Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

5 Melihat kelima faktor PPP merekrut artis untuk ikut terjun ke dunia politik dapat membawa pengaruh sosial pada masyarakat. Maka tidak heran jika PPP partai yang berasaskan Islam merekrut artis dijadikan sebagai calon legislatif untuk vote getter pada calon pemilih. Perekrutan artis sebagai caleg inilah yang menjadi modal utama oleh PPP supaya berhasil dalam mendongkrak suara dan mudah memperebutkan kekuasaan.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan penjelasan sekilas mengenai perekrutan caleg artis sehingga Partai Islam menjadi pragmatis, maka rumusan permasalahan yang dibangun penulis dalam penelitian adalah: a. Apa faktor-faktor PPP merekrut empat artis sebagai caleg pada pemilu tahun 2014? b. Mengapa PPP yakin dengan merekrut caleg yang berperan artis bisa mendongkrak suara pada pemilu?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

C.1. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui faktor-faktor latar belakang tentang perekrutan caleg artis oleh PPP pada pemilu. 2. Mengetahui hasil atau dampak PPP dalam perekrutan caleg artis pada pemilu. C.2. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Akademis 16 Wawancara pribadi dengan Ratih Sanggarwati Ketua Bidang Luar Negeri pada 19 Maret 2015. 6 a. Mengembangkan Ilmu Politik dalam hal perekrutan caleg artis melalui partai politik Islam. b. Memberikan gambaran tentang peran artis dalam partai politik Islam. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan kontribusi literatur keilmuan serta menjadikan penulisan ini sebagai literatur dalam bidang politik. b. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi partai politik Islam dan elite politik.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam memperkuat basis penelitian tentang rekrutmen politik, penulis telah melakukan sejumlah telaah pustaka penelitian sebelumnya untuk memberikan perbedaan perspektif penelitian ini. Penelitian tentang rekrutmen caleg artis pada partai politik telah dilakukan dengan segmen yang berbeda-beda. Pertama, skripsi Rizki Hakim 17 ini menyebutkan bahwa Orde Reformasi Indonesia telah membawa perubahan pada kehidupan demokrasi, awal kemunculan dalam Era Reformasi ini ditandai dengan munculnya partai-partai politik. Pada masa Orde Baru, kehidupan demokrasi di Indonesia dianggap belum bisa membawa Indonesia kearah pembelajaran politik yang baik. Di Era Orde Baru kehidupan berpolitik diatur oleh penguasa, ini dibuktikan dengan sedikit partai poltik yang boleh ikut dalam pemilihan umum. Hal lain yang membuat demokrasi tidak berjalan dengan baik. 17 Rizki Hakim, “Partisipasi Artis dalam Politik pada Pemilu Legislatif 2009,” Jurusan Ilmu Politik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010. 7 Orde Reformasi yang terjadi pada 1988 telah membawa banyak perubahan dalam tatanan dunia politik di Indonesia. Dimulai dengan munculnya partai-partai politik baru sampai kepada perubahan sistem pemilu di Indonesia. Fenomena artis yang melibatkan diri dalam dunia politik terjadi pada Orde Baru sampai Era Reformasi, hal ini menandai bahwa artis tidak hanya sebagai pekerja di bisnis hiburan melainkan juga terlibat dalam dunia politik. Artis hanya dijadikan media kampanye partai politik. Berbeda dengan apa yang terjadi pada masa Reformasi terutama pada pemilu 2004 dan 2009, para artis sengaja dijadikan calon anggota legislatif oleh partai politik untuk dijadikan Vote Getter, walaupun pada kenyataannya partai politik yang merangkul artis sebagian calon anggota legislatif tidak mempunyai andil yang besar terhadap perolehan suara partai tersebut. Hasil survei Lembaga Survei Indonesia LSI menyatakan elektabilitas selebritis jauh mengalahkan para politisi senior, contoh Eko Patrio di Partai Amanat Nasional PAN juga mengalahkan Tifatul Sembiring. Oleh karena itu seorang selebritis selain tampil karena kemampuan tetapi mereka juga karena lebih banyak dikenal oleh masyarakat dari media sosial. Hal ini merupakan nilai plus dari artis karena artis tidak perlu lagi memperkenalkan dirinya kepada masyarakat, berbeda dengan halnya para elit partai politik yang harus lebih banyak memperkenalkan dirinya kepada masyarakat. Inilah yang menyebabkan mengapa partai-partai politik lebih memilih artis sebagai anggota legislatif. 8 Kedua, skripsi Dwi Setiawati 18 yang membahas bahwa semua orang memiliki hak politik yang sama dan juga punya hak untuk mencalonkan termasuk artis yang direkrut oleh parpol. Bisa tidaknya menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat bukan tergantung pada popularitas, kekuasaan, dan kekayaan tetapi yang dilihat pada kemampuan dan kapabilitas orang tersebut, serta benar-benar ingin total mengabdikan dirinya di dunia politiklah yang boleh maju ke kursi parlemen. Fenomena banyaknya artis yang terjun kedunia politik merupakan konsekuensi dari sistem pemilu terbuka yang dilaksanakan di Indonesia sehingga orang dari segala macam latar belakang bisa ikut serta. Dengan pemilihan secara langsung, popularitas seorang calon anggota legislatif menjadi penting. Tetapi sebenarnya yang lebih penting lagi adalah faktor kemampuan dan kapabilitas seorang calon legislatif. Masyarakat tidak boleh berprasangka buruk terhadap artis, sebab semua orang memiliki hak politik yang sama. Masyarakat sangat berharap para artis ini bisa belajar cepat untuk bekerja keras membela kesejahteraan rakyat. Menurut penulis skripsi tersebut tidak ada yang dikhawatirkan dalam pencalonan caleg artis seperti Rieke Diah Pitaloka pada Partai Kebangkitan Bangsa PKB karena artis juga punya hak untuk mencalonkan dirinya sebagai anggota caleg. Jadi siapa yang bisa protes dalam pencalonan apalagi kualitas Rieke juga tidak buruk pada sosial media. Bahkan Rieke memiliki pengalaman di 18 Dwi Setiawati, “Perekrutan Artis oleh Parpol sebagai Wakil Rakyat,” Jurusan Ilmu Hukum. Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura 2011. 9 Lembaga Swadaya Masyarakat LSM perempuan dan sekolah S2 di Universitas Indonesia. Partai politik berusaha mendongkrak suara dengan cara menggunakan publik figur yang cukup terkenal dikalangan selebritis. Alasan lain dari perekrutan artis oleh parpol untuk menjadikan sebagai calon anggota dewan karena kurangnya kader partai yang berkualitas. Banyaknya artis yang dicalonkan parpol menjadi caleg itu artinya ada masalah regenerasi dan kaderisasi kepemimpinan dipartai tersebut dan itu tidak baik, profesi artis menjadi pilihan untuk maju dalam pemilu legislatif dan pilkada merupakan suatu realitas, mengingat para artis umumnya memiliki modalitas terpenting untuk mengikutinya yakni dikenal publik dan disukai. Ketiga, skripsi Nur Selvyana Sungkar 19 Munculnya gerakan reformasi merupakan langkah awal proses demokratisasi Indonesia dan menghancurkan rezim otoriter Orde baru. Proses politk semakin membuka kesempatan bagi setiap individu warga negara untuk terlibat dalam kegiatan politik tanpa adanya determinasi dalam pihak-pihak tertentu yang seringkali mengekang keputusan politik individu. Kemunculan artis dalam politik merupakan salah satu faktor kebebasan nilai demokrasi dimana warga negara berhak terlibat didalamnya. Hal inilah menginspirasi kalangan artis untuk berpartisipasi dalam kancah politik praktis. 19 Nur Selvyana Sungkar, “Artis dan Politik: Faktor Kemenangan Rano Karno sebagai Wakil Bupati Tangerang.” Jurusan Pemikiran Politik Islam. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. 10 Setelah terlibat sebagai anggota MPR RI dan menjadi Duta Besar UNICEF untuk PBB dalam bidang pendidikan di Indonesia, Rano Karno akhirnya memilih terjun dalam dunia politik dengan keinginan dirinya mencalonkan diri menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada 2007. Keinginan Rano tersebut tidak terlepas dari keberadaan undang-undang pemilihan kepala daerah secara langsung, sehingga mendorong Rano untuk melakukan pengabdian bagi masyarakat walaupun pada kesempatan itu Rano belum berhasil karena minimnya dukungan politik yang berasal dari partai politik. Keterlibatan Rano Karno pada pemilihan kepala daerah sebagai wakil bupati adalah cerminan fenomena demokrasi modern akan keterlibatan artis dalam lingkup kekuasaan yang mana sudah dipraktikkan oleh beberapa negara demokrasi modern. Beberapa faktor menjelaskan keterpilihan artis sebagai pemimpin rakyat merupakan indikasi adanya pergeseran kepercayaan masyarakat terhadap artis dengan keunggulan popularitas dan dukungan materi yang memadai. Ketenaran Rano Karno menjadi bertambah dan melekat dihati masyarakat melalui peran media cetak, surat kabar, majalah, tabloid turut pula mempublikasikannya. Ketenaran Rano Karno makin meningkat dan menjadi idola dikalangan masyarakat dikarenakan Rano selalu berperan sebagai protogonis sosok yang berbuat kebaikan dalam setiap film atau sinetron yang dimainkannya. Image Rano Karno yang tetap menjadi protogonis dimasyarakat menjadikan hal tersebut membuktikan bahwa sosok peran yang dimainkan Rano melahirkan sikap simpatik masyarakat dan semakin bertambah untuk menonton dan menyaksikan. 11 Kemenangan artis melalui kontestasi pilkada tidak serta merta berdasarkan kekuatan politik popularitas semata, melaika juga ditentukan oleh strategi partai politik. Kesuksesan Rano Karno merupakan bukti nyata kemampuan artis dalam dunia politik melalui dukungan masyarakat, partai politik, birokrat, pegusaha, dan elemen masyarakat lainnya. Keberhasilan Rano Karno mampu meraih sukses sebagai pemimpin daerah mendampingi incumbent Ismet Iskandar, sehingga menempatkan Rano Karno sebagai artis pertama yag berhasil mejadi pemimpin melalui pemimpin kepala daerah. Persamaannya skripsi ini dengan penelitian pertama, kedua, dan ketiga adalah sama-sama merekrut artis juga mempunyai tujuan yang sama untuk mendongkrak suara. Perbedaannnya skripsi ini dengan penelitian pertama bahwa PAN dari awal sudah yakin artis yang direkrut tidak mempunyai andil yang besar untuk perolehan suara sedangkan PPP yakin dalam merekrut empat artis dapat mendongkrak suara. Perbedaan dengan penelitian kedua merekrut artis karena kekurangan kader partai yang berkualitas sedangkan PPP sengaja untuk merekrut artis karena popularitas, dan perbedaan dengan penelitian yang ketiga adalah artis yang berpartisipasi atau terjun ke dalam dunia politik sendiri tanpa ada yang merekrutnya untuk dijadikan sebagai pemilihan kepala daerah pilkada sedangkan skripsi ini PPP yang merekrut artis supaya berpartisipasi sebagai caleg. 12

E. Metode Penelitian