LAPORAN KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI TEKN

Di

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINYAK DAN GAS BUMI

CEPU JALAN SOROGO NO. 1, CEPU, BLORA, JAWA TENGAH

Disusun Oleh : ARDIAN NOVARIANDARU

11/314889/NT/14731

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek di PUSDIKLAT MIGAS Cepu dengan baik.

Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan atas data yang penulis peroleh selama kerja praktek di PUSDIKLAT MIGAS Cepu dari tanggal 13 Januari sampai dengan tanggal 9 Mei 2014 serta ditambah bahan-bahan yang penulis dapatkan dari bangku perkuliahan dan literatur yang ada.

Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama yang baik dari banyak pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kerja praktek ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini sudah selayaknya penulis menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada:

1. Hotma Prawoto Sulistyadi, MT., IP-Md. selaku Direktur Sekolah Vokasi UGM.

2. Lilik Dwi Setyana, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin SV UGM.

3. Widia Setiawan, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing kerja praktek.

4. Seluruh dosen dan staf Program Studi Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

5. Bapak Ir. Henk Subekti, Dipl. Eng. selaku Kepala Bidang Program dan Kerjasama Pusdiklat Migas Cepu.

6. Bapak Prasudjyana Gamarlap Seputra, S.T., M.T. selaku Kepala Sub Bidang Kilang dan Utilitas Pusdiklat Migas Cepu.

7. Bapak Nurdin, S.T. selaku pembimbing lapangan di Pusdiklat Migas Cepu.

8. Bapak Kastur, S.Ag. M.PdI yang sudah memberikan penulis peluang magang di Pusdiklat Migas Cepu.

9. Seluruh staf dan karyawan Pusdiklat Migas Cepu.

10. Bapak Ibnu atas tempat kos yang diberikan sehingga membantu kami dalam menyelesaikan kerja praktek ini.

11. Teman-teman seperjuangan dari UGM, UNDIP, DIT.

12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu semoga kemudahan selalu menyertai kita.

Penulis menyadari akan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki serta menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini masih sangat jauh dari sempurna, seperti kata pepatah Tiada gading yang tak retak .

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.

Cepu, 13 Mei 2014

Ardian Novariandaru

BAB I BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin menuntut lembaga perguruan tinggi untuk meningkatkan metode semakin menuntut lembaga perguruan tinggi untuk meningkatkan metode semakin menuntut lembaga perguruan tinggi untuk meningkatkan metode pengajaran dan pendidikannya. Untuk itu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pengajaran dan pendidikannya. Untuk itu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pengajaran dan pendidikannya. Untuk itu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, khususnya Progam Studi Teknik Mesin sebagai salah satu akademis yang khususnya Progam Studi Teknik Mesin sebagai salah satu akademis yang khususnya Progam Studi Teknik Mesin sebagai salah satu akademis yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kesempatan berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kesempatan berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri agar mampu mengakomodasi kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri agar mampu mengakomodasi kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri agar mampu mengakomodasi perkembangan yang ada. Salah satu sistem yang digunakan yaitu dengan perkembangan yang ada. Salah satu sistem yang digunakan yaitu dengan perkembangan yang ada. Salah satu sistem yang digunakan yaitu dengan memasukkan program kerja praktek pada kurikulum sebagai kegiatan yang wajib memasukkan program kerja praktek pada kurikulum sebagai kegiatan yang wajib memasukkan program kerja praktek pada kurikulum sebagai kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa. diikuti oleh mahasiswa. diikuti oleh mahasiswa.

Dengan program kerja praktek ini mahasiswa dituntut untuk belajar secara Dengan program kerja praktek ini mahasiswa dituntut untuk belajar secara Dengan program kerja praktek ini mahasiswa dituntut untuk belajar secara langsung terjun ke lapangan untuk memperluas wawasan dan cara berpikir. langsung terjun ke lapangan untuk memperluas wawasan dan cara berpikir. langsung terjun ke lapangan untuk memperluas wawasan dan cara berpikir. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan yang luas tetapi Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan yang luas tetapi Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan yang luas tetapi juga memiliki keterampilan dan kemampuan menerapkan ilmu yang dimiliki. juga memiliki keterampilan dan kemampuan menerapkan ilmu yang dimiliki. juga memiliki keterampilan dan kemampuan menerapkan ilmu yang dimiliki.

Untuk menunjang upaya tersebut, Universitas Gadjah Mada meningkatkan Untuk menunjang upaya tersebut, Universitas Gadjah Mada meningkatkan Untuk menunjang upaya tersebut, Universitas Gadjah Mada meningkatkan kerjasama di bidang industri, dalam hal ini bisa dilakukan dengan study excursion, kerjasama di bidang industri, dalam hal ini bisa dilakukan dengan study excursion, kerjasama di bidang industri, dalam hal ini bisa dilakukan dengan study excursion, kerja praktek, magang, joint research, dll. Karena itu mengapa kerja praktek kerja praktek, magang, joint research, dll. Karena itu mengapa kerja praktek kerja praktek, magang, joint research, dll. Karena itu mengapa kerja praktek merupakan salah satu kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa. merupakan salah satu kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa. merupakan salah satu kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa.

Pada bidang industri khususnya pengolahan Energi Sumber Daya dan Pada bidang industri khususnya pengolahan Energi Sumber Daya dan Pada bidang industri khususnya pengolahan Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) di Indonesia mempunyai beberapa lembaga, diantaranya yaitu Mineral (ESDM) di Indonesia mempunyai beberapa lembaga, diantaranya yaitu Mineral (ESDM) di Indonesia mempunyai beberapa lembaga, diantaranya yaitu PT. Pertamina yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara PT. Pertamina yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara PT. Pertamina yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga Pusat Pendidikan dan Latihan Minyak dan Gas Bumi (BUMN) dan juga Pusat Pendidikan dan Latihan Minyak dan Gas Bumi (BUMN) dan juga Pusat Pendidikan dan Latihan Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS) yang berada di bawah Kementrian Energi dan (PUSDIKLAT MIGAS) yang berada di bawah Kementrian Energi dan (PUSDIKLAT MIGAS) yang berada di bawah Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Kedua lembaga ini saling bekerja sama dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Kedua lembaga ini saling bekerja sama dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Kedua lembaga ini saling bekerja sama dan mempunyai tugas serta wewenang yang berbeda-beda. Pusat Pendidikan dan mempunyai tugas serta wewenang yang berbeda-beda. Pusat Pendidikan dan mempunyai tugas serta wewenang yang berbeda-beda. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS) menangani kegiatan- Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS) menangani kegiatan- Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS) menangani kegiatan- kegiatan operasional pengolahan minyak dan gas serta melakukan pendidikan dan kegiatan operasional pengolahan minyak dan gas serta melakukan pendidikan dan kegiatan operasional pengolahan minyak dan gas serta melakukan pendidikan dan pelatihan tentang industri minyak dan gas bumi. Sedangkan PT. Pertamina pelatihan tentang industri minyak dan gas bumi. Sedangkan PT. Pertamina pelatihan tentang industri minyak dan gas bumi. Sedangkan PT. Pertamina Pada bidang industri khususnya pengolahan Energi Sumber Daya dan Pada bidang industri khususnya pengolahan Energi Sumber Daya dan Pada bidang industri khususnya pengolahan Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) di Indonesia mempunyai beberapa lembaga, diantaranya yaitu Mineral (ESDM) di Indonesia mempunyai beberapa lembaga, diantaranya yaitu Mineral (ESDM) di Indonesia mempunyai beberapa lembaga, diantaranya yaitu PT. Pertamina yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara PT. Pertamina yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara PT. Pertamina yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga Pusat Pendidikan dan Latihan Minyak dan Gas Bumi (BUMN) dan juga Pusat Pendidikan dan Latihan Minyak dan Gas Bumi (BUMN) dan juga Pusat Pendidikan dan Latihan Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS) yang berada di bawah Kementrian Energi dan (PUSDIKLAT MIGAS) yang berada di bawah Kementrian Energi dan (PUSDIKLAT MIGAS) yang berada di bawah Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Kedua lembaga ini saling bekerja sama dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Kedua lembaga ini saling bekerja sama dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Kedua lembaga ini saling bekerja sama dan mempunyai tugas serta wewenang yang berbeda-beda. Pusat Pendidikan dan mempunyai tugas serta wewenang yang berbeda-beda. Pusat Pendidikan dan mempunyai tugas serta wewenang yang berbeda-beda. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS) menangani kegiatan- Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS) menangani kegiatan- Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS) menangani kegiatan- kegiatan operasional pengolahan minyak dan gas serta melakukan pendidikan dan kegiatan operasional pengolahan minyak dan gas serta melakukan pendidikan dan kegiatan operasional pengolahan minyak dan gas serta melakukan pendidikan dan pelatihan tentang industri minyak dan gas bumi. Sedangkan PT. Pertamina pelatihan tentang industri minyak dan gas bumi. Sedangkan PT. Pertamina pelatihan tentang industri minyak dan gas bumi. Sedangkan PT. Pertamina

Pusdiklat Migas selain sebagai lembaga untuk pelatihan dan pendidikan Pusdiklat Migas selain sebagai lembaga untuk pelatihan dan pendidikan Pusdiklat Migas selain sebagai lembaga untuk pelatihan dan pendidikan minyak dan gas di Indonesia, dikhususkan untuk menyelenggarkan pendidikan minyak dan gas di Indonesia, dikhususkan untuk menyelenggarkan pendidikan minyak dan gas di Indonesia, dikhususkan untuk menyelenggarkan pendidikan dan pelatihan mengenai sumber daya minyak yang bertujuan untuk menyiapkan dan pelatihan mengenai sumber daya minyak yang bertujuan untuk menyiapkan dan pelatihan mengenai sumber daya minyak yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga-tenaga professional dalam bidang perminyakan, juga memproduksi dan tenaga-tenaga professional dalam bidang perminyakan, juga memproduksi dan tenaga-tenaga professional dalam bidang perminyakan, juga memproduksi dan mengolah minyak dan gas menjadi bahan bakar seperti solar, kerosin, pertasol, mengolah minyak dan gas menjadi bahan bakar seperti solar, kerosin, pertasol, mengolah minyak dan gas menjadi bahan bakar seperti solar, kerosin, pertasol, dan juga lilin batik (wax). dan juga lilin batik (wax). dan juga lilin batik (wax).

Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis mendapatkan kesempatan Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis mendapatkan kesempatan Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi pompa solar P 100/20 pada unit kilang pengolahan (rifenery untuk mengevaluasi pompa solar P 100/20 pada unit kilang pengolahan (rifenery untuk mengevaluasi pompa solar P 100/20 pada unit kilang pengolahan (rifenery unit). Pada unit ini pompa yang digunakan merupakan jenis pompa centrifugal unit). Pada unit ini pompa yang digunakan merupakan jenis pompa centrifugal unit). Pada unit ini pompa yang digunakan merupakan jenis pompa centrifugal pump single stage. Hal utama yang harus diperhatikan dalam penggunaan pompa pump single stage. Hal utama yang harus diperhatikan dalam penggunaan pompa pump single stage. Hal utama yang harus diperhatikan dalam penggunaan pompa sentrifugal ini adalah mengenai performance pompa yang salah satunya sentrifugal ini adalah mengenai performance pompa yang salah satunya sentrifugal ini adalah mengenai performance pompa yang salah satunya ditentukan oleh efisiensi pompa yang sangat menentukan kinerja dari pompa itu ditentukan oleh efisiensi pompa yang sangat menentukan kinerja dari pompa itu ditentukan oleh efisiensi pompa yang sangat menentukan kinerja dari pompa itu sendiri. Karena adanya perubahan kinerja pada pompa yang terjadi secara berkala sendiri. Karena adanya perubahan kinerja pada pompa yang terjadi secara berkala sendiri. Karena adanya perubahan kinerja pada pompa yang terjadi secara berkala maka penting sekali untuk diadakan evaluasi mengenai kinerja dari pompa maka penting sekali untuk diadakan evaluasi mengenai kinerja dari pompa maka penting sekali untuk diadakan evaluasi mengenai kinerja dari pompa tersebut secara berkala pula. tersebut secara berkala pula. tersebut secara berkala pula.

1.2 Tujuan Kerja Praktek 1.2 Tujuan Kerja Praktek 1.2 Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Tujuan Secara Umum 1.2.1 Tujuan Secara Umum 1.2.1 Tujuan Secara Umum

Adapun tujuan umum kerja praktek ini meliputi : Adapun tujuan umum kerja praktek ini meliputi : Adapun tujuan umum kerja praktek ini meliputi :

a. Untuk mengetahui dan mempelajari karakteristik dari pompa solar a. Untuk mengetahui dan mempelajari karakteristik dari pompa solar a. Untuk mengetahui dan mempelajari karakteristik dari pompa solar P100/20 pada unit kilang pengolahan menuju loading penjualan. P100/20 pada unit kilang pengolahan menuju loading penjualan. P100/20 pada unit kilang pengolahan menuju loading penjualan.

b. Untuk membandingkan efisiensi pompa menurut desain dan kondisi aktual b. Untuk membandingkan efisiensi pompa menurut desain dan kondisi aktual b. Untuk membandingkan efisiensi pompa menurut desain dan kondisi aktual di kilang pengolahan. di kilang pengolahan. di kilang pengolahan.

c. Menganalisa gejala kavitasi yang akan berpengaruh pada performance c. Menganalisa gejala kavitasi yang akan berpengaruh pada performance c. Menganalisa gejala kavitasi yang akan berpengaruh pada performance

pompa berdasarkan NPSH yang tersedia dan NPSH yang diperlukan. pompa berdasarkan NPSH yang tersedia dan NPSH yang diperlukan. pompa berdasarkan NPSH yang tersedia dan NPSH yang diperlukan.

1.2.2 Tujuan Secara Khusus 1.2.2 Tujuan Secara Khusus 1.2.2 Tujuan Secara Khusus

Adapun tujuan khusus kerja praktek ini meliputi : Adapun tujuan khusus kerja praktek ini meliputi : Adapun tujuan khusus kerja praktek ini meliputi :

a. Mahasiswa dapat lebih memahami dunia industri minyak dan gas bumi pada a. Mahasiswa dapat lebih memahami dunia industri minyak dan gas bumi pada a. Mahasiswa dapat lebih memahami dunia industri minyak dan gas bumi pada dunia luas dan dunia industri beserta perangkatnya. dunia luas dan dunia industri beserta perangkatnya. dunia luas dan dunia industri beserta perangkatnya.

b. Sikap profesionalisme dan etos kerja bisa lebih dipahami dan diterapkan b. Sikap profesionalisme dan etos kerja bisa lebih dipahami dan diterapkan b. Sikap profesionalisme dan etos kerja bisa lebih dipahami dan diterapkan oleh personal dalam dunia industri. oleh personal dalam dunia industri. oleh personal dalam dunia industri.

c. Mahasiswa bisa lebih siap menghadapi persaingan dunia kerja dengan bekal c. Mahasiswa bisa lebih siap menghadapi persaingan dunia kerja dengan bekal c. Mahasiswa bisa lebih siap menghadapi persaingan dunia kerja dengan bekal yang sudah didapatkan dari kegiatan kerja praktek. yang sudah didapatkan dari kegiatan kerja praktek. yang sudah didapatkan dari kegiatan kerja praktek.

d. Wawasan dan pengetahuan tentang perminyakan digunakan sebagai bekal d. Wawasan dan pengetahuan tentang perminyakan digunakan sebagai bekal d. Wawasan dan pengetahuan tentang perminyakan digunakan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dengan standar kerja industri. untuk memasuki dunia kerja dengan standar kerja industri. untuk memasuki dunia kerja dengan standar kerja industri.

e. Memahami prinsip kerja yang diterapkan industri. e. Memahami prinsip kerja yang diterapkan industri. e. Memahami prinsip kerja yang diterapkan industri.

1.3 Manfaat Kerja Praktek 1.3 Manfaat Kerja Praktek 1.3 Manfaat Kerja Praktek

Mahasiswa dapat menjadikan kerja praktek sebagai bekal kedua setelah Mahasiswa dapat menjadikan kerja praktek sebagai bekal kedua setelah Mahasiswa dapat menjadikan kerja praktek sebagai bekal kedua setelah pendidikan yang didapatkan di kampus untuk memasuki dunia kerja, sehingga pendidikan yang didapatkan di kampus untuk memasuki dunia kerja, sehingga pendidikan yang didapatkan di kampus untuk memasuki dunia kerja, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan dan pengalaman untuk bisa mengabdikan mahasiswa memiliki kemampuan dan pengalaman untuk bisa mengabdikan mahasiswa memiliki kemampuan dan pengalaman untuk bisa mengabdikan dirinya pada masyarakat luas. Khususnya dalam bidang teknik, mahasiswa dirinya pada masyarakat luas. Khususnya dalam bidang teknik, mahasiswa dirinya pada masyarakat luas. Khususnya dalam bidang teknik, mahasiswa Universitas Gadjah Mada diharapkan dapat kerjasama lebih lanjut untuk Universitas Gadjah Mada diharapkan dapat kerjasama lebih lanjut untuk Universitas Gadjah Mada diharapkan dapat kerjasama lebih lanjut untuk meningkatkan wawasan, kualitas, dan mutu pendidikan. meningkatkan wawasan, kualitas, dan mutu pendidikan. meningkatkan wawasan, kualitas, dan mutu pendidikan.

1.4 Batasan Masalah 1.4 Batasan Masalah 1.4 Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang ada, agar tidak terjadi Mengingat luasnya permasalahan yang ada, agar tidak terjadi Mengingat luasnya permasalahan yang ada, agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan semula dan agar penjelasan proses menjadi lebih penyimpangan dari tujuan semula dan agar penjelasan proses menjadi lebih penyimpangan dari tujuan semula dan agar penjelasan proses menjadi lebih terkonsentrasi, maka dalam pembahasan ini akan dibuat batasan-batasan dari terkonsentrasi, maka dalam pembahasan ini akan dibuat batasan-batasan dari terkonsentrasi, maka dalam pembahasan ini akan dibuat batasan-batasan dari permasalahan yang ada sebagai berikut: permasalahan yang ada sebagai berikut: permasalahan yang ada sebagai berikut:

a. Perhitungan head total, efisiensi pompa, daya pompa, dan jalur instalasi a. Perhitungan head total, efisiensi pompa, daya pompa, dan jalur instalasi a. Perhitungan head total, efisiensi pompa, daya pompa, dan jalur instalasi pompa. pompa. pompa.

b. Penyusunan hanya bersifat deskriptif dan pengamatan visual. b. Penyusunan hanya bersifat deskriptif dan pengamatan visual. b. Penyusunan hanya bersifat deskriptif dan pengamatan visual.

1.5 Metodologi Penulisan 1.5 Metodologi Penulisan 1.5 Metodologi Penulisan

Pengumpulan data penulis dalam kegiatan Kerja Praktek ini terdiri dari Pengumpulan data penulis dalam kegiatan Kerja Praktek ini terdiri dari Pengumpulan data penulis dalam kegiatan Kerja Praktek ini terdiri dari metode wawancara, metode pengamatan lapangan, metode studi pustaka. metode wawancara, metode pengamatan lapangan, metode studi pustaka. metode wawancara, metode pengamatan lapangan, metode studi pustaka. Penjelasan singkat mengenai metode-metode tersebut sebagai berikut: Penjelasan singkat mengenai metode-metode tersebut sebagai berikut: Penjelasan singkat mengenai metode-metode tersebut sebagai berikut:

1. Metode Wawancara 1. Metode Wawancara 1. Metode Wawancara Melakukan diskusi, wawancara dengan Engineer dan Teknisi yang bekerja Melakukan diskusi, wawancara dengan Engineer dan Teknisi yang bekerja Melakukan diskusi, wawancara dengan Engineer dan Teknisi yang bekerja pada bagiannya masing-masing. pada bagiannya masing-masing. pada bagiannya masing-masing.

2. Metode Pengamatan Lapangan (Observasi) 2. Metode Pengamatan Lapangan (Observasi) 2. Metode Pengamatan Lapangan (Observasi) Melihat langsung pada objek yang menjadi pembahasan pada kerja praktek. Melihat langsung pada objek yang menjadi pembahasan pada kerja praktek. Melihat langsung pada objek yang menjadi pembahasan pada kerja praktek.

3. Metode Studi Pustaka 3. Metode Studi Pustaka 3. Metode Studi Pustaka Melengkapi data-data yang didapat melalui wawancara dan pengamatan Melengkapi data-data yang didapat melalui wawancara dan pengamatan Melengkapi data-data yang didapat melalui wawancara dan pengamatan untuk mendapatkan kecocokan antara data dengan teori yang ada dilapangan untuk mendapatkan kecocokan antara data dengan teori yang ada dilapangan untuk mendapatkan kecocokan antara data dengan teori yang ada dilapangan dengan yang ada pada literatur. dengan yang ada pada literatur. dengan yang ada pada literatur.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan 1.6 Sistematika Penulisan Laporan 1.6 Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan Kerja Praktek yaitu sebagai berikut: Sistematika penulisan laporan Kerja Praktek yaitu sebagai berikut: Sistematika penulisan laporan Kerja Praktek yaitu sebagai berikut:

a) BAB I Pendahuluan a) BAB I Pendahuluan a) BAB I Pendahuluan

Pada bagian ini penulis menguraikan mengenai latar belakang, tujuan Pada bagian ini penulis menguraikan mengenai latar belakang, tujuan Pada bagian ini penulis menguraikan mengenai latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan penulisan, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan penulisan, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek semester 6. Laporan Kerja Praktek semester 6. Laporan Kerja Praktek semester 6.

b) BAB II Tinjauan Umum Perusahaan b) BAB II Tinjauan Umum Perusahaan b) BAB II Tinjauan Umum Perusahaan

Pada bagian ini penulis akan membahas secara singkat profil perusahaan Pada bagian ini penulis akan membahas secara singkat profil perusahaan Pada bagian ini penulis akan membahas secara singkat profil perusahaan tempat penulis Kerja Praktek dan sejarah dari perusahaan tersebut. tempat penulis Kerja Praktek dan sejarah dari perusahaan tersebut. tempat penulis Kerja Praktek dan sejarah dari perusahaan tersebut.

c) BAB III Pelaksanaan Kerja Praktek c) BAB III Pelaksanaan Kerja Praktek c) BAB III Pelaksanaan Kerja Praktek

Bab ini penulis menguraikan pelaksanaan waktu, tempat, dan sub bidang Bab ini penulis menguraikan pelaksanaan waktu, tempat, dan sub bidang Bab ini penulis menguraikan pelaksanaan waktu, tempat, dan sub bidang penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek. penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek. penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek.

d) BAB IV Dasar Teori d) BAB IV Dasar Teori d) BAB IV Dasar Teori

Penulis memaparkan dasar teori untuk evaluasi kerja Pompa Distribusi Penulis memaparkan dasar teori untuk evaluasi kerja Pompa Distribusi Penulis memaparkan dasar teori untuk evaluasi kerja Pompa Distribusi Solar P.100/20 Solar P.100/20 Solar P.100/20 Penulis memaparkan dasar teori untuk evaluasi kerja Pompa Distribusi Penulis memaparkan dasar teori untuk evaluasi kerja Pompa Distribusi Penulis memaparkan dasar teori untuk evaluasi kerja Pompa Distribusi Solar P.100/20 Solar P.100/20 Solar P.100/20

Pada bab ini penulis mengevaluasi kinerja Pompa Distribusi Solar P.100/20 Pada bab ini penulis mengevaluasi kinerja Pompa Distribusi Solar P.100/20 Pada bab ini penulis mengevaluasi kinerja Pompa Distribusi Solar P.100/20 PUSDIKLAT MIGAS Cepu. PUSDIKLAT MIGAS Cepu. PUSDIKLAT MIGAS Cepu.

f) BAB VI Penutup f) BAB VI Penutup f) BAB VI Penutup

g) Daftar Pustaka g) Daftar Pustaka g) Daftar Pustaka

h) Lampiran h) Lampiran h) Lampiran

BAB II BAB II BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan PUSDIKLAT MIGAS Cepu 2.1 Sejarah dan Perkembangan PUSDIKLAT MIGAS Cepu 2.1 Sejarah dan Perkembangan PUSDIKLAT MIGAS Cepu

Ditinjau dari sejarah berdirinya Pusat Pendidikandan Pelatihan Minyak Ditinjau dari sejarah berdirinya Pusat Pendidikandan Pelatihan Minyak Ditinjau dari sejarah berdirinya Pusat Pendidikandan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi mengalami pergantian nama sejak ditemukan minyak di Cepu dan Gas Bumi mengalami pergantian nama sejak ditemukan minyak di Cepu dan Gas Bumi mengalami pergantian nama sejak ditemukan minyak di Cepu (Plunturan = Panolan) adalah kota kecil di tepi sungai Bengawan Solo, di (Plunturan = Panolan) adalah kota kecil di tepi sungai Bengawan Solo, di (Plunturan = Panolan) adalah kota kecil di tepi sungai Bengawan Solo, di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Konsesi minyak di daerah ini bernama perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Konsesi minyak di daerah ini bernama perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Konsesi minyak di daerah ini bernama Panolan. Penemuan sumur minyak bumi bermula di desa Ledok, kira-kira 10 km Panolan. Penemuan sumur minyak bumi bermula di desa Ledok, kira-kira 10 km Panolan. Penemuan sumur minyak bumi bermula di desa Ledok, kira-kira 10 km dari Cepu oleh Mr. Adrian Stoop, ia adalah orang berkebangsaan Belanda. Adrian dari Cepu oleh Mr. Adrian Stoop, ia adalah orang berkebangsaan Belanda. Adrian dari Cepu oleh Mr. Adrian Stoop, ia adalah orang berkebangsaan Belanda. Adrian Stoop anak kelima dari sebelas bersaudara. Selesai pendidikan HBS (SLTA) tahun Stoop anak kelima dari sebelas bersaudara. Selesai pendidikan HBS (SLTA) tahun Stoop anak kelima dari sebelas bersaudara. Selesai pendidikan HBS (SLTA) tahun 1873, melanjutkan pendidikan di bidang Teknik Geologi di Fakultas Teknik 1873, melanjutkan pendidikan di bidang Teknik Geologi di Fakultas Teknik 1873, melanjutkan pendidikan di bidang Teknik Geologi di Fakultas Teknik Universitas DELFT dan berhasil menjadi seorang sarjana/insinyur pertambangan. Universitas DELFT dan berhasil menjadi seorang sarjana/insinyur pertambangan. Universitas DELFT dan berhasil menjadi seorang sarjana/insinyur pertambangan.

Tahun 1879 ia diangkat menjadi teknisi muda di Jawa dengan tugas Tahun 1879 ia diangkat menjadi teknisi muda di Jawa dengan tugas Tahun 1879 ia diangkat menjadi teknisi muda di Jawa dengan tugas mengebor air minum. Selama tugas itulah ia menemukan minyak dalam jumlah mengebor air minum. Selama tugas itulah ia menemukan minyak dalam jumlah mengebor air minum. Selama tugas itulah ia menemukan minyak dalam jumlah yang relatif sedikit. Adanya rembesan minyak di daerah Ledok mendorong Adrian yang relatif sedikit. Adanya rembesan minyak di daerah Ledok mendorong Adrian yang relatif sedikit. Adanya rembesan minyak di daerah Ledok mendorong Adrian Stoop untuk melakukan pengeboran di sana. Lokasi sumur Ledok 1 sampai Stoop untuk melakukan pengeboran di sana. Lokasi sumur Ledok 1 sampai Stoop untuk melakukan pengeboran di sana. Lokasi sumur Ledok 1 sampai sekarang masih dikeramatkan. Lapangan minyak dan gas yang ditemukan sekarang masih dikeramatkan. Lapangan minyak dan gas yang ditemukan sekarang masih dikeramatkan. Lapangan minyak dan gas yang ditemukan berjumlah 24 buah dan sekarang hanya tinggal 5 buah saja, yaitu lapangan minyak berjumlah 24 buah dan sekarang hanya tinggal 5 buah saja, yaitu lapangan minyak berjumlah 24 buah dan sekarang hanya tinggal 5 buah saja, yaitu lapangan minyak Kawengan, Ledok, Nglobo, Semanggi, dan Balun (gas). Kawengan, Ledok, Nglobo, Semanggi, dan Balun (gas). Kawengan, Ledok, Nglobo, Semanggi, dan Balun (gas).

Sejarah mencatat bahwa perkembangan perminyakan di Cepu dapat Sejarah mencatat bahwa perkembangan perminyakan di Cepu dapat Sejarah mencatat bahwa perkembangan perminyakan di Cepu dapat diuraikan menjadi beberapa periode, yaitu: diuraikan menjadi beberapa periode, yaitu: diuraikan menjadi beberapa periode, yaitu:

a. Periode Zaman Hindia Belanda (Tahun 1886-1942) a. Periode Zaman Hindia Belanda (Tahun 1886-1942) a. Periode Zaman Hindia Belanda (Tahun 1886-1942)

Pada tahun 1886 seorang sarjana pertambangan Mr. Adrian Stoop berhasil Pada tahun 1886 seorang sarjana pertambangan Mr. Adrian Stoop berhasil Pada tahun 1886 seorang sarjana pertambangan Mr. Adrian Stoop berhasil megadakan penyelidikan minyak bumi di Jawa yang kemudian mendirikan DPM megadakan penyelidikan minyak bumi di Jawa yang kemudian mendirikan DPM megadakan penyelidikan minyak bumi di Jawa yang kemudian mendirikan DPM (De Dordortsche Petroleum Maatshappij) pada tahun 1887. Pengeboran pertama (De Dordortsche Petroleum Maatshappij) pada tahun 1887. Pengeboran pertama (De Dordortsche Petroleum Maatshappij) pada tahun 1887. Pengeboran pertama dilakukan di Surabaya kemudian pada tahun 1890 didirikan penyaringan minyak dilakukan di Surabaya kemudian pada tahun 1890 didirikan penyaringan minyak dilakukan di Surabaya kemudian pada tahun 1890 didirikan penyaringan minyak di daerah Wonokromo. Selain di Surabaya, Mr. Adrian Stoop juga menemukan di daerah Wonokromo. Selain di Surabaya, Mr. Adrian Stoop juga menemukan di daerah Wonokromo. Selain di Surabaya, Mr. Adrian Stoop juga menemukan minyak di daerah Rembang. minyak di daerah Rembang. minyak di daerah Rembang.

Pada bulan Januari 1893 Mr. Adrian Stoop mengadakan perjalanan dengan Pada bulan Januari 1893 Mr. Adrian Stoop mengadakan perjalanan dengan Pada bulan Januari 1893 Mr. Adrian Stoop mengadakan perjalanan dengan rakit dari Ngawi menyusuri Solo menuju Ngareng, Cepu yang merupakan kota rakit dari Ngawi menyusuri Solo menuju Ngareng, Cepu yang merupakan kota rakit dari Ngawi menyusuri Solo menuju Ngareng, Cepu yang merupakan kota kecil di tepi Bengawan Solo, di perbatasan Jawa Timurdan Jawa Tengah. Konsesi kecil di tepi Bengawan Solo, di perbatasan Jawa Timurdan Jawa Tengah. Konsesi kecil di tepi Bengawan Solo, di perbatasan Jawa Timurdan Jawa Tengah. Konsesi minyak di daerah ini bernama Panolan yang diresmikan pada tanggal 28 Mei 1893 minyak di daerah ini bernama Panolan yang diresmikan pada tanggal 28 Mei 1893 minyak di daerah ini bernama Panolan yang diresmikan pada tanggal 28 Mei 1893 atas nama AB Versteegh. AB Versteegh tidak mengusahakan sendiri sumber atas nama AB Versteegh. AB Versteegh tidak mengusahakan sendiri sumber atas nama AB Versteegh. AB Versteegh tidak mengusahakan sendiri sumber minyak tersebut, tetapi mengontrakkan kepada perusahaan yang sudah kuat pada minyak tersebut, tetapi mengontrakkan kepada perusahaan yang sudah kuat pada minyak tersebut, tetapi mengontrakkan kepada perusahaan yang sudah kuat pada masa itu yaitu perusahaan DPM di Surabaya. Kontrak berlangsung selama 3 tahun masa itu yaitu perusahaan DPM di Surabaya. Kontrak berlangsung selama 3 tahun masa itu yaitu perusahaan DPM di Surabaya. Kontrak berlangsung selama 3 tahun dan baru sah menjadi milik DPM pada tahun 1899. dan baru sah menjadi milik DPM pada tahun 1899. dan baru sah menjadi milik DPM pada tahun 1899.

Penemuan sumur minyak bermula dari desa Ledok sekitar 10 km dari Penemuan sumur minyak bermula dari desa Ledok sekitar 10 km dari Penemuan sumur minyak bermula dari desa Ledok sekitar 10 km dari Cepu. Sumur Ledok 1 dibor pada bulan Juli 1893. Yang merupakan sumumur Cepu. Sumur Ledok 1 dibor pada bulan Juli 1893. Yang merupakan sumumur Cepu. Sumur Ledok 1 dibor pada bulan Juli 1893. Yang merupakan sumumur pertama di daerah Cepu. Mr. Adrian Stoop menyimpulkan bahwa di daerah pertama di daerah Cepu. Mr. Adrian Stoop menyimpulkan bahwa di daerah pertama di daerah Cepu. Mr. Adrian Stoop menyimpulkan bahwa di daerah Panolan terdapat ladang minyak berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar. Panolan terdapat ladang minyak berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar. Panolan terdapat ladang minyak berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar. Namun daerah tersebut telah dikuasai perusahaan lain. Luas area dan konsesi Namun daerah tersebut telah dikuasai perusahaan lain. Luas area dan konsesi Namun daerah tersebut telah dikuasai perusahaan lain. Luas area dan konsesi Panolan adalah 11.977 bahu yang meliputi distrik Panolan sampai dengan Panolan adalah 11.977 bahu yang meliputi distrik Panolan sampai dengan Panolan adalah 11.977 bahu yang meliputi distrik Panolan sampai dengan perbatasan konsesi Tinawun. Termasuk lapangan Ledok, area Gelur dan Nglebur perbatasan konsesi Tinawun. Termasuk lapangan Ledok, area Gelur dan Nglebur perbatasan konsesi Tinawun. Termasuk lapangan Ledok, area Gelur dan Nglebur yang produktif sepanjang 2,5 km dan lebar 1,25 km. yang produktif sepanjang 2,5 km dan lebar 1,25 km. yang produktif sepanjang 2,5 km dan lebar 1,25 km.

Pada tahun 1893 oleh Mr. Adrian Stoop, pengeboran pertama dilakukan Pada tahun 1893 oleh Mr. Adrian Stoop, pengeboran pertama dilakukan Pada tahun 1893 oleh Mr. Adrian Stoop, pengeboran pertama dilakukan

3 3 dengan kedalaman pertama 94 m dengan produksi 4 m 3 dengan kedalaman pertama 94 m dengan produksi 4 m dengan kedalaman pertama 94 m dengan produksi 4 m perhari. Pengeboran perhari. Pengeboran perhari. Pengeboran berikutnya di Gelur pada tahun 1897 dengan kedalaman 239-295 m dengan berikutnya di Gelur pada tahun 1897 dengan kedalaman 239-295 m dengan berikutnya di Gelur pada tahun 1897 dengan kedalaman 239-295 m dengan

3 3 produksi 20 m 3 produksi 20 m produksi 20 m per hari, sedangkan pengeboran lainnya menghasilkan 20-50m per hari, sedangkan pengeboran lainnya menghasilkan 20-50m per hari, sedangkan pengeboran lainnya menghasilkan 20-50m per hari (sebanyak 7 sumur). Minyak mentah yang dihasilkan diolah di kilang per hari (sebanyak 7 sumur). Minyak mentah yang dihasilkan diolah di kilang per hari (sebanyak 7 sumur). Minyak mentah yang dihasilkan diolah di kilang

Cepu. Sebelumnya perusahaan di Cepu dan Wonokromo terpusat di Jawa Timur, Cepu. Sebelumnya perusahaan di Cepu dan Wonokromo terpusat di Jawa Timur, Cepu. Sebelumnya perusahaan di Cepu dan Wonokromo terpusat di Jawa Timur, namun pada perkembangannya usaha diperluas meliputi lapangan minyak namun pada perkembangannya usaha diperluas meliputi lapangan minyak namun pada perkembangannya usaha diperluas meliputi lapangan minyak Kawengan, Wonocolo, Ledok, Nglobo, Semanggi, dan Lusi. Kawengan, Wonocolo, Ledok, Nglobo, Semanggi, dan Lusi. Kawengan, Wonocolo, Ledok, Nglobo, Semanggi, dan Lusi.

b. Periode Zaman Jepang (Tahun 1942-1945) b. Periode Zaman Jepang (Tahun 1942-1945) b. Periode Zaman Jepang (Tahun 1942-1945)

Perang Eropa merangsang Pemerintah Jepang memperluas kekuasaan di Perang Eropa merangsang Pemerintah Jepang memperluas kekuasaan di Perang Eropa merangsang Pemerintah Jepang memperluas kekuasaan di Asia. Pada tanggal 8 Desember 1941 Pearl harbor yang terletak di Hawaii dibom Asia. Pada tanggal 8 Desember 1941 Pearl harbor yang terletak di Hawaii dibom Asia. Pada tanggal 8 Desember 1941 Pearl harbor yang terletak di Hawaii dibom Jepang. Pengeboman ini menyebabkan meluasnya peperangan di Asia. Jepang. Pengeboman ini menyebabkan meluasnya peperangan di Asia. Jepang. Pengeboman ini menyebabkan meluasnya peperangan di Asia. Pemerintah Belanda di Indonesia merasa kedudukannya terancam,sehingga untuk Pemerintah Belanda di Indonesia merasa kedudukannya terancam,sehingga untuk Pemerintah Belanda di Indonesia merasa kedudukannya terancam,sehingga untuk menghambat laju serangan Jepang, mereka menghancurkan instalasi atau kilang menghambat laju serangan Jepang, mereka menghancurkan instalasi atau kilang menghambat laju serangan Jepang, mereka menghancurkan instalasi atau kilang Perang Eropa merangsang Pemerintah Jepang memperluas kekuasaan di Perang Eropa merangsang Pemerintah Jepang memperluas kekuasaan di Perang Eropa merangsang Pemerintah Jepang memperluas kekuasaan di Asia. Pada tanggal 8 Desember 1941 Pearl harbor yang terletak di Hawaii dibom Asia. Pada tanggal 8 Desember 1941 Pearl harbor yang terletak di Hawaii dibom Asia. Pada tanggal 8 Desember 1941 Pearl harbor yang terletak di Hawaii dibom Jepang. Pengeboman ini menyebabkan meluasnya peperangan di Asia. Jepang. Pengeboman ini menyebabkan meluasnya peperangan di Asia. Jepang. Pengeboman ini menyebabkan meluasnya peperangan di Asia. Pemerintah Belanda di Indonesia merasa kedudukannya terancam,sehingga untuk Pemerintah Belanda di Indonesia merasa kedudukannya terancam,sehingga untuk Pemerintah Belanda di Indonesia merasa kedudukannya terancam,sehingga untuk menghambat laju serangan Jepang, mereka menghancurkan instalasi atau kilang menghambat laju serangan Jepang, mereka menghancurkan instalasi atau kilang menghambat laju serangan Jepang, mereka menghancurkan instalasi atau kilang

Jepang menyadari bahwa pengeboman atas daerah minyak akan merugikan Jepang menyadari bahwa pengeboman atas daerah minyak akan merugikan Jepang menyadari bahwa pengeboman atas daerah minyak akan merugikan diri sendiri sehingga perebutan daerah minyak jangan sampai menghancurkan diri sendiri sehingga perebutan daerah minyak jangan sampai menghancurkan diri sendiri sehingga perebutan daerah minyak jangan sampai menghancurkan fasilitas lapangan dan kilang minyak. Meskipun sumber-sumber minyak dan fasilitas lapangan dan kilang minyak. Meskipun sumber-sumber minyak dan fasilitas lapangan dan kilang minyak. Meskipun sumber-sumber minyak dan kilang sebagian besar dalam keadaan rusak akibat taktik bumi hangus Belanda, kilang sebagian besar dalam keadaan rusak akibat taktik bumi hangus Belanda, kilang sebagian besar dalam keadaan rusak akibat taktik bumi hangus Belanda, Jepang berusaha agar minyak mengalir kembali. Tentara Jepang tidak mempunyai Jepang berusaha agar minyak mengalir kembali. Tentara Jepang tidak mempunyai Jepang berusaha agar minyak mengalir kembali. Tentara Jepang tidak mempunyai kemampuan di bidang perminyakan sehingga untuk memenuhi kebutuhan tenaga kemampuan di bidang perminyakan sehingga untuk memenuhi kebutuhan tenaga kemampuan di bidang perminyakan sehingga untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil dan terdidik dalam bidang perminyakan sehingga mendapat bantuan terampil dan terdidik dalam bidang perminyakan sehingga mendapat bantuan terampil dan terdidik dalam bidang perminyakan sehingga mendapat bantuan tenaga sipil Jepang yang pernah bekerja di perusahaan minyak Belanda, kemudian tenaga sipil Jepang yang pernah bekerja di perusahaan minyak Belanda, kemudian tenaga sipil Jepang yang pernah bekerja di perusahaan minyak Belanda, kemudian menyelenggarakan pendidikan di Indonesia. menyelenggarakan pendidikan di Indonesia. menyelenggarakan pendidikan di Indonesia.

Lembaga pendidikan perminyakan di Cepu diawali oleh Belanda bernama Lembaga pendidikan perminyakan di Cepu diawali oleh Belanda bernama Lembaga pendidikan perminyakan di Cepu diawali oleh Belanda bernama Mildbare Petroleum School di bawah bendera NV. Bataafsche Petroleum Mildbare Petroleum School di bawah bendera NV. Bataafsche Petroleum Mildbare Petroleum School di bawah bendera NV. Bataafsche Petroleum maatshappij (BPM). Setelah Belanda menyerah dan Cepu diduduki Jepang maka maatshappij (BPM). Setelah Belanda menyerah dan Cepu diduduki Jepang maka maatshappij (BPM). Setelah Belanda menyerah dan Cepu diduduki Jepang maka lembaga itu dibuka kembali dengan nama Shokko Gakko. lembaga itu dibuka kembali dengan nama Shokko Gakko. lembaga itu dibuka kembali dengan nama Shokko Gakko.

c. Masa Indonesia Merdeka (1945-1950) c. Masa Indonesia Merdeka (1945-1950) c. Masa Indonesia Merdeka (1945-1950)

Serah terima kekuasaan dari Jepang dilaksanakan oleh pimpinan setempat Serah terima kekuasaan dari Jepang dilaksanakan oleh pimpinan setempat Serah terima kekuasaan dari Jepang dilaksanakan oleh pimpinan setempat kepada Bangsa Indonesia. Untuk membenahi daerah minyak di Cepu segera kepada Bangsa Indonesia. Untuk membenahi daerah minyak di Cepu segera kepada Bangsa Indonesia. Untuk membenahi daerah minyak di Cepu segera diadakan penertiban tugas-tugas operasionaldan pertahanan. Berdasarkan diadakan penertiban tugas-tugas operasionaldan pertahanan. Berdasarkan diadakan penertiban tugas-tugas operasionaldan pertahanan. Berdasarkan Maklumat Menteri Kemakmuran No. 5, perusahaan minyak di Cepu disiapkan Maklumat Menteri Kemakmuran No. 5, perusahaan minyak di Cepu disiapkan Maklumat Menteri Kemakmuran No. 5, perusahaan minyak di Cepu disiapkan sebagai Peruahaan Tambang Minyak Negara (PTMN). Adapun daerah kekuasaan sebagai Peruahaan Tambang Minyak Negara (PTMN). Adapun daerah kekuasaan sebagai Peruahaan Tambang Minyak Negara (PTMN). Adapun daerah kekuasaan meliputi lapangan-lapangan minyak di daerah sekitar Cepu, kilang Cepu dan meliputi lapangan-lapangan minyak di daerah sekitar Cepu, kilang Cepu dan meliputi lapangan-lapangan minyak di daerah sekitar Cepu, kilang Cepu dan lapangan di daerah Bongas, Jawa Barat. lapangan di daerah Bongas, Jawa Barat. lapangan di daerah Bongas, Jawa Barat.

Pada bulan Desember 1948 Belanda menyerbu ke Cepu. Pabrik minyak Pada bulan Desember 1948 Belanda menyerbu ke Cepu. Pabrik minyak Pada bulan Desember 1948 Belanda menyerbu ke Cepu. Pabrik minyak PTMN Cepu dibumi hanguskan. Pada akhir tahun 1949 dan menjelang tahun 1950 PTMN Cepu dibumi hanguskan. Pada akhir tahun 1949 dan menjelang tahun 1950 PTMN Cepu dibumi hanguskan. Pada akhir tahun 1949 dan menjelang tahun 1950 setelah adanya penyerahan kedaulatan maka pabrik minyak Cepu dan lapangan setelah adanya penyerahan kedaulatan maka pabrik minyak Cepu dan lapangan setelah adanya penyerahan kedaulatan maka pabrik minyak Cepu dan lapangan minyak Kawengan diserahkan dan diusahakan kembali oleh BPM. minyak Kawengan diserahkan dan diusahakan kembali oleh BPM. minyak Kawengan diserahkan dan diusahakan kembali oleh BPM.

d. Periode Tahun 1950-1951 (Administrasi Sumber Minyak) d. Periode Tahun 1950-1951 (Administrasi Sumber Minyak) d. Periode Tahun 1950-1951 (Administrasi Sumber Minyak)

Setelah kembalinya Pemerintah RI di Yogyakarta, maka tambang minyak Setelah kembalinya Pemerintah RI di Yogyakarta, maka tambang minyak Setelah kembalinya Pemerintah RI di Yogyakarta, maka tambang minyak Ledok, Nglobo, Semanggi, dan Lusi diserahkan kepada Komando Distrik Militer Ledok, Nglobo, Semanggi, dan Lusi diserahkan kepada Komando Distrik Militer Ledok, Nglobo, Semanggi, dan Lusi diserahkan kepada Komando Distrik Militer Blora. Tambang minyak di daerah tersebut diberi nama Administrasi Sumber Blora. Tambang minyak di daerah tersebut diberi nama Administrasi Sumber Blora. Tambang minyak di daerah tersebut diberi nama Administrasi Sumber Minyak (ASM) dan berada di bawah pengawasan KODIM Blora. Minyak (ASM) dan berada di bawah pengawasan KODIM Blora. Minyak (ASM) dan berada di bawah pengawasan KODIM Blora.

Perusahaan BPM sebelum PD II menguasai kilang minyak di Cepu dan Perusahaan BPM sebelum PD II menguasai kilang minyak di Cepu dan Perusahaan BPM sebelum PD II menguasai kilang minyak di Cepu dan setelah Agresi Militer Belanda II berubah nama menjadi SHELL. Selanjutnya setelah Agresi Militer Belanda II berubah nama menjadi SHELL. Selanjutnya setelah Agresi Militer Belanda II berubah nama menjadi SHELL. Selanjutnya SHELL melakukan perbaikan-perbaikan seperlunya di lapangan minyak SHELL melakukan perbaikan-perbaikan seperlunya di lapangan minyak SHELL melakukan perbaikan-perbaikan seperlunya di lapangan minyak Kawengan dan Kilang Cepu. Tingkat produksi kurang menguntungkan sedangkan Kawengan dan Kilang Cepu. Tingkat produksi kurang menguntungkan sedangkan Kawengan dan Kilang Cepu. Tingkat produksi kurang menguntungkan sedangkan biaya yang dibutuhkan besar sehinggal merugikan peruahaan SHELL sendiri. biaya yang dibutuhkan besar sehinggal merugikan peruahaan SHELL sendiri. biaya yang dibutuhkan besar sehinggal merugikan peruahaan SHELL sendiri.

e. Periode Tahun 1951-1957 (Perusahaan Tambang Minyak Rakyat e. Periode Tahun 1951-1957 (Perusahaan Tambang Minyak Rakyat e. Periode Tahun 1951-1957 (Perusahaan Tambang Minyak Rakyat

Indonesia) Indonesia) Indonesia)

Pada tahun 1951 pengusahaan minyak di lapangan Ledok, Nglobo dan Pada tahun 1951 pengusahaan minyak di lapangan Ledok, Nglobo dan Pada tahun 1951 pengusahaan minyak di lapangan Ledok, Nglobo dan Semanggi oleh ASM diserahkan pada Pemerintah Sipil. Untuk kepentingan Semanggi oleh ASM diserahkan pada Pemerintah Sipil. Untuk kepentingan Semanggi oleh ASM diserahkan pada Pemerintah Sipil. Untuk kepentingan tersebut panitia kerja yaitu Badan Penyelenggaraan Perusahaan Negara di bulan tersebut panitia kerja yaitu Badan Penyelenggaraan Perusahaan Negara di bulan tersebut panitia kerja yaitu Badan Penyelenggaraan Perusahaan Negara di bulan Januari 1951 yang kemudian melahirkan Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Januari 1951 yang kemudian melahirkan Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Januari 1951 yang kemudian melahirkan Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Indonesia (PTMRI). Produk yang dihasilkan PTMRI berupa bensin, kerosin, Indonesia (PTMRI). Produk yang dihasilkan PTMRI berupa bensin, kerosin, Indonesia (PTMRI). Produk yang dihasilkan PTMRI berupa bensin, kerosin, solar, dan sisanya residu. Pada tahun 1957 PTMRI diganti menjadi Tambang solar, dan sisanya residu. Pada tahun 1957 PTMRI diganti menjadi Tambang solar, dan sisanya residu. Pada tahun 1957 PTMRI diganti menjadi Tambang Minyak Nglobo CA (Combie Anexis). Minyak Nglobo CA (Combie Anexis). Minyak Nglobo CA (Combie Anexis).

f. Periode Tahun 1961-1965 (PN PERMIGAN) f. Periode Tahun 1961-1965 (PN PERMIGAN) f. Periode Tahun 1961-1965 (PN PERMIGAN)

Pada tahun 1961, Tambang Minyak Nglobo CA diganti menjadi Pada tahun 1961, Tambang Minyak Nglobo CA diganti menjadi Pada tahun 1961, Tambang Minyak Nglobo CA diganti menjadi PERMIGAN (Perusahaan Minyak dan Gas Negara). Pemurnian minyak di PERMIGAN (Perusahaan Minyak dan Gas Negara). Pemurnian minyak di PERMIGAN (Perusahaan Minyak dan Gas Negara). Pemurnian minyak di lapangan minyak Ledok dan Nglobo dihentikan. Pada tahun 1962, kilang Cepu lapangan minyak Ledok dan Nglobo dihentikan. Pada tahun 1962, kilang Cepu lapangan minyak Ledok dan Nglobo dihentikan. Pada tahun 1962, kilang Cepu dan lapangan minyak Kawengan dibeli oleh Pemerintah RI dari SHELL dan dan lapangan minyak Kawengan dibeli oleh Pemerintah RI dari SHELL dan dan lapangan minyak Kawengan dibeli oleh Pemerintah RI dari SHELL dan diserahkan ke PN PERMIGAN. diserahkan ke PN PERMIGAN. diserahkan ke PN PERMIGAN.

Berdasarkan UU No. 19/1960 dan UU No. 44/1960 maka didirikan 3 Berdasarkan UU No. 19/1960 dan UU No. 44/1960 maka didirikan 3 Berdasarkan UU No. 19/1960 dan UU No. 44/1960 maka didirikan 3 perusahaan minyak, yaitu: perusahaan minyak, yaitu: perusahaan minyak, yaitu: