Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN

UNTUK SISWA KELAS IV A SDN CATURTUNGGAL 4

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Natalia Runi Astuti

NIM : 131134022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(2)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN

UNTUK SISWA KELAS IV A SDN CATURTUNGGAL 4

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Natalia Runi Astuti

NIM : 131134022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(3)

(4)

(5)

iv

.

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

1. Tuhan Yang Maha Esa.

2. Bapak dan Ibu, Alexius Rukimin dan Fransiska Romana Tutik Supriyanti

yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang.

3. Adikku tersayang, Yohana Adventa Sari yang telah memberikan

dukungan.

4. Sahabat-sahabatku, Nunik, Duta, Marta, Yovita, Indri, Alfa, Yunita K.

serta teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang selama

ini memberi semangat dan memberi dukungan.

5. Teman-teman sepayung IPA yang selama ini berjuang bersama

menyelesaikan skripsi.

6. Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2013 yang telah berjuang

bersama sejak semester I.


(6)

v

MOTTO

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan

memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan

(Yesaya 41:10)

Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan

Yang terpenting adalah tidak berhenti bertanya (Albert Einstein)

Harapan bukanlah keyakinan bahwa sesuatu akan berubah menjadi baik, namun kenyataan bahwa semua hal itu masuk

akal, tergantung bagaimana cara kita mengubahnya (Vaclav Havel)


(7)

(8)

(9)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN

UNTUK SISWA KELAS IV A SDN CATURTUNGGAL 4

Natalia Runi Astuti Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilakukan karena pentingnya penggunaan media pembelajaran dan terbatasnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan sebuah produk media pembelajaran berupa kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar dan mendeskripsikan kualitas produk media pembelajaran kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan dengan prosedur penelitian pengembangan Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas sembilan langkah: (1) potensi dan masalah, (2) mengumpulkan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, dan (9) revisi produk yang kemudian akan menjadi produk akhir berupa media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini yaitu pedoman wawancara yang digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap guru kelas IV A SDN Caturtunggal 4 serta kuesioner yang digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran kartu domino modifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV A SDN Caturtunggal 4 layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan melalui validasi media pembelajaran kartu domino modifikasi yang memiliki skor rata-rata 4,6 dengan kriteria “sangat baik”. Hasil kuesioner respon siswa terhadap media pembelajaran kartu domino modifikasi memiliki skor rata-rata 3,5 dengan kriteria “sangat baik”. Dengan demikian, media pembelajaran kartu domino modifikasi yang dikembangkan layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.

Kata kunci: Media pembelajaran kartu domino modifikasi, struktur akar tumbuhan, struktur batang tumbuhan


(10)

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF DOMINO MODIFICATION LEARNING MEDIA IN SCIENCE STRUCTURE OF ROOT AND STEM PLANT MATERIAL FOR GRADE IVA STUDENTS OF CATURTUNGGAL 4 ELEMENTARY

SCHOOL

Natalia Runi Astuti Sanata Dharma University

2017

This research was conducted because of the importance of using learning media and the limited learning media used by teacher. The main purpose of this research is to produce a product of domino modification learning media in science structure of root and stem material for grade 4 elementary school students and to describe product quality of domino modification learning media.

This type of this research is research development with research procedure of development by Borg and Gall. The development procedure that used in this research consists of nine steps: (1) potential and problem, (2) gathering information, (3) product design, (4) design validation, (5) design improvement, (6) testing the product, (7) product revision, (8) testing the application, and (9) product revision which will be the final product of domino modification learning media on science subjects for grade 4 elementary school students. Instruments in this research are interview guideline that used to do requirement analysis to fourth grade teacher of A SDN Caturtunggal 4 and also questionaire that used to validate the domino modification learning media.

The result of the research shows that the domino modification learning media on the subject of IPA of root and stem structure material for grade IVA students of SDN Caturtunggal 4 is suitable for learning. This is evidenced through the validation of domino modification learning media that has an average score of 4.6 with "very good" criteria. The results of the student response questionnaire to the domino modification learning media had a mean score of 3.5 with "very good" criteria. Thus, the domino modification learning media which was developed has been suitable to used as media in learning process.

Keywords: Domino Modification Learning Media, Structure of Root Plant, Structure of Stem Plant


(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Kartu Domino Modifikasi pada Mata Pelajaran IPA Materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan untuk Siswa Kelas IV A SDN Caturtunggal 4

dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti mendapat banyak bantuan, dukungan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program

Studi PGSD.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan semangat serta dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi H, S.Si, MT, M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan semangat serta dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Drs. Domi Severinus, M.Si. selaku dosen pembelajaran IPA yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran kartu domino modifikasi. 7. Albertus Hariwangsa P., M.Sc. selaku dosen pembelajaran IPA yang telah

bersedia menjadi validator media pembelajaran kartu domino modifikasi. 8. Margareta Vivin W., S.Pd. selaku guru mata pelajaran IPA SDK

Condongcatur yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran kartu domino modifikasi.


(12)

(13)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR BAGAN ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Operasional ... 9

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Kajian Pustaka ... 13

1. Teori Perkembangan Kognitif Anak ... 13

2. Teori Belajar ... 16

3. Belajar ... 17


(14)

xiii

a. Pengertian Media ... 18

b. Tujuan Media Pembelajaran ... 19

c. Manfaat Media Pembelajaran ... 19

d. Landasan Teoritis Penggunaan Media ... 23

e. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 24

f. Fungsi Media Pembelajaran ... 25

g. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 28

5. Kartu Domino Modifikasi ... 29

6. Pembelajaran IPA ... 32

a. Hakikat IPA ... 32

b. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 33

c. Ciri Ilmu Pengetahuan Alam ... 33

d. Karakteristik Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 35

7. Materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan ... 36

B. Penelitian yang Relevan ... 41

C. Kerangka Berpikir ... 45

D. Pertanyaan Penelitian ... 47

BAB III METODE PENELITIAN ... 49

A. Jenis Penelitian ... 49

B. Prosedur Pengembangan ... 51

C. Setting Penelitian ... 58

D. Validasi Ahli Media Pembelajaran Kartu Domino Modifikasi ... 59

E. Teknik Pengumpulan Data ... 60

F. Instrumen Penelitian ... 63

G. Teknik Analisis Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Hasil Penelitian ... 72

1. Analisis Kebutuhan ... 72

2. Deskripsi Produk Awal ... 77

3. Data Hasil Validasi Dosen Pembelajaran IPA dan Revisi Produk ... 81


(15)

xiv

4. Data Hasil Validasi Guru Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar

dan Revisi Produk ... 88

5. Kajian Uji Coba Produk Terbatas ... 93

6. Kajian Uji Coba Pemakaian ... 96

B. Pembahasan ... 98

1. Kajian Produk Akhir ... 91

2. Pengembangan Media Pembelajaran Kartu Domino Modifikasi ... 107

BAB V PENUTUP ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Keterbatasan dan Pengembangan ... 118

C. Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 120

LAMPIRAN ... 122


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ... 54

Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 58

Tabel 3.3. Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan ... 61

Tabel 3.4. Instrumen Validasi Media Pembelajaran ... 62

Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Validasi Media Pembelajaran ... 64

Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrumen Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 65

Tabel 3.7. Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran Kartu Domino Modifikasi ... 66

Tabel 3.8. Konversi Skala Lima ... 68

Tabel 3.9. Konversi Katergori Skor ... 69

Tabel 4.1. Rekapitulasi Data Validasi Media oleh Dosen Pembelajaran IPA ... 83

Tabel 4.2. Komentar Dosen Pembelajaran IPA dan Revisi ... 83

Tabel 4.3. Rekapitulasi Data Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Dosen Pembelajaran IPA ... 87

Tabel 4.4. Komentar Dosen Pembelajaran IPA dan Revisi ... 87

Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Validasi Guru Mata Pelajaran IPA SD ... 89

Tabel 4.6. Komentar Guru Mata Pelajaran IPA SD dan Revisi ... 90

Tabel 4.7. Rekapitulasi Data Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Guru Mata Pelajaran IPA SD ... 92

Tabel 4.8. Komentar Guru Mata Pelajaran IPA SD dan Revisi ... 93

Tabel 4.9. Data Hasil Kuesioner Respon Siswa Uji Coba Produk Terbatas ... 94

Tabel 4.10. Data Hasil Kuesioner Respon Siswa Uji Coba Pemakaian ... 97

Tabel 4.11. Kartu Domino Modifikasi ... 106

Tabel 4.12. Rekapitulasi Hasil Validasi Media Pembelajaran oleh Dosen Pembelajaran IPA dan Guru Sekolah Dasar ... 110 Tabel 4.13. Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh


(17)

xvi

Dosen Pembelajaran IPA dan Guru Sekolah Dasar ... 112 Tabel 4.14. Rekapitulasi Hasil Kuesioner Respon Siswa ... 114


(18)

xvii

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2.1. Literatur Map Penelitian yang Relevan ... 44 Bagan 3.1. Langkah-langkah Penelitian R&D ... 50 Bagan 3.2. Langkah Pengembangan Media ... 53


(19)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kartu Domino ... 29 Gambar 2.2. Kartu Domino Modifikasi ... 30 Gambar 4.1. Aturan Permainan Kartu Domino Modifikasi ... 105


(20)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ... 123

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 124

Lampiran 3. Rangkuman Wawancara Analisis Kebutuhan ... 125

Lampiran 4. Surat Izin Validasi Dosen Pembelajaran IPA ... 128

Lampiran 5. Surat Izin Validasi SDK Condongcatur ... 130

Lampiran 6. Data Mentah Hasil Validasi Dosen Pembelajaran IPA ... 131

Lampiran 7. Data Mentah Hasil Validasi Guru SD ... 149

Lampiran 8. Perangkat Pembelajaran ... 158

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa Materi Akar ... 210

Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa Materi Batang ... 213

Lampiran 11. Lembar Evaluasi Siswa Materi Akar ... 216

Lampiran 12. Lembar Evaluasi Siswa Materi Batang ... 219

Lampiran 13. Data Hasil Kuesioner Respon Siswa SDN Adisucipto 1 ... 222

Lampiran 14. Data Hasil Kuesioner Respon Siswa SDN Caturtunggal 4 .. 224

Lampiran 15. Kartu Domino Modifikasi ... 227

Lampiran 16. Data Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ... 237


(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini membahas mengenai 6 hal yaitu latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional,

dan spesifikasi produk yang dikembangkan.

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran di

Sekolah Dasar (SD). IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari

mengenai alam sekitar dan memiliki hubungan dengan kehidupan manusia

sehari-hari. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan

dan perkembangan teknologi. Pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi

wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta

hubungannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dalam belajar IPA,

dituntut untuk aktif dalam proses belajar dan mencari informasi sendiri

atau secara berkelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam

proses pembelajaran. Guru membimbing siswa agar siswa mencapai ilmu

pengetahuan yang optimal dalam belajar, khususnya dalam pembelajaran

IPA.

Tujuan dari IPA di SD yaitu: 1) memperoleh keyakinan terhadap

kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan kebenaran, keindahan, dan

keteraturan alam ciptaan-Nya; 2) mengembangkan pengetahuan dan


(22)

2

dalam kehidupan sehari-hari; 3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap

positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; 4)

mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan; 5) meningkatkan

kesadaran untuk berperan dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan

lingkungan alam; 6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan

segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan 7)

memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs (BSNP, 2006:484).

Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai oleh siswa dengan belajar IPA. Pada

pembelajaran IPA, siswa diajarkan untuk memperoleh pengetahuan

melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan

komunikasi untuk menghasilkan suatu penjelasan yang dapat dipercaya.

Pengetahuan yang diperoleh siswa dapat membuat siswa lebih memahami

dan mengingat materi yang dipelajari.

Pengetahuan dapat diperoleh secara langsung oleh siswa melalui

suatu media pembelajaran. Melalui media pembelajaran, siswa akan lebih

memahami materi. Arsyad (dalam Sukiman, 2012:28) berpendapat bahwa

media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan

pembelajaran. Melalui media pembelajaran siswa juga belajar mandiri


(23)

3

Siswa sekolah dasar pada umumnya berada dalam usia 7-11 tahun.

Berdasarkan teori perkembangan kognitif anak menurut Piaget, siswa

sekolah dasar termasuk dalam tahap operasional konkret di mana dalam

tahap ini, anak mempelajari sesuatu berdasarkan hal konkret yang dapat

diperoleh dengan belajar menggunakan media pembelajaran. Oleh sebab

itu, dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan media,

khususnya dalam mata pelajaran IPA. Media yang digunakan sebaiknya

media yang menarik dan mudah digunakan oleh siswa.

Media pembelajaran yang berkembang saat ini sangatlah beragam.

Mulai dari yang bersifat audio, audio-visual, ICT (Information and Communication Technology), konvensional, dan lain sebagainya. Media konvensional merupakan salah satu jenis media yang sering digunakan

oleh guru. Guru sering menggunakannya karena media mudah didapatkan

dan dikembangkan atau dibuat sendiri. Bahkan tidak jarang media

konvensional sudah tersedia di sekolah.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan lapangan terkait media

pembelajaran pada tanggal 28 Juli 2016 pukul 11.00 WIB di ruang kelas

IV A SD Negeri Caturtunggal 4 dengan guru P, guru mengatakan bahwa

dalam mengajar sering menggunakan media pembelajaran yang disediakan

oleh sekolah. Namun, media pembelajaran yang digunakan sifatnya

terbatas hanya pada beberapa materi saja, yaitu materi rangka manusia,

panca indera, dan materi penggolongan hewan berdasarkan jenis


(24)

4

berupa media rangka manusia dan media gambar. Pada materi

pembelajaran yang lain guru sudah mencoba membuat media

pembelajaran sendiri namun hanya pada materi pembelajaran teknologi

sederhana. Media pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam materi

teknologi sederhana berupa media parasut, pesawat sederhana, dan

baling-baling. Dari berbagai media pembelajaran yang sudah digunakan oleh

guru, guru belum pernah menggunakan media pembelajaran berupa kartu

domino modifikasi karena guru tidak tahu bagaimana cara menggunakan

media kartu domino dan belum mengenal media kartu domino modifikasi.

Guru juga mengatakan apabila siswa belajar tanpa menggunakan

media pembelajaran, siswa cenderung tidak fokus dalam pembelajaran.

Siswa menjadi pasif dan mudah bosan dalam belajar. Menurut guru, media

pembelajaran memiliki manfaat yang penting. Melalui media

pembelajaran, materi akan lebih mudah disampaikan kepada siswa. siswa

tidak hanya menghafal materi tetapi juga memahami materi melalui media

pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, diketahui bahwa

guru dalam mengajar sangat membutuhkan media pembelajaran. Media

pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam proses

pembelajaran agar siswa tertarik untuk belajar dan dapat memahami

materi. Media pembelajaran yang sering digunakan oleh guru hanya

terbatas pada beberapa materi saja dan media pembelajaran yang tersedia


(25)

5

Guru juga sudah mencoba membuat dan mengembangkan sendiri media

pembelajaran berupa media pembelajaran sederhana namun hanya pada

satu materi pembelajaran saja. Dari berbagai media yang telah digunakan

oleh guru, guru belum pernah menggunakan dan mengetahui mengenai

media pembelajaran kartu domino modifikasi. Melihat adanya masalah

tersebut serta pentingnya penggunaan media pembelajaran, maka peneliti

mencoba memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan

mengembangkan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata

pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan.

Peneliti memilih mengembangkan media pembelajaran kartu

domino modifikasi karena kartu domino seringkali dipandang negatif oleh

banyak orang, yaitu sering digunakan untuk bermain judi. Peneliti ingin

mengembangkan kartu domino modifikasi agar dapat menunjukkan bahwa

kartu domino modifikasi memiliki sisi positif yaitu dapat digunakan

sebagai media pembelajaran dengan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan

dalam lapangan. Peneliti memilih materi struktur akar dan batang

tumbuhan karena materi tersebut belum diajarkan oleh guru menggunakan

media kartu domino modifikasi. Selain itu materi struktur akar dan batang

tumbuhan juga menarik apabila diajarkan menggunakan media


(26)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diidentifikasi di atas, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan media pembelajaran

kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar

dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV A SD Negeri Caturtunggal

4?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran kartu domino

modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang

tumbuhan untuk siswa kelas IV A SD Negeri Caturtunggal 4?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pengembangan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan media

pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi

struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV A SDN

Caturtunggal 4.

2. Untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran kartu domino

modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang


(27)

7

D. Manfaat Penelitian

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi yang

dilakukan oleh peneliti memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa

a. Memiliki pengetahuan mengenai jenis penelitian Research and Development (R&D).

b. Memiliki pengalaman melakukan penelitian Research and Development (R&D).

c. Memiliki pengalaman mengembangkan media pembelajaran kartu

domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi struktur

akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

d. Memiliki produk media pembelajaran kartu domino modifikasi

untuk digunakan di masa yang akan datang sebagai seorang

pendidik.

2. Bagi guru

a. Mengetahui pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam

proses pembelajaran.

b. Memiliki salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan

untuk proses pembelajaran.

c. Memiliki pengetahuan mengenai penggunaan media pembelajaran

kartu domino modifikasi yang belum banyak dikenal oleh guru.

d. Memberikan inspirasi bagi guru untuk menggunakan media


(28)

8

memberikan inspirasi apabila guru akan mengembangkan media

pembelajaran kartu domino modifikasi untuk materi atau mata

pelajaran yang berbeda.

3. Bagi siswa

a. Mengenal media pembelajaran kartu domino modifikasi.

b. Memiliki pengalaman belajar menggunakan media pembelajaran

kartu domino modifikasi.

c. Mengalami kegiatan belajar yang bervariasi dan menyenangkan

sehingga dapat memperoleh prestasi yang memuaskan terkait

dengan penggunaan media pembelajaran kartu domino modifikasi.

4. Bagi sekolah

a. Memiliki tambahan media pembelajaran kartu domino modifikasi

pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

b. Memiliki bahan bacaan tambahan terkait dengan penelitian

Research and Development (R&D) khususnya dalam pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada

mata pelajaran IPA materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan

untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

5. Bagi Prodi PGSD

Memiliki bahan bacaan tambahan untuk perpustakaan terkait dengan

penelitian Research and Development (R&D) mengenai pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada


(29)

9

mata pelajaran IPA materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan untuk

siswa kelas IV Sekolah Dasar.

E. Definisi Operasional

Beberapa istilah sebagai kunci dalam penelitian ini, peneliti

menuangkan batasan pengertian sebagai berikut:

1. Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan pesan pembelajaran

guna merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa

dalam belajar.

2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran

pokok di Sekolah Dasar. Ilmu pengetahuan alam adalah sekumpulan

pengetahuan yang mempelajari tentang alam semesta dan segala

isinya.

3. Kartu domino modifikasi

Kartu domino modifikasi adalah kertas tebal berbentuk persegi

panjang, tiap kartu dibagi menjadi dua bidang, tiap bidang

dimodifikasi dengan diisi soal dan jawaban suatu materi pelajaran.

Cara memainkan kartu domino modifikasi yaitu dengan memasangkan


(30)

10

4. Struktur akar dan batang tumbuhan

Struktur akar dan batang tumbuhan merupakan salah satu materi dalam

pembelajaran IPA Kelas IV.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang akan dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai

berikut:

1. Aspek konten atau isi

a. Media pembelajaran kartu domino modifikasi memuat materi

struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV Sekolah

Dasar mengacu pada kurikulum KTSP 2006 dengan standar

kompetensi 2 yaitu memahami hubungan antara struktur bagian

tumbuhan dengan fungsinya dan kompetensi dasar 2.1 yaitu

menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan

fungsinya serta kompetensi dasar 2.2 yaitu menjelaskan hubungan

antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.

b. Media pembelajaran kartu domino modifikasi dibuat sebanyak

dua paket kartu dengan keterangan sebagai berikut:

1) Setiap satu paket kartu terdiri atas dua puluh buah kartu

2) Paket kartu pertama memuat materi struktur, jenis, dan fungsi

akar tumbuhan

3) Paket kartu kedua memuat materi struktur, jenis, dan fungsi


(31)

11

c. Media pembelajaran kartu domino modifikasi untuk setiap paket

memuat komponen:

1) Kartu pembuka atau kartu start

2) Kartu isi atau kartu materi berisi pertanyaan atau soal pada

kartu bagian kiri dan jawaban pada kartu bagian kanan.

3) Kartu penutup atau kartu finish 2. Aspek tampilan

a. Media pembelajaran kartu domino modifikasi didesain dengan

tampilan sebagai berikut:

1) Paket kartu pertama memiliki warna latar belakang atau

background berwarna krem bergambar pohon.

2) Paket kartu kedua memiliki warna latar belakang atau

background coklat muda bergambar batang pohon.

b. Media pembelajaran kartu domino modifikasi menggunakan

huruf Comic Sans MS dengan ukuran huruf atau font size 12, warna huruf hitam.

3. Aspek bahasa

Media pembelajaran kartu domino modifikasi menggunakan bahasa

yang sederhana sesuai dengan gaya bahasa anak-anak.

4. Aspek penggunaan dan penyajian

a. Media pembelajaran kartu domino modifikasi dilengkapi dengan


(32)

12

b. Media pembelajaran kartu domino modifikasi dimainkan dengan

cara memasangkan kartu soal dengan kartu jawaban. Penyusunan

kartu harus diawali dengan kartu pembuka atau kartu start dan diakhiri dengan kartu penutup atau kartu finish.

c. Media pembelajaran kartu domino terbuat dari kertas tebal

berbentuk menyerupai kartu domino dengan sekat di bagian

tengah kartu. Kartu memiliki ukuran panjang 10 cm dan lebar 5

cm. Bagian kanan dan bagian kiri kartu berukuran sama besar

yaitu 5 cm x 5 cm atau 10 cm2.

d. Media pembelajaran kartu domino dicetak menggunakan kertas


(33)

13

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini akan membahas mengenai 4 hal yaitu kajian pustaka, penelitian

yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Teori Perkembangan Kognitif Anak

Teori perkembangan kognitif disebut pula teori perkembangan

intelektual atau teori perkembangan mental. Teori ini berkenaan

dengan kesiapan anak untuk belajar yang dikemas dalam tahap-tahap

perkembangan intelektual sejak lahir sampai dewasa (Suyono dan

Hariyanto, 2011:82). Piaget (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:82)

mengemukakan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu

proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme

biologis perkembangan sistem syaraf. Setiap anak mengembangkan

kemampuan berpikirnya menurut tahapan yang teratur. Proses berpikir

anak merupakan suatu aktivitas gradual, tahap demi tahap dari fungsi

intelektual, dari konkret menuju abstrak. Secara garis besar skema

yang digunakan anak untuk memahami dunianya dibagi dalam empat


(34)

14

a) Tahap sensori motor (berlangsung sejak lahir sampai sekitar 2

tahun)

Dalam dua tahun pertama kehidupannya, bayi dapat memahami

lingkungannya dengan jalan melihat, meraba, memegang,

mengecap, mencium, mendengarkan dan menggerakkan anggota

tubuh. Dengan kata lain mereka mengandalkan kemampuan

sensorik dan motoriknya. Beberapa kemampuan kognitif penting

muncul pada saat ini. Anak mulai memahami bahwa perilaku

tertentu menimbulkan akibat tertentu pula bagi dirinya.

b) Tahap pra-operasional (sekitar usia 2-7 tahun)

Saat ini kecenderungan anak untuk selalu mengandalkan dirinya

pada persepsinya tentang realitas sangatlah menonjol. Dengan

adanya perkembangan bahasa dan ingatan, anak pun mampu

mengingat banyak hal tentang lingkungannya. Intelektual anak

dibatasi oleh egosentrisnya, yaitu bahwa ia tidak menyadari jika

orang lain dapat berpandangan berbeda dengannya tentang suatu

objek atau fenomena yang sama. Akibatnya sering terjadi

kesalahan dalam memahami objek.

c) Tahap operasional konkret (berlangsung sekitar 7-11 tahun)

Pada kurun waktu ini pikiran logis anak mulai berkembang. Dalam

usahanya mengerti tentang alam sekelilingnya mereka tidak terlalu

menggantungkan diri pada informasi yang datang dari


(35)

15

konkret, juga sudah menguasai pembelajaran penting, yaitu bahwa

ciri yang ditangkap oleh pancaindera seperti besar dan bentuk

sesuatu, dapat saja berbeda tanpa harus mempengaruhi, misalnya

kuantitas objek yang bersangkutan. Anak seringkali dapat

mengikuti logika atau penalaran, tetapi jarang mengetahui jika

membuat kesalahan. Sesungguhnya anak telah dapat melakukan

klasifikasi, pengelompokkan dan pengaturan masalah (ordering problems) tetapi ia belum sepenuhnya menyadari adanya prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya.

d) Tahap operasional formal (mulai usia 11 tahun dan seterusnya)

Sejak tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak, yaitu berpikir

mengenai ide, mereka sudah mampu memikirkan beberapa

alternaltif pemecahan masalah. Mereka sudah dapat

mengembangkan hukum-hukum yang berlaku umum dan

pertimbangan ilmiah. Mereka telah menyusun hipotesis serta

membuat kaidah mengenai hal-hal yang bersifat abstrak. Dengan

kata lain, model berpikir ilmiah hipotetiko-deduktif dan induktif

sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik simpulan,

menafsirkan dan mengembangkan hipotesis. Sehingga pada tahap

ini anak sudah dapat bekerja secara efektif dan sistematis secara


(36)

16

2. Teori Belajar

Piaget (dalam Dimyati dan Mudjiono, 1999:13) berpendapat bahwa

pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan

interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Dengan adanya interaksi

dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.

Pengetahuan dibangun dalam pikiran. Setiap individu membangun

sendiri pengetahuannya. Pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga

bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematik, dan

pengetahuan sosial.

Belajar pengetahuan meliputi tiga fase. Fase-fase itu adalah fase

eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep. Dalam fase

eksplorasi, siswa mempelajari gejala dengan bimbingan. Dalam fase

pengenalan konsep, siswa mengenal konsep yang ada hubungannya

dengan gejala. Dalam fase aplikasi konsep, siswa menggunakan

konsep untuk meneliti gejala lain lebih lanjut.

Piaget (dalam Dimyati dan Mudjiono, 1999:14) menyebutkan

langkah-langkah dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut.

a. Langkah satu: menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak

sendiri.

b. Langkah dua: memilih atau mengembangkan aktivitas kelas


(37)

17

c. Langkah tiga: mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk

mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan

masalah.

d. Langkah empat: menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan

keberhasilan, dan melakukan revisi.

3. Belajar

Suyono dan Hariyanto (2011:9) berpendapat bahwa belajar adalah

suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan

mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses

memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional,

kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman atau

experience. Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan atau knowledge atau a body of knowledge. Adapun Witherington (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:11) mengemukakan

bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang

dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk

keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.

Crow dan Crow (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:12)

menyatakan bahwa belajar merupakan diperolehnya

kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Hilgard (dalam Suyono dan

Hariyanto, 2011:12) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses di


(38)

18

terhadap suatu situasi. Sedangkan Oxford Advanced Learner’s

Dictionary (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:12) mendefinisikan belajar sebagai kegiatan memperoleh pengetahuan atau keterampilan

melalui studi, pengalaman, atau karena diajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses atau kegiatan untuk memperoleh

pengetahuan melalui studi, pengalaman atau diajar.

4. Media Pembelajaran a. Pengertian Media

Gerlach dan Ely (dalam Kustandi dan Bambang, 2011:17)

mengemukakan bahwa apabila dipahami secara garis besar, maka

media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun

suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Arsyad (dalam Sukiman, 2012:28) berpendapat bahwa

media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan

pesan-pesan pembelajaran. Hamidjojo (dalam Arsyad, 2014:4)

mengemukakan bahwa media merupakan semua bentuk perantara

yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar

ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat

yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju.

Menurut Bovee (dalam Sanaky, 2013:3) media adalah


(39)

19

Sedangkan menurut Miarso (dalam Sanaky, 2013:4) media adalah

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar pada diri pembelajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan pesan

pembelajaran guna merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemauan siswa dalam belajar.

b. Tujuan Media Pembelajaran

Sanaky (2013:5) berpendapat bahwa media pembelajaran

sebagai alat bantu pembelajaran memiliki tujuan untuk:

1) Mempermudah proses pembelajaran di kelas,

2) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

3) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan

belajar,

4) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan tujuan media pembelajaran yang dikemukakan

oleh Sanaky, peneliti mengembangkan media pembelajaran kartu

domino modifikasi yang memuat tujuan-tujuan tersebut.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Kemp dan Dayton (dalam Kustandi dan Bambang,


(40)

20

menunjukkan dampak positif dari penggunaan media

pembelajaran:

1) Penyampaian pelajaran tidak kaku

2) Pembelajaran bisa lebih menarik

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya

teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam

hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan

4) Lama waktu pembelajaran dapat dipersingkat, karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk

mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang

cukup banyak, dan kemungkinan dapat diserap oleh siswa lebih

besar.

5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan

gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan

elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi

dengan baik, spesifik dan jelas.

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana saja

diinginkan atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran

dirancang untuk penggunaan secara individu.

7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan

terhadap proses belajar dapat ditingkatkan


(41)

21

Menurut Sudjana dan Riva‟i (dalam Kustandi dan Bambang, 2011: 25) manfaat media pembelajaran dalam proses

belajar siswa yaitu sebagai berikut.

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga

dapat menumbuhkan motivasi belajar

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai

dan mencapai tujuan pembelajaran

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab

tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas

lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,

memerankan, dan lain-lain.

Sanaky (2013:5) mengemukakan manfaat media

pembelajaran yaitu:

1) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat

lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar


(42)

22

3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,

pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga

4) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab

tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi

juga aktivitas yang lain yang dilakukan seperti: mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Selain itu, manfaat media pembelajaran bagi pengajar dan

pembelajar, sebagai berikut:

1) Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, sebagai berikut:

a) Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan

pembelajaran

b) Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik

c) Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik

d) Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran

e) Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi

pelajaran

f) Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar

g) Meningkatkan kualitas pengajaran

h) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar

i) Menyajikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematik,


(43)

23

j) Menciptakan kondisi dan situasi belajar yang

menyenangkan dan tanpa tekanan

2) Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, adalah:

a) Meningkatkan motivasi belajar pembelajar

b) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi

pembelajar

c) Memudahkan pembelajar untuk belajar

d) Merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis

e) Pembelajaran dalam kondisi dan situasi belajar yang

menyenangkan dan tanpa tekanan

f) Pembelajar dapat memahami materi pelajaran secara

sistematis yang disajikan.

d. Landasan Teoritis Penggunaan Media

Menurut Bruner (dalam Kustandi dan Bambang, 2011:11)

mengemukakan bahwa ada tiga tingkatan utama modus belajar,

yaitu:

1) Pengalaman langsung (enactive)

Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata

“anyaman” dipahami dengan langsung membuat „anyaman‟.

2) Pengalaman piktorial/gambar (iconic)

Pada tingkatan kedua yang diberi label iconic (gambar atau

image), misalnya anyaman, kata „anyaman‟ dipelajari dari


(44)

24

3) Pengalaman abstrak (symbolic)

Pada tingkatan simbol, siswa membaca (atau mendengar) kata

„anyaman‟ dan mencoba mencocokkannya dengan pengalamannya membuat „anyaman‟.

e. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely (dalam Kustandi dan Bambang, 2011:13)

mengemukakan tiga ciri media sebagai berikut:

1) Ciri fiksatif (fixative property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi, suatu peristiwa

atau objek.

2) Ciri manipulatif (manipulative property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena

media memiliki ciri manipulatif. Ciri ini menggambarkan

bahwa media pembelajaran memiliki kemampuan mengatasi

ruang dan waktu serta memiliki kemampuan mengatasi

keterbatasan inderawi manusia. Misalnya, suatu peristiwa yang

sudah terjadi dan tidak dapat dihadirkan kembali dapat

dipelajari kembali menggunakan media pembelajaran.

3) Ciri distributif (distributive property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau

kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara


(45)

25

siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama

mengenai kejadian itu.

f. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Munadi (2010:36) terdapat lima fungsi media

pembelajaran, yakni (1) media pembelajaran berfungsi sebagai

sumber belajar; (2) fungsi semantik; (3) fungsi manipulatif; (4)

fungsi psikologis; dan (5) fungsi sosio-kultural.

1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber

belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna

keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung,

dan lain-lain. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber

belajar adalah fungsi utamanya di samping fungsi-fungsi yang

lainnya. Media pembelajaran adalah “bahasanya guru”, maka

untuk beberapa hal, media pembelajaran dapat menggantikan

fungsi guru terutama sebagai sumber belajar.

2) Fungsi semantik

Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan

kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar

dipahami anak didik (tidak verbalistik). Bahasa meliputi

lambang (symbol) dan isi (content) yakni pikiran dan atau perasaan yang keduanya telah menjadi totalitas pesan


(46)

26 adalah “kata”. Kata atau kata-kata sudah jelas merupakan simbol verbal. Simbol adalah segala sesuatu yang digunakan

untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya.

3) Fungsi manipulatif

Fungsi manipulatif didasarkan pada ciri-ciri karakteristik

umum, bahwa media memiliki dua kemampuan, yakni

mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi

keterbatasan inderawi.

Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi

batas-batas ruang dan waktu, yaitu:

a) Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa

yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya.

b) Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yag

menyita waktu panjang menjadi singkat.

c) Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau

peristiwa yang telah terjadi.

Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi

keterbatasan inderawi manusia, yaitu:

a) Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit

diamati karena terlalu kecil.

b) Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak


(47)

27

c) Membantu siswa dalam memahami objek yang

membutuhkan kejelasan suara.

d) Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu

kompleks.

4) Fungsi psikologis

a) Fungsi atensi

Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian

(attention) siswa terhadap materi ajar. Media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu

menarik dan memfokuskan perhatian siswa.

b) Fungsi afektif

Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan

tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.

Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan

sambutan atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu.

c) Fungsi kognitif

Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan

memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi

yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu

berupa orang, benda, atau kejadian/peristiwa.

d) Fungsi imajinatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan


(48)

28

e) Fungsi motivasi

Motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong

melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran

tercapai.

5) Fungsi sosio-kultural

Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni mengatasi

hambatan sosio-kultural antarpeserta komunikasi pembelajaran.

Hambatan ini dapat diatasi media pembelajaran, karena media

pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan

rangsangan yang sama, menyamakan pengalaman, dan

menimbulkan persepsi yang sama.

g. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Arsyad mengelompokkan (2014:31) media pembelajaran ke

dalam empat kelompok, yaitu: (1) media hasil teknologi cetak, (2)

media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi yang

berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan teknologi

cetak dan komputer.

Pengelompokkan media menurut taksonomi Bretz (dalam

Sukiman, 2012:45) dibagi menjadi delapan kategori: (1) media

audio visual gerak, (2) media audio visual diam, (3) media audio

semi gerak, (4) media visual gerak, (5) media visual diam, (6)


(49)

29

5. Kartu Domino Modifikasi

Menurut KBBI (2002:510) kartu adalah kertas tebal, berbentuk

persegi panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan

karcis). Domino adalah permainan dengan kartu yang bermata (bertitik

besar), tiap kartu dibagi menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik

(KBBI, 2002:273). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kartu domino

adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang dan tiap kartu dibagi

menjadi dua bidang. Berikut disajikan contoh gambar kartu domino.

Gambar 2.1 Kartu Domino

http://maniapokeronline88.blogspot.co.id/2015/06/asal-usul-permainan-kartu-domino.html

Sedangkan modifikasi adalah pengubahan (KBBI, 2002:751).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kartu domino modifikasi adalah

kertas tebal berbentuk persegi panjang, tiap kartu dibagi menjadi dua

bidang, tiap bidang dimodifikasi dengan diisi soal dan jawaban suatu

materi pelajaran. Berikut disajikan contoh gambar kartu domino


(50)

30

Gambar 2.2 Kartu Domino Modifikasi

Media pembelajaran konvensional kartu domino ini memiliki

kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari kartu ini yaitu praktis

mudah dibawa ke mana saja, bentuknya tetap, tampilan dibuat menarik

untuk siswa dan mudah dalam penggunaannya. Sedangkan kelemahan

dari media kartu domino ini yaitu mudah sobek dan tidak tahan lama,

dan apabila siswa salah dalam penggunaannya dalam arti bukan untuk

pembelajaran, bisa membuat kerugian karena salah dalam

pemanfaatannya (Rakhma, 2010:9).

AK

AR

Terdiri atas pembuluh kayu dan

pembuluh tapis

S T A

R

T

http://damayantilinda.blogspot.co.id

Inti Akar

Bagian akar bertanda X


(51)

31

Cara menggunakan atau memainkan media pembelajaran kartu

domino dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Cara bermain kartu domino yaitu dengan mengurutkan susunan

kartu dimulai dari kartu pembuka atau kartu start kemudian kartu yang berisi soal dan jawaban, dan ditutup atau diakhiri dengan

kartu penutup atau kartu finish.

b. Siswa bermain dalam kelompok yang terdiri dari lima orang.

c. Salah satu siswa mengocok kartu domino dan membagikan kepada

setiap anggota kelompok sama rata.

d. Siswa yang memegang kartu pembuka atau kartu start memulai permainan terlebih dahulu.

e. Pada kartu pembuka terdapat soal yang harus dicari jawabannya

pada kartu yang lain.

f. Setelah mendapat kartu jawaban, kemudian diletakkan di samping

kartu pembuka sebelumnya. Pada kartu kedua terdapat soal untuk

dicari jawabannya pada kartu selanjutnya dan diletakkan di

samping kartu soal tersebut. Begitu seterusnya sampai pada kartu

terakhir yaitu kartu penutup.

Media kartu domino yang digunakan dalam penelitian ini sudah


(52)

32

6. Pembelajaran IPA a. Hakikat IPA

Menurut Samatowa (2011:1) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

atau sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical sciences dan life sciences. Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan

fisika; sedangkan life science meliputi biologi (anatomi, fisiologi, zoologi, citologi dan seterusnya). Ilmu pengetahuan alam

merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu

natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam,

science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang

terjadi di alam ini.

Darmojo (dalam Samatowa, 2011:2) mengemukakan bahwa

IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam

semesta dengan segala isinya. Wonorahardjo (2010:12) juga

mengemukakan bahwa sains atau ilmu pengetahuan alam adalah

sekumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui metode tertentu.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat


(53)

33

pengetahuan yang mempelajari tentang alam semesta dan segala

isinya.

b. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam

masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting (Samatowa,

2011:4). Pengajaran IPA harus diajarkan dengan tepat kepada

anak-anak karena struktur kognitif anak-anak tidak dapat

dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Mereka perlu

diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan

proses IPA dan yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap

perkembangan kognitifnya. Dalam IPA anak-anak dan guru harus

bersikap skeptis sehingga guru selalu siap memodifikasi

model-model yang dimiliki tentang alam ini sejalan dengan

penemuan-penemuan baru yang didapatkan.

Setiap guru harus memahami akan alasan mengapa suatu

mata pelajaran perlu diajarkan di sekolahnya. Demikian pula

halnya dengan guru IPA, baik sebagai guru mata pelajaran maupun

sebagai guru kelas, seperti halnya di sekolah dasar. Guru harus

tahu benar kegunaan-kegunaan apa saja yang dapat diperoleh dari

pelajaran IPA.

c. Ciri Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Mutiara, (2006:3) ilmu pengetahuan alam


(54)

34

1) Konkret

Ilmu pengetahuan alam memiliki objek kajian berupa

benda-benda atau gejala-gejala alam yang nyata dan dapat ditangkap

oleh indera, contohnya tumbuhan, benda langit, dan hujan.

2) Logis

Ilmu pengetahuan alam dikembangkan berdasarkan cara

berpikir logis. Cara berpikir logis adalah cara berpikir dengan

menggunakan logika dan ajek. Kesimpulan yang diambil

berdasarkan logika-logika tertentu, baik secara induktif atau

deduktif.

3) Objektif

Hasil dari ilmu pengetahuan alam merupakan suatu produk

yang terhindar dari maksud-maksud tertentu pelaku (subjektif),

baik itu berupa kepentingan seseorang maupun golongan. Hasil

dari kajian ilmu pengetahuan alam harus sesuai dengan fakta

dan bukti kebenaran ilmiah secara apa adanya tanpa ditambahi

ataupun ditutupi dengan mitos dan perasaan.

4) Empiris

Ilmu pengetahuan alam atau sains dikembangkan berdasarkan

pengalaman empiris, yaitu suatu pengalaman konkret yang

dapat dirasakan oleh semua orang dan dapat dibuktikan secara


(55)

35

5) Sistematis

Hasil kajian ilmu pengetahuan alam, baik hasil penelitian atau

kajian ilmiah, didasarkan pada langkah-langkah yang

sistematis dan berurutan. Urutan tersebut berupa

langkah-langkah metode ilmiah sehingga ketika orang lain ingin

melakukan hal yang sama, akan mendapatkan hasil yang sama

pula.

6) Teori-teorinya berlaku umum

Banyak teori-teori sains yang lahir dari ilmuwan yang

mengkaji gejala-gejala alam. Teori-teori itu berlaku umum dan

dapat diketahui oleh orang lain tanpa batas.

d. Karakteristik Pembelajaran IPA SD

Djojosoediro (2012: 5-6) berpendapat bahwa IPA sebagai

disiplin ilmu mempunyai ciri khusus/karakteristik sebagaimana

disiplin ilmu lainnya ciri khusus/karakteristik tersebut adalah

sebagai berikut:

1) IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA

dapat dibuktikan kembali oleh semua orang dengan

menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang

dilakukan oleh penemu terdahulu.

2) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun

secara sistematis, dan dalam penggunaanya secara umum


(56)

36

3) IPA merupakan pengetahuan teoritis

Teori IPA diperoleh atau disusun dengan cara yang khas

atau khusus dengan berulang kali melakukan observasi,

eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian

seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara

yang lain untuk membuktikan bahwa teori tersebut benar. Hal

ini dilakukan karena pengetahuan bersifat tentatif.

4) IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.

Bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu

hasil eksperimen dan observasi dapat bermanfaat untuk

eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.

5) IPA meliputi 4 unsur, yaitu produk, proses, aplikasi, dan sikap.

Produk yang berupa fakta, prinsip, teori dan hukum. Proses

merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode

ilmiah. Metode ilmiah itu meliputi pengamatan, penyusunan

hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau

penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi,

evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

7. Materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan

a. Akar

Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang pada

umumnya terletak di dalam tanah. Secara umum, akar memiliki


(57)

37

Bagian-bagian tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung

akar.

1) Inti Akar

Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis.

Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun.

Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari

daun ke seluruh bagian tumbuhan.

2) Rambut Akar

Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus.

Rambut akar terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar

adalah mencari jalan di antara butiran tanah. Hal inilah yang

menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam tanah.

Selain itu, rambut akar juga berfungsi menyerap air dari dalam

tanah.

3) Tudung Akar

Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar

saat menembus tanah.

Jenis akar dibedakan menjadi dua yaitu akar serabut dan

akar tunggang.

1) Akar Serabut

Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut


(58)

38

sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu

(monokotil). Misalnya jagung, padi, dan tebu. 2) Akar Tunggang

Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang

merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain

merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar

utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh

tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya mangga, jeruk, dan kacang-kacangan.

Beberapa akar tumbuhan memiliki sifat dan tugas khusus

(Haryanto, 2012:40). Akar-akar yang memiliki sifat dan tugas

khusus dibedakan menjadi 4 yaitu akar gantung, akar pelekat, akar

tunjang, dan akar napas.

1) Akar gantung

Akar ini tumbuh dari bagian batang tumbuhan di atas

tanah. Akar tersebut menggantung di udara dan tumbuh ke

arah tanah, misalnya akar gantung pohon beringin.

2) Akar pelekat

Akar ini tumbuh di sepanjang batang. Akar tersebut

berguna untuk menempel pada kayu, tumbuhan lain, atau

tembok. Akar pelekat dimiliki tumbuhan yang memanjat,


(59)

39

3) Akar tunjang

Akar ini tumbuh dari bagian bawah batang ke segala

arah. Akar tersebut seakan-akan menunjang batang agar tidak

rebah, misalnya akar pohon bakau dan pandan.

4) Akar napas

Akar napas tumbuh tegak lurus ke atas sehingga

muncul dari permukaan tanah atau air. Akar napas ada yang

dimiliki tumbuhan darat (tumbuh di tanah) dan ada yang

dimiliki tumbuhan air. Akar napas merupakan cabang-cabang

akar. Akar napas memiliki banyak celah untuk jalan masuk

udara misalnya akar pohon kayu api.

Akar memiliki berbagai fungsi bagi tumbuhan, yaitu

berfungsi menyerap air dan zat hara (mineral), menunjang

berdirinya tumbuhan, sebagai alat pernapasan dan sebagai

penyimpan cadangan makanan (Wahyono dan Nurachmandani,

2008:31).

1) Menyerap air dan zat hara (mineral). Tumbuhan memerlukan

air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk

memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya

dari dalam tanah dengan menggunakan akar.

2) Menunjang berdirinya tumbuhan. Akar yang tertancap ke

dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar


(60)

40

3) Sebagai alat pernapasan. Selain menyerap air dan zat hara,

akar juga menyerap udara dari dalam tanah. Hal ini mungkin

dilakukan karena pada tanah terdapat pori. Melalui

pori-pori tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam

tanah.

4) Sebagai penyimpan makanan cadangan. Pada tumbuhan

tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai

tempat menyimpan makanan cadangan.

b. Batang

Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting

(Wahyono dan Nurachmandani, 2008:33). Batang dapat

diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Batang tumbuhan

memiliki struktur yang terdiri atas epidermis, parenkim, empulur,

kambium, xilem dan floem. Jenis batang dibedakan menjadi tiga

yaitu batang berkayu, batang basah, dan batang rumput.

Batang memiliki fungsi antara lain sebagai penopang,

pengangkut, penyimpan cadangan makanan, dan alat

perkembangbiakan vegetatif.

1) Penopang

Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap

tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber


(61)

41

atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh

pada batang makin mudah mendapatkan cahaya.

2) Pengangkut

Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar

ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses

pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian

tumbuhan.

3) Penyimpan cadangan makanan

Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan

makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu.

Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya,

pada tumbuhan tebu dan kaktus.

4) Alat perkembangbiakan vegetatif

Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan

vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara

alami maupun buatan, menggunakan batang.

B. Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan yang terkait

dengan pengembangan media kartu domino.

Pertama, penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Kartu Permainan Domino untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Pecahan Dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas III SD Negeri


(62)

42

Menuran 02 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010” yang dilakukan

oleh Rakhma (2010). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas

(PTK) dengan media yang digunakan yaitu media kartu permainan

domino. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan belajar

pecahan siswa dalam pembelajaran Matematika setelah diadakan

penelitian menggunakan media kartu permainan domino pada siswa SD

Negeri Menuran 02 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo pada tahun

pelajaran 2009/2010. Kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu bahwa

dengan menggunakan media kartu permainan domino, keterampilan

belajar pecahan dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas III SD

Negeri Menuran 02 Tahun Pelajaran 2009/2010 bisa meningkat.

Kedua, penelitian berjudul “Perbedaan Keterampilan Operasi Hitung Perkalian antara Kelas yang Menggunakan Kartu Domino Perkalian dan Permainan Tali Pas pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Gedongkiwo Yogyakarta” yang dilakukan oleh Istinganah (2015). Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

keterampilan operasi hitung perkalian antara kelas yang diajar dengan

menggunakan kartu domino perkalian dan permainan tali pas pada siswa

kelas II Sekolah Dasar Negeri Gedongkiwo Yogyakarta. Hasil dari

penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan

operasi hitung perkalian antara kelas yang menggunakan kartu domino


(63)

43

Ketiga, penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Ruseno (2011) yang berjudul “Penggunaan Media Kartu Domino untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN 2 Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011”. Penelitian ini berbentuk

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan media yang digunakan dalam

penelitian yaitu media kartu domino. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan dengan media kartu

domino pada siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran

2010/2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes,

observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan

bahwa penggunaan media kartu domino dapat meningkatkan keterampilan

berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran

2010/2011. Literatur map dari penelitian yang relevan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


(64)

44

Bagan 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan

(Rakhma, 2010) Penelitian “Penggunaan Media Kartu Permainan Domino untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Pecahan dalam Pembelajaran Matematika pada

Siswa Kelas III SD Negeri Menuran 02 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010” (Istinganah, 2015) Penelitian “Perbedaan Keterampilan Operasi Hitung Perkalian antara Kelas yang Menggunakan Kartu Domino Perkalian dan Permainan Tali Pas pada Siswa Kelas II Sekolah

Dasar Negeri Gedongkiwo Yogyakarta” (Ruseno, 2011) Penelitian “Penggunaan Media Kartu Domino untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN 2 Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011” Media Kartu Permainan Domino Media Kartu Domino Media Kartu Domino (Astuti, 2017)

Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi pada Mata Pelajaran IPA Materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan Untuk Siswa Kelas IV A SDN Caturtunggal 4


(65)

45

Dari literatur map di atas dapat dilihat persamaan dan perbedaan dari penelitian-penelitian tersebut. Ketiga penelitian di atas memiliki

kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Ketiga

penelitian tersebut memiliki kesamaan meneliti mengenai media

pembelajaran kartu domino untuk pembelajaran di sekolah. Selain

persamaan terdapat perbedaan yang membedakan ketiga penelitian dengan

penelitian yang dilakukan peneliti. Penelitian yang dilakukan peneliti lain

yang pertama meneliti mengenai penggunaan media kartu domino pada

mata pelajaran Matematika, penelitian kedua meneliti mengenai perbedaan

keterampilan operasi hitung perkalian antara kelas yang menggunakan

kartu domino perkalian dan permainan tali pas, dan penelitian ketiga

meneliti mengenai penggunaan media kartu domino untuk meningkatkan

keterampilan berhitung pecahan pada mata pelajaran Matematika,

sedangkan peneliti meneliti mengenai pengembangan media pembelajaran

konvensional kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA.

C. Kerangka Berpikir

Ilmu Pengetahuan Alam atau biasa disebut IPA merupakan ilmu

yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Samatowa,

2011:1). Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah mata pelajaran

yang mempelajari tentang alam. Materi yang dipelajari hampir semua

berupa teori atau hafalan. Materi yang berupa teori biasanya lebih susah


(66)

46

Belajar mengenai IPA akan lebih mudah, menarik dan

menyenangkan apabila menggunakan media pembelajaran. Siswa akan

tertarik mengikuti pelajaran dan tidak mudah bosan. Saat ini banyak guru

yang masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar. Sepanjang

pembelajaran hanya memberikan penjelasan kepada siswa. hal ini dapat

membuat siswa cepat bosan dan tidak tertarik mengikuti pembelajaran.

Siswa juga menjadi pasif dalam belajar. Untuk mengatasi hal tersebut

sebaiknya guru menggunakan media pembelajaran.

Miarso (dalam Sanaky, 2013:4) menyatakan bahwa media adalah

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses

belajar pada diri pembelajar. Media pembelajaran dapat berupa media

audio, audio-visual, maupun visual. Media yang mudah digunakan dan

juga mudah dibuat, salah satunya yaitu media visual, misalnya gambar

atau kartu bergambar.

Dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar, perlu menggunakan

media pembelajaran untuk menarik perhatian siswa dalam belajar.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin meneliti mengenai pengembangan

media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA

materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV. Ciri khas

dari penelitian pengembangan kartu domino modifikasi yang dilakukan


(67)

47

gambar bulatan-bulatan merah sedangkan kartu domino modifikasi yang

dikembangkan oleh peneliti berisi materi pembelajaran.

D. Pertanyaan Penelitian

Beberapa pertanyaan penelitian dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan media pembelajaran

kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar

dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV SDN Caturtunggal 4?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran kartu domino

modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang

tumbuhan untuk siswa kelas IV SDN Caturtunggal 4 menurut dosen

pembelajaran IPA?

3. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran kartu domino

modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang

tumbuhan untuk siswa kelas IV SDN Caturtunggal 4 menurut guru

mata pelajaran IPA Sekolah Dasar?

4. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran kartu domino

modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang

tumbuhan untuk siswa kelas IV SDN Caturtunggal 4 berdasarkan

kajian uji coba produk terbatas?

5. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran kartu domino


(68)

48

tumbuhan untuk siswa kelas IV SDN Caturtunggal 4 berdasarkan


(69)

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian

pengembangan (Research and Development/ R&D). Menurut Sugiyono (2010:407) metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa

inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut.

Penelitian ini disebut sebagai penelitian dan pengembangan atau

Research and Development karena penelitian jenis ini menghasilkan suatu produk berdasarkan potensi atau masalah yang ada di lapangan. Penelitian

ini mengikuti suatu langkah-langkah. Langkah-langkah penelitian atau

proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian

produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan

temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba produk terbatas dan uji coba

pemakaian sesuai dengan latar di mana produk tersebut akan dipakai, dan

melakukan revisi terhadap hasil uji coba pemakaian. Penelitian

pengembangan atau Research and Development ini menggunakan langkah pengembangan Borg and Gall yang terdiri atas 10 langkah.

Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini seperti yang dikutip


(70)

50

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian R&D

Langkah-langkah dalam bagan 3.1 dijelaskan sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah; R&D dapat berangkat dari adanya potensi dan

masalah. Potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan

untuk dikembangkan sedangkan masalah adalah sesuatu yang harus

diselesaikan.

2. Mengumpulkan informasi; setelah potensi dan masalah dapat

ditunjukkan secara faktual, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai

informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan.

3. Desain Produk; adalah hasil akhir dari serangkaian penelitian awal,

dapat berupa rancangan kerja baru, atau produk baru.

4. Validasi desain; proses untuk menilai apakah rancangan kerja baru

atau produk baru secara rasional lebih baik dan efektif dibandingkan

yang lama, dengan cara meminta penilaian ahli yang berpengalaman.

Potensi dan

Masalah Desain Produk

Mengumpulkan

Informasi Validasi Desain

Uji Coba

Pemakaian Revisi Produk

Uji Coba Produk Terbatas

Revisi Desain


(71)

51

5. Perbaikan desain; diperbaiki atau direvisi setelah diketahui

kelemahannya.

6. Uji coba produk terbatas; melakukan uji lapangan terbatas dengan

eksperimen.

7. Revisi produk; direvisi berdasarkan uji lapangan/empiris.

8. Uji coba pemakaian; dilakukan uji coba dalam kondisi yang

sesungguhnya.

9. Revisi produk; apabila ada kekurangan dalam penggunaan dalam

kondisi sesungguhnya, maka produk diperbaiki.

10.Pembuatan produk massal; setelah diperbaiki, hasil akhirnya siap

diproduksi secara massal.

Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa tujuan terakhir

dari penelitian pengembangan produk yaitu pembuatan produk massal.

Pengembangan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dibatasi sampai

langkah kesembilan saja yaitu potensi dan masalah, mengumpulkan

informasi, desain produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba

produk terbatas, revisi produk, uji coba pemakaian, dan revisi produk.

B. Prosedur Pengembangan

Media pembelajaran kartu domino dikembangkan berdasarkan

hasil modifikasi langkah pengembangan Borg & Gall. Dalam penelitian

ini, langkah pengembangan penelitian dibatasi pada sembilan langkah


(72)

52

mengumpulkan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)

perbaikan desain, (6) uji coba produk terbatas, (7) revisi produk, (8) uji

coba pemakaian, dan (9) revisi produk hingga menghasilkan produk final

berupa media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran

IPA materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan untuk siswa kelas IV A

SDN Caturtunggal 4. Adapun langkah-langkah pengembangan media yaitu


(73)

53

Bagan 3.2 Langkah Pengembangan Media LANGKAH 1

Potensi dan masalah

(menganalisis masalah yang ada di lapangan)

Analisis kebutuhan Wawancara

LANGKAH 2 Mengumpulkan informasi

Hasil wawancara

LANGKAH 3 Desain produk (memilih media, dan materi)

LANGKAH 4 Validasi desain

LANGKAH 5 Perbaikan desain (mengevaluasi dan merevisi)

LANGKAH 6 Uji coba produk

LANGKAH 7 Revisi produk

LANGKAH 8 Uji coba pemakaian

LANGKAH 9 Revisi produk


(74)

54

Langkah 1: Potensi dan masalah

Penelitian ini dilakukan berdasarkan adanya potensi dan masalah.

Untuk mengetahui potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis

kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan mewawancarai guru P

pada tanggal 28 Juli 2016 pukul 11.00 WIB di ruang kelas IV A SDN

Caturtunggal 4. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan

masalah yang ada atau terjadi di lapangan, khususnya yang berkaitan

dengan penggunaan media pembelajaran konvensional oleh guru. Kisi-kisi

instrumen wawancara yang digunakan dalam melakukan analisis

kebutuhan lapangan yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan

Aspek Sub Aspek Nomor Item

Media pembelajaran 1. Penggunaan media pembelajaran

2. Jenis media pembelajaran yang digunakan dalam materi IPA 3. Pembuatan atau

pengembangan media pembelajaran

4. Kesulitan dalam pembuatan media pembelajaran

5. Pengaruh menggunakan media pembelajaran

6. Manfaat menggunakan media pembelajaran

2 3 4

5

7, 8, 9, 10 11 Media konvensional 1. Pemahaman media

konvensional 2. Pemahaman media

pembelajaran kartu domino

1 6

Langkah 2: Mengumpulkan informasi

Pengumpulan informasi atau data untuk penelitian dilakukan


(75)

55

mengembangkan produk penelitian berupa media pembelajaran kartu

domino modifikasi. Untuk mengembangkan produk penelitian, peneliti

melakukan studi pustaka, mencari bahan dari internet, dan mencari sumber

lainnya.

Langkah 3: Desain produk

Desain produk dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang

diperoleh pada saat melakukan analisis kebutuhan. Dalam penelitian ini,

desain produk dimulai oleh peneliti dengan mengembangkan perangkat

pembelajaran berupa silabus dan RPP. Selanjutnya, peneliti melakukan

pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi.

Langkah 4: Validasi desain

Produk yang telah dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh para

ahli. Peneliti menggunakan validasi pakar untuk mengevaluasi desain

produk media pembelajaran kartu domino modifikasi. Validasi dilakukan

oleh tiga orang pakar yaitu dua dosen pembelajaran IPA dan satu orang

guru mata pelajaran IPA sekolah dasar. Kegiatan validasi bertujuan untuk

mengetahui kelemahan dan kelebihan desain produk yang telah

dikembangkan, sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk

menghasilkan produk akhir.

Langkah 5: Perbaikan desain

Perbaikan desain atau revisi produk dilakukan setelah produk

divalidasi dan dievaluasi oleh para validator. Revisi produk dilakukan


(1)

237 LAMPIRAN 16

Data Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Lembar Evaluasi Materi Akar Tumbuhan

Pilihan ganda Nomor

Butir Soal Keterangan

1 Tidak valid 2 Tidak valid 3 Tidak valid 4 Valid 5 Tidak valid 6 Tidak valid 7 Valid 8 Tidak valid 9 Tidak valid 10 Tidak valid 11 Valid 12 Valid 13 Tidak valid 14 Tidak valid 15 Valid 16 Tidak valid 17 Tidak valid 18 Valid 19 Valid 20 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(2)

238 Essai

Nomor

Butir Soal Keterangan

1 Tidak valid 2 Tidak valid 3 Tidak valid 4 Valid 5 Valid

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,389 2

Data Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Lembar Evaluasi Materi Batang Tumbuhan

Pilihan ganda Nomor

Butir Soal Keterangan

1 Tidak valid 2 Tidak valid 3 Valid 4 Tidak valid 5 Tidak valid 6 Tidak valid 7 Tidak valid 8 Valid 9 Tidak valid 10 Valid 11 Tidak valid 12 Valid 13 Valid 14 Tidak valid 15 Valid 16 Tidak valid 17 Valid 18 Tidak valid 19 Tidak valid 20 Valid


(3)

239

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,814 20

Essai Nomor

Butir Soal Keterangan

1 Tidak valid 2 Tidak valid 3 Valid 4 Valid 5 Tidak Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(4)

240

LAMPIRAN 17


(5)

(6)

242 BIODATA PENULIS

Natalia Runi Astuti lahir di Jangglengan, Banyukuning, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Desember 1995. Memulai pendidikan kanak-kanak di TK Santa Bernadetta Kaliwinong, Sekolah Dasar diperoleh di SD Kanisius Kaliwinong, Sekolah Menengah Pertama di SPM Pangudi Luhur Ambarawa, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Virgo Fidelis Bawen.

Pada tahun 2013, melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai Mahasiswa pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Proram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri denan menulis skripsi sebagai tugas akhir

dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Kartu Domino Modifikasi pada Mata Pelajaran IPA Materi Struktur dan Batang Tumbuhan untuk Siswa


Dokumen yang terkait

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4.

0 6 264

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng.

1 4 255

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

0 1 319

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi struktur akar dan batang tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta.

1 14 286

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 3 312

Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi cara tumbuhan hijau membuat makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar

2 19 271

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng

0 3 253

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi struktur akar dan batang tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta

0 2 284

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran

7 33 317

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar

2 29 310