Citra destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta menurut wisatawan dari Jakarta dan non Jakarta dan status kunjungannya

(1)

CITRA DESTINASI WISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MENURUT WISATAWAN DARI JAKARTA DAN NON JAKARTA

DAN STATUS KUNJUNGANNYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen,

Oleh: Rosi Susanti Nim: 102214018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

CITRA DESTINASI WISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MENURUT WISATAWAN DARI JAKARTA DAN NON JAKARTA

DAN STATUS KUNJUNGANNYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen,

Oleh: Rosi Susanti Nim: 102214018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

Skripsi

CITRA DESTINASI WISATA DAERAII ISTIXf,EWA YOGVAKARTA MENL}RUT \ryISATAWAN DARI JAKARTA DAN NO}IT JAKARTA

DAN STATUS KUNJUNGANNYA

Dipersiapkan dan Ditulis Otdt: Resi Susanti

NtM:10221401&

Ycgyakarta, 28 Novem.ber 2S14 Fakultss Ekonomi

Universitas Sanata Dharma kkam.

II

Dewan Penguji

John Philio Simandj untak,S. E..


(5)

iv

Hakuna Matata The Lion’s King

Keep going

No matter what you do, no matter how many times you screw up and think to yourself there’s no point to carry on ’ no matter how many people tell you that

you can’t do it –keep doing. Don’t quit. Don’t quit, because a month from now you will be that much closer to your goal than you are now. Yesterday you said

tommorow. Make today count. (anonymous)

Bermimpilah selagi kamu punya mimpi dan ingin bermimpi, tapi hidup bukanlah hanya tentang bermimpi. Bangunlah dan kejarlah semua mimpimu satu demi satu, kerahkan seluruh energimu, maka seluruh Alam Semesta akan

membantu membukakan semua pintu-pintu mimpimu (Rosi Susanti)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu jadi penopang kekuatan dalam setiap kesulitan Bapak dan Ibu untuk seluruh doa, pengorbanan dan cintanya Buani untuk semua doa, semangat dan bantuannya


(6)

(7)

LEMBAR PER}IYATAAI\I PERSETUJUAII

PT]BLIKASI KARYA

ILMIAII

IINTUK KEPENTINGA}I AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Rosi Susanti

Nomor Induk

Mahasiswa

:102214018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaarl Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

CITRA DESTINASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MEIYURUT }VISATAWAI\I DARI JAKARTA I}AI{ NON JAKARTA DAN STATUS

KT]NJUNGAITITYA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak

untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta

izin

dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama teteap mencanfumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Padatanggal: 17 Desember 2014 Yang menyatakan

@

Rosi Susanti

VI


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaannya selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Citra Destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta Menurut Wisatawan Jakarta dan Non Jakarta”. Skripsi ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik melalui bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D., selaku dosen

pembimbing I yang dengan kesabarannya dan dukungannya telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 4. Ibu Lucia Kurniawati S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing II

yang dengan kesabarannya juga dukungannya serta perhatian yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Bapak Andi Muhammad Mudhiuddin, selaku ketua Himpunan dan asesor kompetensi Pemandu Wisata Provinsi DIY yang telah membagikan pengalamannya dan sudut pandangnya terkait pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sangat berguna dalam penelitian ini.

6. Bapak Irsyam Sigit Wibowo, selaku pemilik HS Silver Kotagede, Omah Dhuwur Kotagede, Pendopo nDe Luweh dan bendahara BP2KY yang telah membagikan pengalamannya di bidang


(9)

viii

pariwisata dalam proses wawancara juga atas nasehatnya kepada peneliti di bidang bisnis.

7. Bapak Aria Nugrahadi S.T., selaku Kepala Bidang (KABID) Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi DIY yang telah memberikan waktunya dan informasi serta pengalamannya di bidang pariwisata dalam penelitiam ini

8. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

9. Untuk Bapak, Thomas Suyitno terimakasih telah menjadi laki-laki terhebat dan tercerdas dalam hidup saya dan yang selalu membuat saya ingin menjadi wanita yang lebih hebat dan cerdas untuk keluarga saya kelak. Untuk Ibu, Olivia Nurhayati, terimakasih atas doa yang selalu di panjatkan setiap hari, atas cinta dan pengorbanan yang telah kalian berdua berikan.

10.Untuk Buani yang dengan sabar membantu memberikan dukungan doa, mengajari tentang pelajaran hidup untuk saat ini dan di masa depan, terimakasih banyak atas semuanya.

11.Untuk orang yang paling saya sayangi Chrise Xosia Damar Kalbuadi, terimakasih sudah hadir di waktu yang tepat dan selalu menjadi pelangi sehabis hujan. Terimakasih atas segala dukungan, doa, motivasi, pengorbanan sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

12.Untuk teman-teman yang telah membantu saya membagikan kuesioner ini, Damar, Lona, Eeng, Sean. Maaf sudah merepotkan dan tanpa kalian pasti proses pembagian kuesioner tidak semenyenangkan ini. Terimakasih atas segala saran dan kritikannya

13.Untuk rekan-rekan penelitian terimakasih atas kerjasamanya selama ini.

14.Untuk teman-teman main selama kuliah dan teman-teman sekelas MPT, God Bless you guys


(10)

kembali ke masa kecil.

16. Untuk motor vario merah yang dengan setia selalu menemani dari awal penelitian sarnpai selesai, terimakasih sudah me4iadi sahabat perjalanan terbaik yang pernah saya miliki.

Penulis menyadari bahwa slripsi

ini

masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. oleh karena itu, penulis mengharapkan

kdtik

dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat meqiadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi,

Yogyakart4 28 Oktober 2014 Penulis

6nF

Rosi Susanti

NIM:102214018


(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

HALAMAN ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Sistematika Peelitian Skripsi ... 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ... 11

A. Industri Pariwisata ... 11

B. Teori Segmentasi Pasar ... 14

C. Pengertian Branding ... 18

D. Pengertian Destination Branding ... 22

E. Pengertian Atribut ... 29

F. Teori Persepsi ... 33


(12)

xi

H. Kerangka Konseptual Penelitian ... 36

I. Perumusan Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Pendahuluan ... 40

B. Penelitian Tahap I ... 41

C. Penelitian Tahap I ... 44

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 53

A. Sejarah Kota Yogyakarta ... 53

B. Kondisi Geografis ... 54

C. Pengelolaan dan Pengembangan Destinasi ... 56

D. Program Promosi Pariwisata ... 59

E. Daftar Nama Destinasi Pariwisata DIY ... 60

F. Daftar event di DIY ... 62

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Penelitian tahap I ... 63

B. Penelitian tahap II ... 68

C. Uji Instrumen Penelitian ... 100

D. Uji Reliabilitas ... 102

E. Deskriptif Variabel Penelitian ... 103

F. Analisis Data ... 113

G. Uji t sampel bebas (independent samples t test) ... 113


(13)

xii

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN ... 124

A. Kesimpulan Penelitian ... 124

B. Implikasi Manajerial ... 126

C. Implikasi Penelitian Lanjutan ... 128

DAFTAR PUSTAKA ... 129


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Program dan Kegiatan Anggaran Periode 2013/2014 ... 58 4.2 Daftar Destinasi di DIY ... 61 4.3 Daftar event di DIY tahun 2014 ... 62 5.1 Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan

Asal Wisatawan ... 69 5.2 Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan

Jenis Kelamin ... 70 5.3 Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan

Usia ... 71 5.4 Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan

Pendidikan ... 73 5.5 Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan

Pekerjaan ... 75 5.6 Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan

Pengeluaran ... 76 5.7 Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan

Lama Menginap/tinggal di Yogyakarta ... 78 5.8 Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan

Status Kunjungan ... 79 5.9 Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan

Jenis Kelamin ... 81 5.10 Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan

Usia ... 82 5.11 Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan

Pendidikan ... 83 5.12 Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan


(15)

xiv

5.13 Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan

Pengeluaran ... 86

5.14 Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan Lama Menginap ... 88

5.15 Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan Status Kunjungan Wisatawan ... 89

5.16 Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin ... 90

5.17 Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan Usia ... 92

5.18 Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan Pendidikan ... 93

5.19 Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan Pekerjaan ... 94

5.20 Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan Pengeluaran ... 96

5.21 Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan Lama Menginap ... 97

5.22 Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan Status Kunjungan Wisatawan ... 99

5.23 Hasil Pengujian Construct Validity ... 101

5.24 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 102

5.25 Hasil Interpretasi Rata-rata Penilaian Citra Destinasi DIY ... 104

5.26 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Citra Destinasi DIY menurut Wisatawan dari Jakarta ... 105

5.27 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Citra Destinasi DIY menurut wisatawan dari Non Jakarta ... 106

5.28 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Citra Destinasi DIY menurut Asal Wisatawan ... 107

5.29 Perbandingan Jawaban Responden Terhadap Citra Destinasi DIY berdasarkan rata-rata nilai ... 108


(16)

xv

5.30 Ranking Citra Destinasi DIY berdasarkan Jumlah ... 109

5.31 Ranking Citra Destinasi DIY secara Keseluruhan ... 111

5.32 Descriptive Statistics Citra Destinasi menurut Wisatawan Jakarta ... 113

5.33 Descriptive Statistics Citra Destinasi menurut Wisatawan Non Jakarta . 113 5.34 Hasil Uji t independent samples t test (Group Statistics) ... 113

5.35 Rata-rata persepsi terhadap Citra Destinasi DIY ... 114

5.36 Rata-rata Status Kunjungan Wisatawan ... 117

5.37 Test of Homogeneityof variances ... 118


(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

1.1 Jumlah Wisatawan Domestik dan Asing... 5

2.1 Places as Realitional Brand Networks ... 27

2.2 Model Persaingan five forces of competition ... 28

2.3 Susunan KerangkaPemikiran ... 37

5.1 Diagram Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan Asal Wisatawan ... 69

5.2 Diagram Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70

5.3 Diagram Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan Jenis Usia ... 72

5.4 Diagram Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan Pendidikan ... 73

5.5 Diagram Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan Pekerjaan ... 75

5.6 Diagram Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan Pengeluaran ... 77

5.7 Diagram Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan Lama Menginap/Tinggal ... 78

5.8 Diagram Karakteristik Responden Secara Keseluruhan Berdasarkan Status Kunjungan Wisatawan ... 80

5.9 Diagram Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin ... 81

5.10 Diagram Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan Usia ... 82

5.11 Diagram Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan Pendidikan ... 83

5.12 Diagram Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan Pekerjaan ... 85


(18)

xvii

5.13 Diagram Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan

Pengeluaran ... 87 5.14 Diagram Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan Lama

Menginap ... 88 5.15 Diagram Karakteristik Responden Asal Jakarta Berdasarkan Status

Kunjungan Wisatawan ... 89 5.16 Diagram Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan Jenis

Kelamin ... 90 5.17 Diagram Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan Usia ... 92 5.18 Diagram Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan

Pendidikam ... 93 5.19 Diagram Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan

Pekerjaan ... 94 5.20 Diagram Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan

Pengeluaran ... 96 5.21 Diagram Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan Lama

Menginap ... 98 5.22 Diagram Karakteristik Responden Asal Non Jakarta Berdasarkan Status


(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

LAMPIRAN I Daftar Pertanyaan dan Hasil Penelitian tahap I... 131

LAMPIRAN II Kuesioner ... 137

LAMPIRAN III Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 141

LAMPIRAN IV Hasil Output Uji Beda dan Uji Anova ... 151


(20)

xviii

ABSTRAK

CITRA DESTINASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MENURUT WISATAWAN DARI JAKARTA DAN NON JAKARTA

Rosi Susanti

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta dan perbedaan persepsi penilaian tentang citra destinasi DIY menurut asal wisatawan dan status kunjungan, serta untuk mengetahui apa saja atribut-atribut destinasi yang menarik wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata. Penelitian ini dilakukan secara dua tahap, yaitu tahap pertama dengan metode wawancara terstruktur kepada tiga narasumber yang memiliki kompetensi di bidang pariwisata untuk mengetahui apa saja atribut-atribut destinasi yang dimiliki DIY. Pada penelitian tahap pertama teknik analisis data menggunakan metode content analysis dan common theme approach, hasil dari penelitian ini digunakan untuk penelitian tahap kedua. Pada penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah 160 responden yang sedang melakukan kunjungan wisata ke DIY. Teknik analisis data yang digunakan pada tahap kedua yaitu dengan uji beda. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan persepsi penilaiaian mneurut wisatawan dari Jakarta dan Non Jakarta serta status kunjungan wisatawan pada kunjungan pertama maupun lanjutan.


(21)

xix

ABSTRACT

THE IMAGE OF DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ACCORDING TO JAKARTA AND NON JAKARTA TOURISTS

Rosi Susanti Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2014

This research attempts to learn the image of Daerah Istimewa Yogyakarta and the difference of perception about the destination image based on the tourists origins and the status of visit, and to find out the attributes that make an attractive tourists pay a visit to a destinations for.This research was conducted in two stages, the first stage was of structured interview to three interviewees having competence in the field of tourism in order to find out the attributes the DIY destinations. The research used content analysis and common theme approach, in thheir phase the results of this research were used to proceed to the second phase. The second phase of research was done by the method of purposive sampling with a total of 160 respondents. Data analysis techniques used in the second phase of the test is different. The research found that there was no difference in perception based on the tourist origin and status of visit.


(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki berbagai macam tempat tujuan pariwisata yang sangat beragam. Salah satu indikator yang menunjukkan adanya pergerakan dalam kegiatan pariwisata adalah jumlah kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan man canegara/asing. Wearing, Steven dan Young dalam bukunya mengatakan, pariwisata adalah fenomena sosial dan budaya yang telah berkembang menjadi sebuah industri ekonomi yang signifikan di kota-kota dan wilayah di seluruh dunia. Sedangkan definisi wisatawan adalah seorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan ke sebuah atau beberapa negara diluar tempat tinggal biasanya, atau keluar dari lingkungan tempat tinggalnya untuk periode kurang dari 12 bulan dan memiliki tujuan untuk melakukan berbagai aktivitas wisata.

Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata Indonesia disamping Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur, Kepulauan Riau dan sebagainya. Hal ini tidak lepas dari beragamnya kekayaan wisata DIY baik wisata alam dan budaya yang bersifat massal maupun minat khusus. Potensi pariwisata yang beragam ini mampu mendorong wisatawan untuk melakukan destinasi wisata, oleh karena itu diperlukan pemahaman mengenai segmentasi pasar. Segmentasi


(23)

pasar didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi irisan konsumen yang khas mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda (Schiffman dan Kanuk, 2004:37). Ike Janita Dewi dalam buku Implementasi dan Implikasi Kelembagaan Pemasaran Pariwisata yang Bertanggung Jawab (2011) mengatakan, dasar penggolongan dalam segmentasi pasar tidak bisa dilakukan dengan sederhana dengan menggunakan kriteria tunggal. Kotler dan Keller (2009) mengatakan Variabel segmentasi utama dibedakan menjadi segementasi geografis, demografis, psikografis dan perilaku. Segmentasi Geografis membagi pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota atau lingkungan sekitar. Segmentasi Demografis membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan dan kelas sosial. Dalam segmentasi psikografis pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respons terhadap sebuah produk.


(24)

Sebuah branding dan citra (image) dari destinasi wisata mampu mendorong serta meningkatkan angka kunjungan wisatawan. Branding adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama (Kotler dan Keller, 2009:258). Berdasarkan pertimbangan karakteristik industri dan perjalanan wisata, (Blain, Levy dan Ritchie, 2005, yang dikutip melalui Dewi, 2011) mengatakan bahwa destination branding adalah

Serangkaian aktivitas pemasaran yang (1) mendukung penciptaan nama, simbol, logo, tulisan atau gambar grafis lainnya yang secara langsung bisa mengidentifikasi dan membedakan suatu destinasi ditengah destinasi-destinasi lainnya; (2) secara konsisten mengkomunikasikan harapan atas pengalaman perjalanan yang berkesan ke destinasi tersebut;dan (3) menyatukan dan memperkuat hubungan emosional antara pengunjung dengan destinasi tersebut; dan (4) menngurangi biaya pencarian calon wisatawan(search costs)dan risiko (perceived risk). Secara bersama-sama aktivitas-aktivitas tersebut berfungsi sebagai pembentuk citra destinasi yang secara positif mempengaruhi pemilihan destinasi oleh wisatawan. (Blai, Levy, dan Ritchie, 2005).

Titik keberhasilan sebuah branding adalah kemampuan untuk menghasilkan citra atau kepribadian unik sehingga membedakan antara destinasi wisata yang satu dengan yang lainnya (Dewi, 2011). Hal ini juga dikemukakan oleh The English Historic Towns Forum (1992) ditemukan bahwa lebih dari 80% wisatawan mempertimbangkan lingkungan kota dan bauran pemasaran sebagai daya tarik destinasi, salah satu faktor yang dianggap paling penting oleh para wisatawan adalah area pedestrian yang terawat, keindahan alam, bangunan bersejarah dan tempat berbelanja. Oleh


(25)

karena itu peneliti perlu mengetahui lebih spesifik apa saja atribut-atribut yang mampu meningkatkan angka kunjungan wisatawan. Mowen dan Minor (2002:312-315) mengatakan bahwa kepercayaan konsumen (consumen beliefs) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya. Atribut didefinisikan sebagai karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki objek, secara lebih spesifik atribut dibedakan menjadi dua yaitu atribut intrisik dan atribut ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk seperti nama, merek, kemasan dan label.

Besarnya angka kunjungan wisatawan yang berkunjung ke DIY dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya melalui pendekatan jumlah tamu yang menginap di hotel yang berada dalam wilayah DIY atau berdasarkan catatan jumlah pengunjung dari setiap kawasan tujuan wisata dan event wisata serta pintu masuk kedatangan. Menurut data statistika pariwisata DIY jumlah kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) dan wisnus (wisatawan nusantara) khususnya untuk periode 2005-2012 mengalami fluktuasi, hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian makro maupun faktor eksternal seperti bencana alam. Tercatat sebanyak dua kali jumlah angka wisatawan mengalami penurunan pada tahun 2006 sebagai dampak gempa bumi dan pada tahun 2010


(26)

sebagai dampak dari erupsi Merapi. Secara umum, pada tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan ke DIY mencapai 3,536 juta pengunjung, yang terdiri dari 3,398 juta wisatawan domestik dan 148,5 ribu wisatawan asing. Jumlah wisatawan domestik jauh lebih besar dengan 95,81 persen dan proporsi wisatawan asing sebesar 4,19 persen.

Gambar 1.1 Jumlah Wisatawan Domestik dan Asing yang Datang ke DIY 2005-2012

Perkembangan kunjungan wisatawan selama delapan tahun terakhir ini menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 5,87 persen. Jumlah kunjungan wisatawan asing mampu tumbuh di atas 12 persen per tahun, sementara wisatawan domestik tumbuh sebesar 5,6 persen per tahun. Peranan pemerintah dalam mendorong serta meningkatkan jumlah wisatawan dapat dilakukan melalui kebijakan pengembangan destinasi wisata seperti fasilitas dan daya tarik, promosi kegiatan wisata.


(27)

Perkembangan kunjungan wisatawan terutama wisatawan nusantara sangat dipengaruhi oleh faktor musiman. Kunjungan akan meningkat tajam pada saat musim liburan sekolah, libur panjang akhir pekan, libur hari raya keagamaan maupun akhir tahun.

Berdasarkan latar belakang pendapat serta data-data yang telah dilakukan oleh berbagai pihak maka penelitian ini mencakup atribut, segmentasi geografis serta tingkat kepentingan wisatawan nusantara dalam mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta. Blain, Levy dan Richie (2005) mengungkapkan bahwa sebuah destination branding mengkomunikasikan harapan-harapan atau pengalaman perjalanan yang berkesan ke destinasi tersebut dan menyatukan memperkuat hubungan emosional antara pengunjung dengan destinasi itu. Berdasarkan argumen tersebut secara spesifik penelitian ini melibatkan wisatawan yang berasal dari Jakarta dan non Jakarta, dimana wisatawan asal Jakarta pasti mempunyai sudut pandang yang berbeda tentang citra destinasi DIY dengan wisatawan yang berasal dari non Jakarta saat melakukan kunjungan wisata, seperti yang telah diketahui bahwa kota Jakarta adalah kota yang padat penduduk, ruwet dan sibuk sehingga ketika musim liburan, biasanya mereka cenderung pergi ke kota-kota yang tidak terlalu jauh seperti Bandung atau Yogyakarta untuk menghilangkan kepenatan. Sedangkan untuk wisatawan non Jakarta keinginan yang dimiliki wisatawan memilih Yogyakarta biasanya karena jaraknya sangat dekat dengan tempat tinggalnya atau hanya jalan-jalan semata. Dengan demikian penelitian ini berjudul “Citra


(28)

Destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta Menurut Wisatawan dari Jakarta dan Non Jakarta”

Alasan peneliti memilih topik dan judul ini adalah untuk mengetahui penilaian citra destinasi menurut para wisatawan yang telah melakukan kunjungan wisata serta atribut-atribut apa saja yang mampu mendorong minat para wisatawan berkunjung ke sebuah destinasi khususnya di DIY.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apa saja atribut-atribut destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta?

2) Bagaimana tingkat kepentingan atribut-atribut di atas jika dilihat dari penilaian wisatawan yang datang ke Daerah Istimewa Yogyakarta?

3) Bagaimana penilaian wisatawan terhadap citra Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tujuan destinasi menurut atribut-atribut tersebut?

4) Apakah ada perbedaan persepsi terhadap citra Daerah Istimewa Yogyakarta menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta pada kunjungan 1-3 kali atau > 3 kali?


(29)

C. Batasan Masalah

Penelitian ini akan meneliti tentang citra destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta menurut asal wisatawan yang sedang melakukan kunjungan destinasi. Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta yang sedang berada di sekitar tempat pengambilan sampel.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk:

1) Mengetahui apa saja atribut-atribut destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menarik wisatawan untuk datang berkunjung. 2) Mengetahui tingkat kepentingan atribut apabila dilihat dari

penilaian wisatawan yang mengunjungi DIY.

3) Mengetahui penilaian wisatawan terhadap citra Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tujuan destinasi menurut atributnya.

4) Mengetahui perbedaan persepsi terhadap citra DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta berdasarkan kunjungan pertama atau lanjutan.


(30)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah:

1) Bagi Dinas Pariwisata DIY, diharapkan dengan penelitian ini dapat mengetahui citra keseluruhan daerahnya menurut para wisatawan yang sedang melakukan kunjungan destinasi sehingga dapat membantu pengembangan dan pengelolaan yang lebih baik dalam rangka meningkatkan citra pariwisata.

2) Bagi pelaku pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta, penelitian ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui bagaimana penilaian wisatawan terhadap citra destinasi pariwisata sehingga dapat menjadi referensi dalam peningkatan pelayanan bagi wisatawan.

3) Bagi strategi promosi pemasaran, penelitian ini diharapkan dapat memunculkan gagasan-gagasan strategi pemasaran dimana nantinya dapat lebih memperkenalkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tujuan destinasi wisata

F. Sistematika Penelitian Skripsi Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.


(31)

Bab II Tinjauan Literatur dan Perumusan Hipotesis

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang terkait dengan masalah yang diteliti secara hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini memaparkan tentang pendahuluan, tahap penelitian I dan II, jenis penelitian, lokasi penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, sumber data, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Citra Destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam bab ini diuraikan gambaran umum mengenai citra destinasi pariwisata yang ada DIY.

Bab V Analisis Data

Dalam bab ini diuraikan mengenai metode-metode yang akan digunakan untuk penelitian berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

Bab VI Kesimpulan dan Implikasi Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dan implikasi hasil penelitian. Implikasi ini dibagi menjadi dua yaitu, implikasi manajerial dan implikasi bagi penelitian lanjutan.


(32)

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Industri Pariwisata

Destinasi merupakan suatu tempat yang dikunjungi dengan waktu yang signifikan selama perjalanan seseorang dibandingkan dengan tempat lain yang dilalui selama perjalanan. Tentunya setiap wisatawan memiliki ketertarikan terhadap industri pariwisata yang sedang di kunjungi. Ada berbagai motivasi yang mendorong keberanian dan tekad para wisatawan yaitu kebutuhan praktis dalam politik dan perdagangan, perasaan ingin tahu dan dorongan keagamaan (Spillane, 1987:15).

Menurut UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan kepariwisataan adalah sebagai berikut:

1) Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, 10 pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

2) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

3) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang


(33)

muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. 4) Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,

keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

5) Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

6) Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

Industri pariwisata terkait dengan sektor jasa. Definisi tentang jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tindak nyata dan biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi.Jasa juga dapat berarti kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada


(34)

waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut (Lovelock dan Wright, 2005:5).

Lovelock dan Wright (2005) mengatakan, untuk memasarkan jasa dibutuhkan strategi-strategi yang tepat sasaran, definisi dari strategi jasa adalah:

1. menentukan atribut jasa yang paling penting untuk memenuhi dan melampaui harapan pelanggan

2. menentukan kemampuan perusahaan kita di bidang jasa yang sudah ada dan yang masih merupakan potensi. Memperkirakan kompetensi dan ketidak kompetensian jasa, kekuatan dan kelemahan sumber daya, reputasi jasa, sistem keyakinan dan alasan “keberadaan”

3. menyusun strategi jasa yang terkait dengan kebutuhan pelanggan yang penting dan terus menerus, memanfaatkan kerentanan pesaing dan menyesuaikan antara kemampuan perusahaan kita dan potensi yang ada. Kontribusi jasa memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang perekonomian karena dapat mempengaruhi daya tarik pertumbuhan industri.


(35)

B. Teori Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda (Schiffman dan Kanuk, 2008: 37).

Dalam mementukan karakter segmen pasar dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengidentifikasi segmen preferensi sebagai berikut (Kotler dan Keller, 2009:229);

1) Preferensi homogen

Preferensi ini ada kerika semua konsumen mempunyai preferensi yang hampir sama (pasar tidak menunjukkan segmen alami)

2) Preferensi Terdifusi

Pada sisi ekstern yang lain konsumen dengan preferensi ini mempunyai preferensi yang sangat bervariasi, seperti misalnya munculnya beberapa merek di pasar dan setiap merek ingin memposisikan diri didalam ruang persaingan dan memperlihatkan perbedaan nyata untuk menyesuaikan diri dengan perbedaan dalam konsumen.

3) Preferensi Kelompok

Preferensi ini dihasilkan ketika segmen pasar alami muncul dari kelompok konsumen dengan preferensi yang sama.


(36)

Melalui teori segmentasi pasar, perusahaan membagi pasar yang besar dan heterogen menjadi segmen yang lebih kecil yang dapat dicapai secara lebih efisien (Kotler dan Amstrong, 2009):

a. Segmentasi Geografis

Memerlukan pembagian pasar menajdi unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota atau lingkungan sekitar.

b. Segmentasi Demografis

Dalam segmentasi geografis kita membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial.

c. Segmentasi Psikografis

Pada segmentasi ini, pembeli dibagi menjadi berbagi kelompok berdasarkan sifat psikologis/ kepribadian, gaya hidup, atau nilai. d. Segmentasi Perilaku

Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respons terhadap sebuah produk.


(37)

Secara umum penelitian ini mencakup beberapa teori segmentasi di atas yang akan dimuat dalam poin-poin pertanyaan identitas kuesioner. Namun karena penelitian ini membahas tentang wisatawan dari Jakarta dan Non Jakarta sehingga secara lebih lanjut penelitian ini akan menambahkan tentang definisi variabel segmentasi geografis dan perilaku, seperti di bawah ini:

1. Variabel Segmentasi Geografis

Pada segmentasi ini dibagi menurut tempat, teori mengatakan bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama mepunyai kebutuhan dan keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah lain.

2. Variabel Segmentasi Perilaku

Variabel perilaku terbaik dalam pembagunan pasar adalah:

a) Kejadian: didefinisikan berdasarkan waktu hari, bulan, tahun atau berdasarkan aspek temporer kehidupan konsumen yang didefinisikan dengan baik

b) Manfaat: tidak semua orang yang membeli produk menginginkan manfaat yang sama dari produk tersebut c) Status pengguna: semua produk mempunyai non pengguna,

mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama, dan pengguna teratur. Kunci untuk menarik pengguna potensial, atau bahkan non pengguna adalah memahami


(38)

alasan mengapa mereka tidak menggunakan produk, termasuk dalam kelompok pengguna potensial dimana konsumen yang akan menjadi pengguna dalam hubungannya dengan tahap hidup atau kejadian tertentu. d) Tingkat penggunaan: pasar dapat disegmentasikan menjadi

pengguna produk kelas ringan, menengah, dan berat. Tahap kesiapan pembeli

e) Tahap kesiapan pembeli: beberapa individu tidak menyadari keberadaan produk diantaranya beberapa menyadari, mengetahui, tertarik, menginginkan produk dan membeli

f) Status loyalitas: pemasar biasanya membayangkan empat kelompok berdasarkan loyalitas merek yaitu:

1) loyalitas berat; konsumen yang hanya membeli satu merek sepanjang waktu

2) loyalitas yang terbagi; konsumen yang loyal kepada dua atau tiga merek

3) loyalitas yang bergeser; konsumen yang beralih loyalitas dari satu merek ke merek lain

4) orang yang suka berpindah; konsumen yang tidak memperlihatkan loyalitas kepada merek apapun g) Sikap; lima sikap tentang produk adalah antusias, positif,


(39)

C. Pengertian Branding

Kotler dan Keller (2009) mengatakan bahwa, merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.Penetapan merek sudah ada selama ratusan tahun sebagai sarana untuk membedakan barang dari satu produsen dengan produsen yang lainnya.Beberapa pemasar merasa bermanfaat jika mereka menciptakan personifikasi merek yakni mereka berusaha menuangkan kembali persepsi konsumen mengenai sifat-sifat produk atau jasa (Schiffman dan Kanuk, 2008: 123).

Merek berperan megidentifikasi sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen untuk menuntut tanggung jawab atas kinerjanya kepada pemasar.Kotler dan Keller juga mengatakan penetapan merek (branding) adalah sebagai berikut:

Memberikan kekuatan merek kepada produk dan jasa serta menciptakan perbedaan antar produk. Pemasar harus mengajarkan tentang “siapa” produk itu kepada konsumen dengan memberikan namanya dan elemen merek lain untuk mengidentifikasi produk begitu pula dengan apa yang dilakukan produk dan mengapa konsumen harus memperhatikan. Penetapan merek (branding) menciptakan struktur mental yang memebantu konsumen mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan jasa dengan cara menjelaskan pengambilan keputusan mereka dan dalam prosesnya memberikan nilai bagi perusahaan.

Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan padaproduk dan jasa. Hal ini dapat tercermin dalam cara


(40)

konsumen berpikir, merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Prinsip dari model ekuitas merek berbasis pelanggan adalah bahwa kekuatan merek terletak pada apa yang dilihat, dibaca, didengar, dipelajari, dipikirkan, dan dirasakan dengan pelanggan tentang merek sepanjang waktu. Ekuitas merek berbasis pelanggan (customer based brand equity) adalah pengaruh diferensial yang dimiliki pengetahuan merek atas respons konsumen terhadap pemasaran tersebut.Ferrinadewi (2008) dalam bukunya juga mengatakan CustomerBased Brand Equity Equity/ekuitas berarti nilai. Keputusan pembelian konsumen didasarkan pada faktor-faktor yang menurut mereka penting, semakin banyak faktor yang dinilai penting maka merek tersebut dapat dikatakan sebagai merek yang bernilai. Ada tiga bahan ekuitas merek berbasis pelanggan:

a) Ekuitas merek timbul akibat perbedaan respons

konsumen;apabila tidak ada perbedaan, maka pada intinya produk nama merek merupakan suatu komoditas atau versi generik dari produk, persaingan ini ada kemungkinan timbul dalam harga

b) Perbedaan respons akibat pengetahuan konsumen tentang merek;pengetahuan merek (brand knowledge) terdiri dari semua pikiran, perasaan, citra, pengalaman, keyakinan, dan


(41)

lain-lain yang berhubungan dengan merek. Secara khusus, merek harus menciptakan asosiasi merek yang kuat, menyenangkan, dna unik dengan pelanggan.

c) Respons dieferensial dari konsumen yang membentuk

ekuitas merekrespons ini tercermin dalam persepsi, preferensi, dan perilaku yang berhubungan dengan semua aspek pemasaran merek

Memilih elemen merek harus dilakukan oleh pemasar untuk membangun ekuitas merek sebanyak mungkin. Elemen merek (brand element) adalah alat pemberi nama dagang yang mengidentifikasikan dan mendiferensiasikan merek. Dalam kriteria

pilihan elemen merek serta berhubungan dengan cara

mempengaruhi dan melindungi ekuitas elemen merek dalam menghadapi peluang dan keterbatasan seperti dibawah ini;

1) Dapat diingat;kemudahan elemen merek itu diingat dan dikenali

2) Berarti; sejauh mana elemen merek itu kredibel dan mengindikasikan kategori yang berhubungan dengannya 3) Dapat disukai; sejauh mana elemen merek itu dapat disukai

secara visual, verbal dan cara lainnya

4) Dapat ditransfer; sejauh mana elemen merek dapat

digunakan untuk memperkenalkan produk baru baik dalam kategori yang sama atau berbeda


(42)

5) Dapat disesuaikan; seberapa mudah elemen merek itu disesuaikan dan diperbarui

6) Dapat dilindungi; seberapa mudah elemen itu dapat

dilindungi hukum

Dalam pengembangan elemen merek, elemen ini dapat memainkan sejumlah peran pembangunan merek, apabila konsumen tidak memeriksa banyak informasi dalam mengambil keputusan pembelian. Elemen merek seharusnya mudah dikenali dan diingat seerta bersifat deskriptif dan persuasif. Ferrinadewi (2008) juga mengatakan bahwapemasar dapat melakukan image analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi bagaimana asosiasi konsumen terhadap merek. Beberapa langkah yang dapat dilakukan pemasar dalam melakukan image analysis:

a) Mengidentifikasikan segala asosiasi yang mungkin telah dilakukan konsumen dalam benak mereka. Konsumen dapat melakukan interview sederhana atau dalam focus group tentang apa yang konsumen pikirkan tentang suatu produk. Misalkan untuk merek Toyota, asosiasi konsumen adalah negara Jepang, mobil berkualitas, harga terjangkau, berpengalaman.

b) Langkah kedua, menghitung seberapa kuat hubungan antara merek yang diteliti dengan asosiasi konsumen


(43)

c) Selanjutnya, pemasar harus menyimpulkan dari langkah kedua di atas menjadi sebuah pernyataan yang mencitrakan secara psikologis

D. Pengertian Destination Branding (citra destinasi)

Irene Kamenidou dalam jurnal Measuring Destination Image and Consumer Choice Criteria: The Case of Mykonos Island(2010) mengatakan bahwa citra destinasi sejak lama sudah diidentifikasi sebagai karakteristik lingkungan yang mempengaruhi perilaku dan kebiasaan konsumen. Bigné and Sanchéz (2009) yang dikutip dalam jurnal Destination image: Origins, Development and Implications menjelaskan citra destinasi sebagai interpretasi yang nyata menurut wisatawan. Oleh karena itu gambaran yang dimiliki wisatawan terhadap destinasi adalah sepenuhnya subjektivitas karena hal ini berdasarkan pada persepsi beberapa turis yang sudah melakukan kunjungan wisata maupun yang hanya mendengar tentang destinasi tersebut. Irene (2010) juga mengatakan bahwa sebagai destinasi yang saat ini bersaing secara global, pemasar perlu memperoleh pengetahuan yang lebih banyak tentang bisnis dan lingkungan dimana mereka beroperasi untuk menetukan dan mengadopsi bauran pemasaran yang tepat.

Pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi terbesar di dunia, paling dinamis dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Mengingat tentang dayasaing industri pariwisata sekarang ini merupakan sesuatu yang


(44)

paling menarik bagi pemasar apabila memahami proses pengambilan keputusan wisatawan. Kompetisi yang cukup intens antara area destinasi menjadi perhatian utama para pemasar, peningkatan pangsa pasar dan memastikan adanya kunjungan lanjutan. Berdasarkan pertimbangan karakteristik industri perjalanan dan sifat perjalanan wisata, Blain, Levy, dan Ritchie yang dikutip dalam Dewi (2011) mengajukan definisi branding untuk destinasi wisata sebagai berikut:

Destination branding adalah serangkaian aktivitas pemasaran yang (1) mendukung penciptaan nama, simbol, logo, tulisan, atau gambar grafis lainnya yang secara langsung bisa mengidentifikasi dan membedakan suatu destinasi di tengah-tengah destinasi lainnya; (2) secara konsisten mengkomunikasikan harapan atas pengalaman perjalanan yang berkesan ke destinasi tersebut; dan (3) menyatukan dan memperkuat hubungan emosional antara pengunjung dengan destinasi tersebut; dan (4) mengurangi biaya pencarian calon wisatawan (search costs) dan risiko (perceived risk). Secara bersamaan, aktivitas-aktivitas tersebut berfungsi

sebagai pembentuk citra destinasi yang secara positif

mempengaruhi pemilihan destinasi oleh wisatawan (Blain, Levy, dan Ritchie, 2005)

Dewi (2011) mengatakan bahwa definisi tentang branding

destinasi ini mengandung elemen-elemen dalam branding, yang juga berarti garis besar dalam mengembangkan strategi sekaligus kerangka evaluasi untuk menilai efektivitas branding suatu destinasi wisata. Elemen-elemen ini adalah:


(45)

1) Citra (image)

Elemen pertama terkait dengan image (citra) yang seringkali merupakan citra yang dibentuk dan dipunyai oleh wisatawan sendiri atas suatu tempat. Titik tolak dari pembentukan image seringkali adalah image sesuai yang telah dipersepsikan oleh wisatawan. Akan tetapi, proses branding juga memberikan ruang bagi pengembang strategi untuk menciptakan citra tertentu yang memang ingin diciptakan untuk suatu destinasi, dan setelah citra ini berhasil didefinisikan, akhirnya harus benar-benar bisa dirasakan oleh wisatawan.

2) Mengenalkan (recognition)

Syarat mendasar dari suatu brand yang kuat adalah bahwa dia harus dikenal oleh konsumennya, yang merupakan langkah pertama dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, recognition (pengenalan), awareness (kesadaran), the ability to be memorable (gampang diingat) merupakan elemen-elemen yang harus dimilliki oleh suatu brand.

3) Membedakan (differentiation)

Ditengah persaingan yang semakin ketat dalam memperebutkan wisatawan, maka suatu destinasi harus mempunyai keunikan yang

membedakannya dengan destinasi-destinasi lainnya untuk


(46)

destinasi tersebut. Suatu Unique Selling Proposition perlu diciptakan dalam branding suatu destinasi wisata.

4) Menyampaikan pesan (brand messages)

Setelah citra diciptakan, maka tantangan selanjutnya adalah untuk “menyampaikan pesan” yang “merefleksikan citra destinasi” kepada (calon) wisatawan. Penyampaian pesan akan efektif jika jalur komunikasi antar destinasi dan (calon) pengunjung selalu terbuka.

5) Konsisten (consistency)

Upaya untuk membuat destinasi masuk ke dalam evoked set atau “peta pilihan”(calon) wisatawan adalah dengan mengkomunikasikannya secara konsisten. Konsisten dalam menyampaikan citra, pesan, dan pengalaman yang akan didapat wisatawan dalam kunjungan ke suatu destinasi akan sangat

membantu pembentukan awareness dan jaminan akan kualitas

(sekaligus berarti mengurangi risiko yang dirasakan oleh calon wisatawan).

6) Membangkitkan respon emosional (emotional response)

Strategi branding perlu berupaya membangkitkan respons

emosional dari (calon) wisatawan, terutama karena kunjungan wisata lebih merupakan pengalaman yang holistik daripada sekedar pembelian tunggal. Wisatawan cenderung mengeluarkan cukup banyak uang dan menghabiskan waktu yang cukup panjang dalam


(47)

suatu pengalaman perjalanan. Jika reaksi mereka tidak positif secara emosional, maka sebuah destinasi sulit untuk mendapatkan wisatawan yang loyal, yang diukur dengan kunjungan ulang maupun rekomendasi (world-of-mouth) postif yang diberikan ke calon wisatawan lain.

7) Membangkitkan harapan (creating expectations)

Seiring dengan intensitas persaingan dalam industri pariwisata global, branding suatu destinasi wisata, selain membentuk citra, juga harus menyampaikan janji akan memberikan pengalaman yang berkualitas dan mengesankan pada calon wisatawan. Branding berarti harus membentuk ekspektasi calon wisatawan akan pengalaman perjalanan yang akan didapat. Hal ini akan mempengaruhi keputusan destinasi kunjungan.


(48)

Gambar 2.1 Places as Relational Brand Networks (Hankinson, 2004 dalam Blain, Levy, dan Ritchie, 2005)

Dikutip melalui Dewi (2011)

Destinasi yang ingin menjual produk wisata yang berbasis nilai-nilai berkelanjutan perlu menetapkan intisari brand (brand essence) berdasarkan pada nilai-nilai berkelanjuttan (sustainability values). Beberapa konsep brand essence yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:

a) Pemeliharaan lingkungan dengan menjaga keaslian bentang alam b) Konservasi budaya masyarakat

c) Konservasi bangunan bersejarah Relasi dengan konsumen (wisatawan dan penduduk lokal)

 Sasaran pasar yang sesuai  Penduduk dan karyawan  Konsumen internal  Relasi yang dikelola Relasi dengan Instrafuktur Brand  Akses: Transportasi eksternal (udara, darat, laut)  Fasilitas Hygiene

Parkir Mobil

Core (Inti) Brand Brand

Personalitas

Positioning Identifiers

Hubungan relasional dengan Jasa dan Penyedia Jasa Utama

 Pengecer

 Acara dan aktivitas wisata

 Hotel dan akomodasi lainnya

 Restoran  Transportasi

Relasi dengan Media  Komunikasi organik  Komunikasi pemasaran


(49)

d) Penerapan prinsip perdagangan yang adil (fair trade) e) Pelibatan masyarakat dalam industri pariwisata f) Manfaat ekonomi bagi masyarakat

g) Perlindungan dan edukasi wisatawan h) Penjaminan hak-hak wisatawan

Persaingan dalam industri pariwisata telah diidentifikasi oleh Porter yang dikutip melalui Dewi (2011), lima faktor yang akan menentukan daya tarik, secara jangka panjang suatu pasar/industri/segmen pasar. Kelima faktor tersebut antara lain, intensitas persaingan di industri sekarang ini (segment rivalry), posisi tawar pemasok (supplier power), posisi tawar pembeli (buyer power), ancaman produk pengganti (substitues), dan ancaman pendatang baru (potential entrants)

Gambar 2.2 Model Persaingan “Five Forces of Competition” (Porter, 2008)

Dikutip melalui Dewi (2011)

Potential Entrants (Threat of Mobility)

Suppllers (suppler power)

Substitutes (Threat of substitutes)

Buyers (Buyer power) Industry Competitors


(50)

Mendefinisikan persaingan dalam industri pariwisata, persaingan bisa diidentifikasikan antar destinasi baik secara nasional maupun lokal maupun antar daya tarik wisata. Sehingga perlu dikenali berbagai keunggulan banding kepariwisataan di suatu negara atau destinasi untuk mengembangkannya sebagai produk wisata dan keunggulan saing.

E. Pengertian Atribut

Konsumen memiliki tiga jenis pengetahuan produk: pengetahuan mengenai atribut atau karakteristik produk, akibat keuntungan penggunaan produk, dan pencapaian nilai konsumen atas produk (Schiffman dan Kanuk 2008: 70). Mowen dan Minor, mengatakan titik awal untuk memahami hubungan antara kepercayaan, sikap, dan perilaku adalah studi tentang pembentukan kepercayaan, konsumen. Kepercayaan konsumen (consumen beliefs) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Objek (objects) dapat berupa produk, orang, perusahaan dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut (attributes) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Dua kelas atribut yang luas telah diidentifikasikan sebelumnya, atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan


(51)

sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti nama, merek, kemasan dan label. Akhirnya, manfaat (benefits) adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada konsumen. Kepercayaan, yang kita katakan mewakili asosiasi yang konsumen bentuk diantara objek, atribut, dan manfaat didasarkan atas pembelajaran yang kognitif. Seseorang membentuk tiga jenis kepercayaan (Peter dan Olson, 2013:70) sebagai berikut;

1) Kepercayaan atribut-objek (object-attribute beliefs)

Kepercayaan ini menghubungkan sebuah atribut dengan objek, seperti seseorang, barang, atau jasa, melalui kepercayaan atribut-objek, konsumen menyatakan apa yang mereka ketahui tentang sesuatu hal dalam variasi atributnya.

2) Kepercayaan manfaat-atribut (attribute-benefit beliefs) Persepsi konsumen tentang seberapa jauh sebuah atribut tertentu menghasilkan, atau memberikan manfaat tertentu. 3) Kepercayaan manfaat-objek (object-benefits beliefs)

Persepsi konsumen tentang seberapa jauh produk, orang, atau jasa tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu


(52)

Pemasar dapat mengubah atribut merek dengan membuat produk lebih menarik bagi konsumen. Konsumen dapat memiliki pengetahuan mengenai tipe atau jenis atribut produk berbeda.7 Atribut nyata mewakili karakteristik fisik dapat disentuh (nyata), seperti jenis serat dalam selimut atau ruang kaki kursi depan dalam mobil. 8 Atribut abstrak mewakili karakteristik subjektif tidak dapat disentuh (tidak nyata), seperti kualitas atau kehangatan sebuah selimut, gaya, atau kenyamanan sebuah mobil. Konsumen juga memiliki pengetahuan mengenai evaluasi afektif setiap atribut seperti misalnya saya tidak suka rasa gatal yang ditimbulkan selimut wol; saya suka es krim dengan adonan kue (Peter dan Olson, 2013:70-71).

Atribut sendiri sangat berbeda dalam hal kepentingannya bagi para konsumen. Kepentingan atribut (attribute importance) didefinisikan sebagai penilaian umum seseorang terhadap signifikansi atribut atas produk atau jasa tertentu. Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang dievaluasi oleh konsumen, dan manajer perlu benar-benarmenyadari peran tersebut dalam pembentukan sikap konsumen. Dalam situasi tertentu para konsumen sangatlah sensitif terhadap harga (misalnya, permintaan yang elastik) sehingga harga yang relatif tinggi dibanding para pesaingnya dapat mengeliminasi produk dari pertimbangan konsumen, akan tetapi, dalam kasus lainnya harga dapat


(53)

dipergunakan sebagai indikator pengganti kualitas produk, dengan hasil bahwa harga yang lebih tinggi dipandang oleh segmen pasar tertentu. Kemudian harga produk dapat memberikan baik pengaruh positif maupun negatif terhadap konsumen. Dalam bukunya Mowen dan Minor (2002:312) mengatakan para peneliti telah mengidentifikasi tujuh dimensi atribut harga, lima negatif dan dua positif. Pada peran negatif pertimbangan harga telah ditemukan untuk mempengaruhi orang yang :

a) Sadar nilai (value conscious) yaitu keadaan dimana konsumen memperhatikan rasio kualitas produk terhadap harga.

b) Sadar harga (price conscious) keadaan dimana konsumen lebih berfokus pada pembayaran harga yang lebih murah. c) Penawaran kupon (coupon prone) yaitu keadaan dimana

konsumen menanggapi tawaran pembelian yang melibatkan kupon.

d) Penawaran penjualan (sale prone) yaitu keadaan dimana konsumen menanggapi tawaran pembelian yang melibatkan pengurangan harga sementara.

e) Mavens harga (price mavens) yaitu keadaan dimana konsumen menjadi sumber informasi bagi orang lain tentang harga di pasar bisnis.


(54)

Untuk peran positif, harga dipergunakan untuk mempengaruhi konsumen pada dua jenis keadaan:

1) Hubungan harga-mutu yaitu keadaan dimana konsumen menggunakan harga sebagai indikator mutu

2) Sensitivitas prestise yaitu keadaan dimana konsumen membentuk persepsi atribut harga yang menguntungkan berdasarkan sensitivitasnya terhadap persepsi orang lain dari tanda-tanda status dengan harga yang lebih mahal Penelitian tentang ini menemukan perbedaan individu pada sejauh mana orang menanggapi masing-masing dari ketujuh dimensi sensitivitas harga dan menyimpulkan bahwa perbedaan individu tersebut sangat mempengaruhi perilaku pembelanjaan. Kita dapat menyimpulkan atribut harga dengan menyatakan bahwa harga merupakan konsep keanekaragaman yang memiliki arti cukup berbeda bagi konsumen, tergantung pada karakteristik konsumen, situas, dan produk.

F. Teori Persepsi

Schiffman dan Kanuk (2008) mengatakan persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Proses ini dapat dijelaskan sebagai “bagaimana kita melihat dunia di sekeliling kita.”


(55)

Para konsumen secara tidak sadar banyak menggunakan kemampuan memilih aspek-aspek lingkungan mana yang mereka rasakan. Individu mungkin melihat beberapa hal, mengabaikan yang lain, dan berpaling lagi dari yang lainnya. Stimuli pemasaran meliputi banyak variabel yang mempengaruhi persepsi konsumen, seperti keadaan produk, ciri fisiknya, rancangan kemasan, merek, iklan cetak dan iklan TV. Pada umumnya kontrasmerupakan salah satu sifat stimulus yang paling dapat menarik perhatian. Orang biasanya melihat apa yang mereka harapkan untuk dilihat, dan apa yang mereka harapkan untuk dilihat biasanya berdasarkan pada apa yang diketahui, pengalaman sebelumnya, atau keadaan yang ada (harapan).

Konsumen memiliki sejumlah persepsi yang bertahan lama dan sangat relevan terhadap sebuah produk atau merk. Produk dan merk mempunyai nilai simbolis bagi individu yang menilainya atas dasar konsistensi (kesesuaian) dengan gambaran pribadi mereka mengenai diri sendiri. Citra yang dipunyai produk tertentu dalam pikiran konsumen yaitu pengaturan posisinya mungkin lebih penting bagi sukses akhir daripada karakteristik produk yang sebenarnya. Pengaturan posisi memberikan konsep, atau arti produk atau jasa dari sudut pandang kemampuannya memenuhi kebutuhan konsumen. Produk (atau jasa) yang sama dapat diatur posisinya secara berbeda pada berbagai segmen pasar yang


(56)

berbeda. Citra merek yang positif berkaitan dengan kesetiaan konsumen, kepercayaan konsumen mengenai nilai merk yang positif dan kesediaan untuk mencari merek tersebut (Schiffman dan Kanuk, 2008:157). Lingkungan perusahaan jasa fisik harus dirancang dengan baik karena merupakan aspek penting dalam mempengaruhi kesan dan perilaku konsumen yang dapat menguntungkan perusahaan jasa.

G. Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang merupakan kajian empiris yang berguna sebagai landasan untuk berpikir dan sekaligus untuk mengetahui dan mempelajari metode analisis yang digunakan dan kemungkinan dapat diterapkan dalam penelitian ini. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Ratna Roostika (2012) dengan judul Citra Merek Tujuan Wisata Dan Perilaku Wisatawan: Yogyakarta Sebagai Daerah Tujuan Wisata, menggunakan metode kuesioner secara cross sectional dengan jenis data yang digunakan adalah primer mendapatkan hasil bahwa 55,3% data valid yang dapat dideskripsikan bahwa responden menikmati tujuan wisata di Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Chen et al (1998) bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang dianggap paling penting oleh wisatawan, dari penelitian ini ditemukan ada dua atribut dari perbedaan pengalaman dan


(57)

kemudahan sarana transportasi yang berhubungan secara signifikan pada loyalitas sebuah destinasi. Dengan adanya penelitian sebelumnya, diharapkan nantinya dapat membantu penulis untuk mendeskripsikan hasil penelitian dengan sebenar-benarnya.

H. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana citra destinasi DIY menurut wisatawan asal Jakarta dan Non Jakarta. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap untuk mengetahui apakah ada perbedaan citra destinasi DIY menurut wisatawan asal Jakarta dan Non Jakarta dan status kunjungannya.


(58)

Gambar 2.3 Susunan Kerangka Pemikiran Sumber: peneliti (2014)

Citra Destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta

Penelitian tahap I Wawancara dengan stakeholder

pariwisata DIY

Penentuan poin-poin pembentuk citra destinasi wisata DIY

1. Analisis data wawancara (Content Analysis and Common Theme Approach)

2. Penyusunan pertanyaan kuesioner (questionnaires)

Penelitian tahap II

1. Penyebaran kuesioner, n= 160 2. Analisis data menggunakan uji beda


(59)

I. Perumusan Hipotesis

Perbedaan kondisi lingkungan di kota asal tiap wisatawan seperti Jakarta dan Non Jakarta tentu berbeda, dimana seperti yang sudah diketahui yaitu kota Jakarta sebagai Ibukota negara ini, terkenal dengan situasinya yang padat penduduk, kemacetan setiap hari, kota yang terkenal sibuk dan ruwet membuat penilaian wisatawan yang berasal dari Jakarta tentu memiliki persepsi tersendiri saat melakukan kunjungan wisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Begitu pula dengan wisatawan yang berasal bukan dari Jakarta atau Non Jakarta, kondisi lingkungan yang berbeda dengan Ibukota atau mungkin bisa dikatakan tidak terlalu sibuk dan ruwet mampu membuat wisatawan yang berasal dari kota ini memiliki penilaian terhadap citra destinasi DIY saat menjadikannya sebagai tujuan wisata. Dengan demikian peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: Ada perbedaan persepsi penilaian terhadap citra

Yogyakarta menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta.


(60)

Pada saat melakukan kunjungan wisata, para wisatawan yang baru pertama kali mengunjungi sebuah destinasi wisata memiliki pengalaman mengunjungi destinasi yang secara umum sudah populer di kalangan wisatawan. Lain halnya dengan wisatawan yang sudah kedua kali atau melakukan kunjungan lanjutan, dimana para wisatawan cenderung lebih memahami tentang seluk-beluk destinasi wisata yang ingin ia datangi. Oleh karena itu, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H2: Ada perbedaan persepsi penilaian terhadap citra

Yogyakarta menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta pada kunjungan 1-3 kali atau > 3 kali.


(61)

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendahuluan

Metode penelitian adalah langkah untuk mendapatkan data yangvalid melalui penelitian secara ilmiah. Riset (research) didefinisikan oleh Sekaran (2003) sebagai suatu investigasi atau keingintahuan saintifik yang terorganisasi, sistematik, berbasis data, kritikan terhadap suatu masalah dengan tujuan menemukan jawaban atau solusinya. Metode Ilmiah adalah metode yang menggunakan logika atau rasio dalam menjelaskan fenomena dan kemudian melakukan pengujian terhadap penjelasan itu dengan fakta (Sanusi, 2011:3).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian secara bertahap, yaitu penelitian tahap pertama dan tahap kedua. Penelitian tahap pertama dilakukan untuk meneliti tentang apa saja atribut destinasi DIY yang mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta. Hasil dari penelitian tahap pertama dirumuskan untuk menjadi dasar penelitian tahap kedua yaitu membuat daftar penilaian kedalam kuesioner untuk mencari bagaimana penilaian wisatawan terhadap citra destinasi DIY sebagai tujuan destinasi menurut atributnya, perbedaan persepsi penilaian terhadap citra DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta dan kunjungan lanjutan.


(62)

Alasan penelitian ini harus dilakukan secara dua tahap adalah untuk memetakan secara jelas apa saja atribut destinasi wisata yang mempengaruhi minat wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata serta tingkat pebedaan persepsi penilaian citra Yogyakarta menurut asal wisatan maupun status kunjungannya.

B. Penelitian Tahap I 1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian tahap pertama adalah penelitian secara deskriptif kualitatif yang meneliti atribut-atribut destinasi pariwisata di Yogyakarta. Tujuan dari penelitian tahap pertama untuk mengetahui atribut-atribut destinasi pariwisata apa saja yang dimiliki Daerah Istimewa Yogyakarta yang mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Hasil dari penelitian ini akan digunakan sebagai dasar penelitian tahap kedua.

2) Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 8, 20, dan 23 Mei 2014


(63)

3) Jenis Data

Penelitian tahap pertama membutuhkan dua jenis data yaitu;

a) Data primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh di lokasi penelitian melalui wawancara dengan narasumber yang terkait dalam penelitian ini.

b) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperlukan untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari pencatatan dokumen dan alat perekam, dan data pendukung lainnya. 4) Narasumber

Pada penelitian tahap pertama, peneliti menggunakan narasumber untuk membantu menjelaskan fakta dan opini yang digunakan dalam penelitian ini. Narasumber tersebut adalah: Bapak Andi Muhammad Mudhiuddin mewakili guide, Bapak Irsyam Sigit Wibowo mewakili praktisi pariwisata serta Bapak Aria Nugrahadi mewakili Dinas Pariwisata Provinsi DIY pada bagian Pengembangan Destinasi Pariwisata.


(64)

5) Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data untuk penelitian tahap pertama. Wawancara (interview) diartikan sebagai komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2004:93). Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur mengenai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan kepada narasumber memiliki kompetensi di bidang pariwisata DIY. Metode wawancara terstruktur yaitu dimana peneliti memiliki pertanyaan khusus atau urutan topik yang akan didiskusikan (Cooper and Schindler, 2006:235). Hasil wawancara yang telah direkam nantinya akan ditabulasi untuk mempermudah penggalian data pada penelitian tahap kedua.

6) Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian tahap pertama, adalah Content analysis yaitu atribut-atribut yang sering diucapkan terus menerus oleh narasumber dan common theme approach yaitu atribut-atribut yang di ucapkan oleh narasumber serupa dengan narasumber lainnya. Data yang telah dianalisis menggunakan metode ini akan berupa gagasan-gagasan sehingga data tersebut nantinya dapat disimpulkan menjadi atribut-atribut penelitian tahap kedua.


(65)

7) Hasil Penelitian Tahap I

Hasil yang di dapatkan pada penelitian tahap pertama ini adalah hasil wawancara mengenai atribut-atribut citra destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta. Atribut-atribut yang memiliki tingkat pengucapan lebih sering akan dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan kuesioner terhadap 160 responden wisatawan yang sedang melakukan kunjungan ke Daerah Istimewa Yogyakarta

C. Penelitian Tahap II 1) Jenis Penelitian

Setelah menyelesaikan penelitian tahap pertama, maka penelitian dilanjutkan pada tahap kedua. Untuk tahapan kedua, jenis penelitian yang dilakukan adalah komparatif, dimana penelitian ini bersifat membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi wisatawan yang secara khusus berasal dari Jakarta dan Non Jakarta terhadap citra destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta serta untuk mengetahui adakah perbedaan penilaian citra pada wisatawan yang pertama kali mengunjungi Yogyakarta atau wisatawan yang kembali melakukan kunjungan wisata (repeater). Hasil dari penelitian komparatif adalah berupa angka dengan keterangannya.


(66)

2) Waktu dan Tempat Penelitian

Pada penelitian tahap kedua, waktu penelitian dilakukan pada tanggal 15 Juni sampai 22 Juni 2014. Penelitian ini berlokasi di kawasan Jl. Malioboro.

3) Subjek dan Objek penelitian

Subjek penelitian adalah wisatawan asal Jakarta dan Non Jakarta yang sedang mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan Objek penelitian adalah atribut-atribut destinasi yang berada di DIY.

4) Populasi dan Sampel

a. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan (Sanusi, 2011:87). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta yang sedang mengunjungi DIY.

b. Sugiyono (2009) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Dalam penelitian ini jenis pengambilan sampling yang dilakukan adalah Nonprobability sampling atau nonrandom adalah tipe sampling yang tidak mempertimbangkan peluang (Sanusi,2011:79). Menurut Roscoe (1975) yang dikutip melalui Uma Sekaran (2006) mengatakan bahwa ukuran


(67)

sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Setelah menentukan populasi penelitian ini yaitu wisatawan nusantara yang mengunjungi Yogyakarta, maka sampel yang diambil adalah wisatawan nusantara khusunya berasal dari Jakarta dan Non Jakarta sebanyak 160 sampel. Pengumpulan sampel akan dilakukan di Malioboro.

5) Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian tahap kedua adalah purposive sampling atau sampel bertujuan. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik ini terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan atau memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran, 2006:136). Dengan demikian kriteria pengambilan sampel adalah responden yang berusia 15 sampai 60 tahun.

6) Jenis Data

a) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau subjek penelitian yang akan diteliti. Dengan demikian data primer diperoleh dari kuesioner yang disebarkan dan disi oleh wisatawan yang telah ditentukan.


(68)

b) Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung saat wawancara. Data sekunder juga berupa gambaran profil wisatawan yang sedang melakukan kunjungan wisata

7) Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian tahap kedua adalah penyebaran kuesioner, dimana kuesioner tersebut disebarkan kepada wisatawan yang sedang berada di kawasan Malioboro. Kuesioner yang diberikan kepada responden berisi daftar penilaian mengenai citra destinasi pariwisata di Yogyakarta berdasrkan pada atribut-atribut destinasi wisata. Skala yang digunakan adalah skala likert. Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 15-22 Juni 2014, masa pencarian responden ini dilakukan selama satu minggu. Kemudian setelah pengumpulan selesai dilakukan, peneliti melakukan pengolahan data dengan uji validitas dan reliabilitas serta uji t kepada 160 responden, selain itu peneliti juga mendapatkan tambahan data untuk rumusan masalah kedua dan ketiga.

8) Variabel Penelitian

Variabel dari penelitian ini adalah atribut-atribut oleh brand destinasi DIY.


(69)

9) Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel dari penelitian ini adalah: a) Atribut-atribut citra destinasi

Variabel atribut-atribut citra destinasi ini adalah variabel utama dalam penelitian ini, karena merupakan dasar dari penelitian ini untuk dilakukan pengujian terhadap persepsi menurut asal wisatawan dan status kunjungan wisatawan. b) Wisatawan

Wisatawan adalah seorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan ke sebuah atau beberapa negara diluar tempat tinggal biasanya. Variabel ini merupakan subjek penelitian serta menjadi sumber data yang akan digunakan untuk mengetahui tentang pandangan mereka terhadap citra destinasi DIY

c) Persepsi

Persepsi adalah pendapat atau pandangan yang didapatkan wisatawan berdasarkan pengalaman, informasi dan kesan yang didapat pada saat melakukan kunjungan wisata maupun sebelum melakukan kunjungan. Variabel ini nantinya menjadi sumber data yang digunakan untuk pengujian hipotesis


(70)

Wisatawan akan mengelaborasi kunjungan wisatanya berdasarkan pada apa yang mereka lihat dengar dan rasakan. Variabel ini berhubungan dengan keputusan untuk melakukan kunjungan lanjutan.

e) Variabel demografis terdiri dari; 1. Asal

Asal responden ditentukan berdasarkan pada wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta

2. Jenis kelamin

Jenis kelamin responden yaitu Pria dan Wanita 3. Usia

Usia responden dalam melakukan pengisian kuesioner adalah minimal kurang dari 20 tahun dan maksimal 50 tahun keatas

4. Pendidikan

Pendidikan terakhir yang sedang ditempuh oleh responden

5. Pekerjaan

Pekerjaan yang sedang dijalani oleh responden 6. Pengeluaran

Pengeluaran yang dikeluarkan setiap bulannya oleh responden


(1)

34 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 64 2,91 35 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 65 2,95 36 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 63 2,86 37 4 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 62 2,82 38 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 1 3 2 3 3 63 2,86 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 4,00 40 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 82 3,73 41 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 64 2,91 42 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 65 2,95 43 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 59 2,68 44 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 3 1 68 3,09 45 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 65 2,95 46 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 61 2,77 47 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 63 2,86 48 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 76 3,45 49 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 64 2,91 50 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 1 3 65 2,95 51 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 81 3,68 52 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 62 2,82 53 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 80 3,64 54 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 60 2,73 55 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 64 2,91 56 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 63 2,86 57 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 60 2,73 58 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 59 2,68 59 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 1 3 1 3 3 62 2,82 60 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 1 3 3 62 2,82 61 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 2,95 62 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 64 2,91 63 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 65 2,95 64 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 62 2,82 65 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 63 2,86 66 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 78 3,55 67 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 76 3,45 68 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 1 3 3 62 2,82


(2)

69 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 62 2,82 70 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 62 2,82 71 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 73 3,32 72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85 3,86 73 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 64 2,91 74 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 3,82 75 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 62 2,82 76 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 63 2,86 77 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 1 3 1 3 3 59 2,68 78 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 1 3 2 3 3 62 2,82 79 4 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 60 2,73 80 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 62 2,82 81 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 63 2,86 82 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 63 2,86 83 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 62 2,82 84 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 75 3,41 Total 285 257 231 205 271 245 264 283 255 200 239 272 297 280 268 238 271 186 269 173 259 243 5491 249,59 Rata-rata 3,39 3,06 2,75 2,44 3,23 2,92 3,14 3,37 3,04 2,38 2,85 3,24 3,54 3,33 3,19 2,83 3,23 2,21 3,20 2,06 3,08 2,89 65,37 2,97


(3)

Responden A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 Total Rata-rata 1 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2 66 3,00 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 78 3,55 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3 2 3 3 63 2,86 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 72 3,27 5 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 63 2,86 6 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 62 2,82 7 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 61 2,77 8 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 72 3,27 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 2,95 10 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 1 3 2 3 3 62 2,82 11 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 61 2,77 12 2 3 3 3 4 1 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 67 3,05 13 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 1 3 73 3,32 14 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 50 2,27 15 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 72 3,27 16 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 73 3,32 17 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 83 3,77 18 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 74 3,36 19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 4 3 3 2 3 1 3 2 3 3 61 2,77 20 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 2,95 21 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 78 3,55 22 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 79 3,59 23 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 76 3,45 24 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 71 3,23


(4)

25 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 75 3,41 26 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 66 3,00 27 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 70 3,18 28 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 78 3,55 29 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 78 3,55 30 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 79 3,59 31 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 1 3 73 3,32 32 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 1 3 3 3 58 2,64 33 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 61 2,77 34 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 2 60 2,73 35 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 2,95 36 3 3 2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 3 1 3 3 59 2,68 37 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 59 2,68 38 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 1 3 2 3 2 60 2,73 39 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 59 2,68 40 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 76 3,45 41 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 69 3,14 42 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 68 3,09 43 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 59 2,68 44 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3 1 3 3 61 2,77 45 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 61 2,77 46 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 62 2,82 47 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 62 2,82 48 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 82 3,73 49 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 69 3,14 50 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 2 2 3 1 1 3 66 3,00 51 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 1 3 3 63 2,86 52 3 1 1 3 1 3 1 3 3 2 2 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 50 2,27


(5)

53 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 77 3,50 54 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 67 3,05 55 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 80 3,64 56 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 1 2 69 3,14 57 4 3 3 2 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 4 3 2 2 70 3,18 58 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 64 2,91 59 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 72 3,27 60 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 66 3,00 61 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 76 3,45 62 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 82 3,73 63 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87 3,95 64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 69 3,14 65 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 64 2,91 66 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 68 3,09 67 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 77 3,50 68 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70 3,18 69 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 67 3,05 70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 3,00 71 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 63 2,86 72 4 3 3 4 2 3 3 1 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 63 2,86 73 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 70 3,18 74 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 4 3 2 1 2 2 4 3 3 59 2,68 75 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 1 1 3 3 4 63 2,86 76 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 76 3,45 Jumlah 246 243 219 217 252 228 246 255 246 217 209 249 259 255 254 235 243 210 241 211 220 225 5180 235,45 Rata-rata 3,24 3,20 2,88 2,86 3,32 3,00 3,24 3,36 3,24 2,86 2,75 3,28 3,41 3,36 3,34 3,09 3,20 2,76 3,17 2,78 2,89 2,96 68,16 3,10


(6)