STRATEGI MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENGATASI KEBOSANAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA

(1)

commit to user

i

STRATEGI MEDIA

FLASH CARDS

UNTUK MENGATASI KEBOSANAN SISWA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN

DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR

Universitas Sebelas Maret

Yulia Hermawaty C 9608038

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

Disetujui untuk diuji,

Program Diploma Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Judul :

STRATEGI MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENGATASI KEBOSANAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN

DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA Nama : Yulia Hermawaty NIM : C 9608038

Pembimbing :

1. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum. ( ... ) Pembimbing I NIP 195811011986012001

2. Inge Santoso, B.Com. ( ...) Pembimbing II


(3)

commit to user

iii

Diterima dan Disahkan oleh Dewan Penguji

Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Judul Laporan : STRATEGI MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENGATASI KEBOSANAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA

Nama Mahasiswa : Yulia Hermawaty NIM : C 9608038 Tanggal Ujian :

Dewan Penguji :

1. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum. ( ... ) Ketua NIP 19611012987031002

2. M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si. ( ... ) Sekretaris NIP 197709042005011001

3. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum. ( ... ) Penguji I NIP 195811011986012001

4. Inge Santoso, B.Com. ( ... ) Penguji II

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. NIP 196003281986011001


(4)

commit to user

iv MOTTO

Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban yang paling besar. (Ali bin Abi Thalib)

Jangan jadi manusia “INSTAN” yang hanya mau hasilnya saja, jadilah manusia “INTAN” yang jadi sukses karena berproses. (Rangga Umara)

Hidup dengan melakukan kesalahan akan tampak lebih terhormat daripada selalu benar karena tidak melakukan apa-apa. (George Bernard Shaw)


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada : Allah SWT

Ibu & Bapak Tercinta


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan sebesar – besarnya pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis bisa mencapai tahap penulisan penelitian tugas akhir ini dengan judul ”Strategi Media Flash Cards

untuk Mengatasi Kebosanan dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin Di TK Tripusaka Surakarta ”.

Dalam penyusunan penelitian tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Progran Studi D3 Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa sekaligus sebagai Pembimbing Kesatu yang telah banyak memberikan banyak masukan dan bantuan demi terselesaikannya Tugas Akhir ini.

3. Inge Santoso, B.Com., Laoshi selaku Pembimbing Kedua, yang telah memberikan banyak masukan dan inspirasi dalam setiap langkah penulis dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

4. Segenap Dosen dan Karyawan D3 Bahasa China yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis.


(7)

commit to user

vii

5. Dra. Tripena W, Kepala Sekolah TK TRIPUSAKA yang telah memberikan ijin untuk melakukan praktek kerja lapangan.

6. Ibu Dewi dan segenap keluarga besar TK TRIPUSAKA yang selalu membantu penulis dalam kegiatan magang di TK TRIPUSAKA.

7. Kawan – kawan di Kost Hijau, SKI FSSR UNS, BEM FSSR yang selalu menjadi inspirasi tersendiri bagi penulis.

8. Dina, Charina, Meli, dan semua kawan – kawan di D3 Bahasa China 2008 yang sangat luar biasa.

9. Ilmal Yaqin, terima kasih atas bantuannya.

10.Keluarga besar dan pihak yang membantu pembuatan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya. Semoga penelitian tugas akhir ini dapat berguna sebagai bahan acuan dan menambah wawasan mengenai pembelajaran bahasa China.

Surakarta, Juli 2011


(8)

commit to user

viii ABSTRAK

Yulia Hermawaty. 2011, Strategi Media Flash Cards untuk Mengatasi

Kebosanan dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin di TK Tripusaka Surakarta. Universitas Sebelas Maret Fakultas Sastra dan Seni Rupa Surakarta.

Penelitian ini dilatarbelakangi pada proses belajar mengajar yang terjadi di TK Tripusaka tidak terlepas dari persoalan rasa bosan yang dialami oleh siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah strategi pembelajaran dengan media flash cards sudah dapat mengatasi rasa bosan dalam belajar bahasa Mandarin di TK Tripusaka dan bagaimanakah perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards? Tujuannya adalah mengetahui bagaimana penggunaan media flash cards dapat mengatasi rasa bosan dan juga mengetahui perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, studi pustaka dan wawancara yang dilakukan terhadap murid, guru dan kepala sekolah.

Dari hasil penelitian ini dapat menunjukkan hasil belajar mengajar dengan memanfaatkan media flash cards ternyata dapat diterima siswa dengan baik dilihat dari nilai siswa yang meningkat sekitar 95%. Terdapat perbedaan suasana belajar mengajar sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. Siswa menjadi lebih aktif, bersemangat, tidak cepat bosan dan suasana belajar menjadi lebih hidup. Ada beberapa hambatan dalam mengajar yaitu ada beberapa siswa yang tidak bisa konsentrasi terhadap pelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperhatikan kondisi siswa di dalam kelas dan mengingatkan siswa ketika ada yang mulai tidak fokus di kelas.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah menggunakan media flash cards cukup efektif dapat membantu para siswa untuk memahami dengan mudah materi bahasa Mandarin yang diajarkan.


(9)

commit to user

ix

提要

Yulia Hermawaty,

二零一一,在梭罗

Tripusaka

幼儿园汉语

过程中为了解决无聊使用闪存卡媒体教学方法,梭罗

UNS,

文学

艺术系。

这项研究是如何解决

Tripusaka

幼儿园学生在教学过程中的

无聊感。本研究的问题是第一如何使用闪存卡解决学生的无聊

感,第二观察使用闪存卡前后的差别。

这本报告使用的方法是直观察,文学研究和对学生,老

师,和校长做采访。

从这项研究可以看到使用闪存卡的效果。使用闪存卡之后

学生们的成绩比以前提高

95%

。用了闪存卡之后,学生变得更加

活跃,充满活力。

这项研究的结论是使用闪存卡对学汉语的学生有好的效

果。


(10)

commit to user

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….. iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ……… v

KATA PENGANTAR ……….. vi

ABSTRAK INDONESIA ………. viii

ABSTRAK MANDARIN提要 ……… ix

DAFTAR ISI ……….. x

DAFTAR TABEL ……… xiii

DAFTAR GAMBAR ………... xiv

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang Malasah ... 1

B. Rumusan Masalah ……… 3

C. Tujuan ………. 4

D. Manfaat ………... 4

BAB II LANDASAN TEORI ……….. 6

A. Strategi Pembelajaran……….. 6

1. Pengertian Strategi ………6

2. Pengertian Strategi Pembelajaran ………7

3. Empat Strategi dalam Pembelajaran ………7

B. Media Pembelajaran ………8


(11)

commit to user

xi

2. Manfaat Media Pembelajaran ………10

3. Prinsip-prinsip Memilih Media Pembelajaran ………11

C. Flash Cards ………. 12

1. Manfaat Belajar Dengan Flash Cards……….. 13

2. Cara Menggunakan Flash Cards……….. 14

3. Perbandingan Suasana Mengajar Sebelum dan Sesudah Menggunakan Media Flash Cards ……… 17

D. Pembelajaran Bahasa Mandarin ……….. 18

BAB III PEMBAHASAN ………. 19

A. Gambaran Umum Sekolah ……….. 20

1. Sejarah Sekolah Tripusaka ……… 20

2. Struktur Organisasi TK Tripusaka ……… 22

3. Visi dan Misi TK Tripusaka………. 23

B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ………... 23

1. Observasi Kelas ………. 23

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……… 24

3. Kegiatan Belajar Mengajar ……… 56

C. Evaluasi Pembelajaran ……… 61

1. Hasil yang Dicapai ……… 61

2. Daftar Nilai Siswa Selama Proses Pembelajaran ………63

D. Hambatan dan Upaya Penanganan ……….. 66

BAB IV PENUTUP ……….. 67


(12)

commit to user

xii

B. Saran……… 68

DAFTAR PUSTAKA ………... 69 LAMPIRAN ……….. 71


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 2.1 Fungsi belahan otak ……… 15 Tabel 2.2 Perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards ... 18 Tabel 3.1 Jadwal pertemuan mengajar ………. 56 Tabel 3.2 Nilai perbandingan sebelum dan sesudah menggunakan flash cards

63

Tabel 3.3 Rekapitulasi perbandingan nilai sebelum dan sesudah


(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Struktur Organisasi TK Tripusaka Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2011 ……….. 22


(15)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perjalanan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi telah menuntut seseorang untuk menguasai komunikasi, salah satunya melalui bahasa terutama bahasa asing. Lembaga bimbingan belajar bahasa asing menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi terkait dengan dibutuhkannya kemampuan untuk menguasai bahasa asing. Oleh karena itu, keberadaannya semakin dibutuhkan baik dalam tataran lembaga formal maupun informal, dimana lembaga tersebut tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga untuk anak-anak.

Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa semakin muda usia seorang anak, semakin mudah ia belajar bahasa asing. Sementara disisi lain, ada yang berpendapat bahwa belajar bahasa asing sejak dini bukan jaminan seorang anak mampu menguasai bahasa tersebut. Pada dasarnya keberhasilan belajar bahasa asing sangat ditentukan oleh motif atau kebutuhan berkomunikasi di lingkungan sekitarnya. Atas dasar itulah muncul berbagai lembaga yang bergerak dibidang pembelajaran bahasa asing.


(16)

commit to user

2

Pengajaran bahasa asing yang semula hanya dikenal ditingkat SMP, kini diberikan kepada siswa SD, bahkan murid Taman Kanak-kanak. Salah satu penyebab munculnya fenomena demikian itu adalah obsesi orang tua yang menghendaki anaknya cepat bisa berbahasa asing. Mereka berpandangan bahwa semakin dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah ia menguasai bahasa itu sebab metode yang digunakan cenderung sesuai dengan usia anak. Meskipun pada proses itu tidak menutup kemungkinan munculnya berbagai persolan terkait dengan proses belajar mengajar. Salah satu permasalahan tersebut adalah rasa bosan.

Pada proses belajar mengajar yang terjadi di Taman Kanak-kanak khususnya TK Tripusaka tidak terlepas dari persoalan rasa bosan yang dialami oleh anak didik. Kebosanan yang dialami siswa jika tidak diatasi tentu akan membawa dampak negatif dalam proses belajar bahasa Mandarin itu sendiri. Munculnya rasa bosan yang menghinggapi anak-anak TK Tripusaka disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah metode pengajaran yang kurang tepat. Oleh karena itu seorang pengajar bahasa Mandarin hendaknya mengetahui kondisi siswa yang diajarnya ketika mengalami rasa bosan dan mencari solusi agar saat proses belajar bahasa Mandarin rasa bosan tersebut dapat diatasi.

Banyak jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian pesan-pesan pembelajaran. Setiap jenis dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat media tersebut. Penggolongan media dapat


(17)

commit to user

3

dilihat dari jenis, daya liput, bahan pembuatan dan bentuknya. Seperti media audio, visual, audio visual, dan grafis.

Pengertian dari strategi pembelajaran itu sendiri adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menulis tugas akhir dengan mengangkat tema ”Strategi Media Flash Cards untuk Mengatasi

Kebosanan dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin di TK TRIPUSAKA”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimanakah strategi pembelajaran dengan media flash cards sudah dapat mengatasi rasa bosan dalam belajar bahasa Mandarin di TK Tripusaka?

2. Bagaimanakah perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards?


(18)

commit to user

4 C. Tujuan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana penggunaan media flash cards dapat mengatasi rasa bosan.

2. Mengetahui perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards.

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Manfaat Teoretis

a. Media flash cards digunakan sebagai alat pengembangan akademis khususnya dalam metode pembelajaran dalam belajar bahasa Mandarin. b. Media flash cards sebagai bahan referensi atau acuan bagi peneliti lain

tentang cara untuk menghilangkan rasa bosan siswa di kelas dalam belajar bahasa Mandarin.


(19)

commit to user

5 2. Manfaat Praktis

Siswa:

a. Dengan menggunakan media flash cards siswa lebih fokus dan serius dalam belajar bahasa Mandarin.

b. Pemanfaatan media flash cards membuat siswa tidak merasa bosan dalam belajar bahasa Mandarin.

c. Penggunaan media flash cards dapat meningkatkan prestasi siswa dalam bahasa Mandarin.

Guru:

a. Media flash cards dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar bahasa Mandarin.

b. Penggunaan media baru berupa flash cards dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru tentang cara-cara mengajar bahasa Mandarin yang sesuai untuk siswa Taman Kanak-kanak.


(20)

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Pembelajaran

Setiap guru mempunyai cara yang berbeda dalam memberikan pelajaran. Biasanya cara tersebut telah direncanakan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Bila belum mencapai hasil yang maksimal, mereka berusaha mencari cara lain untuk mencapai tujuannya. Proses tersebut menunjukkan bahwa orang selalu berusaha mencari cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Strategi tersebut dipakai sesuai dengan kondisi waktu dan tempat saat dilaksanakannya kegiatan. Dengan demikian seorang pengajar yang telah menerapkan cara tertentu dalam kegiatan belajar-mengajar dapat dikatakan telah melakukan suatu strategi dalam pembelajaran.

1. Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos, merupakan gabungan kata “stratus” (militer) dan “ago” (memimpin). Sedangkan sebagai kata kerja, stratego, berarti merencanakan. Secara umum strategi berarti suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. (Pengertian Strategi http://wawan-junaidi.blogspot.com 23 Maret pukul 07.00 WIB).


(21)

commit to user

7 2. Pengertian Strategi Pembelajaran

Menurut Poerwadarminta, pembelajaran berasal dari bahasa Yunani yaitu instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. (Pengertian pembelajaran http://wawan-junaidi.blogspot.com 23 Maret pukul 07.00 WIB). Pengertian ini lebih mengarah kepada guru sebagai pelaku perubahan. Berdasarkan pemaparan oleh Muhammad Surya, pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. (Pengertian pembelajaran http://wawan-junaidi.blogspot.com 23 Maret pukul 07.00 WIB). Pengertian ini lebih menekankan kepada murid sebagai pelaku perubahan. Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk memaksimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan.

3. Empat Strategi Dalam Pembelajaran

Ada empat strategi dasar dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.


(22)

commit to user

8

b) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi masyarakat.

c) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajar. d) Menetapkan norma-norma dan batas minimal kriteria keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar untuk penyempurnaan sistem instruksional secara keseluruhan.

( http://wawan-junaidi.blogspot.com 23 Maret pukul 07.00 WIB)

B. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yang berarti bentuk jamak dari medium. Media diartikan sebagai pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

1. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Banyak jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian pesan-pesan pembelajaran. Setiap jenis dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media.


(23)

commit to user

9

Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan media berdasarkan dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut.

Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997:16) yaitu :

a) Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor.

b) Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara.

c) Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam. d) Televisi

e) Benda-benda hidup, simulasi maupun model.

f) Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisted Instruction).

Penggolongan media yang lain jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut :

a) Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual.

b) Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual.


(24)

commit to user

10

c) Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media komplek.

d) Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi), media tiga dimensi (alat peraga/benda), dan media elektronik.

2. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar itu sendiri, karena setiap guru menghendakinya untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada anak didiknya. Seorang guru menyadari bahwa tanpa bantuan media, materi pembelajaran sukar untuk dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit.

Setiap materi mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Ada beberapa materi pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi ada pula yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu lebih sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan.

Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997:245) adalah :


(25)

commit to user

11

a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata-katanya, tetapi tidak tahu arti/maksudnya)

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

c) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi, sikap pasif siswa dapat diatasi.

d) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

3. Prinsip-prinsip Memilih Media Pembelajaran

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, oleh karena itu guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu :

a) Adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar untuk hiburan mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah media yang dipilih untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan.

b) Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara


(26)

commit to user

12

pembuatan maupun cara penggunaannya. Karenanya, setiap pengajar wajib memiliki kemampuan dasar untuk memahami karakteristik media pembelajaran. Pengajar juga diharapkan mampu menggunakan media belajar yang variatif.

c) Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.

(http://media-grafika.com 23 maret 2011 pukul 06.20 WIB)

C. Flash Cards

Flash cards adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania, Glenn Doman, yang juga merupakan lulusan dari Universitas Pennsylvania tahun 1940. Pada awalnya metode ini digunakan untuk memberikan pengajaran membaca (maupun matematik) kepada anak-anak yang mengalami cedera otak. Dengan metode ini ternyata anak-anak tersebut bisa menunjukkan kemampuan layaknya anak-anak normal, bahkan lebih. Glenn Doman bersama putrinya, Jannet Doman, akhirnya mendedikasikan waktunya untuk membantu para ibu dalam mencerdaskan otak anak balita mereka sejak dini.


(27)

commit to user

13

Gambar-gambar pada flash cards dikelompokkan kedalam: seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dsb. Tujuan dari metode ini adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini.

Flash cards merupakan suatu metode pengajaran membaca dengan mendayagunakan kemampuan otak kanan untuk mengingat. Namun, sebagaimana umumnya metode-metode baru, metode ini juga mendatangkan kritik dan tanda tanya dari masyarakat maupun profesional di bidang pendidikan dan perkembangan anak, bahkan ada yang menganggapnya sebagai suatu hal yang mustahil. Alasannya, dasar dari metode ini adalah melatih anak menghafal asosiasi antara gambar dan kata-kata, sehingga jika dikemudian hari ia melihat lagi kata-kata yang dulu dipelajarinya maka ia akan mengingat dan dapat mengucapkannya. Namun bila anak melihat kata-kata baru, ia tidak dapat mengucapkannya karena belum pernah diperkenalkan sebelumnya.

(http://google.com 20 Maret 2011 pukul 09.20 WIB)

1. Manfaat Belajar Dengan Flash Cards

Flash Cards adalah kartu permainan yang dilakukan dengan cara menunjukkan gambar secara cepat untuk memicu otak anak agar dapat menerima informasi yang ada di hadapan mereka. Metode ini sangat efektif untuk membantu anak untuk belajar membaca, mengenal angka, maupun


(28)

commit to user

14

mengenal huruf di usia sedini mungkin. Manfaat dari metode ini antara lain adalah :

a) Dapat membaca sejak usia dini,

b) Mengembangkan daya ingat pada otak kanan. c) Melatih kemampuan konsentrasi,

d) Memperbanyak perbendaharaan kata.

(http://edu-games.com 20 Maret 2011 pukul 10.06 WIB)

2. Cara menggunakan flash cards

Ada berbagai cara yang dapat digunakan dalam permainan ini:

a) Cara pertama

Perlihatkan beberapa kartu flash cards secara bergantian di depan siswa. Jelaskan kosakata sambil menunjukkan gambar yang sesuai. Kemudian siswa mengulang ucapan guru.

b) Cara kedua :

Sebarkan beberapa kartu flash cards di meja. Sebutkan salah satu kosakata dalam bahasa Mandarin, kemudian siswa menunjukkan gambar yang sesuai. Juga bisa berkreasi dengan model permainan yang lain, tetap menggunakan kartu flash cards.


(29)

commit to user

15

Cara berbeda yang digunakan akan membuat suasana gembira. Belajar menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak. Hal inilah yang yang menjadi tujuan utama dari kegiatan belajar. Sedangkan anak menjadi cerdas adalah efek samping dari kegiatan tersebut, namun juga menjadi hal yang tidak kalah penting, meskipun pada dasarnya kecerdasan anak bukanlah tujuan pokoknya. „Bagaimana mungkin flash cards meningkatkan kecerdasan anak’ adalah sebuah pertanyaan yang sangat wajar bagi kebanyakan kalangan, karena penerapan media flash cards di Indonesia masih terbatas pada lingkungan tertentu.

Permainan flash cards yang dilakukan dengan menunjukkan gambar secara cepat (1 gambar per detik) akan menstimulasi otak kanan untuk aktif menerima informasi yang muncul di hadapan mata. Mengapa harus otak kanan? Untuk menjawabnya, terlebih dahulu kita perlu mengetahui tentang perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan.

Secara garis besarnya, fungsi yang dikendalikan oleh masing-masing belahan otak adalah sbb :

Tabel 2.1 Fungsi belahan otak

Otak kiri mengendalikan Analisa, logika dan rasional


(30)

commit to user

16

Kemampuan berbahasa

Kemampuan menulis

Membaca tulisan

Angka

Otak kanan mengendalikan Memori Fotografi

Kecepatan Membaca dan mendengarkan

Kreatifitas gerakan, musik dan seni

Emosi

Kreatif, intuitif

Mass-memory

Automatic mental processing

Multiple language acquisition

Computer-like math calculation

Betapa kuatnya kemampuan yang tersimpan di otak kanan, sementara hampir seluruh kehidupan kita, baik mulai dari sekolah sampai dengan kegiatan sosial sehari-hari hanya menekankan pada kemampuan otak kiri. Artinya, sistem pendidikan dan masyarakat saat ini hanya menfokuskan pada


(31)

commit to user

17

kemampuan otak kiri saja. Perkembangan otak kanan seakan-akan ditinggalkan begitu anak masuk sekolah dasar.

Begitu masuk SD, anak selalu dituntut untuk selalu berpikir logis, rasional, sistematis, dst., yang merupakan sifat dari fungsi berpikir otak kiri. Artinya, seseorang perlu menyeimbangkan kemampuan kedua belahan otak, supaya kecerdasan anak berkembang dengan maksimal. Dan sebelum anak-anak terlanjur terjun ke dunia otak kiri di sebagian besar hidupnya nanti, maka sudah menjadi tugas orang tua untuk mengembangkan otak kanan anak. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perkembangan otak kanan, antara lain yaitu image training (latihan imajinasi), visualisasi, dll., termasuk juga permainan flash cards.

(http://gallerypendidikan.blogspot.com 24 Maret 12.06)

3. Perbandingan suasana mengajar sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards.

Terdapat perbedaan suasana dalam mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. Berikut beberapa uraian mengenai perbedaan tersebut:


(32)

commit to user

18 Tabel 2.2

Perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards Sebelum Sesudah

Anak cenderung pasif

Kurang bersemangat

Lebih cepat bosan

Suasana belajar mengajar monoton

Anak menjadi lebih aktif

Menjadi lebih bersemangat dengan adanya permainan gambar dan warna

Anak menjadi tidak cepat bosan karena ada kegiatan interaktif antara murid dan guru

Susana belajar mengajar menjadi lebih hidup

Dari perbandingan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media flash cards terbukti lebih mampu menghidupkan suasana belajar mengajar yang semula monoton.

D. Pembelajaran Bahasa Mandarin

Bahasa Mandarin memiliki tempat tersendiri di era globalisasi sekarang ini. Minat untuk belajar bahasa Mandarin semakin meningkat. Banyak sekolah menengah ke atas bahkan taman kanak-kanak memasukkan bahasa Mandarin ke dalam kurikulum pendidikan yang wajib dipelajari.


(33)

commit to user

19

Banyak pula perusahaan atau instansi yang membutuhkan keahlian berbahasa Mandarin, walaupun minimal pasif, tapi tetap saja itu merupakan hal yang penting.

Yang agak sulit adalah bahasa Mandarin memiliki empat (4) nada yang dipakai untuk membedakan arti. Nada pertama, nada tinggi datar; nada kedua, nada tengah; nada ketiga, nada rendah; dan nada keempat, nada tinggi yang pengucapannya agak dihentak. Salah pelafalan akan menyebabkan salah pengartian.

Belajar bahasa mandarin bukan hanya belajar pinyin (standar pelafalan internasional), tetapi juga harus belajar penulisan hanzi (huruf kanji).

Dilihat dari kesulitan dan kemudahannya, jika ingin menjadi pribadi yang maju dan berkembang, mempunyai niat untuk belajar bahasa Mandarin, maka kesulitan itu tidaklah menjadi penghalang niat untuk belajar bahasa Mandarin.

Apabila sudah berpikir bahwa bahasa Mandarin itu sulit untuk dipelajari, maka itulah yang akan terjadi. Namun sebaliknya, jika berpikir bahwa belajar bahasa Mandarin itu tidak sulit, maka belajar bahasa Mandarin akan menjadi sesuatu yang mudah bahkan menyenangkan.


(34)

commit to user

20

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Sekolah Tripusaka

Tahun 1918 sekolah dibangun menyatu dengan rumah ibadah umat Konghuchu di Jl. Jagalan No. 15 Surakarta. Tahun 1925, Bapak Tjioe Hing Tik mengajar bahasa Melayu pada anak-anak di sekitar lokasi tanpa dipungut biaya. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Lie Djong Hian dan Bapak Auw Ing Kiong dengan pelajaran Tionghua (Guo Yu) dan budaya Tiongkok.

Tanggal 1 November 1935 oleh kepala sekolah Bapak Au Ing Kiong. Di bawah pimpinan Bapak Liem Tiong Hwat dan Bapak Tan Kiong Wan sekolah resmi menjadi Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar dengan bahasa pengantar bahasa Mandarin.

Tahun 1952 oleh direktur sekolah, yakni Bapak Koo Sing Giok, nama sekolah resmi diubah menjadi “TK Konfusius Surakarta”. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia, guru-gurunya lulusan SGA atau SGB. Tahun 1955 TK Konfusius Pertama kali mengikuti ujian Negara.


(35)

commit to user

21

Tahun 1967 dibangun SMP Konfusius untuk menampung siswa-siswa sekolah Tionghua yang ditutup karena peristiwa G30S. Ruang kelas yang tidak mencukupi terpaksa dibuka kelas pagi dan kelas siang.

Tahun 1978 Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) memberikan hak kepada direktur sekolah, Bapak Koo Sing Giok untuk menggunakan tanah seluas 3500 meter persegi di sebelah timur kota Solo untuk digunakan sebagai sekolah SMP dan SMA. Tahun 1978 agama Konghuchu tidak bisa diujikan di sekolah, status sekolah dari diakui menjadi terdaftar.

Tanggal 17 Juli 1979 dibentuk Yayasan Pendidikan Tripusaka. Sekolah Konfusius diubah namanya menjadi sekolah Tripusaka. Ketua pertama yayasan adalah Bapak Lai Gian Sen. Tripusaka berarti 3 kebajikan utama, yaitu kebijaksana, cinta kasih dan keberanian. Nama ini diambil dari kitab Si Shu bab Zhongyong.

Tahun 1984, oleh pemerintah status sekolah diakui kembali. Saat laporan ini dibuat, ketua yayasannya adalah Bapak Hendri Susanto.


(36)

commit to user

22 2. Struktur Organisasi TK Tripusaka

TK Tripusaka sebagai tempat pendidikan terdapat struktur organisasi dalam badan sekolah tersebut. Adapun gambar struktur organisasi tersebut adalah :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi TK Tripusaka Surakarta Tahun Pelajaran 2010/ 2011

KEPALA SEKOLAH Dra. Tripena Winarni

Komite Sekolah TK Tripusaka

Surakarta

Murid – murid TK Tripusaka Surakarta

Guru – guru TK Tripusaka Surakarta KAUR TATA USAHA


(37)

commit to user

23 3. Visi dan Misi TK Tripusaka

a. Visi

Mendidik anak agar cerdas, berbudi luhur dan mandiri.

b. Misi

Mendidik anak agar serius dalam belajar, luhur dalam budi pekerti, sehat dalam jasmani dan gembira dalam kesenian.

B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

1. Observasi Kelas

TK Tripusaka terletak di Jl. Jagalan No. 15 Surakarta terdapat 2 kelas, TK A untuk TK kecil dan TK B untuk TK besar.

Observasi kelas mengajar dilaksanakan di TK A dan TK B. Hal yang diamati disini adalah bagaimana cara penyampaian pelajaran bahasa Mandarin kepada siswa dan antusiasme siswa dalam menyimak pelajaran bahasa Mandarin.


(38)

commit to user

24 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin

Hari / Tanggal : Jumat / 26 Februari 2011

Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)

Pertemuan Ke : 1 (Satu)

Tema : Berhitung Angka (数字= Shùzì)

Waktu : 1 x 30 Menit

A. Standar Kompetensi

Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu memahami ejaan angka, urutan angka dan membaca angka dalam bahasa Mandarin.


(39)

commit to user

25 C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengenal nama-nama angka 1-10 dalam bahasa Mandarin.

D. Materi Pembelajaran

Kosakata terkait tema:

1. 一 = = satu

2. 二 = èr = dua

3. 三 = sān = tiga

4. 四 = = empat

5. 五 = wu = lima

6. = liù = enam

7. 七 = ī = tujuh

8. = ā = delapan

9. 九 = jiu = sembilan


(40)

commit to user

26 E. Metode Pembelajaran / Teknik

CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.

F. Langkah-langkah Kegiatan

No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu

2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin

3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan 3’ 2’ 2’ 3’ 2. Kegiatan Inti

1. Guru membaca kosakata angka 1-10 sambil menerangkan artinya 2. Siswa menirukan pelafalan angka

1-10 dalam bahasa mandarin 3. Siswa menebalkan tulisan China

5’

5’


(41)

commit to user

27

(hànzì) 1-10 di lembar kerja siswa

3. Kegiatan Penutup

1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi

2. Salam penutup

3’

1’

G. Sumber Belajar

Lembar kerja siswa dari guru pengajar

H. Media

1. Papan tulis 2. Kapur tulis

3. Lembar kerja siswa

I. Penilaian

1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas – tugas


(42)

commit to user

28

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin

Hari / Tanggal : Jumat / 11 Maret 2011

Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)

Pertemuan Ke : 2 (Dua)

Tema : Transportasi

Waktu : 1 x 30 Menit

A. Standar Kompetensi

Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan alat transportasi yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.


(43)

commit to user

29 C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengenal nama-nama alat transportasi dalam bahasa Mandarin.

D. Materi Pembelajaran

Kosakata terkait tema:

1. 自行车 = Z x ng hē = sepeda

2. 三轮车 = ìānlún hē = becak

E. Metode Pembelajaran / Teknik

CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.

F. Langkah-langkah Kegiatan

No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu

2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin

3’

2’


(44)

commit to user

30

3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan

2’ 3’ 2. Kegiatan Inti

1. Guru membaca kosakata nama-nama alat transportasi sambil menerangkan artinya

2. Siswa menirukan pelafalan nama-nama transportasi dalam bahasa mandarin

3. Siswa mewarnai gambar alat transportasi dan menebalkan tulisan China (hànzì) Z x ng hē dan ìānlún hē di lembar kerja siswa

5’

5’

6’

3. Kegiatan Penutup

1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi

2. Salam penutup

3’


(45)

commit to user

31 G. Sumber Belajar

Lembar kerja siswa dari guru pengajar

H. Media

1. Papan tulis 2. Kapur tulis

3. Lembar kerja siswa

I. Penilaian

1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas – tugas


(46)

commit to user

32

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin

Hari / Tanggal : Kamis / 17 Maret 2011

Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)

Pertemuan Ke : 3 (Tiga)

Tema : Transportasi

Waktu : 1 x 30 Menit

A. Standar Kompetensi

Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan alat transportasi yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.


(47)

commit to user

33 C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengenal nama-nama alat transportasi dalam bahasa Mandarin.

D. Materi Pembelajaran

Kosakata terkait tema:

1. 共汽车 = Gōnggòng = bus

2. 卡车 = Ka = truk

E. Metode Pembelajaran / Teknik

CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.

F. Langkah-langkah Kegiatan

No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu

2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin

3’

2’


(48)

commit to user

34

3. Melakukan absensi terhadap siswa

4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan

2’ 3’

2. Kegiatan Inti

1. Guru membaca kosakata nama-nama alat transportasi sambil menerangkan artinya

2. Siswa menirukan pelafalan nama-nama alat transportasi dalam bahasa mandarin

3. Siswa mewarnai gambar transportasi dan menebalkan tulisan China (hànzì) Gōnggòng

hē dan Ka hē di lembar kerja siswa

5’

5’

6’

3. Kegiatan Penutup

1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi

2. Salam penutup

3’


(49)

commit to user

35 G. Sumber Belajar

Lembar kerja siswa dari guru pengajar

H. Media

1. Papan tulis 2. Kapur tulis

3. Lembar kerja siswa

I. Penilaian

1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas – tugas


(50)

commit to user

36

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin

Hari / Tanggal : Jumat / 25 Maret 2011

Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)

Pertemuan Ke : 4 (Empat)

Tema : Transportasi

Waktu : 1 x 30 Menit

A. Standar Kompetensi

Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan alat transportasi yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.


(51)

commit to user

37 C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengenal nama-nama alat transportasi dalam bahasa Mandarin.

D. Materi Pembelajaran

Kosakata terkait tema:

1. 船 = Chuán = perahu

2. 飞机 = Fēijī = pesawat

E. Metode Pembelajaran / Teknik

CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.

F. Langkah-langkah Kegiatan

No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu

2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin

3’

2’


(52)

commit to user

38

3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan

2’ 3’ 2. Kegiatan Inti

1. Guru membaca kosakata nama-nama alat transportasi sambil menerangkan artinya

2. Siswa menirukan pelafalan nama-nama alat transportasi dalam bahasa mandarin

3. Siswa mewarnai gambar alat transportasi dan menebalkan tulisan China (hànzì) Chuán dan Fēijī di lembar kerja siswa

5’

5’

6’

3. Kegiatan Penutup

1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi

2. Salam penutup

3’


(53)

commit to user

39 G. Sumber Belajar

Lembar kerja siswa dari guru pengajar

H. Media

1. Papan tulis 2. Kapur tulis

3. Lembar kerja siswa

I. Penilaian

1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas – tugas


(54)

commit to user

40

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin

Hari / Tanggal : Sabtu / 01 April 2011

Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)

Pertemuan Ke : 5 (Lima)

Tema : Benda

Waktu : 1 x 30 Menit

A. Standar Kompetensi

Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

C. Tujuan Pembelajaran


(55)

commit to user

41 D. Materi Pembelajaran

Kosakata terkait tema:

1. 球 = Qiú = bola

2. 时钟 = ìh zhōng = jam

3. 机器人 = Jī én = robot

E. Metode Pembelajaran / Teknik

CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.

F. Langkah-langkah Kegiatan

No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu

2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin

3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan

3’

2’

2’ 3’


(56)

commit to user

42

2. Kegiatan Inti

1. Guru membaca kosakata nama-nama benda sambil menerangkan artinya

2. Siswa menirukan pelafalan nama-nama benda dalam bahasa

mandarin

3. Siswa menebalkan tulisan China (hànzì) Qiú, ìh zhōng dan Jī én di lembar kerja siswa

5’

5’ 6’

3. Kegiatan Penutup

1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi

2. Salam penutup

3’

1’

G. Sumber Belajar


(57)

commit to user

43 H. Media

1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Flash cards

4. Lembar kerja siswa

I. Penilaian

1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas – tugas


(58)

commit to user

44

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin

Hari / Tanggal : Jumat / 08 April 2011

Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)

Pertemuan Ke : 6 (Enam)

Tema : Benda

Waktu : 1 x 30 Menit

A. Standar Kompetensi

Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

C. Tujuan Pembelajaran


(59)

commit to user

45 D. Materi Pembelajaran

Kosakata terkait tema:

1. 眼镜 = Yanjìng = kacamata

2. 电话 = Diànhuà = telepon

3. 雨伞 = Yusan = payung

E. Metode Pembelajaran / Teknik

CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.

F. Langkah-langkah Kegiatan

No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu

2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin

3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan

3’

2’

2’ 3’


(60)

commit to user

46

2. Kegiatan Inti

1. Guru membaca kosakata nama-nama benda sambil menerangkan artinya

2. Siswa menirukan pelafalan nama-nama benda dalam bahasa

mandarin

3. Siswa menebalkan tulisan China (hànzì) Yanjìng, Diànhuà dan Yusan di lembar kerja siswa

5’

5’

6’

3. Kegiatan Penutup

1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi

2. Salam penutup

3’

1’

G. Sumber Belajar


(61)

commit to user

47 H. Media

1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Flash cards

4. Lembar kerja siswa

I. Penilaian

1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas – tugas


(62)

commit to user

48

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin

Hari / Tanggal : Jumat / 15 April 2011

Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)

Pertemuan Ke : 7 (Tujuh)

Tema : Benda

Waktu : 1 x 30 Menit

A. Standar Kompetensi

Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

C. Tujuan Pembelajaran


(63)

commit to user

49 D. Materi Pembelajaran

Kosakata terkait tema:

1. 盘子 = Pánzi = piring

2. 枕头 = Zhěntou = bantal

3. 鞋子 = Xiézi = sepatu

E. Metode Pembelajaran / Teknik

CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.

F. Langkah-langkah Kegiatan

No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu

2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin

3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan

3’

2’

2’ 3’


(64)

commit to user

50

2. Kegiatan Inti

1. Guru membaca kosakata nama-nama benda sambil menerangkan artinya

2. Siswa menirukan pelafalan nama-nama benda dalam bahasa

mandarin

3. Siswa menebalkan tulisan China (hànzì) Pánzi, Zhěntou dan Xiézi di lembar kerja siswa

5’

5’

6’

3. Kegiatan Penutup

1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi

2. Salam penutup

3’

1’

G. Sumber Belajar


(65)

commit to user

51 H. Media

1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Flash cards

4. Lembar kerja siswa

I. Penilaian

1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas – tugas


(66)

commit to user

52

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin

Hari / Tanggal : Jumat / 29 April 2011

Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)

Pertemuan Ke : 8 (Delapan)

Tema : Benda

Waktu : 1 x 30 Menit

A. Standar Kompetensi

Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin.

C. Tujuan Pembelajaran


(67)

commit to user

53 D. Materi Pembelajaran

Kosakata terkait tema:

1. 椅子 = Yizi = kursi

2. 书 = ìhū = buku

3. 书包 = ìhū āo = tas

E. Metode Pembelajaran / Teknik

CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.

F. Langkah-langkah Kegiatan

No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu

2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin

3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan

3’

2’

2’ 3’


(68)

commit to user

54

2. Kegiatan Inti

1. Guru membaca kosakata nama-nama benda sambil menerangkan artinya

2. Siswa menirukan pelafalan nama-nama benda dalam bahasa

mandarin

3. Siswa menebalkan tulisan China (hànzì) Yizi, ìhū dan ìhū āo di lembar kerja siswa

5’

5’

6’

3. Kegiatan Penutup

1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi

2. Salam penutup

3’

1’

G. Sumber Belajar


(69)

commit to user

55 H. Media

1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Flash cards

4. Lembar kerja siswa

I. Penilaian

1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas – tugas


(70)

commit to user

56 3. Kegiatan Belajar Mengajar

Mengajar atau memberikan pelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan murid dengan tujuan agar murid dapat menerima ilmu, menguasai pengetahuan, memiliki keterampilan dan kecakapan serta mempunyai sikap dan nilai yang topik-topik pelajarannya dipilih oleh guru.

Dalam kegiatan belajar mengajar di TK Tipusaka Surakarta penulis mengajarkan mata pelajaran bahasa Mandarin dalam 17 pertemuan, 1 pertemuan untuk perkenalan, 16 pertemuan untuk pemberian materi.

Perincian pertemuan tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Pertemuan Mengajar Pertemuan

ke

Tanggal Materi

1 19 Februari 2011 Perkenalan 2 26 Februari 2011 Angka (TK A) 3 04 Maret 2011 Angka (TK B) 4 11 Maret 2011 Alat Transportasi (TK B) 5 12 Maret 2011 Alat Transportasi (TK A) 6 17 Maret 2011 Alat Transportasi (TK B) 7 19 Maret 2011 Alat Transportasi (TK A) 8 25 Maret 2011 Alat Transportasi (TK B) 9 26 Maret 2011 Alat Transportasi (TK A)


(71)

commit to user

57

10 01 April 2011 Benda (TK B) 11 02 April 2011 Benda (TK A) 12 08 April 2011 Benda (TK B) 13 09 April 2011 Benda (TK A) 14 15 April 2011 Benda (TK B) 15 16 April 2011 Benda (TK A) 16 29 April 2011 Benda (TK B) 17 30 April 2011 Benda (TK A)

Langkah-langkah dalam pemanfaatan flash cards di dalam kelas, antara lain:

a. Guru menggunakan alat bantu flash cards, berupa kartu permainan yang di dalamnya terdapat sebuah gambar.

球 时钟 Qiú ìh zhōng bola jam


(72)

commit to user

58

b. Guru menjelaskan kosakata sambil memperlihatkan gambar yang ada di dalam flash cards.

机器人 眼镜 Jī én Yanjìng robot kacamata

书 电话 ìhū Diànhuà

buku telepon


(73)

commit to user

59

c. Guru mengucapkan kosakata kemudian siswa mengulang ucapan guru secara bersamaan.

雨伞 盘子

Yusan Pánzi

payung piring

d. Guru meminta siswa mengucapkan secara bergiliran atau satu persatu.

枕头 鞋子 Zhěntou Xiézi bantal sepatu


(74)

commit to user

60

e. Guru menyebutkan salah satu kosakata dalam bahasa Mandarin, kemudian siswa menunjukkan gambar yang ada di flash cards sesuai yang diucapkan oleh guru.

椅子 书包 Yizi Shū bāo kursi tas Pengulangan Kosakata Menggunakan Flash Cards:

1. Pada saat mengajar, guru menyebutkan kosakata dalam bahasa Mandarin sambil menunjukkan gambar yang ada di flash cards.

2. Kemudian siswa diminta untuk mengulang kosakata yang diucapkan guru. Guru masih membawa gambar yang ada di flash cards.

3. Setelah siswa mulai hafal sedikit demi sedikit, guru menunjukkan salah satu gambar. Kemudian siswa menjawab bahasa Mandarinnya.

4. Setelah siswa menjawab bahasa Mandarinnya dan mulai hafal, guru meletakkan beberapa gambar di atas meja.


(75)

commit to user

61

5. Guru menyebutkan salah satu kosakata bahasa Mandarin dan siswa diminta untuk menunjukkan gambar yang sesuai.

6. Saat akan selesai pelajaran guru mengulang semua kosakata secara cepat dengan menggunakan flash cards.

C. Evaluasi Pembelajaran

Siswa TK A dan B semuanya baru mendapatkan pelajaran bahasa Mandarin dan baru mengenal bahasa Mandarin ketika masuk di TK Tripusaka Surakarta. Siswa merasa bahwa bahasa Mandarin sangat sulit dipelajari.

Siswa merasa bosan dalam mengikuti pelajaran bahasa mandarin. Alasan mereka merasa bosan adalah karena merasa bahasa mandarin susah dipelajari. Ketika siswa merasa bosan, ada beberapa siswa tetap memperhatikan pelajaran dan untuk yang lain melakukan aktivitas yang lain misalnya ngobrol dengan teman, menggambar di buku sendiri, bahkan ada yang melamun.

Pemberian media flash cards di dalam kelas mampu mengurangi kebosanan siswa dalam belajar bahasa Mandarin di dalam kelas. Dalam pengajaran bahasa Mandarin di dalam kelas diharapkan lebih santai tetapi tetap menuntut siswa untuk serius.


(76)

commit to user

62

a. Pada awal pembelajaran menggunakan media flash cards, siswa kurang mengetahui maksud digunakannya media-media tersebut. Beberapa kali mereka menggunakan media tersebut untuk bermain dan sebagainya. Namun hal ini adalah sebuah tanda bahwa siswa mulai tertarik dengan media flash cards. Sehingga untuk masuk ke dalam materi pelajaran tidak begitu sulit.

b. Setelah beberapa kali guru menjelaskan cara penggunaan media flash cards dalam proses pembelajaran, siswa mulai paham dan dapat mengerti maksud dari digunakannya media flash cards.

c. Pembelajaran kosakata dengan menggunakan media flash cards ternyata sangat efektif. Membuat para siswa sangat antusias dalam belajar dan saling berlomba (berebut menjawab pertanyaan dari guru) untuk menunjukkan hasil yang mereka peroleh selama belajar bahasa Mandarin.

d. Dengan adanya media flash cards ini, siswa lebih mudah mengingat kosakata yang diajarkan. Karena media flash cards yang disajikan kepada mereka adalah gambar-gambar yang sangat menarik, berwarna cerah serta sesuatu yang sudah mereka ketahui dan juga merupakan hal-hal yang ada di sekitar mereka, sehingga lebih mudah diingat oleh anak-anak.

e. Sikap antusias siswa dapat dilihat dari permintaan siswa untuk belajar kembali dengan menggunakan media flash cards pada setiap belajar bahasa Mandarin.


(77)

commit to user

63

2. Daftar Nilai Siswa Selama Proses Pembelajaran

Tabel 3.2

Nilai Perbandingan Hasil Tes Bahasa Mandarin Siswa TK Tripusaka Surakarta Sebelum dan Sesudah Menggunakan Media Flash Cards.

No Nama Siswa Nilai Sebelum Menggunakan Flash Cards

Nilai Sesudah

Menggunakan Flash Cards Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4 1 Graciella Ednik Herdianto 50 50 60 60 70 2 Syifa Armira Ramadhina 60 70 70 80 90 3 Kevin Brilli Laksamana 50 60 70 70 80 4 Christian Riko Putra Sulistiono 50 50 60 60 70 5 Advent Kusuma Ardanni 50 50 60 70 70 6 Willyanto 50 50 60 70 70 7 Puspa Ayu Putri Asmoro 50 50 60 60 70 8 Tanoe Sudibyo Wibowo 60 60 70 70 80 9 Adella Maria Putri 60 60 70 70 80 10 Isolde Mia Cara Firensa Djiwatman 50 50 60 60 70 11 Asri Febriana 60 60 70 80 90 12 Asti Febrianti 60 70 70 80 90 13 Andryansyah Dwika P 50 50 60 60 70 14 Maretha Amelia 50 60 60 70 70


(78)

commit to user

64

15 Deviana Dwi Hapsari 50 60 70 80 80 16 Nadia Chesya Agustania 60 60 70 80 90 17 Yosep Ariel Wibowo 70 70 80 80 90 18 Revaldo Marcel Justin P 60 60 70 70 80 19 Destara Reno Tinanta 60 70 70 80 90 20 Efrillia Diana Shellwin S 50 50 60 60 70 JUMLAH 1100 1160 1320 1410 1570 RATA - RATA KELAS 55 58 66 70,5 78,5

Tabel 3.3

Rekapitulasi Perbandingan Nilai Hasil Tes Bahasa Mandarin Siswa TK Tripusaka Surakarta Sebelum dan Sesudah Menggunakan Flash Cards.

No Perolehan Nilai

Jumlah Nilai Siswa Sebelum Menggunakan

Flash Cards

Jumlah Nilai Siswa Sesudah Menggunakan Flash Cards Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4

1 Nilai 100 - - - - - 2 Nilai 90 - - - - 6 3 Nilai 80 - - 1 7 6 4 Nilai 70 1 4 10 7 8 5 Nilai 60 8 8 9 6 - 6 Nilai 50 11 8 - - -


(79)

commit to user

65 Keterangan :

Nilai Rata-Rata = Jumlah Nilai Jumlah Siswa

Prosentase Ketuntasan = Nilai Tuntas x 100 % Jumlah Siswa

Dari nilai-nilai diatas dapat dilihat bahwa beberapa anak mengalami peningkatan dalam hasil belajarnya sewaktu menggunakan media flash cards. Hal ini berarti bahwa media flash cards sangat membantu anak-anak dalam proses belajar mereka setelah menggunakan media flash cards.

Jumlah Siswa Yang Tuntas

1 4 11 14 20

Jumlah Siswa Belum Tuntas

19 16 9 6 -

Nilai Rata-rata 55 58 66 70,5 78,5 Prosentase

Ketuntasan


(80)

commit to user

66 D. Hambatan dan Upaya Penanganan

Dalam proses belajar mengajar bahasa Mandarin di TK Tripusaka Surakarta, ada beberapa hambatan yang dihadapi selama proses belajar mengajar. Hambatan tersebut diantaranya adalah:

1. Ada beberapa siswa yang tidak terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung.

2. Ada beberapa siswa yang tidak bisa konsentrasi terhadap pelajaran. 3. Media flash cards yang digunakan tidak terlalu banyak.

4. Suasana kelas yang monoton.

Dari beberapa hambatan tersebut dapat ditemukan beberapa upaya. Untuk menangani hambatan tersebut guru mengupayakan beberapa hal yaitu :

1. Di awal perkenalan guru berusaha untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan membuat kondisi kelas serius belajar tetapi santai. 2. Guru harus selalu memperhatikan kondisi siswa di dalam kelas dan

mengingatkan siswa ketika ada yang mulai tidak fokus di kelas.

3. Guru seharusnya menyediakan flash cards yang lebih banyak dan beragam, agar siswa tertarik dan lebih aktif lagi dalam belajar.

4. Memberikan permainan yang segar ataupun mengajarkan kepada siswa lagu Mandarin agar siswa tidak bosan serta memberikan cerita-cerita singkat untuk membuat suasana menjadi lebih cair.


(81)

commit to user

67 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar mengajar dengan memanfaatkan media flash cards ternyata dapat diterima siswa dengan baik. Terdapat perbedaan suasana belajar mengajar sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. Siswa menjadi lebih aktif, bersemangat, tidak cepat bosan dan suasana belajar menjadi lebih hidup. Dengan menggunakan media flash cards sangat membantu para siswa untuk memahami dengan mudah hal-hal yang diajarkan kepada mereka. Karena pada dasarnya anak-anak membutuhkan hal-hal yang bersifat nyata, sehingga siswa tidak cepat merasa bosan. 2. Dalam kegiatan belajar mengajar tidak sedikit siswa yang merasa bosan di

dalam kelas. Untuk mengatasi atau bahkan menghindari hal tersebut dibutuhkan kreatifitas guru dan sarana yang mendukung dalam proses belajar, antara lain dengan memberikan permainan, mengajarkan lagu-lagu bahasa Mandarin agar siswa tidak bosan serta memberikan cerita-cerita singkat.


(82)

commit to user

68 B. Saran

a. Kepada TK Tripusaka

Setelah melihat dan mengamati langsung keadaan di TK Tripusaka serta beragam informasi yang diterima, maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, antara lain:

1. Memasukkan pelajaran bahasa Mandarin ke dalam kurikulum sekolah. 2. Sekolah memberikan fasilitas yang lebih memadai untuk mendukung pelajaran bahasa Mandarin untuk anak Taman Kanak-kanak antara lain media buku bergambar, kaset, CD pelajaran bahasa Mandarin untuk anak - anak.

b. Kepada Program D3 Bahasa China Universitas Sebelas Maret

Memberikan pembekalan atau penjelasan tugas akhir kepada mahasiswa lebih intensif sebelum memulai pembuatan tugas akhir, sehingga mahasiswa dapat mengerjakan tugas akhir dengan lebih baik.


(1)

commit to user

2. Daftar Nilai Siswa Selama Proses Pembelajaran

Tabel 3.2

Nilai Perbandingan Hasil Tes Bahasa Mandarin Siswa TK Tripusaka Surakarta Sebelum dan Sesudah Menggunakan Media Flash Cards.

No Nama Siswa Nilai Sebelum

Menggunakan Flash Cards

Nilai Sesudah

Menggunakan Flash Cards Tes

1

Tes 2

Tes 3

Tes 4

1 Graciella Ednik Herdianto 50 50 60 60 70

2 Syifa Armira Ramadhina 60 70 70 80 90

3 Kevin Brilli Laksamana 50 60 70 70 80

4 Christian Riko Putra Sulistiono 50 50 60 60 70

5 Advent Kusuma Ardanni 50 50 60 70 70

6 Willyanto 50 50 60 70 70

7 Puspa Ayu Putri Asmoro 50 50 60 60 70

8 Tanoe Sudibyo Wibowo 60 60 70 70 80

9 Adella Maria Putri 60 60 70 70 80

10 Isolde Mia Cara Firensa Djiwatman 50 50 60 60 70

11 Asri Febriana 60 60 70 80 90

12 Asti Febrianti 60 70 70 80 90

13 Andryansyah Dwika P 50 50 60 60 70


(2)

commit to user

64

15 Deviana Dwi Hapsari 50 60 70 80 80

16 Nadia Chesya Agustania 60 60 70 80 90

17 Yosep Ariel Wibowo 70 70 80 80 90

18 Revaldo Marcel Justin P 60 60 70 70 80

19 Destara Reno Tinanta 60 70 70 80 90

20 Efrillia Diana Shellwin S 50 50 60 60 70

JUMLAH 1100 1160 1320 1410 1570

RATA - RATA KELAS 55 58 66 70,5 78,5

Tabel 3.3

Rekapitulasi Perbandingan Nilai Hasil Tes Bahasa Mandarin Siswa TK Tripusaka Surakarta Sebelum dan Sesudah Menggunakan Flash Cards.

No Perolehan Nilai

Jumlah Nilai Siswa Sebelum Menggunakan

Flash Cards

Jumlah Nilai Siswa Sesudah Menggunakan Flash Cards

Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4

1 Nilai 100 - - - - -

2 Nilai 90 - - - - 6

3 Nilai 80 - - 1 7 6

4 Nilai 70 1 4 10 7 8

5 Nilai 60 8 8 9 6 -


(3)

commit to user Keterangan :

Nilai Rata-Rata = Jumlah Nilai Jumlah Siswa

Prosentase Ketuntasan = Nilai Tuntas x 100 % Jumlah Siswa

Dari nilai-nilai diatas dapat dilihat bahwa beberapa anak mengalami peningkatan dalam hasil belajarnya sewaktu menggunakan media flash cards. Hal ini berarti bahwa media flash cards sangat membantu anak-anak dalam proses belajar mereka setelah menggunakan media flash cards.

Jumlah Siswa Yang Tuntas

1 4 11 14 20

Jumlah Siswa Belum Tuntas

19 16 9 6 -

Nilai Rata-rata 55 58 66 70,5 78,5

Prosentase Ketuntasan


(4)

commit to user

66

D. Hambatan dan Upaya Penanganan

Dalam proses belajar mengajar bahasa Mandarin di TK Tripusaka Surakarta, ada beberapa hambatan yang dihadapi selama proses belajar mengajar. Hambatan tersebut diantaranya adalah:

1. Ada beberapa siswa yang tidak terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung.

2. Ada beberapa siswa yang tidak bisa konsentrasi terhadap pelajaran. 3. Media flash cards yang digunakan tidak terlalu banyak.

4. Suasana kelas yang monoton.

Dari beberapa hambatan tersebut dapat ditemukan beberapa upaya. Untuk menangani hambatan tersebut guru mengupayakan beberapa hal yaitu :

1. Di awal perkenalan guru berusaha untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan membuat kondisi kelas serius belajar tetapi santai. 2. Guru harus selalu memperhatikan kondisi siswa di dalam kelas dan

mengingatkan siswa ketika ada yang mulai tidak fokus di kelas.

3. Guru seharusnya menyediakan flash cards yang lebih banyak dan beragam,

agar siswa tertarik dan lebih aktif lagi dalam belajar.

4. Memberikan permainan yang segar ataupun mengajarkan kepada siswa lagu Mandarin agar siswa tidak bosan serta memberikan cerita-cerita singkat untuk membuat suasana menjadi lebih cair.


(5)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar mengajar dengan memanfaatkan media flash cards ternyata dapat diterima siswa dengan baik. Terdapat perbedaan suasana belajar mengajar sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. Siswa menjadi lebih aktif, bersemangat, tidak cepat bosan dan suasana belajar menjadi lebih hidup. Dengan menggunakan media flash cards sangat membantu para siswa untuk memahami dengan mudah hal-hal yang diajarkan kepada mereka. Karena pada dasarnya anak-anak membutuhkan hal-hal yang bersifat nyata, sehingga siswa tidak cepat merasa bosan. 2. Dalam kegiatan belajar mengajar tidak sedikit siswa yang merasa bosan di

dalam kelas. Untuk mengatasi atau bahkan menghindari hal tersebut dibutuhkan kreatifitas guru dan sarana yang mendukung dalam proses belajar, antara lain dengan memberikan permainan, mengajarkan lagu-lagu bahasa Mandarin agar siswa tidak bosan serta memberikan cerita-cerita singkat.


(6)

commit to user

68

B. Saran

a. Kepada TK Tripusaka

Setelah melihat dan mengamati langsung keadaan di TK Tripusaka serta beragam informasi yang diterima, maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, antara lain:

1. Memasukkan pelajaran bahasa Mandarin ke dalam kurikulum sekolah.

2. Sekolah memberikan fasilitas yang lebih memadai untuk mendukung pelajaran bahasa Mandarin untuk anak Taman Kanak-kanak antara lain media buku bergambar, kaset, CD pelajaran bahasa Mandarin untuk anak - anak.

b. Kepada Program D3 Bahasa China Universitas Sebelas Maret

Memberikan pembekalan atau penjelasan tugas akhir kepada mahasiswa lebih intensif sebelum memulai pembuatan tugas akhir, sehingga mahasiswa dapat mengerjakan tugas akhir dengan lebih baik.