TEORI

A. PEMAHAMAN

1. Pengertian Pemahaman

Beberapa definisi tentang pemahaman telah diungkapkan oleh para ahli. Menurut Nana Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar.7 Benjamin S. Bloom mengatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah kemampuan sesorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat8. Dengan kata lain pemahami dapat diartikan mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sesorang siswa dikatan memahami sesuatu apabila dia dapat memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Hasil belajar pada pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil belajar pengetahuan yang sifatnya hafalan. Karena pada tingkat pemahaman memerlukan kemampuan untuk menangkap makna atau arti dari sebuah konsep. Oleh karena itu diperlukan adanya hubungan antara

7

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995),

hal. 24 8


(23)

15

konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut9. Namun, bukan berarti pengetahuan tidak perlu ditanyakan, sebab untuk memahami perlu terlebih dahulu mengetetahui atau mengenal10.

2. Tingkatan-Tingkatan dalam Pemahaman

Menurut Bloom, kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat kepekaan dan derajat penyerapan materi dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu :11

a. Menerjemahkan (translation)

Menerjemahkan diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain sesuai dengan pemahaman yang diperoleh dari konsep tersebut. Dapat juga diartikan dari konsepsi abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. Dengan kata lain, menerjemahkan berarti sanggup memahami makna yang terkandung di dalam suatu konsep. Contohnya yaitu menerjemahkan dari bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia, mengartikan arti Bhineka Tunggal Ika, mengartikan suatu istilah, dan lain-lain

b. Menafsirkan (interpretation)

9

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013) hlm 51

10

Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani), hlm. 57

11


(24)

16

Kemampuan ini lebih luas dari pada menerjemahkan, kemampuan ini untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan pengetahuan lain yang diperoleh berikutnya. Contohnya: menghubungkan antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, serta membedakanyang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.

c. Mengeksplorasi (extrapolation)

Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi karena seseorang harus bisa melihat arti lain dari apa yang tertulis. Membuat perkiraan tentang konsekuensi atau mempeluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.

Ketiga tingkatan pemahaman terkadang sulit dibedakan, hal ini tergantung dari isi dalam pelajaran yang dipelajari. Dalam proses pemahaman, seseorang akan melalui ketiga tingkatan secara berurutan.

3. Evaluasi Pemahaman

Pembelajaran sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk membuat siswa belajar, tentu menuntut adanya kegiatan evaluasi. Menurut Tim Dipdiknas, evaluasi adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa


(25)

17

yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan12. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan (pemahaman) siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pembelajaran. Penilaian pada proses menjadi hal yang seharusnya diprioritaskan dari pada hasil, maka evaluasi hasil belajar memiliki sasaran ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan yang diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu :13

a. Ranah Afektif (Affective Domain), berisi prilaku-prilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, nilai-nilai, apresepsi, dan cara penyesuaian diri.

b. Ranah Kognitif (Cognitive Domain), berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual yang berhubungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta pengembangan keterampilan intelektual. Menurut Taksonomi Bloom penggolongan ranah kognitif ada enam tingkatan, yaitu: pengetahuan (knowladge), pemahaman (comprehension), aplikasi (pplication), analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation).

c. Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain), berisi prilaku-prilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang dan mengoperasikan mesin.

12

Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012) hlm. 4

13


(26)

18

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman

a. Tujuan

Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai gagasan sasaran yang akan tercapai dalam kegiatan belajar mengajar. Perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru sekaligus mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini tujuan yang dimaksud adalah pembuatan Tujuan Intruksional Khusus (TIK) yang mengacu pada Tujuan Intruksional Umum (TIU). Tujuan instruksional umum mengharapkan peserta didik dapat meningkatkan wawasan mengenai diri, tugas, siswa, serta memiliki kompetensi profesional yang tercermin melalui penguasaan akademis.14 Tujuan intruksional (TIK) ini dinilai sangat penting dalam proses belajar mengejar, dengan alas an : 15

1) Membatasi tugas dan menghilangkan segala keburukan dan kesulitan di dalam pelajaran.

2) Menjamin dilaksanakannya proses pengukuran dan penilaian yang tepat dalam menepatkan kualitas dan efektifitas pengalaman belajar siswa.

3) Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimal untuk keberhasilan belajar.

14

J. J Hasibuan. Proses Belajar Mengajar, (Bandung:: Remaja Rosdakarya, 1995) hal 35

15


(27)

19

4) Berfungsi sebagai rangkuman pelajaran yang diberikan sekaligus pedoman awal dalam belajar.

b. Guru

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan pada peserta didik disekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalan bidang profesinya. Didalam satu kelas peserta didik satu berbeds dengan lainnya, untuk itu setiap individu berbeda pula keberhasilan belajarnya.16

Peserta didik

Peserta didik adalah orang yang dengan sengaja datang kesekolah untuk belajar bersama guru dan teman sebayanya. Merekaa memiliki latar belakang yang berbeda, bakat, minat dan potensi yang berbeda pula. Sehingga dalam satu kelas pasti tersdiri dari peserta didik yang bervariasi karakteristik dan kepribadiannya.

c. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan pengajaran adalah proses interaksi antara guru dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini merujuk pada proses pembelajaran yang diciptakan guru dan dipengaruhi olehketerampilan guru dalam mengolah kelas.

d. Suasana evaluasi

16


(28)

20

Keadaan kelas yang aman, tenang, nyaman dan disiplin juga berpengaruh terhadap tingkat pemahaman peserta didik pada soal ujian yang mereka kerjakan. Mempengaruhi bagaimana siswa memahami soal berarti mempengaruhi jawaban yang diberikan siswa. Jika hasil belajar siswa tinggi, maka tingkat keberhasilan proses belajar mengajar akan tinggi pula.

e. Cara dan Alat Evaluasi

Cara/teknik evaluasi merupakan cara-cara yang digunakan dalam menyajikan bahan evaluasi. Misalnya dengan memberikan tes, wawancara, pengamatan, dan lain-lain. Sedangkan alat/instrumen evaluasi dipilih berdasarkan cara/teknik evaluasi yang telah dipilih, contohnya butir soal, pedoman wawancara, pedoman pengamatan, dan lain-lain. Dalam penggunaannya guru bisa memilih satu cara dan alat evaluasi atau menggunakan lebih dari satu cara dan alat evaluasi.

Selain faktor-fakor di atas, terdapat beberapa faktor lain, yaitu: 1) Faktor internal: jasmaniah, psikologis, pematangan fisik dan psikis 2) Faktor eksternal (dari luar diri): Faktor sosial, Faktor budaya 3) Faktor lingkungan fisik: Faktor lingkungan spiritual (keagamaan)

5. Cara untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa

a. Memperbaiki proses pengajaran b. Adanya kegiatan bimbingan belajar c. Menumbuhkan waktu belajar


(29)

21

d. Pengadaan umpan balik (feedback) dalam belajar e. Motivasi Belajar

f. Pengajaran perbaikan (remidial teaching) g. Keterampilan mengadakan variasi

6. Indikator Pemahaman

a. Mengartikan

b. Memberikan contoh c. Mengklasifikasi d. Menyimpulkan e. Menduga

f. Membandingkan g. menjelaskan17

B. Pembelajaran PKn

1. Pengertian PKn

Pendidikan kewarganegaraan berasal dari kepustakaan asing yang memiliki dua istilah, yakni:

a. Civic education, diartikan sebagai mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara agar dapat

17


(30)

22

berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Citizenship education,pengalaman belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Seperti yang terjadi di lingkungan keluarga, dalam organisasi keagamaan, dalam organisasi kemasyarakatan, dan dalam media yang membantu untuk menjadi warga negara seutuhnya.

Dari kedua istilah tersebut, Civic education cenderung digunakan untuk mata pelajaran PKn di sekolah yang memiliki tujuan membentuk warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai dengan yang diamanatkan pancasila dan UUD 1945.18 Menurut Sumatri, warga negara yang baik adalah warga negara yang tau, mau, dan mampu berbuat baik untuk negaranya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Winataputra, warga negara yang baik adalah warga negara yang mengetahui, menyadari, dan melaksanakan hak dan kewajiban sebagi warga negara.

PKN dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara khusus peran pendidikan termasuk di dalamnya

18

Ali mustafa dan Irfan Tamwifi, Materi dan Pembelajaran IPS/PKN MI, (Surabaya: LTPK IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009), hal 170


(31)

23

persekolahan, pengajaran, dan belajar dalam proses penyiapan warga negara tersebut.19

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berfikir aktif dalam masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan merupakan program pendidikan yang materi pokoknya adalah demokrasi politik yang ditujukan pada peserta didik atau warga negara yang bersangkutan.

Beberapa ahli menjelaskan tentang pengertian PKn, salah satunya menurut Zamroni, pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokratis yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak demokratis melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru tentang kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat. Adapun menurut tim ICCE UIN Jakarta, pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dimana seseorang mempelajari orientas, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki political knowladge, awareness, attitude, political participation, serta kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional.

19


(32)

24

2. Tujuan PKn tingkat SD/MI

Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Kurikulum Nasional, Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:20

a. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi

c. Berkembang secara positif dan demokrasi untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karaktermayarakat Indonesia agar hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam persatuan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan mamanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Selain itu PKn juga bertujuan untuk membangun karakter bangsa Indonesia, membentuk kecakapan pertisipasif warga yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan bangsa Indonesia, menjadikan warga negara Indonesia yang yang cerdas, aktif dan kritis

20

Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum Nasional Mata Pelajaran Pendidikan Kewaganegaraan di SD/MI


(33)

25

dan demokratis namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa serta membangun kultur demokratis yang berkeadaban yaitu kebebasan, persamaan, toeransi dan bertanggung jawab.21

Berdasarkan tujuan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran PKn bukan hanya sekedar menyampaikan teori, namun hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan memahami serta menghayati nilai-nilai pancasila dan sumpah pemuda dalam rangka pembentuan sikap dan perilaku sebagai individu dan anggota masyarakat.

3. Ruang Lingkup dan Materi Pkn Tingkat SD/MI

Materi dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bidang kajian yang bersifat interdisipliner, artinya meterinya dijabarkan dari berbagai disiplin ilmu lain, yaitu; ilmu politik, ilmu negara, ilmu hukum tata negara, hukum, negara, ekonomi, moral, dan filsafat. Sedangkan untuk kepentinga pembelajaran, materi tersebut diorganisasikan secara psikologis dan ilmiah22. Materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dikemas dalam tiga bagian, yaitu pengetahuan kewarganegaraan, nilai kewarganegaraan, dan keterampilan

21

Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Civic Education, (Surabaya:SAP, 2012), hal 10-11

22


(34)

26

kewarganegaraan yang pada dasarnya sejenis dengan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Tabel 2.1

Pemetaan ruang lingkup dan materi Belajar PKn SD/MI.23

No Ruang Lingkup Materi

1. Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah pemuda, Keutuhan NKRI, Parisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap NKRI, Keterbukaan dan Jaminan keadilan

2. Norma Hukum , dan Peraturan

Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, norma-norma yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum dan Peradilan internasional

3. Hak Asasi Manusia

Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota keluarga dan masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, penghormatan dan perlindungan HAM

23

Winarno, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2013), hlm.


(35)

27

4. Kebutuhan Warga Negara

Hidup bergotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, menghargai keputusan bersama, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara

5. Konstitusi Negara Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar konstitusi dan negara

6. Kekuasaan dan Polotik

Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemeritahan, pers dalam masyarakat demokrasi

7. Pancasila Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka

8. Globalisasi Globalisasi di lingkngannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi


(36)

28

4. Materi Mengenal Kegiatan Musyawarah

Musyawarah merupakan salah satu budaya bangsa Indonesia. Bahkan, kegiatan musyawarah tercantum dalam pancasila sebagai ideologi bangsa yaitu sila ke-4. Dalam materi mengenal kegiatan musyawarah ini akan membahas mengenai arti musyawarah, tata cara dalam bermusyawarah, tata cara mengambil keputusan alam bermusyawarah, dan contoh-contoh kegiatan musyawarah yang dilakukan di rumah, sekolah, maupun masyarakat.

C. Strategi Membaca Gambar

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Istilah strategi berasal dari kata benda dan kata kerja dari bahasa Yunani. Sebagai kata benda strategos merupakan gabungan kata stratus (militer) dengan ago (memimpin). Sebagai kata kerja stratego berarti merencanakan (to plan). Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.


(37)

29

Sedangkan secara sederhana, istilah pembelajaran dapat diartikan sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimeni kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar. pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengondisikan/ merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu kegaiatan pembelajaran akan bermuara pada dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimana orang melakukan tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua, bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan melalui kegiatan mengajar.

Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan


(38)

30

untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu. Berikut pendapat para ahli mengenai pengertian strategi pembelajaran24:

a. Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

b. Kozma, secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiata yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

c. Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.

Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Strategi disusun untuk mencapai

24


(39)

31

tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.

Dalam strategi pembelajaran terdapat lima komponen, yaitu kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes dan kegiatan lanjut25. Strategi pembelajaran merupakan merupakan perpaduan dari urutan kegiatan dan cara pengorganisasian materi pelajaran, peserta didik, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Pengertian Strategi Membaca Gambar

Membaca gambar adalah mendeskripsikan gambar melalui penjelasan mengenai apa yang terkandung dalam gambar tersebut. Nukilan Thomas Armstrong, mengemukakakn bahwa strategi pembelajaran multiple intelligences adalah suatu cara mengakses informasi melalui delapan jalur kecerdasan yang ada pada masing-masing siswa. Namun untuk mengeluarkannya kembali seluruh kecerdasan bersinergi dalam satu kesatuan yang sesuai dengan kebutuhan. Sehingga siswa mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran dengan cara yang benar. Merujuk pendapat Armstrong, strategi membaca gambar merupakan aplikasi pembelajaran pada jalur kecerdasan spasial visual.

25


(40)

32

strategi membaca gambar berupa kemampuan siswa mendeskripsikan gambar melalui penjelasan logis terhadap konten yang terkandung dalam gambar tersebut. Gambar adalah bentuk pola spasial , namun gambar mengandung pola deskripsi tertentu yang dapat disampaikan secara lisan. Kemampuan tersebut merupakan sinergitas antara jalur kecerdasan spasial-visual dan jalur kecerdasan linguistik dan matematis-logis. Tentu secara teknis, ini dapat dilihat dari langkah-langkah pembelajaran yang dibuat guru saat menyusun pembelajaran.

3. Prosedur Penerapan Strategi Membaca Gambar

Dalam prosedur penerapan strategi Membaca Gambar dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memilih tema atau materi ajar yang mengandung gambar gambar atau bisa menggunakan gambar dalam proses pembelajarannya.

b. Guru memberikan penjelasan atau penjabaran tentang materi yang akan diajarkan sebagai bekal untuk siswa dalam membaca gambar. c. Memilih gambar dengan tingkat kompleksitas tinggi agar dalam

penerapan proses strategi Membaca.

d. Sebaiknya gambar-gambar dibuat dalam ukuran besar dengan cara ditempelkan di dalam karton atau dibuat dalam bentuk power point.


(41)

33

e. Dari setiap gambar yang ditampilkan, guru dapat memilih siswa untuk memberikan deskripsi gambar tertentu melalui pnejelasan siswa. f. Siswa lain dapat memberikan tanggapan atau masukan pada siswa

yang membaca gambar di depan kelas.26

26

Alamsyah Said, Andi Budimanjaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2015), hal. 206


(42)

34

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih dalam penelitian ini sebab penulis ingin meningkatkan kualitas pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan prestasi belajar di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo. Penelitian ini didesain untuk membantu guru mengetahui apa yang terjadi di dalam kelasnya. Informasi yang didapatkan oleh guru ini kemudian dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan diterapkan. PTK ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru, dan peningkatan pemahaman siswa materi Mengenal Kegiatan Musywarah mata pelajaran PKn.

Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan.27 Penelitian kualitatif mengkaji perpektif partisipan dengan berbagai strategi. Strategi yang digunakan bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipan, wawancara, dokumen-dokumen, serta teknik-teknik pelengkap berupa foto maupun rekaman. Sedangkan penelitian kuantitatif menggunakan data

27

Nana Syaodih S., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),

hlm. 94


(43)

35

berupa angka-angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.

Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan kelas ini menggunakan Model Kurt Lewin. Menurut Kurt Lewin konsep pokok action research terdiri dari empat komponen, yaitu:

1. perencanaan (planning), 2. tindakan (acting),

3. pengamatan (observing), dan 4. refleksi (reflecting).


(44)

36

Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus28. Untuk mengatasi permasalahan di dalam kelas mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling berkaitan dan berkelanjutan. Apabila pada siklus pertama belum berhasil, maka dilakukan siklus kedua.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian a. Tempat penelitian

Tempat penelitian atau lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Nurul Huda Ngampelsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 3 dan 10 Mei 2016. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik madrasah. Karena Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. c. Siklus PTK

Penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati pemahaman materi “Mengenal Kegiatan Musyawarah” dengan penerapan strategi Membaca Gambar.

28


(45)

37

2. Subjek penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 30, 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

C. Variable yang Diteliti

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab pemasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Variabel Input : Siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi 2. Variabel Proses : Penerapan strategi Membaca Gambar

3. Variabel Output :Peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah

D. Rencana Tindakan

Model penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah modal Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan (Action), (3) Pengamatan (Observation), dan (4) Refleksi (Reflection).

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan berupa: 1. Rencana tindakan

Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan antara lain sebagai berikut:


(46)

38

a. Persiapan pelaksanaan PTK

Dalam hal ini, peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas.

b. Persiapan partisipan

Memberikan simulasi kepada guru tentang penyelenggaraan dan melakukan konsolidasi dengan guru tentang cara melakukan penelitian dan pembagian tugas. Persiapannya meliputi:

1) Menyusun instrumen dan skenario penelitian

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3) Menyiapkan lembar observasi dan berbagai instrument pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian

4) Menyiapkan media dan sumber belajar yang digunakan dalam penelitian

5) Menyiapkan alat evaluasi 2. Pelaksanaan

Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin dan direncanakan menggunakan dua siklus. Pada masing-masing siklus terdiri dari kegiatan sebagai berikut:

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan c. Pengamatan atau observasi d. Refleksi


(47)

39

Secara umum, berikut adalah table pokok-pokok rencana tindakan pada tiap siklus yang akan dilaksanakan oleh peneliti:

Tabel 3.1

Pokok-pokok Rencana Kegiatan Penelitian

Siklus I

Perencanaan:

Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif pemecahan masalah

a. Menyusun RPP

b. Membuat jadwal kunjungan kelas c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana

pendukung yang diperlukan di kelas d. Menyiapkan sumber belajar dan media

pembelajaran

e. Menyiapkan instrumen penilaian f. Menyiapkan lembar kerja siswa g. Mengembangkan format observasi

Pelaksanaan Tindakan

Mengacu pada RPP selama pembelajaran berlangsung, diantaranya:

Kegiatan Awal:

a. Memulai dengan salam dan berdo’a (membaca do’a hendak belajar)

b. Guru menanyakan kabar siswa dan mengecek kehadiran

c. Apersepsi, mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari “Mengenal Kegiatan Musyawarah”

d. Motivasi, membangkitkan minat dan semangat belajar siswa

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan


(48)

40

Kegiatan Inti:

a. Guru menjelaskan secara singkat tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan

b. Siswa membentuk kelompok menjadi 6 kelompok besar yang terdiri dari 5-6 orang siswa untuk melakukan diskusi c. Guru membagikan LK kelompok pada

masing-masing kelompok.

d. Guru menunjukkan tugas kelompok yang akan diberikan dan menjelaskan bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut.

e. Tiap kelompok diminta untuk mendeskripsikan gambar yang telah diterimanya. Setiap siswa harus bisa menjelaskan setiap gambar. Karena guru akan menunjuk siswa untuk maju ke depan kelas untuk membaca gambar f. Tiap kelompok ditunjuk seorang

perwakilan utuk membaca gambar yang telah diterima kelompoknya di depan kelas.

g. Masing-masing kelompok mengamati hasil kerja kelompok lain dan kemudian memberikan penilaian

h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan


(49)

41

mengenai gambar yang telah dibaca i. Guru menyimpulkan dengan

memberikan tanya jawab kepada siswa tentang kegiatan yang baru saja dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

a. Guru mengecek pemahaman siswa dengan melakukan umpan balik (tanya jawab)

b. Guru memberikan penguatan dan membuat kesimpulan dari proses pembelajaran pada hari itu

c. Guru memberikan pekerjaan rumah (tugas individu) kepada siswa untuk mengerjakan soal latihan

d. Guru memotivasi siswa agar mempelajari materi berikutnya

e. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah

f. Guru mengucapkan salam

Pengamatan Pada tahap pengamatan ini hal-hal yang

diperhatikan yaitu sebagai berikut:

a. Situasi kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Strategi Membaca Gambar

b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran


(50)

42

kelompok

d. Kemampuan siswa dalam membuat dan meyelesaikan tugas kelompok

e. Kemampuan siswa dalam menjawab soal individu.

Refleksi a. Mencatat kendala yang terjadi selama

penerapan strategi Membaca Gambar b. Melakukan diskusi dengan guru

kolabolator untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi efisiensi dan waktu dari setiap tindakan

c. Melakukan dengan tindakan perbaikan sesuai evaluasi untuk dilakukan siklus berikutnya

d. Evaluasi tindakan pada siklus I

Siklus II

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam PTK adalah sebagai berikut:

a. Peserta didik

Untuk mendapatkan data tentang peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah mata pelajaran PKn.


(51)

43

Untuk melihat tingkat keberhasilan peneraan strategi Membaca Gambar pada peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah mata pelajaran PKn.

c. Teman sejawat/kolaborator

Teman sejawat/kolabolator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara komperhensif, baik dari siswa maupun guru.

2. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, tes, non tes dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data ini ditujukan kepada guru dan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini. Dalam teknik pengumpulan data ini dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Teknik Pengumpulan data kualitatif yang meliputi: 1) Observasi

Observasi ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, proses yang terjadi yang diharapkan menuju sasaran. Dengan observasi,, diharapkan gejala ketidakberhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut. Hal-hal yang diamati yaitu:


(52)

44

 Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan penerapan strategi Membaca Gambar.

Rumus 3.1

Penilaian Instrumen Aktivitas Guru

Nilai Akhir = x 100

 Aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran dengan penerapan strategi Membaca Gambar.

Rumus 3.2

Penilaian Instrumen Aktivitas Siswa

Nilai Akhir = x 100

Tabel 3.2

Instrumen observasi aktivitas guru

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

I Persiapan

Persiapan guru dalam mengajar

Mempersiapkan perangkat pembelajaran RPP Mempersiapkan strategi pembelajaran

II Pelaksanaan


(53)

45

Guru mengucap salam untuk membuka pelajaran Guru membaca doa untuk memulai pelajaran Guru menanyakan kabar siswa dan meminta siswa untuk merapikan posisi duduknya

Guru mengabsen kehadiran siswa.

Guru mengaitkan pembelajaran sebelumnya yaitu “Memelihara Lingkungan Sekitar” dengan materi yang akan disampaikan yaitu “Mengenal Kegiatan Musyawarah ”

Guru memotivasi siswa, dengan melafalkan pancasila untuk membangkitkan minat dan semangat belajar siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti

Guru menjelaskan materi tentang mengenal kegiatan musyawarah

Guru membentuk 6 kelompok.

Guru menunjukkan beberapa gambar pada siswa dan memberikan contoh cara membaca gambar Guru menunjukkan tugas kelompok yang diberikan dan menjelaskan bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut (membagi LK). Guru mengamati siswa ketika berdiskusi.

Guru meminta perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru mengamati siswa yang maju membacakan jawaban hasil diskusi.


(54)

46

kelompok yang sudah maju ke depan kelas (tepuk tangan).

Guru memberikan penguatan dan pembenaran tentang materi

Kegiatan akhir

Guru merefleksi dan menyimpulkan materi pada pembelajaran hari itu.

Guru meberikan 5 buah soal kepada siswa.

Guru memginforkan kepada siswa agar mempelajari materi berikutnya yaitu sifat yang baik saat musyawarah

Guru meminta siswa untuk merapikan tempat duduk dan mengambil sampah di sekitarnya Guru menutup pelajaran dengan bacaan Al-Ashr Guru menutup pelajaran dan mengucap salam.

III Pengelolaan Waktu

Ketepatan waktu dalam belajar mengajar. Ketepatan memulai dan menutup pelajaran. Kesesuaian dengan RPP.

IV Suasana Kelas

Kelas Kondusif. Kelas hidup.

Tabel 3.3

Instrumen observasi aktivitas siswa

No Aspek yang diamati

Skor


(55)

47

I Persiapan

Persiapan fisik siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Persiapan perlengkapan belajar. Persiapan performansi siswa.

II Pelaksanaan

Kegiatan Awal

Siswa menjawab salam guru saat membuka pelajaran.

Siswa berdoa bersama-sama untuk memulai pelajaran

Siswa menjawab kabar dengan semangat dan merapikan posisi duduknya.

Siswa menjawab pertyanyaan guru terkain temannya yang tidak masuk

Siswa merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru pada kegiatan apersepsi.

Siswa mengikuti motivasi yang diberikan oleh guru.

Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan melaksanakannya.

Kegiatan Inti

Siswa mendegarkan penjelasan guru tentang materi Mengenal Kegiatan Musyawarah Siswa membentuk kelompok menjadi 6 kelompok besar.


(56)

48

menunjukkan gambar dan memberikan contoh cara membaca gambar

Siswa memperhatikan penjelasan guru terkait cara mengerjakan tugas tersebut. Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk dari guru secara berkelompok.

Perwakilan siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka.

Siswa bertepuk tangan setelah semua perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

Siswa mendengarkan penguatan yang disampaikan oleh guru dan melakukan tanya jawab dengan guru terkait kegiatan yang baru saja dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari proses pembelajaran pada hari itu. Siswa mengerjakan 5 soal yang telah diberikan guru

Siswa mendengarkan informasi yang diberikan guru tentang pelajaran selanjutnya Siswa merapikan tempat duduk dan membersihkan sampah disekitar bangkunya. Siswa membaca surat Al-Ashr untuk menutup pembelajaran.


(57)

49

Siswa menjawab salam guru.

Aspek yang diamati untuk diberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dalam kelompok meliputi:

 Keaktifan baik dalam kelas maupun kelompok

Keaktifan siswa baik dalam kelas maupun kelompok sangat berperan pada keberhasilan pembelajaran. Siswa yang pasif akan sulit menerima pesan dan informasi yang disajikan guru.

 Kekompakan dengan anggota kelompok

Kerjasama yang baik atau kekompakan dalam setiap anggota kelompok sangat membantu terciptanya rasa antusias pada pembelajaran yang dilakukan.

 Motivasi

Motivasi dalam diri manusia sangat berpengaruh dalam berbagai kegiatan termasuk pembelajaran. Motivasi yang tinggi terhadap pembelajaran akan mendukung peserta didik dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.

 Disiplin

Kedisiplinan sangat penting dalam pembelajaran. Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah wujud sikap yang menunjukkan keseriusan belajar siswa terhadap suatu materi pembelajaran.


(58)

50

Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data tentang kendala siswa dalam belajar, prestasi belajar siswa, metode yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah panduan wawancara.

Tabel 3.4

Format panduan wawancara guru sebelum menerapkan strategi Membaca Gambar

Tanggal: Nama Guru:

1. Apa sebelumnya anda mengalami kendala saat mengajarkan mata pelajaran PKn kepada siswa?

2. Apa saja kendala yang dialami saat kegiatan pembelajaran PKn khususnya materi Mengenal kegiatan musyawarah? 3. Bagaimana pemahaman siswa pada pembelajaran tersebut? 4. Apa yang menjadi penyebab munculnya kendala tersebut? 5. Menurut anda solusi apa yang tepat untuk menangani

masalah tersebut?

Tabel 3.5

Format panduan wawancara guru setelah menerapkan strategi Membaca Gambar

Tanggal: Nama Guru:


(59)

51

Gambar dalam kegiatan pembelajaran?

2. Menurut pendapat anda bagaimana aktivitas siswa selama praktik pembelajaran dengan menggunakan strategi Membaca Gambar berlangsung?

3. Bagaimana kesan anda terhadap praktik pembelajaran yang telah dilakukan?

4. Menurut anda apa yang masih perlu diperbaiki pada pembelajaran yang telah dilakukan?

5. Apa saran anda untuk perbaikan praktik pembelajaran selanjutnya?

Tabel 3.6

Format panduan wawancara siswa sebelum menerapkan strategi Membaca Gambar

Tanggal: Nama Siswa:

1. Apa yang kalian pikirkan tentang mata pelajaran PKn? 2. Apa yang kalian rasakan saat pembelajaran PKn di kelas? 3. Apakah kalian suka dengan materi Mengenal Kegiatan

Musyawarah?

4. Apa kalian merasa kesulitan dalam pembelajaran PKn pada materi mengenal kehiatan musyawarah?

5. Apa kesulitan yang kalian rasakan saat mempelajari materi mengenal kegiatan musyawarah?


(60)

52

Tabel 3.7

Format panduan wawancara siswa setelah menerapkan strategi Membaca Gambar

Tanggal: Nama Siswa:

1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti kegiatan pembelajaran PKn tadi?

2. Apakah kalian masih mengalami kesulitan untuk memahami materi mengenal kegiatan musyawarah?

3. Apakah kalian merasa lebih mudah memahami materi setelah pembelajaran PKn dengan menggunakan strategi Membaca Gambar?

4. Bagaimana kesan kalian terhadap strategi membaca gambar yang telah dipaktikkan?

a) Teknik pengumpulan data kualitatif 1). Tes

Digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah pelajaran PKn dengan melihat nilai yang diperoleh siswa. Tes tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan strategi Membaca Gambar

Tes yang digunakan adalah tes tulis. Skor tes ini juga dijadikan penentu pemahaman siswa materi Mengenal Kegiatan


(61)

53

Musyawarah, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi dan keaktifan siswa terhadap materi Mengenal Kegiatan Musyawarah melalui penerapan strategi Membaca Gambar

Instrumen yang digunakan adalah butir-butir soal tes tulis. Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut:

Tabel3.8

Kisi-kisi Penilaian Siklus I Mata Pelajaran : PKn Bentuk soal : Isian Kelas/Semester : II/2 Jumlah soal : 5 butir

No Unsur yang

Diukur

Indikator Bentuk

Penilaian

Teknik Penilaian

Instrumen Penilaian

1. Menjelaskan Peserta didik dapat menjelaskan pengertian musyawarah

Uraian Tes Tulis Butir Soal ( 2 butir)

2. Menjelaskan Peserta didik dapat menjelaskan sikap yang baik dalam musyawarah

Uraian Tes Tulis Butir Soal (3 butir)

Tabel 3.9

Kisi-kisi Soal Siklus I


(62)

54

Kelas/Semester : II/2 Jumlah soal : 5 butir

No Indikator

Kompetensi Indikator Butir Soal Bentuk Penilaian Nomor soal Skor

1. Menjelaskan pengertian musyawarah

 Dijasikan materi berupa bacaan, siswa mampu menjelaskan

pengertian musyawarah  Disajikan sebuah

tabel, siswa mampu

menuliskan contoh masalah yang dijadikan permasalahan dalam musyawarah Uraian Uraian 1 2 15 15

2. Menjelaskan kegiatan musyawarah

 Disajikan sebuah gambar, siswa mampu

menjelaskan

kegiatan pada gambar tersebut  Dijasikan materi

berupa bacaan ,

Uraian

Uraian


(63)

55

siswa mampu menyebutkan tugas pemimpin

musyawarah  Dijasikan materi

berupa bacaan , siswa mampu menyebutkan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh peserta

musyawarah

Uraian

4

5

15

30

3) Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip nilai, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya. Untuk mendapat kebenaran data yang valid maka peneliti perlu melihat arsip-arsip dari administrasi guru mata pelajaran yang meliputi data mulai dari sebelum siswa belajar sampai sesudahnya.

Dokumentasi dalam penelitian ini diantaranya: nilai kelompok, nilai individu, hasil kerja kelompok, hasil ugas individu, dan foto proses pembelajaran.


(64)

56

F. Validasi Instrument

Ada beberapa instrumen yang diuji dalam penelitian tindakan kelas ini, diantaranya adalah RPP, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa , dan butir soal sebagai tes hasil belajar peserta didik . Uji validitas ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui apakah instrumen-instrumen tersebut telah layak digunakan atau belum. Untuk itu, peneliti memilih validator yang dianggap paham dalam bidang tersebut. Hasil dari validitas tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 1) 2. Lembar Observasi Aktivitas Guru (Lampiran 2)

3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Lampiran 3) 4. Lembar Validasi Butir Soal (Lampiran 15)

G. Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian kuantitatif, analisis datanya menggunakan


(65)

57

teknik statik. Statik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan induktif. Statistik induktif dapat berupa statistik parametris dan nonparametris.29

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Cara menganalisisnya dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis datanya dibagi menjadi dua, yaitu teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif.

1. Teknik penilaian data kuantitatif a). Penilaian tes

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta didik, kemudian dibagi dengan peserta didik yang berada di dalam kelas tersebut, sehingga diperoleh nilai rata-rata. Penilaian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rumus 3.3

Nilai Rata-Rata Kelas: X = ΣX

ΣN

Keterangan: X : Nilai rata-rata

ΣX : Jumlah tes tulis semua siswa

29

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 51


(66)

58

ΣN : Jumlah siswa

Suatu kelas dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai nilai rata-rata kelas minimal 70. Berikut adalah kriteria tingkat keberhasilan nilai rata-rata kelas peserta didik .30

Tabel 3.10

Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas

Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas Kriteria

81-100 61-80 41-60 21-40 ≤20

Sangat baik Baik Sedang Tidak baik Sangat tidak baik

b). Penilaian ketuntasan belajar

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, kelas dapat dikatakan tuntas belajar apabila terdapat 75% siswa yang telah mencapai nilai lebih dari sama dengan 75 31.

Table 3.11

Kriteria Tingkat Ketuntasan Belajar Kelas

Tingkat Keberhasilan (%) Kriteria

30

Tim guru MI Nurul Huda Ngampel Sari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, Modul

Pembelajaran KTSP, Tahun Pelajaran 2012-2013 MI Nurul Huda Ngampel Sari 31

Tim guru MI Nurul Huda Ngampel SariKecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, Modul Pembelajaran


(67)

59

81%-100% 61%-80% 41%-60% 21%-40% ≤20%

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar kelas dapat digunakan rumus:

Rumus 3.4

Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa

Prosentase = x 100%

Data hasil analisis tersebut selanjutnya dapat disajikan melalui table. Perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan, perhitungan persentase, dan diberikan pembahasan.

2. Analisis data kualitatif

Analisis data kualitatif meliputi reduksi data menyeleksi data yang dipilih berdasarkan rumusan masalah atau tujuan penelitian, beberan (display) berupa teks naratif, membuat diagram atau tabel, dan penafsiran yang di dapat dari hasil PTK yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah.


(68)

60

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang digunakan oleh peneliti, adalah:

1. Jika nilai rata-rata kelas ≥70 dengan penerapan strategi membaca gambar 2. Jika sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa telah mencapai KKM 70. 3. Jika nilai aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran mencapai 75.

I. Tim Peneliti dan Tugasnya

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan secara kolaboratif, antara guru kelas sebagai guru pendamping dan mahasiswa sebagai peneliti. Tugas guru mendampingi peneliti dalam menerapkan strategi Membaca Gambarpada mata pelajaran PKn. Adapun rincian tugas guru dan mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Guru

a. Nama : Chumairoh

b. Jabatan : Guru mata pelajaran PKn c. Tugas :

1) Bertanggung jawab atas semua jenis kegiatan pembelajaran 2) Mengamati pelaksanaan penelitian

3) Terlibat dalam perencanaan, observasi, dan merefleksi pada tiap-tiap siklus.

2. Peneliti

a. Nama : Lailatul Khasanah b. NIM : D77212083


(69)

61

c. Status : Mahasiswa d. Tugas :

1) Menyusun perencanaan pembelajaran, menyusun instrumen penelitian, dan membuat lembar observasi

2) Menyebarkan dan menilai instrumen penilaian siswa 3) Menilai hasil tugas dan evaluasi akhir materi

4) Pelaksana kegiatan pembelajaran

5) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator 6) Menyusun laporan hasil penelitian


(70)

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Peningkatan Pemahaman Materi Mengenal Kegiatan

Musyawarah Melalui Strategi Membaca Gambar Mata Pelajaran PKn 1. Siklus I

Pada Siklus I terdiri atas empat langkah pokok yang harus dilakukan, yaitu tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

a. Rencana Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti dan guru kolabolator berdiskusi untuk menentukan waktu pelaksanakan siklus I. Dari hasil diskusi dapat disepakati bahw siklus I akan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2016. Pada tahap ini, peneliti bersama guru kolabolator juga berdiskusi terkait masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil diskusi telah disepakati untuk menerapkan strategi membaca gambar dalam proses pembelajaran sebagai alternatif dalam memecahkan masalah yang terjadi dan dilaksanakan pada siklus I.

Pada tahap perencanaan ini, peneliti akan menyusun Pencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) . RPP yang telah disusun selanjutnya akan divalidasi oleh validator yaitu Bapak Husni Abdillah, M.Pd. Pada validasi pertama terdapat beberapa lampiran yang belum dilengkapi oleh peneliti. Setelah dilengkapi, baru 63


(71)

64

dilakukan validasi pada RPP tersebut. Hasil dari proses validasi RPP yaitu baik dan dapat digunakan untuk pelaksanaan siklus I. RPP yang sudah divalidasi kemudian ditunjukkan kepada guru kolabolator yaitu guru mata pelajaran PKn kelas II dan dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran pada tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus I.

Selain menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Peneliti juga membuat Lembar Kerja Siswa (LK Siswa) yang terdiri atas LK kelompok dan LK individu. LK kelompok terdiri atas 2 soal berupa uraian yang harus dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Sedangkan LK individu terdiri atas 5 soal berupa uraian yang harus dikerjakan oleh semua siswa secara individu. Dalam proses pembuatan LK pun juga dilakukan validasi oleh validator Bapak Husni Abdillah, M.Pd.

Kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan adalah mempersiapkan instrumen panduan wawancara. Wawancara ini akan diajukan kepada guru kolabolator dalam hal ini guru mata pelajaran PKn dan siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo. Wawancara akan dilakukan sebelum dan sesudah siklus. Dalam wawancara ini terdapat beberapa daftar pertanyaan yang dibuat oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang


(72)

65

dibutuhkan terkait proses pembelajaran yang akan dilaksanakan saat siklus.

Setelah menusun instrumen panduan wawancara untuk guru dan siswa, peneliti juga harus menyusun instrumen lembar observasi guru dan siswa. Observasi ini dilakukan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa ini juga divalidasi oleh validator Bapak Husni Abdillah, M.Pd

Kegiatan terakhir yang harus disiapkan adalah menyiapkan beberapa gambar yang mengandung sedikit keterangan mengenai gambar tersebut yang akan digunakan saat diterapkannya strategi membaca gambar dalam pelaksanaan tindakan siklus I. Gambar yang dipilih harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran pada siklus 1.

b. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian Tindakan kelas (PTK) pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2016. Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam Pelajaran (2x35 menit) yaitu dari pukul 07.20 - 08.30 WIB. Materi yang dibahas adalah mengenal kegiatan musyawarah melalui strategi membaca gambar.


(73)

66

Pada awal kegiatan pembelajaran dilakukan dengan mengucapkan salam “Assalamu’alaikum Wr. Wb”. Dengan sedikit kurang bersemangat siswa-siswa menjawab salam tersebut dengan mengucapkan “Wa’alaikumsalam Wr. Wb”. Tapi, guru mengulangi lagi salam karena ada beberapa siswa yang tidak menjawab salam dikarenakan sibuk bercanda dengan temannya terutama siswa laki-laki dan beberapa siswa yang duduk di belakang.

Selanjutnya, guru menanyakan kabar siswa “Bagaimana kabarnya hari ini?” Siswa menjawabnya kurang semangat dengan mengucapkan “Baik Bu..!!”. Namun, guru bilang “Masak jawabnya gitu aja?”. Tiga siswa perempuan menjawab “Sehat Bu”, “ Baik-baik Bu guru”, dan “Alhamdulillah, sehat Bu”. Guru menjawab “Sekarang ibu ajari cara menjawab salam yang menyenangkan. Diperhatikan ya”. Guru mengajari siswa dalam menjawab salam dengan “Alhamdulillah, luar biasa, Allahu Akbar” disertai gerakan tangan yang juga dicontohkan oleh guru. Saat mengucapkan “Alhamduillah” kedua tangan diangkat setinggi pundak seperti saat berdoa. Mengucapkan “luar biasa” sedia tangan digerakkan menyilang dan memutar. Terakhir saat mengucapkan “Allahu Akbar” kedua tangan mengepal dan diangkat. Disaat guru mencontohkan, tiba-tiba siswa diam dan tertarik untuk memperhatiakan. Selain itu, beberapa siswa langsung mengikuti


(74)

67

gerakan guru dan seorang siswa berkata “Bagus Bu, Lucu”. Guru mengajak siswa melakukannya sebagai percobaan. Kemudia guru mengulangi lagi menanyakan kabar siswa “Apa kabarnya hari ini?” dan siswa menjawab dengan semangat “Alhamdulillah, luar biasa, Allahu Akbar” dengan gerakan seperti yang telah dicontohkan oleh guru.

Selanjutnya guru meminta siswa untuk merapikan tempat duduk dan mejanya “Nah, sekarang meja dan duduknya dirapikan. Duduknya harus lurus seperti shof saat sholat berjamaah”. Lalu siswa merapikan tempat duduknya. Pada saat ini siswa sedikit agak ribut. Totti yang duduk di depan berkata “Ayo, ayo yang rapi. Rozaky geser gak cukup lho”. Ketua kelas meminta teman-temannya untuk meluruskan barisan “yang belakang lurusin yang depan”. Tidak lama guru dapat mengkondisikan siswa kembali “Sudah, sudah. Lurus semua. Bagus”.

Terakhir guru memperhatikan dan menghutung jumlah siswa untuk mengecek kehadiran siswa dan bertanya “ Siapa yang tidak masuk hari ini?”. Dengan kompak siswa menjawab “Tidak ada bu, masuk semua”. Guru merespon “Alhamdulillah semuanya masuk kelas hari ini”.

Sebelum melanjutkan pelajaran, guru mempersilahkan peneliti untuk mengenalkan diri kepada siswa kelas II. Pada saat


(1)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

124

Grafik 4.4 Nilai rata-rata kelas

Dari pembahasan di atas dapat diartikan bahwa pemahaman siswa

terhadap materi sudah baik, sehingga tidak perlu diulangi lagi pada siklus

selanjutnya. Dengan demikian, penggunaan strategi membaca gambar

dapat membantu meningkatkan pemahaman materi mengenal kegiatan

musyawarah pada siswa kelas II MI Nuruh Huda Ngampelsari


(2)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 127 BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus

dengan menerapan strategi membaca gambar pada mata pelajaran PKn materi

Mengenal Kegiatan Musyawarah di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-

Sidoarjo, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi membaca gambar pada mata pelajaran PKn materi

mengenal kegiatan musyawarah di kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari,

Candi-Sidoarjo dapat berjalan dengan baik dan mampu meningkat

pemahaman siswa pada materi tersebut. Namun, pada siklus I masih

belum mendapatkan hasil maksimal sehingga perlu dilanjutkan pada

siklus II. Pada kegiatan pembelajaran siklus II dilakukan beberapa

perbaikan yang kurang pada siklus I. Peningkatan ini dapat dilihat

berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran

pada siklus I sebesar 73,33 dan pada siklus II sebesar sebesar 86,11.

Selain itu, terdapat peningkatan pada aktivitas siswa dalam kegiatan

belajar mengajar. Hal ini ditujukkan dengan perolehan aktivitas siswa

pada siklus I sebesar 70,83dan pada siklus II sebesar 87,5.

2. Tingkat pemahaman pada proses pembelajaran di kelas II MI Nurul

Huda Ngampelsari, Candi-Sidoarjo pada mata pelajaran PKn materi


(3)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

128

mengenal kegiatan musyawarah juga mengalami peningkatan.

Peningkatan pemahaman siswa ini dapat terlihat berdasarkan hasil

pengukuran sesuai dengan tingkatan dalam kemampuan memahami yaitu

menerjemahkan, menafsirkan dan mengeksploitasi. Peningkatan

pemahaman siswa dapat dilihat dari prosentase hasil belajar siswa pada

siklus I mencapai 63,33% dan pada siklus II mengalami peningkatan

menjadi 86,67%. Selain itu nilai rata-rata kelas juga meningkat dari 71,17

menjadi 77,17.

B. Saran

Berdasarkan keberhasilan Penelitian Tidakan Kelas (PTK) yang telah

terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa pada peajaran PKn materi

mengenal kegiatan musyawarah, maka dapat disampaikan beberapa saran

yang bisa dijadikan perbaikan:

1. Dalam proses pembelajaran guru bisa menggunakan strategi membaca

gambar karena dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran pada pelajaran PKn.

2. Pada proses pembelajaran guru disarankan untuk lebih mengkondisikan

siswa agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar. Guru bisa

mengkondisikan kelas dengan menggunakan icebreaking untuk kembali


(4)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

129

3. Menggunakan berbagai variasi strategi pembelajaran dengan tujuan

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga membuat


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Dimiyati, Mujiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; Rineka Cipta

Djamara, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta; Rineka Cipta.

Hasibuan. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung; Remaja Rosda Karya.

Kadies, Ivor. 1996. Pengelolaan Belajar. Surakarta; Rineka Cipta.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mustafa , Ali. 2009. Materi dan Pembelajaran IPS/PKN MI. Surabaya; LPTK IAIN

Sunan Ampel Surabaya.

Said, Alamsyah. 2015. 95 StrategiMengajar Multiple Intelligences. Jakarta:

Prenadamedia Grup

Solihatin, Etin. 2013. Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta; Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung; Remaja

Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung; Sinar Baru

Algensindo.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


(6)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta; Insan Madani.

Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sunaryo, wowo. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Syaodih, Nana. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2012. Civic Education.

Surabaya; SAP IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Winarno. 2013.Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pt Bumi

Aksara

Zubaedi,. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta; Kencana Prenada Media Grup

http;//leoniya-tknegeripembinablog.blogspot.co.id/2015/11/pengaruh-strategi-membaca-gambar-dalam.html?m=1


Dokumen yang terkait

Peningkatan pemahaman materi gaya mata pelajaran IPA melalui strategi practice rehearsal pairs siswa kelas IV MI Al-Ihsan Gedangan Sidoarjo.

0 2 119

Peningkatan pemahaman materi Tayamum mata pelajaran Fiqih melalui metode Scramble pada siswa Kelas III MI Bahrul Ulum Sidoarjo.

6 47 105

Peningkatan pemahaman materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya mata pelajaran IPS melalui strategi the Power of Two di kelas V A MI Nurul Huda Leran Manyar Gresik.

0 0 104

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS V MI NURUL ISLAM SIDOARJO.

1 2 93

Peningkatan pemahaman materi penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA melalui strategi identitas korporat siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo.

0 0 119

Peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IVa MI Ma'arif Sukodono Sidoarjo.

0 2 130

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PKN MATERI BANGGA BERBANGSA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS III MI DARUL ULUM GEDONGAN SIDOARJO.

0 2 94

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PUASA RAMADHAN MATA PELAJARAN FIQIH MENGGUNAKAN STRATEGI JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS III MI ISLAMIYAH TAMAN SIDOARJO.

0 0 107

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH JEPANG MELALUI METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS V MI NURUL ISLAM SUKODONO SIDOARJO.

0 0 93

PENINGKATAN PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI CIRCUIT LEARNING MATA PELAJARAN IPS MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA SISWA KELAS III MI AL-HIKMAH SIDOARJO.

0 1 85