23
1. Kurangnya kesatuan atau karena sedikitnya kebersamaan internal pada
kelompok PPP. 2.
Adanya perkembangan dan situasi politik eksternal, khususnya dalam partai Golongan Karya Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
PDIP. Berkembangnya PPP memang tidak terpisah dari aspek historis, PPP
menggunakan identitas berasaskan Islam, karena didasarkan pada ide untuk menempatkan Islam sebagai inspirasi hidup.
C. Ideologi
Ideologi adalah sebagai suati istilah yang dipergunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi serta filsafat
sosial yang dilaksanakan bagi suatu rencana sistematis tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
8
Fungsi ideologi yaitu
9
sebagai struktur kognitif yaitu keseluruhan pengetahuan yang merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian di alam sekitar,
orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia, norma-norma yang menjadi
pedoman dan pegangan bagi seorang untuk melangkah dan bertindak, bekal dan jalan bagi seseorangu untuk menemukan identitasnya, kekuatannya yang mampu
menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan
8
Menurut Harold H. Titus, dibuku “The Living Issues of Philosophy.”
http:www.apapengertianahli.com201406apa-pengertian-ideologi-ahli.html. Diakses pada 17 Mei 2015.
9
http:www.artikelsiana.com201411pengertian-unsur-fungsi-ideologi.html. Diakses pada 17 Mei 2015.
24
mencapai tujuan, dan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta memolakan tingkah-lakunya sesuai dengan
orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya. Sejak Era Reformasi, sistem kepartaian di Indonesia mengalami
pergeseran dalam hal orientasi ideologi partai, dimana dalam setiap pemilihan, PPP tidak lagi melihat persoalan ideologi tapi lebih berorientasi kepada
pencapaian kekuasaan. PPP awalnya merupakan partai yang memiliki basis ideologi sebagai partai doktriner yang beridentitas partai kader dan mulai bergeser
menjadi partai pragmatis. Ideologi mengandung pengertian gagasan, keyakinan, nilai, dan pandangan hidup dalam negara atau politik.
10
Pemikiran atau pandangan politik tertentu sudah inheren dengan kehidupan partai. Meskipun suatu partai
memiliki program yang bersifat universal misalnya sama-sama memperjuangkan keadilan dan demokrasi, partai politik tetap tidak bisa terlepas dari pandangan
tertentu yang menjadi nilai dasar dalam menentukan ciri dan identitas partainya. Ideologi PPP itu tercermin dari visi dan misinya. Walaupun PPP merekrut
caleg artis, visi dan misi PPP bisa dilihat dari program-program partai dalam memperjuangkannya. Teori aliran Herbeth Feith hasil pengembangan dari teori
aliran Cliffod Geerzt tidak cukup membantu dalam menganalisis orientasi ideologi-ideologi partai politik. Herbert Feith menggambarkan corak ideologi
partai-partai pada 1950-an, kedalam lima aliran besar diantaranya Nasionalisme Radikal, Tradisionalisme Jawa, Islam, Sosialisme Demokratis, dan Komunisme
11
10
Ibid.,hlm, 95.
11
Kacung Marijan, Sistem Politik Indonesia “Konsolidasi Demokrasi Pasca-Orde Baru”,
Jakarta: Kencana, 2010, hlm. 61-62.
25
tidak berlaku lagi dalam Era Reformasi. Corak politik aliran seperti ini tidak hanya berbeda, tetapi juga bernuansa konfliktual karena di antara mereka terdapat
perbedaan-perbedaan nilai yang cukup mendasar. Nahdlatul Ulama NU memiliki aliran ideologis Islam yang bertitik singgung dengan Tradisionalisme
Jawa, dan menimbulkan adanya jarak ideologi yang jauh antara partai berideologi agamis dengan partai berideologi sekuler.
Ikatan-ikatan ideologi seperti ini yang menjadikan sebuah ancaman pada masa pemerintahan Orde Baru. Ideologi yang menjadi asas PPP hanya sebagai
aksesoris dan retorika politik dan tidak diterapkan dalam aktifitas politiknya. Padahal selama ini ideologi merupakan arah dan petunjuk partai politik untuk
memperjuangakan kondisi masyarakat.
12
Nilai-nilai atau ideologi PPP telah luntur oleh proses kompromi dan aspek kepraktisan. Ideologi atau cita-cita moral untuk
mewujudkan kemaslahatan bersama sudah luntur, PPP sudah melupakan ideologi sebagai panduan gerak poltiknya. Adanya ketidakjelasan ideologi PPP
menggambarkan bahwa partai Islam tersebut hanya mengejar kekuasaan sehingga bisa seenaknya berkoalisi dengan partai apapun tanpa didasari oleh visi dan misi
perjuangan yang sama, inilah yang menyebabkan lahirnya pragmatisme partai Islam.
PPP tidak lagi memikirkan pengorganisasian gerakan sistematis di tengah masyarakat untuk mendorong perubahan tertentu. Melainkan hanya memikirkan
cara memenangkan pemilu. Sehingga ini berdampak kepada perubahan perekrutan
12
Firmanzah, Mengelola Partai Politik Komunikasi dan Postining Ideologi Politik di era Demokrasi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. 40.
26
kader partai.
13
PPP hanya berkonsentrasi untuk menarik kelompok profesional yang mempunyai kemampuan untuk membantu memenangkan pemilu atau
merekrut artis yang berpotensi besar menggalang dukungan suara. Sehingga PPP tidak peduli apakah caleg itu memiliki latar belakang ideologis yang sama atau
bahkan berseberangan sama sekali yang penting bisa menyumbangkan dana, pikiran, dan tenaga untuk memenangkan pemilu.
D. Pragmatisme Menguat