Materi atau Pesan Penyuluhan Metode Penyuluhan

alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini dapat berupa: a. Bimbingan dan penyuluhan guidance and counseling Dengan menggunakan cara ini petugas dan klien dapat kontak langsung yang intensif, setiap masalah klien dapat langsung digali dan dibantu penyelesaiannya. Pada akhirnya, klien tersebut dengan sukarela dan sadar, menerima perilaku baru tersebut mengubah perilaku. b. Wawancara interview Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Cara ini digunakan untuk mencari lebih dalam lagi penyebab atau alasan klien yang tidak atau belum mau menerima perubahan perilaku, atau klien tertarik tapi belum menerima perilaku, serta untuk mengetahui dasar pengertian dan kesadaran yang akan perilaku yang diadopsi atau akan diadopsi. Jika belum maka penyuluhan yang akan diberikan lebih mendalam lagi Notoatmodjo, 2007. - Metode penyuluhan kelompok Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus dilihat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal sasaran. Untuk kelompok besar metode yang digunakan akan berbeda dengan kelompok kecil. Disebut penyuluhan kelompok besar karena jumlah pesertanya lebih dari 15 orang. Sedangkan untuk penyuluhan kelompok kecil jumlah pesertanya kurang dari 15 orang, berikut adalah beberapa metodenya. i. Diskusi kelompok Dalam diskusi kelompok semua anggota dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi, sehingga formasi duduk peserta diatur sedemikian rupa agar para peserta dapat saling melihat satu sama lain. Pemimpin diskusi akan memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait topik yang akan dibahas untuk menghidupkan diskusi kelompok. ii. Curah pendapat brain storming Prinsip metode ini mirip dengan diskusi kelompok. Bedanya, setiap jawaban atau tanggapan dari pertanyaan yang diajukan, ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Jika seluruh peserta sudah menyampaikan pendapatnya maka diskusi sudah bisa dimulai Notoatmodjo, 2007.

2.3.4. Media Penyuluhan

Media kesehatan pada hakikatnya merupakan alat bantu pendidikan kesehatan yang bisa digunakan dalam bentuk Audio Visual Aids AVA. Disebut sebagai media kesehatan karena alat-alat tersebut merupakan saluran channel untuk menyampaikan pesan kesehatan guna mempermudah penerimaannya bagi masyarakat atau „klien‟ Notoatmodjo, 2007. Media kesehatan dibagi menjadi 3 berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan kesehatan, yaitu: 1. Media cetak Variasi media cetak antara lain: a. Booklet: media kesehatan yang berupa buku, baik tulisan maupun gambar. b. Leaflet: media kesehatan yang berupa lembaran yang dilipat. Isi informasi dalam bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi. c. Flyer selembaran: mirip dengan leaflet tapi tidak dilipat. d. Flip chart lembar balik: media kesehatan yang berbentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap lembarnya berisi gambar peraga dan dibaliknya informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut. e. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, yang berisi suatu pembahasan masalah kesehatan ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan kesehatan. f. Poster: media kesehatan yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat umum, maupun di kendaraan umum. g. Foto-foto yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan. 2. Media elektronik Berikut adalah berbagai jenis media elektronik yang dapat digunakan sebagai media kesehatan, yaitu: a. Televisi: penyampaian pesan atau informasi kesehatan dapat berbentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab sekitar masalah kesehatan, pidato ceramah, TV, sport, kuis atau cerdas cermat, dan sebagainya. b. Radio: penyampaian pesan atau informasi kesehatan dapat berbentuk obrolan, sandiwara radio, ceramah, radio spot, dan lainnya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penatalaksanaan Gizi dan Pengetahuan Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Terhadap Keberhasilan Puskesmas dalam Perbaikan Status Gizi Balita Gizi Buruk di Puskesmas Se-Kota Medan

2 54 105

Perbedaan Pengetahuan Gizi, Pendapatan Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Proyek Dan Hon Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2004

0 34 81

Hubungan Antara Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi Dan Pantang Makanan Terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

2 14 169

PENGARUH PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN POLA PEMBERIAN MAKAN TERHADAP KEJADIAN GIZI Pengaruh Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Pemberian Makan Terhadap Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 3 13

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Pemberian Makan Terhadap Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 2 7

PENGARUH PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN POLA PEMBERIAN MAKAN TERHADAP KEJADIAN GIZI Pengaruh Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Pemberian Makan Terhadap Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 2 19

cetak lembar balik penyuluhan gizi

0 0 1

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA GIZI KURANG SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN EDUKASI GIZI DI PUSKESMAS BAUN SKRIPSI

0 0 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Ibu 2.1.1. Pengetahuan - Pengaruh Metode Penyuluhan Gizi terhadap Peningkatan Pengetahuan Gizi Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Watukumpul - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 16

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH METODE PENYULUHAN GIZI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATUKUMPUL

0 0 13