Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi cara tumbuhan hijau membuat makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN

UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Tri Nur Khasanah

NIM: 131134076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(2)

i

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN

UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Tri Nur Khasanah

NIM: 131134076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(3)

(4)

(5)

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Kedua orang tuaku yang kusayangi, Ayahanda Untung Nurokhim dan Ibunda tersayang Suminah, terima kasih atas segala doa, nasehat, dukungan, dan pengorbanan yang tidak pernah terhenti dari saya kecil sampai dewasa yang

selalu mengiringi langkahku selama ini

Kakak-kakakku terkasih Mas Sugeng dan Mas Harman

yang selalu memberikan dukungan dan semangat

Ibu Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. dan Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. yang membimbingku dalam proses pengerjaan skripsi ini

Seluruh dosen PGSD USD

yang telah memberikan pengalaman belajar yang luar biasa

Teman-temanku satu payung konvensional yang selalu memberikan bantuan, motivasi dan dukungan semangat dalam proses pengerjaan skripsi ini

Teman-teman terdekatku Marta, Ratri, Desti, Rahma, Adel, Runi, Adel, Dessy Riska, Adiktia, Anggi, Dewi, Vita, Rani, Anna John, Fransisca vitha, Titin, dan

Maria yang telah memberikan bantuan dan semangat

Teman-teman PGSD angkatan 2013, terima kasih atas kebersamaan, dukungan, bantuan, dan saling berbagi selama belajar di PGSD USD

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma


(6)

v MOTTO

Dengan menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah kita berupaya semaksimal mungkin, berarti kita mempercayakan segala sesuatu

kepada Dzat yang mengatur semuanya. (Fahruddin Ghozy)

Sesungguhnya sesudah ada kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S Al-Insyiroh:6)

Usaha dan keberanian tidak cukup tanpa tujuan dan arah perencanaan. (Tri Nur Khasanah)


(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.


(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama : Tri Nur Khasanah

Nomor Mahasiswa : 131134076

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusi secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 23 Mei 2017


(9)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN

UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Tri Nur Khasanah

Universitas Sanata Dharma 2017

Penelitian ini dilakukan karena kurangnya media saat proses pembelajaran di kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan produk media kartu domino modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research & Development) dengan menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini meliputi 9 langkah yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan, (9) revisi produk akhir sampai menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas V. Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN Caturtunggal 1 yang berjumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara, observasi, dan kuesioner.

Hasil rerata skor yang diperoleh dari keempat validator yaitu 3,51 dengan

kategori “Sangat Baik” dan menunjukkan bahwa media layak digunakan dalam

proses pembelajaran. Hasil respon siswa pada uji coba terbatas terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 85,63 dengan kategori “Baik Sekali”. Hasil respon siswa pada uji pemakaian produk terhadap media kartu domino

modifikasi diperoleh rerata 86,37 dengan kategori “Baik Sekali”.

Kata kunci : Media pembelajaran kartu domino, Cara Tumbuhan Hijau Membuat makanan.


(10)

ix ABSTRACT

MEDIA DEVELOPMENT OF DOMINO CARDS MODIFICATION ON HOW GREEN PLANTS MAKE FOOD TOPIC IN SCIENCE SUBJECT IN 5TH GRADE

OF ELEMENTARY SCHOOL Tri Nur Khasanah Sanata Dharma University

2017

This research was conducted because the teacher learning media rarely in the classroom. The objectives of this research were to develop product media of modification domino card and to describe the quality of it.

The this research is a research development. The development procedures in this research used development procedures by Borg and Gall. The development procedures in this research contain of 9 steps, they are: (1) research and data collective, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary testing, (5) product revision, (6) main field testing, (7) product revision, (8) field testing, (9) final product revision until produce final product for in 5th grade students. The subjects of this research were students of class in 5th grade SDN Caturtunggal 1 which contain of 31 students. The instruments used in this research were interview, observation, and questionnaire.

From these validation results, the researcher got 3,51 in average score which was included to "excellent" category a nd media product of modification domino card learning had a good quality and proper to be used as media in learning process. The result of students’ responses on limited testing towards media of modicifation domino card got 85,63 in average score which was included to the excellent category. The result of students’ responses in product application testing towards media of modification domino card got 86,37 in average which was included to the excellent category.

Keywords : Modification domino card leaning media, How green plants make food


(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR” dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

memberikan berbagai pengalaman belajar.

7. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan dan melayani peneliti dengan baik.

8. Albertus Hariwangsa Panuluh, M.Sc. selaku dosen validator I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mevalidasi dan memberikan komentar dan saran perbaikan produk yang peneliti buat.


(12)

xi

9. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen validator II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mevalidasi dan memberikan komentar dan saran perbaikan produk yang peneliti buat.

10.Anisa Saraswati, S.Pd. selaku guru kelas V SD Negeri Caturtunggal 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian dan memberikan bantuan dalam proses penelitian.

11.Wahyu Hidayati, S.Pd. selaku guru kelas V B SD Negeri Caturtunggal 4 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk memberikan bantuan dalam proses uji coba terbatas.

12.Widodo, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Caturtunggal 1 yang telah bersedia memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah.

13.Seluruh siswa kelas V SDN Caturtunggal 1 selaku subjek penelitian yang telah membantu dalam proses penelitian.

14.Orang tuaku Bapak Untung Nurokhim dan Ibu Suminah serta kakak-kakakku Mas Sugeng dan Mas Harman yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Teman-teman terdekatku yang telah memberikan bantuan, semangat, dan dukungan.

16.Teman-teman satu bimbingan yang memberikan bantuan dan dukungan. 17.Semua pihak yang telah mendukung dan tidak bisa peneliti sebutkan satu

persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan demi kebaikan karya ilmiah ini. Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.


(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... X DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR BAGAN... vi

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Definisi Operasional... 7

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 12

A. Kajian Pustaka... 12

1. Teori Perkembangan Anak... 12


(14)

xiii

a. Pengertian Media Pembelajaran... 13

b. Ciri – ciri Media Pembelajaran... 14

c. Fungsi Media Pembelajaran... 15

d. Manfaat Media Pembelajaran... 16

e. Jenis-jenis Media Pembelajaran... 17

f. Kriteria Pemilihan Media yang Baik... 20

3. Media kartu Domino Modifikasi... 21

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)... 26

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam... 26

b. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar... 27

c. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar... 28

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar IPA di SD... 29

e. Pembelajaran IPA yang Ideal... 31

5. Materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan... 32

a. Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau... 32

b. Ketergantungan Manusia dan Hewan Pada Tumbuhan Hijau... 34

B. Hasil Penelitian yang Relevan... 37

C. Kerangka Berpikir ………... 42

D. Pertanyaan Penelitian ………... 44

BAB III METODE PENELITIAN... 45

A. Jenis Penelitian... 45

B. Setting Penelitian... 49

C. Prosedur Pengembangan... 51

D. Validasi Ahli... 56

E. Teknik Pengumpulan Data... 56

F. Instrumen Penelitian... 62

G. Teknik Analisis Data... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 73

A. Hasil Penelitian... 73

1. Analisis Kebutuhan... 73


(15)

xiv

3. Data Hasil Validasi Ahli Pembelajaran IPA dan Revisi Produk... 79

4. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V dan Revisi Produk... 84

5. Data Hasil Uji Coba Terbatas... 88

6. Data Hasil Uji Coba Pemakaian... 93

B. Pembahasan... 95

1. Kajian Produk Akhir... 95

2. Pembahasan... 97

BAB V PENUTUP... 107

A. Kesimpulan... 107

B. Keterbatasan Pengembangan... 108

C. Saran... 108

DAFTAR PUSTAKA... 109


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rincian Materi Pembelajaran IPA …….………... 29

Tabel 3.1 Jadwal kegiatan Penelitian ...……... 50

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan………... 57

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi Media Kartu Domino Modifikasi ….. 59

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ………... 60

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Siswa ... 62

Tabel 3.6 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan………. 63

Tabel 3.7 Instrumen Validasi Media Kartu Domino Modifikasi …………... 64

Tabel 3.8 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran...……... 66

Tabel 3.9 Angket Respon Siswa ... 68

Tabel 3.10 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 71

Tabel 3.11 Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa ... 72

Tabel 4.1 Rekapituasi Data Validasi Dosen ... 81

Tabel 4.2 Saran Dosen Pembelajaran IPA. ………... 82

Tabel 4.3 Saran Kualitas RPP ………... 83

Tabel 4.4 Rekapituasi Data Validasi Guru ………... 85

Tabel 4.5 Saran Guru SD Penggunaan Media ….………... 87

Tabel 4.6 Saran Guru Kelas V SD RPP ………... 87

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Uji Terbatas ………... 89

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Uji Pemakaian …………... 93

Tabel 4.9 Rekapitulasi Validasi Media... 98

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Validasi RPP... 99


(17)

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan ………... 42 Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode R&D menurut Borg&Gall …………... 46 Bagan 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran Media


(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kartu Domino Pada mumnya ……….... 24 Gambar 2.2 Kartu Domino Modifikasi ……….. 26 Gambar 4.2 Kartu Domino Modifikasi Pertemuan I Materi Fotosintesis…….. 103


(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ………... 112

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ………... 113

Lampiran 3 Surat Pengantar Validasi …………...……... 114

Lampiran 4 Rangkuman Wawancara ………...…... 115

Lampiran 5 Hasil Validasi Dosen ………... 120

Lampiran 6 Hasil Validasi Guru ………... 138

Lampiran 7 Kuesioner Respon Siswa ... 156

Lampiran 8 LKS dan Hasil Evaluasi pertemuan I ...………... 159

Lampiran 9 LKS dan Hasil Evaluasi pertemuan II ………... 168

Lampiran 10 Hasil Validitas dan reliabilitas………... 177

Lampiran 11 Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Terbatas ………... 179

Lampiran 12 Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian………... 183

Lampiran 13 Silabus dan RPP………... 187

Lampiran 14 Aturan Permainan Kartu Domino Modifikasi ………... 243

Lampiran 15 Media Kartu Domino Modifikasi ………... 244

Lampiran 16 Foto Kegiatan Pembelajaran ………... 253


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan spesifikasi produk yang diharapkan.

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Darmojo (dalam Samatowa, 2011: 2) mendefinisikan bahwa IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Proses pembelajaran IPA idealnya dilakukan dengan metode yang tepat.

Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-komponen pembelajaran dalam tiga kategori utama yaitu guru, isi atau materi pembelajaran, dan peserta didik. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran IPA yang memungkinkan terciptanya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Pembelajaran IPA perlu media yang melibatkan peserta didik secara langsung sehingga membantu peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut juga sesuai dengan teori perkembangan anak menurut Piaget (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 13) bahwa anak usia sekolah dasar yang berkisar antara 7 tahun sampai 11 tahun masuk dalam fase operasional


(21)

2 konkret. Pada fase tersebut anak masih cenderung sulit untuk berpikir abstrak, serta masih memerlukan gambaran konkret atau media pembelajaran yang nyata agar dapat memecahkan persoalan. Oleh karena itu, seorang guru harus memilih dan merancang sedemikian rupa media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga dapat merangsang dan menantang peserta didik untuk mempelajarinya.

Media pembelajaran merupakan sarana pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang menyalurkan pesan berupa materi kepada peserta didik. Sudjana (2011: 7) mengatakan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu dapat menghindari kebosanan dan kejenuhan peserta didik saat proses pembelajaran. Media pembelajaran juga digunakan supaya peserta didik lebih aktif dan memahami materi. Hamalik (dalam Arsyad, 2010: 15) mengatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik.

Oleh karena itu, pemilihan media pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Peran media tidak hanya sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi atau pesan kepada peserta didik saja akan tetapi media pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik


(22)

3 dan mendorong keingintahuan peserta didik tentang isi materi yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Caturtunggal 1 yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2016 pukul 09.20 diketahui bahwa salah satu materi yang susah dipahami oleh peserta didik yaitu mengenai materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan. Jika materi IPA yang lain seperti materi Organ Pencernaan dan materi Organ Pernapasan pada Manusia bisa dengan gambar atau video namun pada materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan ini sulit menentukan media yang digunakan. Selain itu pemanfaatan media yang ada di sekolah sangatlah minim. Kurangnya pemahaman guru terhadap media konvensional dan keterbatasan waktu dalam membuat media juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap minimnya pemanfaatan media saat proses pembelajaran. Guru kelas V juga belum pernah untuk mencoba atau mengembangkan secara pribadi media pembelajaran kartu domino dan belum pernah mengembangkan media kartu domino modifikasi, karena beliau juga belum mengetahui mengenai kartu domino modifikasi.

Didukung hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Caturtunggal 1 yaitu guru hanya menjelaskan dan menulis di papan tulis. Minimnya pemanfaatan media karena keterbatasan waktu sehingga guru lebih memilih mengajar peserta didik tanpa menggunakan media. Hal tersebut menjadikan peserta didik pasif dalam menerima pelajaran materi IPA yaitu peserta didik hanya duduk memperhatikan, mendengar, mencatat, dan


(23)

4 menghafal materi yang disampaikan oleh guru. Namun ada juga beberapa peserta didik yang tidak memperhatikan, mengajak teman sebelah untuk mengobrol, dan ada yang sibuk dengan permainan yang dibawanya. Hal tersebut menyebabkan dari 31 peserta didik masih terdapat lebih dari setengahnya dari jumlah peserta didik keseluruhan yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

Dalam hal ini, guru menyadari bahwa masih kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional berupa kartu domino modifikasi yaitu kurangnya pemahaman mengenai media kartu domino modifikasi, adanya keterbatasan sumber belajar, sarana dan prasarana yang masih terbatas, dan juga keterbatasan waktu. Oleh karena itu, guru masih membutuhkan produk berupa media kartu domino modifikasi.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru masih kesulitan untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional berupa kartu domino modifikasi, sehingga belum pernah menerapkan media kartu domino modifikasi saat kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian yang berupaya mengembangkan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA dengan menulis penelitian yang berjudul, “Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi IPA Materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”.


(24)

5 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk berupa media kartu domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar?

2. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan produk berupa media kartu domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

2. Mengetahui kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sekiranya dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Adapun manfaat atau pentingnya penelitian ini yaitu:


(25)

6 1. Bagi Mahasiswa

a. Memiliki pengalaman melakukan penelitian Research and Development (R&D) dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

b. Memiliki produk media pembelajaran konvensional kartu domino modifikasi untuk digunakan masa yang akan datang.

2. Bagi Guru

a. Mengetahui peran atau pentingnya media pembelajaran untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Menjadi bahan referensi dalam mengembangkan media pembelajaran. c. Menambah wawasan baru bagi guru untuk mengembangkan media

pembelajaran kartu domino modifikasi dalam pembelajaran IPA Kelas V yang berkaitan dengan materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan.

3. Bagi Siswa

a. Memiliki pengalaman belajar menggunakan media kartu domino modifikasi IPA.

b. Memotivasi dan meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

c. Mengalami variasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna sehingga memperoleh prestasi belajar yang memuaskan,


(26)

7 khususnya dengan penggunaan media konvensional kartu domino modifikasi dalam pembelajaran IPA.

E. Definisi Operasional

1. Media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk belajar dan membantu peserta didik belajar hal-hal yang abstrak.

2. Media kartu domino modifikasi adalah media pembelajaran yang dapat menarik minat peserta didik, di mana dalam kartu tersebut terdiri dari dua ruas yaitu ruas kanan dan ruas kiri yang terdapat soal dan jawaban yang harus dicari jawabannya dengan menggabungkan kartu yang lain dan didesain seperti kartu domino pada umumnya.

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dengan segala isinya yang memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah sehingga memupuk sikap ilmiah.

4. Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan adalah salah satu bab atau materi yang ada dalam kurikulum KTSP 2006 kelas V SD Semester I.

F. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran berbasis konvensional berupa kartu domino modifikasi. Kartu domino modifikasi yang dibuat berbeda dengan kartu domino pada umumnya. Pada kartu domino modifikasi ini didesain lebih menarik agar siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA di kelas melalui media yang digunakan


(27)

8 dalam pembelajaran. Spesifikasi media kartu domino modifikasi meliputi aspek tampilan, aspek isi, aspek bahasa, dan aspek penggunaan.

1. Aspek Tampilan

a. Kartu domino modifikasi terbuat dari kertas jenis yang dibuat menggunakan kartu kertas ivori 260 berbentuk persegi panjang. b. Ukuran kartu domino modifikasi dengan panjang 15,2x3,7 cm

dengan ketebalan 0,2 mm dan berat 260 gr.

c. Media kartu domino modifikasi dibuat sejumlah 20 set. Setiap kartu terdiri dari dua bagian yaitu ruas kiri dan kanan, dimana kartu pertama diawali dengan START yang terletak pada ruas kiri dan kartu terakhir diakhiri dengan FINISH yang terletak pada ruas kanan. Pada ruas kiri berisi jawaban, sedangkan ruas kanan berisi pernyataan dan sebagai pasangan untuk kartu berikutnya.

d. Media kartu domino modifikasi didesain menarik dengan gambar background sesuai dengan materi pelajaran. Background yang digunakan pada kartu domino modifikasi yaitu gambar pohon disertai rumput dengan warna putih dan gambar buah dengan warna biru muda. Gambar background rumput dan pohon digunakan pada kartu domino modifikasi karena sesuai dengan materi yang diajarkan pada pertemuan pertama yaitu tentang fotosintesis. Sedangkan gambar background pohon dan buah digunakan pada kartu domino modifikasi karena sesuai dengan materi yang diajarkan pada pertemuan kedua yaitu tentang manfaat tumbuhan hijau.


(28)

9 e. Jenis huruf yang digunakan dalam media kartu domino modifikasi yaitu Times New Roman dengan ukuran font 14. Huruf yang digunakan berwarna hitam dan orange.

2. Aspek Isi

a. Media kartu domino modifikasi dikembangkan berdasarkan materi Kelas V untuk Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan, Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.

b. Indikator yang dicapai yaitu mampu menjelaskan proses fotosintesis, menyebutkan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, menyebutkan hasil dari proses fotosintesis, mengidentifikasi bagian pada tumbuhan yang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan beserta contohnya, dan mengidentifikasi manfaat tumbuhan hijau bagi kehidupan manusia. Materi pokok yang diajarkan yaitu proses fotosintesis, bagian pada tumbuhan yang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan beserta contohnya, dan manfaat tumbuhan hijau.

c. Media kartu domino modifikasi mengembangkan tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif yang dikembangkan seperti pengetahuan tentang proses fotosintesis dan bagian tubuh tumbuhan yang terlibat dalam proses fotosintesis. Ranah afektif yang dikembangkan seperti sikap kerjasama. Dan


(29)

10 ranah psikomotor yang dikembangkan seperti mendemonstrasikan hasil kerja kelompok menggunakan kartu domino modifikasi.

3. Aspek Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam kartu domino berdasarkan EYD yang tepat, lebih komunikatif, dan mudah dimengerti. Kalimat yang digunakan lebih efektif dan mengandung makna tunggal. Artinya, tidak menimbulkan pemahaman yang membingungkan untuk siswa. Gaya bahasa yang digunakan lebih kepada gaya bahasa anak-anak.

4. Aspek Penggunaan

a. Media kartu domino modifikasi dimainkan oleh lima orang dalam setiap kelompok dan dimainkan secara bergiliran. Setiap kelompok diberi 20 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan satu kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan.

b. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengerjakan LKS yang sudah dibagikan. Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain.

c. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang disebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah itu, pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep


(30)

11 pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok.

e. Media kartu domino modifikasi dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dan dan mudah dibawa ke mana-mana. f. Dalam kartu domino modifikasi terdapat kartu petunjuk penggunaan

media kartu domino supaya memudahkan siswa dalam menggunakan kartu domino modifikasi.


(31)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab II yang berisi landasan teori akan membahas empat bagian utama yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A.Kajian Pustaka

1. Teori Perkembangan Anak

Piaget (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2011: 14) menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan serta mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektual semakin berkembang. Adapun tahap-tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut:

a. Tahap sensori motor

Pada tahap sensori motor terdapat pada anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini anak mengenal lingkungan dengan kemampuan sensorik dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan menggerak-gerakkannya. b. Tahap pra-operasional

Pada tahap pra-operasional terdapat pada anak usia 2-7 tahun. Pada tahap ini anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realita. Anak mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, membuat gambar, dan menggolong-golongkannya.


(32)

13 c. Tahap operasional konkret

Anak pada tahap ini terdapat pada usia 7-11 tahun. Pada tahap ini anak masih cenderung sulit untuk berpikir abstrak, serta masih memerlukan gambaran konkret atau media pembelajaran yang nyata agar dapat memecahkan suatu persoalan persoalan.

d. Tahap operasional formal

Anak pada tahap ini terdapat pada usia 11-ke atas). Pada tahap ini anak dapat berpikir abstrak seperti orang dewasa.

Dengan mengacu pada teori perkembangan kognitif Piaget tersebut, maka dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun). Pada tahap tersebut disimpulkan bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari belajar, yang sebenarnya bukanlah sesuatu yang diturunkan oleh guru, melainkan sesuatu yang berasal dari diri anak itu sendiri. Dan pada tahap tersebut anak berpikir sistematis dan memecahkan masalah melalui aktivitas dan media yang konkret sehingga menurut Piaget, tidak ada belajar tanpa perbuatan dan belajar akan menjadi efektif apabila kegiatan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya.

2. Media pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Hamalik (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7) menjelaskan media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.


(33)

14 Accociation for education and communication technologi (AECT) mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Anderson (dalam Sukiman, 2012: 28) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa.

Gerlach dan Ely (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:7) mengatakan, apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Sadiman (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7) mengemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk belajar dan membantu peserta didik belajar hal-hal yang abstrak.

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach & Ely (dalam Kustandi, 2011: 13) mengemukakan bahwa tiga ciri-ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya. Ciri-ciri tersebut adalah:

1. Ciri fiksatif (Fixatif Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan


(34)

15 ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

2. Ciri manipulatif (Manipulatif Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu yang lebih singkat lima sampai sepuluh menit. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

3. Ciri distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Sanjaya (2012: 73) menguraikan lima fungsi penggunaan media pembelajaran yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi komunikatif. Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan. Dalam penyampaian pesan mengalami kesulitan manakala harus menyampaikan pesan dengan hanya mengandalkan bahasa verbal saja. Sebaliknya, bagi


(35)

16 penerima pesan sering mengalami kesulitan dalam menangkap materi yang disampaikan.

2. Fungsi motivasi. Dalam menggunakan media pembelajaran, diharapkan siswa akan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. 3. Fungsi kebermaknaan. Media pembelajaran dapat menjadikan

pembelajaran lebih bermakna karena tidak hanya mengembangkan aspek kognitif tahap rendah saja tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi bahkan meningkatkan aspek sikap dan keterampilan.

4. Fungsi penyamaan persepsi. Melalui media pembelajaran diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap siswa sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan.

5. Fungsi individualitas. Siswa memiliki latar belakang dan pengalam yang berbeda, sehingga memungkinkan gaya dan kemampuan belajar yang tidak sama. Demikian juga mengenai bakat dan minat yang dimiliki juga berbeda. Pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.

d. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Rifai (dalam Sukiman, 2012: 43) mengemukakan kegunaan atau manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik yaitu:


(36)

17 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal menurut penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

4) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. e. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Karwati dan Priansa (2014: 235) mengatakan bahwa ada beberapa klasifikasi media antara lain:

1. Media visual

Media visual merupakan media yang menyampaikan pesannya terfokus pada indera penglihatan. Media ini berupa gambar fotografik dan media grafis.

2. Media audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk mempelajari isi tema.


(37)

18 3. Media audio-visual

Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan visual yang biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media ini maka penyajian materi pembelajaran bagi siswa akan semakin lengkap dan optimal.

4. Media cetak

Secara histori, media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh John Gutrnberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya.

5. Media model

Media model merupakan media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan karena rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dicari.

6. Media realita

Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Realita merupakan benda yang sesungguhnya seperti uang, tumbuhan, binatang yang tidak berbahaya, dan sebagainya.


(38)

19 7. Specimen

Specimen merupakan benda-benda asli. Benda asli yang digunakan merupakan benda asli buatan, yaitu jenis benda asli yang telah dimodifikasi bentuknya oleh manusia.

8. Komputer

Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana yang rumit. Komputer memiliki kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan beberapa peralatan seperti CD player, video tape, dan audio-tape.

9. Multimedia

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penggunaan media, baik yang bersifat visual, auido, maupun audio-visual bisa dilakukan bersama-sama melalui suatu alat yang disebut multimedia. Pembelajaran multimedia dapat mempermudahkan siswa untuk belajar dan mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.

10. Internet

Konsep pembelajaran internet lebih dikenal dengan istilah Information and Communication Technology (ICT). E-learning merupakan jenis kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya materi pembelajaran ke siswa dengan memanfaatkan media internet, atau media jaringan komputer lainnya.


(39)

20 Menurut Schramm (dalam Sukiman, 2012: 45) menjelaskan bahwa ada dua kelompok media yaitu big media (rumit dan mahal) dan little media (sederhana dan murah).

f. Kriteria Pemilihan Media yang Baik

Arsyad (2014: 74-76) menyatakan bahwa terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan media yang baik antara lain sebagai berikut:

1) Media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan yang lebih tinggi.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. 3) Media harus praktis, luwes, dan bertahan. Jika tersedia waktu,


(40)

21 dipaksakan. Kriteria ini menuntut para guru untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria paling utama. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media sangat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

5) Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya bila digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus memenuhi persyaratan teknik tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu pada elemen lain yang berupa latar belakang.

3. Media Kartu Domino Modifikasi

Kartu domino pada umumnya adalah sejenis kartu permainan yang dalam setiap kartunya terdapat bulatan-bulatan dengan jumlah yang berbeda-beda dari angka 1-6, dalam setiap kartu terdapat dua bagian angka.


(41)

22 Dalam permainan kartu domino, satu bagian angka pada salah satu kartu dicocokkan dengan angka yang sama pada kartu lainnya, sehingga angka-angka yang dicocokkan akan berantai atau tersambung. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (1989: 211) mengemukakan bahwa domino sebagai sebuah permainan dengan 28 kartu (kayu, tulang, dsb) yang bermata (bertitik besar) tiap kartu dibagi mnjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik.

Media kartu domino yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yang dapat menarik minat peserta didik, di mana dalam kartu tersebut terdiri dari dua ruas yaitu ruas kanan dan ruas kiri yang terdapat soal dan jawaban yang harus dicari jawabannya dengan menggabungkan kartu yang lain dan didesain seperti kartu domino pada umumnya.

Kartu permainan domino ini memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan dari kartu domino ini adalah praktis dibawa ke mana saja, bentuknya tetap, warnanya menarik siswa, dan mudah dalam penggunaanya. Sedangkan kekurangan dari media kartu domino ini adalah mudah sobek, tidak tahan lama, apabila siswa salah dalam penggunaannya dalam arti bukan untuk pembelajaran, dapat membuat kerugian karena salah dalam pemanfaatannya.

Dalam penggunaan kartu domino pada umumnya terdapat cara-cara penggunannya sebagai berikut :


(42)

23 2. Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini sampai

habis terbagi untuk masing-masing pemain.

3. Sebelum bermain, pemain melakukan pengundian terlebih dahulu siapa yang jadi pemain pertama dan meletakan sebuah kartu di meja. 4. Dengan urutan sesuai dengan arah jarum jam para pemain

menjatuhkan satu kartu pada setiap gilirannya.

5. Nilai kartu yang dipasangkan atau dijatuhkan disesuaikan dengan nilai kartu yang ada atau dijatuhkan sampai pemain tidak memiliki kartu lagi.

6. Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran dan menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan.

7. Pemenangnya adalah pemain yang kartunya habis terlebih dahulu atau jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit.

Bell-Basca (2000) dalam jurnal yang berjudul Using domino and Relational Causality and Analize Ecosystem menyatakan bahwa dengan menggunakan media kartu domino siswa dapat mengerti konsep pembelajaran dan dapat menghubungkannya. Permainan kartu domino sangat bagus untuk membantu merangsang aktivitas otak, karena hal itu memerlukan fokus, perhatian, konsentrasi, dan strategi. Setiap bermain kartu domino dapat membantu mendorong syaraf untuk terus


(43)

24 mengembangkan dan menumbuhkan sel-sel otak baru. Permainan kartu domino juga meningkatkan interaksi sosial antara satu dengan yang lain.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media kartu domino dapat memberikan efek positif dalam proses pembelajaran diantaranya sebagai berikut:

1. Dapat merangsang aktivitas otak seperti berpikir kritis, mengasah kreativitas, imajinasi, konsentrasi dan mengakses menganalisis informasi. 2. Meningkatkan interaksi sosial seperti kerjasama dan kemampuan

berkomunikasi.

3. Membangun sikap inisiatif, mudah beradaptasi dan ketangkasan.

4. Mengerti dan memahami konsep pembelajaran dan menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain.

Gambar 2.1. Kartu Domino Pada Umumnya

Media kartu domino pada penelitian ini mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran mata pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan. Adapun aturan permainan kartu domino dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam permainan kartu domino IPA ini dimainkan oleh 5 orang siswa.


(44)

25 2. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan.

3. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS.

4. Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain.

5. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan.

6. Setelah itu, pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan. 7. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua


(45)

26

Gambar 2.2 Kartu Domino Modifikasi IPA

4. Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA di SD a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Darmojo (dalam Samatowa, 2011: 2) mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Sedangkan Winaputra (dalam Samatowa, 2011: 3) mengemukakan bahwa IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Sulistyorini (dalam Susanto, 2013: 169) mengemukakan sembilan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA, yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab berpikir bebas, dan kedisiplinan diri.

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang alam


(46)

27 dengan segala isinya yang memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah sehingga dapat memupuk sikap ilmiah.

b. Pembelajaran IPA di SD

Pembelajaran IPA pada jenjang sekolah dasar masih berupa pengetahuan-pengetahuan dasar (basic) yang mengenalkan pendidikan sains secara menyeluruh dengan penekanan pada konsep. Pentingnya pemberian pemahaman mengenai konsep kepada siswa di sekolah dasar, sebab menurut Piaget (dalam Susanto, 2013: 170) anak usia sekolah dasar yang berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai 11 atau 12 tahun masuk dalam fase operasional konkret. Pada fase tersebut anak masih cenderung sulit untuk berpikir abstrak, serta masih memerlukan gambaran konkret agar dapat memecahkan persoalan. Selain itu pada fase tersebut seseorang juga memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi. Sehingga pembelajaran IPA pada tingkat sekolah dasar ditekankan pada pengembangan daya kreatif siswa dalam menanggapi gajala-gejala alam agar siswa mampu berpikir kritis, dan mengamati kejadian-kejadian yang ada di alam baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakna model di dalam kelas atau melalui media.

Selain itu proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk menemukan dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Susanto (2013: 167-169) mengemukakan bahwa hakikat pembelajaran IPA


(47)

28 yang didefinisikan ilmu tentang alam yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Ilmu Pengetahuan Alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap.

Pertama, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk. Bentuk IPA sebagai produk yaitu fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Kedua, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan kumpulan fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasikan oleh ilmuwan. Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan keterampilan proses sains (science process skills) adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan. Ketiga, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai sikap. Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian dan mengomunikasikan hasil penelitiannya. Adapun jenis-jenis yang dimaksud yaitu sikap ingin tahu, percaya diri, jujur, tidak tergesa-gesa, dan objektif terhadap fakta. c. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

Berdasarkan Badan Nasional Standar Pendidikan BSNP (dalam Susanto, 2013: 171-172) menjelaskan tujuan pembelajaran sains di sekolah dasar antara lain:


(48)

29 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, melestarikanlingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA di SD

Berikut adalah tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA kelas V SD Semester 1

Tabel 2.1 Rincian Materi pada Pembelajaran IPA kelas V SD Semester I

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

1.1.Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia

1.2.Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan hewan misalnya ikan dan cacing tanah


(49)

30

1.3.Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan

1.4.Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia 1.5.Mengidentifikasi gangguan

pada organ peredaran darah manusia

2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan

2.1.Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan

2.2.Mendeskripsikan

ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan 3. Mengidentifikasi cara makhluk

hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan

3.1.Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup

3.2.Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan

lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup

Benda dan Sifatnya

4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses

4.1.Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas

4.2.Menyimpulkan hasil

penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap

Tabel 2.1 di atas merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA kelas V SD Semester I. Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah materi yang berkaitan dengan cara tumbuhan hijau membuat makanan. Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan dan 2.2 Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.


(50)

31 5. Pembelajaran IPA Yang Ideal

Proses pembelajaran dengan menjadikan peserta didik sebagai pusat kegiatan sesuai dengan karakteristik IPA dapat diwujudkan melalui pembelajaran yang ideal di dalamnya termuat pemilihan strategi, metode, teknik pembelajaran, dan komponen pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah rancangan dasar bagi pendidik tentang cara membawakan pengajarannya di kelas secara bertanggung jawab. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik seperti, ceramah, diskusi kelompok, dan tanya jawab. Teknik pembelajaran adalah penerapan dari pemilihan strategi dan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-komponen pembelajaran dalam tiga kategori utama yaitu guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran IPA yang memungkinkan terciptanya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Menurut Sanaky (2013: 7) keterkaitan antar media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar dalam memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran di kelas sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efesien untuk mencapai tujuan pembelajaran.


(51)

32 6. Uraian Materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan

Dalam penelitian ini materi yang digunakan dalam mengembangkan media mencakup pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.

A. Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau

Warna hijau pada daun yang disebabkan daun-daun mengandung zat hijau daun yang disebut klorofil. Dengan klorofil, tumbuhan hijau dapat mengolah makanannya.

1. Proses Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau

Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan bahan-bahan diantaranya air dan karbon dioksida. Tumbuhan mengambil air dengan cara menyerap dari dalam tanah. Bagian tubuh tumbuhan yang bertugas menyerap air adalah akar, khususnya rambut akar. Rambut akar mempunyai bentuk yang halus sehingga mudah menyusup ke dalam sela-sela tanah. Air yang diserap oleh rambut akar naik ke batang melalui pembuluh kayu. Kemudian air ini disebarkan ke semua bagian tumbuhan seperti ranting dan daun.

Karbon dioksida dari udara masuk ke tubuh tumbuhan melalui stomata dan lentisel. Stomata adalah lubang-lubang kecil yang terdapat di permukaan daun. Stomata biasanya lebih banyak terdapat di permukaan daun. Lentisel adalah lubang-lubang kecil yang terdapat di batang.

Air dan karbon dioksida dapat diolah menjadi makanan (karbohidrat) yang diperlukan oleh tumbuhan. Pembuatan makanan


(52)

33 terjadi di daun yang banyak mengandung klorofil. Untuk membuat makanan tumbuhan memerlukan cahaya sebagai sumber tenaga atau energi. Energi cahaya yang mengenai daun diserap oleh klorofil. Energi tersebut dipakai oleh klorofil untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat dan oksigen. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya disebut fotosintesis. Reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:

Klorofil

Air + Karbon dioksida Karbohidrat + Oksigen Cahaya

Secara alami fotosintesis hanya terjadi pada siang hari karena fotosintesis memerlukan cahaya. Cahaya yang dapat memberikan energi terbesar untuk fotosintesis adalah cahaya matahari. Cahaya lampu juga dapat memberi energi pada proses fotosintesis. Akan tetapi energi cahaya matahari jauh lebih besar dari pada energi cahaya lampu.

Hasil fotosintesis adalah makanan yang berupa karbohidrat. Makanan tersebut diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Makanan digunakan untuk tumbuh, berkembang biak, dan sebagian disimpan sebagai makanan cadangan. Hasil lain dari proses fotosintesis berupa oksigen dikeluarkan ke udara sehingga udara banyak mengandung oksigen. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan menghasilkan oksigen yang selalu dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk bernapas. Manusia dapat tumbuh karena makan. Pada proses fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat digunakan oleh


(53)

34 tumbuhan hijau untuk tumbuh, memperbanyak diri, dan sebagian disimpan sebagai makanan cadangan. Tumbuhan tertentu menyimpan cadangan makanan di umbi, buah, biji, atau batang.

a. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam umbi. Tumbuhan yang termasuk dalam golongan ini antara lain kentang, singkong, wortel, talas, bawang merah, dan ubi jalar.

b. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam buah. Tumbuhan yang termasuk dalam golongan ini antara lain mangga, jeruk, apel, pisang, nanas, pepaya, durian, dan anggur.

c. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam biji. Tumbuhan yang termasuk dalam golongan ini antara lain kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau.

d. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam batang. Tumbuhan yang termasuk dalam golongan ini antara lain tebu dan

sagu.

B. Ketergantungan Manusia dan Hewan pada Tumbuhan Hijau 1. Tumbuhan Hijau sebagai Sumber Makanan

Berbagai tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan. Daun, batang, buah, biji, dan umbi berbagai tumbuhan menjadi sumber makanan bagi manusia dan hewan. Manusia dengan kemampuan akalnya dapat mengolah tumbuhan menjadi beraneka ragam bahan makanan. Hewan hanya mampu memakan bagian tumbuhan seperti apa adanya,


(54)

35 sapi dan kambing makan rumput dan dedaunan, monyet makan buah, dan burung makan biji-bijian.

Berikut ini beberapa bagian tumbuhan yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Ada yang dapat langsung dimakan, ada pula yang perlu dimasak terlebih dahulu.

a. Daun-daunan

Banyak jenis tumbuhan yang daunnya dimanfaatkan sebagai makanan. Contohnya adalah daun singkong, kangkung, bayam, selada, katu, dan sawi. Dedaunan warna hijau mengandung banyak vitamin. Vitamin berguna bagi kesehatan tubuh kita. Daun-daunan ini ada yang dimakan mentah sebagai lalapan atau salad. Adapula daun-daunan yang perlu dimasak dulu menjadi sayur.

b. Bunga-bungaan

Tumbuhan yang bunganya dimanfaatkan sebagai makanan antara lain bunga kol, turi, dan pisang. Ada juga orang yang memakan bunga pepaya.

c. Buah-buahan

Buah-buahan dapat dinikmati dengan dua cara yaitu ada yang dimasak terlebih dahulu dan adapula yang dinikmati secara langsung karena rasanya yang menyegarkan. Tumbuhan yang buahnya dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan contohnya terong, labu siam, pepaya muda, dan nangka muda. Sedangkan tumbuhan yang buahnya bisa langsung dimakan contohnya anggur,


(55)

36 apel, tomat, dan jeruk. Selain rasanya yang enak dan menyegarkan, buah-buahan juga mengandung vitamin. Contohnya buah yang mengandung vitamin C yaitu buah jeruk, apel dan buah yang mengandung vitamin A contohnya pepaya.

d. Umbi-umbian

Tumbuhan yang umbinya dimanfaatkan sebagai sayur antara lain lobak, wortel, dan kentang. Di Amerika dan Eropa, kentang dimanfaatkan sebagai makanan pokok.

e. Tunas

Tumbuhan yang tunasnya dimanfaatkan sebagi sayur antara lain rebung, kecambah (taoge), dan kecambah kacang kedelai. Rebung adalah tunas bambu.

f. Biji-bijian

Sebagian besar makanan pokok orang Indonesia adalah nasi. Nasi berasal dari beras. Makanan pokok lainnya adalah jagung dan gandum. Beras, jagung, dan gandum merupakan biji-bijian sumber zat tepung (karbohidrat). Selain itu, tahu, oncom, dan tempe juga terbuat dari biji-bijian yaitu biji kedelai. Makanan lain yang terbuat dari kacang kedelai adalah kecap dan susu kedelai. Makanan yang berasal dari kedelai mengandung banyak protein.

2. Tumbuhan Hijau sebagai Bahan Penyedap Rasa

Kopi dan teh juga berasal dari tumbuhan. Minuman yang kita buat akan terasa lebih enak jika diberi gula pasir. Gula pasir berasal dari


(56)

37 tumbuhan tebu. Agar masakan terasa lezat biasanya dicampuri dengan bumbu seperti merica, pala, cengkeh, kunyit, jahe, bawang merah, dan bawang putih yang semuanya termasuk dalam jenis tumbuhan.

3. Tumbuhan Hijau sebagai Bahan Obat-obatan

Penggunaan tumbuhan sebagai obat-obatan contohnya obat penyakit malaria (pil kina) yang dibuat dari kulit pohon kina. Tumbuhan yang digunakan untuk membuat jamu misalnya kencur, kunyit, temulawak, dan kapulaga.

4. Tumbuhan Hijau sebagai Bahan Sandang

Tumbuhan hijau yang digunakan sebagai bahan sandang contohnya tumbuhan kapas. Serat kapas dipintal menjadi benang. Benang kemudian ditenun sehingga menghasilkan kain. Kain dijahit menjadi berbagai macam pakaian.

5. Tumbuhan Hijau sebagai Bahan Peralatan Rumah Tangga.

Peralatan rumah tangga seperti meja, kursi, daun pintu, kusen, dan patung ukiran berasal dari tumbuhan hijau yaitu kayu dan bambu. (Haryanto, 2012: 50-62)

B.Penelitian yang Relevan

Berdasarkan judul penelitian yang digunakan peneliti, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahma (2010) yang berjudul “Penggunaan media kartu permainan domino untuk meningkatkan keterampilan belajar


(57)

38 pecahan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas III SD Negeri Menuran 02 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan belajar pecahan siswa dalam pembelajaran matematika setelah diadakan penelitian menggunakan media kartu permainan domino pada siswa SD Negeri Menuran 02 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian tindakan kelas ini setiap siklus berbeda-beda. Hasil setiap siklusnya mengalami peningkatan secara bertahap. Hasil aktivitas siswa setelah diadakan penelitian pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 16,11 %, siklus 2 sebesar 18,3 %, dan siklus 3 sebesar 29,25 %. Aktivitas guru setiap siklusnya juga mengalami peningkatan. Siklus 1 meningkat sebesar 19,16%, siklus 2 meningkat sebesar 20,25%, dan siklus 3 meningkat 33,68%. Sedangkan hasil belajar siswa setiap siklusnya juga mengalami peningkatan. Siklus 1 meningkat 2,2%, siklus 2 meningkat 3,46%, dan siklus 3 meningkat 10,66%. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan media kartu permainan domino keterampilan belajar pecahan dalam pembelajarn matematika pada siswa kelas III SD Negeri Menuran 02 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010 bisa meningkat.

Kedua, penelitian Sahronih (2015) yang berjudul “Pengaruh Metode Bermain Kartu Domino Bergambar (Science Dominoes) Terhadap Hasil Belajar IPA Sub Pokok Bahasan Rantai Makanan Siswa Kelas IV SDN

Sumbersari 03 Jember”. Hasil perhitungan uji homogenitas menunjukkan harga


(58)

39 pada taraf signifikan 5%. Nilai ttabel dengan db =64 memiliki harga 1,998. Hasil tersebut membuktikan bahwa t0 < ttabel yang ebrarti kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan adalah homogen. Selanjutnya berdasarkan pertimbangan dan kesepakatan wali kelas IVA dan IVB langsung ditentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, didapatkan kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes yang merupakan skor tes siswa berupa nilai hasil pre-test dan post-test yang dianalisis dengan menggunakan rumus uji-t. Hasil perhitungan dengan rumus uji-t diperoleh thitung = 4,537, harga ini kemudian dibandingkan dengan harga ttabel dengan db = 64 pada taraf signifikan 5 % sehingga diperoleh = 1.998. diperoleh thitung > ttabel (4,537 > 1.998), dengan demikian hipotesis nihil (ho) yang berbunyi tidak ada pengaruh metode bermain kartu domino bergambar (science dominoes) terhadap hasil belajar siswa IPA sub pokok bahasan rantai makanan siswa kelas IV SDN Sumbersari 03 Jember ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ada pengaruh metode bermain dengan kartu domino bergambar (science dominoes) terhadap hasil belajar IPA sub bahasan rantai makanan siswa kelas IV SDN Sumbersari 03 Jember diterima, dengan hasil uji efektivitas relatif pada analisis data diperoleh ER = 49,17%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode bermain kartu domino (science dominoes) terhadap hasil belajar IPA sub bahasan rantai makanan siswa kelas IV SDN Sumbersari 03 Jember.


(59)

40

Ketiga, penelitian Aini (2010) yang berjudul “Penggunaan Metode Kartu

Domino Untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika Pada Pembelajaran Bangun Datar Siswa Kelas III SD Muhammadiyah 031 Pulau Luas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan minat belajar matematika siswa kelas III SD Muhammadiyah 031 Pulau Luas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Subjek dari penelitian ini adalah siswa SD Muhammadiyah 031 kelas III Pulau Luas Semester satu Tahun Ajaran 2010 yang berjumlah 20 orang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Pokok bahasan yang diambil dalam penelitian ini adalah bangun datar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumen. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa ada perbedaan minat siswa dalam belajar matematika dengan menggunakan metode permainan kartu domino lebih baik dibandingkan dengan pengajaran sebelum menggunakan permainan kartu domino . Hasil observasi sebelum diadakan tindakan 50% dan hasil observasi sesudah tindakan 79%.

Relevansi dari ketiga penelitian diatas yaitu sama-sama meneliti dengan menggunakan media kartu domino. Sedangkan perbedaan dari ketiga penelitian di atas yaitu dilihat dari jenis penelitian, subjek, dan tempat pelaksanaan penelitian. Adapun jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas dan penelitian kuantitatif. Penelitian relevan yang pertama menggunakan jenis penelitian Peningkatan Tindakan Kelas dan dilaksanakan di SDN Menuran 2 Baki, Sukoharjo, dengan subyek penelitian peserta didik kelas III. Penelitian


(60)

41 relevan kedua menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan dilaksanakan di SDN Sumbersari 03 Jember, dengan subyek penelitian peserta didik kelas IV. Dan penelitian relevan yang ketiga menggunakan jenis penelitian Peningkatan Tindakan Kelas dan dilaksanakan di SD Muhammadiyah 031 Pulau Luas Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, dengan subyek penelitian peserta didik kelas III. Sedangkan kekhasan dari penelitian yang akan dilakukan yaitu pada mata pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan kelas V Sekolah Dasar.

Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, hasil penelitian yang telah dilakukan memiliki relevansi dan kekhasan dengan penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan ketiga studi literatur tersebut, terbukti bahwa media pembelajaran kartu domino dapat membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Peneliti mencoba mengembangkan media kartu domino modifikasi untuk materi Cara Tumbuhan Hijau membuat Makanan. Kerangka relevansi antara ketiga penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada bagan berikut ini.


(61)

42 Bagan 2.1 Literature Map

C.Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang ideal adalah suatu kegiatan pembelajaran yang di dalamnya memuat pemilihan strategi, metode, teknik pembelajaran, dan komponen pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Media pembelajaran merupakan sarana pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang menyalurkan pesan berupa materi kepada peserta didik. Dengan menggunakan media pembelajaran, dapat mempertinggi kualitas

Sahronih (2015)

Pengaruh Metode Bermain Kartu Domino Bergambar

(Science Dominoes)

Terhadap Hasil Belajar IPA Sub Pokok Bahasan Rantai Makanan Siswa Kelas IV

SDN Sumbersari 03

Jember.

Aini (2010)

Penggunaan Metode Kartu

Domino Untuk

Meningkatkan Minat

Belajar Matematika Pada Pembelajaran Bangun Datar

Siswa Kelas III SD

Muhammadiyah 031 Pulau Luas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Rakhma (2010)

Penggunaan media kartu permainan domino untuk meningkatkan keterampilan

belajar pecahan dalam

pembelajaran matematika pada siswa kelas III SD Negeri Menuran 02 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

Khasanah (2017)

Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi IPA Materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan Kelas V Sekolah Dasar


(62)

43 pembelajaran yang akan meningkatkan hasil belajar siswa dan menghindari kebosanan dan kejenuhan peserta didik saat proses pembelajaran.

Kondisi analisis kebutuhan yaitu guru hanya menjelaskan dan menulis di papan tulis. Minimnya pemanfaatan media karena keterbatasan waktu sehingga guru lebih memilih mengajar anak tanpa menggunakan media. Hal tersebut menjadikan siswa pasif dalam menerima pelajaran materi IPA yaitu siswa hanya duduk, mendengar, mencatat, dan menghafal materi yang disampaikan oleh guru. Kendala guru dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional berupa kartu domino modifikasi IPA yaitu kurangnya pemahaman mengenai media kartu domino, adanya keterbatasan sumber belajar, sarana dan prasarana yang masih terbatas, dan juga keterbatasan waktu. Oleh karena itu, guru masih sangat membutuhkan informasi dan wawasan yang lebih luas mengenai berbagai macam media pembelajaran terutama mengenai media kartu domino modifikasi.

Melalui penelitian ini, peneliti mencoba mengembangkan dengan penelitian yang berjudul Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pada Mata Pelajaran IPA Materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan Untuk Siswa Kelas V SD N Caturtunggal 1 dengan harapan media yang dikembangkan dapat menjadi bahan referensi guru dalam mengembangkan media konvensional kartu domino modifikasi IPA.


(63)

44 D.Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk berupa media kartu domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut dosen pembelajaran IPA?

3. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut guru kelas V SD?

4. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut hasil ujicoba terbatas?

5. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut hasil uji pemakaian produk?


(64)

45 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III membahas metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian yaitu mencakup (1) jenis penelitian; (2) setting penelitian; (3) prosedur pengembangan; (4) validasi ahli; (5) intrumen penelitian; (6) teknik pengumpulan data; dan (7) teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and Development (R&D). Borg and Gall 9 (dalam Sugiyono, 2015: 28) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan proses atau metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Memvalidasi produk, berarti produk telah ada, dan peneliti hanya menguji efektivitas atau validitas produk tersebut. Mengembangkan produk dalam arti yang luas dapat berupa memperbarui produk yang telah ada (sehingga menjadi lebih praktis, efektif, dan efesien) atau menciptakan produk baru (yang sebelumnya belum pernah ada).

Sanjaya (2013: 129) bahwa penelitian dan pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk pendidikan. Produk pendidikan yang dihasilkan tidak terbatas pada bahan pembelajaran seperti buku teks, film pendidikan dan lain sebagainya, akan tetapi juga bisa berbentuk prosedur atau proses seperti metode mengajar atau metode mengorganisasi pembelajaran.


(65)

46 Penelitian ini cocok untuk pengembangan produk. Dengan demikian peneliti memilih penelitian ini untuk pengembangan media pembelajaran konvensional kartu domino modifikasi pada materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan untuk kelas V SD. Sugiyono (2011: 298) menyatakan dalam mengembangkan metode penelitian Research and Development (R&D) ada 10 langkah pengembangan.

Langkah-langkah prosedur pengembangan tersebut akan dijelaskan dalam bagan lengkap di bawah ini.

3.1 Bagan Langkah-langkah dalam Penelitian Research and Development (R&D)

Untuk lebih memahami bagan langkah-langkah dalam penelitian Research and Development (R&D), maka akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini diawali dengan adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data yang faktual sesuai pengalaman. Data tentang potensi dan masalah Potensi dan

Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

Revisi Desain

Revisi Produk Uji coba Pemakaian

Revisi Produk

Uji coba Produk

Produksi Masal


(66)

47 tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.

2. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan potensi dan masalah, maka langkah selanjutnya yaitu pengumpulan data. Pengumpulan informasi digunakan sebagai bahan untuk merancang produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada.

3. Desain Produk

Pada langkah tersebut desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasi. Desain yang dibuat untuk mengembangkan produk berupa media kartu domino modifikasi.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kelebihan dari produk tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi validator adalah dua dosen ahli dan dua guru sekolah dasar.

5. Revisi Desain

Setelah produk selesai divalidasi oleh para ahli lainnya, maka dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk


(67)

48 dikurangi dengan cara memperbaiki desain yang dilakukan oleh peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.

6. Uji coba Produk

Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba produk dilakukan secara terbatas.

7. Revisi Produk

Setelah melakukan uji coba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk yang sesungguhnya. 8. Uji coba Pemakaian

Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan terhadap produk yang sudah dibuat.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan apabila masih terdapat kelemahan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki.

10.Produksi Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti hanya membatasi pada 9 langkah prosedur pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)


(1)

249

Sagu

http://catatanmbam.blogspot.co.id http://catatanmbam.blogspot.co.id

Menyimpan cadangan

pada biji

http://catatanmbam.blogspot.co.id http://catatanmbam.blogspot.co.id

Contoh tumbuhan yang

menyimpan makanan

cadangan pada biji

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Menyimpan makanan

cadangan pada batang

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Tumbuhan menyimpanan

makanan cadangan

pada umbi

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Wortel

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Tempat penyimpanan

makanan cadangan

pada nanas

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Buah


(2)

250

Kacang kedelai

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Tunas bambu yang

biasa dimanfaatkan

sebagai sayuran

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Rebung

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Tumbuhan yang

bunganya dimanfaatkan

sebagai makanan

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Bunga kol

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Tumbuhan yang

merupakan sumber

karbohidrat

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Jagung

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Makanan yang

terbuat dari

kacang kedelai

http://catatanmbam.blogspot.co.id


(3)

251

Tahu, tempe,

dan oncom

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Tumbuhan yang

dimanfaatkan sebagai

penambah rasa manis

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Tebu

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Tumbuhan yang

dimanfaatkan

sebagai obat malaria

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Kulit pohon Kina

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Manfaat kunyit

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Penyedap rasa dan

bahan jamu

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Tumbuhan yang

seratnya diolah

menjadi benang

http://catatanmbam.blogspot.co.id


(4)

252

Tanaman kapas

http://catatanmbam.blogspot.co.id

Alat rumah tangga

yang berasal

dari kayu

http://catatanmbam.blogspot.co.id

http://catatanmbam.blogspot.co.id


(5)

253

16. Foto Kegiatan Pembelajaran


(6)

254

Lampiran 17

Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

Tri Nur Khasanah lahir di Wonosobo pada tanggal 20 Oktober

1994. Peneliti menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1

Maduretno, tamat pada tahun 2007. Pendidikan menengah

pertama ditempuh di SMP Negeri 3 Kalikajar, tamat pada tahun

2010. Pendidikan menengah atas ditempuh di SMA Negeri 2

Wonosobo, tamat pada tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Selama menjalani masa perkuliahan, peneliti pernah mengikuti kegiatan yaitu

menjadi anggota divisi P3K dalam acara

Parade Gamelan Anak Ke-8 Se-Yogyakarta

dan Jawa Tengah

. Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

adalah dengan menyusun skripsi. Skripsi yang disusun penulis berjudul

“Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pada Mata Pelajaran IPA Untuk

Materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan Kelas V SDN Caturtunggal 1”.


Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah: kuasi eksperimen di MTS Nurul Huda Jakarta

5 19 227

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng.

0 5 288

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4.

0 6 264

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng.

1 4 255

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

0 1 319

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 3 312

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4

1 8 262

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng

0 3 253

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran

7 33 317

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar

2 29 310