Pengujian Parameter Secara Tunggal Uji t

64 Pada Gambar 8 menyajikan data tentang persentase indikator dalam variabel karakter. Dapat dilihat bahwa semua indikator hampir memiliki besar persentase yang sama dalam menggambarkan variabel karakter. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing indikator memiliki proporsi yang hampir sama dalam menggambarkan variabel karakter. Namun indikator yang memiliki besar persentase yang lebih besar adalah indikator komitmen yang tinggi sebesar 26. Hal ini menunjukan bahwa indikator ini dapat menggambarkan variabel karakter sebesar 26. Anggota dan calon anggota di Koperasi Kodanua memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan hak dan kewajibannya sebagai anggota dan calon anggota Koperasi. Anggota dan calon anggota tersebut memiliki komitmen dalam melaksanakan pembayaran kewajiban kreditnya tepat waktu dan juga memiliki kesadaran dan kedisiplinan dalam menegakkan aturan-aturan yang berlaku di Koperasi Kodanua. Kemudian dengan persentase sebesar 25 adalah indikator tanggung jawab dan rasa memiliki, hal ini menunjukkan bahwa indikator ini dapat menggambarkan variabel karakter dengan persentase sebesar 25. Anggota dan calon di Koperasi Kodanua juga memiliki sifat bertanggung jawab dalam melakukan dan melaksanakan aturan-aturan yang ditetapkan oleh Koperasi Kodanua demi menjaga nama baik Koperasi Kodanua didalam maupun diluar Koperasi. Dan yang terakhir dengan persentase sebesar 24 adalah indikator kerjasama, hal ini menggambarkan bahwa indikator ini dapat menggambarkan variabel karakter sebesar 25. Anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua juga memiliki kerja sama yang baik antara sesame anggota dan calon anggota Koperasi maupun antara anggota dan calon anggota dengan Koperasi. 65

5.2.2 Hasil Uji t Variabel Kapasitas

Pada tingkat kepercayaan 90 atau dengan t tabel yang memiliki signifikansi sebesar 10 variabel kapasitas ini memiliki pengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua. Dengan nilai t hitung t tabel yaitu 1,974 1,661 artinya adalah variabel kapasitas memilki pengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua pada tingkat kepercayaan 90. Hal ini membuktikan bahwa tolak H yang berarti nilai dari variabel kapasitas ini bukan 0 nol. Artinya variabel kapasitas pada penelitian ini tidak mempengaruhi realisasi kredit pada tingkat kepercayaan 99 dan 95. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator dalam variabel kapasitas dapat menjelaskan pengaruh variabel kapasitas terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua dengan tingkat kepercayaan 90. Gambar 9. Persentase Indikator Dalam Variabel Kapasitas 33 33 34 Kapasitas Omset Usaha Perbulan Pendapatan Bersih Perbulan Pengalaman Kredit 66 Gambar 9 menyajikan data tentang besar persentase indikator-indikator dalam variabel kapasitas. Dapat dilihat bahwa semua indikator hampir memiliki besar persentase yang sama dalam menggambarkan variabel kapasitas. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing indikator memiliki proporsi yang hampir sama dalam menggambarkan variabel karakter. Namun indikator yang memiliki besar persentase yang lebih besar adalah indikator pengalaman kredit sebesar 34. Hal ini menunjukkan bahwa indikator ini dapat menggambarkan variabel kapasitas dengan persentase sebesar 34. Anggota dan calon anggota di Koperasi Kodanua memiliki pengalaman dalam melakukan atau mengajukan kredit, pengalaman ini merupakan modal dalam melakukan pinjaman. Karena dengan memiliki pengalaman dalam perkreditan anggota dan calon anggota tersebut dinilai paham dengan hak dan kewajiban kreditnya. Sehingga mampu untuk memenuhi kewajiban kreditnya dengan baik. Kemudian dengan besar persentase sebesar 33 adalah indikator omset usaha perbulan dan pendapatan bersih perbulan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator ini dapat menggambarkan variabel kapasitas dengan persentase sebesar 33. Dalam melakukan kegiatan usaha anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua memiliki omset usaha yang berkembang dan memiliki target penjualan dalam melakukan kegiatan usahanya, sehingga dengan berkembangnya omset penjualannya maka akan mendapatkan keuntungan yang berbanding lurus dengan pendapatan. Pendapatan yang berkembang akan mengindikasikan anggota dan calon anggota tersebut mampu untuk menunaikan kewajiban-kewajibannya. Dalam hal ini juga dapat membayar kewajiban kreditnya kepada Koperasi kodanua. 67

5.2.3 Hasil Uji t Variabel Modal

Berdasarkan hasil Uji t yang telah dilakukan maka didapatkan nilai t hitung adalah sebesar 2,585 dimana pada tingkat kepercayaan 99 atau dengan t tabel yang memiliki signifikansi sebesar 1 variabel modal ini memiliki pengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua. Dengan nilai t hitung t tabel yaitu 2,585 2,366 artinya adalah variabel modal memilki pengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua pada tingkat kepercayaan 99. Dan membuktikan bahwa tolak H yang berarti bahwa nilai variabel modal bukan 0 nol. Gambar 10. Persentase Indikator dalam Variabel Modal Gambar 10 menyajikan data tentang besar persentase indikator-indikator dalam variabel modal. Dapat dilihat bahwa kedua indikator hampir memiliki besar persentase yang sama dalam menggambarkan variabel modal. Hal ini menunjukkan bahwa kedua indikator memiliki proporsi yang hampir sama dalam menggambarkan variabel modal. Namun indikator yang memiliki besar persentase 51 49 Modal Besar Modal Pribadi Baiknya Laporan Keuangan 68 yang lebih besar adalah indikator besar modal pribadi sebesar 51. Hal ini menunjukkan indikator ini dapat menggambarkan variabel modal dengan persentase sebesar 51. Anggota dan calon anggota di Koperasi Kodanua memiliki modal pribadi yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Koperasi Kodanua. Lembaga keuangan biasanya menetapkan besaran modal pribadi yang harus dimiliki oleh calon peminjam harus lebih besar dibandingkan dengan modal yang akan dipinjam. Hal ini dikarenakan dengan modal pribadi yang lebih besar dibandingkan dengan modal pinjaman akan menjamin calon peminjam untuk serius dalam mengelola usahanya. Calon peminjam tersebut tidak mungkin melakukan tindakan yang merugikan dalam usahanya mengingat modal pribadi yang ditanamkan lebih besar dari modal yang dipinjam. Kemudian dengan besar persentase sebesar 49 adalah indikator baiknya laporan keuangan. Hal ini menunjukkan indikator ini dapat menggambarkan variabel modal dengan persentase sebesar 49. Dengan membuat laporan keuangan tentunya akan menambah kemungkinan dalam perealisasian kredit, terutama ketika laporan keuangan dari usaha tersebut memiliki reputasi yang baik. Karena dari laporan keuangan Koperasi dapat melihat kemampuan dan masalah yang terjadi di dalam perusahaan calon peminjam tersebut. Dengan memiliki laporang keuangan yang baik tentunya Koperasi akan merealisasi kredit calon peminjam tersebut. Karena dinilai usaha tersebut layak dan mampu untuk mengelola pinjaman yang diberikan. 69

5.2.4 Hasil Uji t Variabel Kondisi

Berdasarkan hasil Uji t yang telah dilakukan maka didapatkan nilai t hitung adalah sebesar 1,728 pada tingkat kepercayaan 90 atau dengan t tabel yang memiliki signifikansi sebesar 10 variabel kondisi ini memiliki pengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua. Dengan nilai t hitung t tabel yaitu 1,728 1,661 artinya adalah variabel kondisi memilki pengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua pada tingkat kepercayaan 90. Hal ini membuktikan bahwa tolak H yang berarti nilai dari variabel kondisi ini bukan 0 nol.. Melihat t tabel dengan signifikansi 1 dan 5, maka variabel kapasitas tidak memiliki pengaruh. Artinya variabel kondisi pada penelitian ini tidak mempengaruhi realisasi kredit pada tingkat kepercayaan 99 dan 95. Terjadinya hal ini bisa disebabkan karena pengaruh indikator-indikator lain dari variabel kondisi yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini yang juga mempengaruhi realisasi kredit di Koperasi Kodanua. Gambar 11. Persentase Indikator dalam Variabel Kondisi 33 35 32 Kondisi Pengaruh Kondisi Ekonomi Terhadap Usaha Pengaruh Kondisi Sosial Terhadap Usaha Pengaruh Kondisi Politik Terhadap Usaha 70 Gambar 11 menyajikan data tentang besar persentase indikator-indikator dalam variabel kondisi. Dapat dilihat bahwa kedua indikator hampir memiliki besar persentase yang sama dalam menggambarkan variabel kondisi. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga indikator memiliki proporsi yang hampir sama dalam menggambarkan variabel modal. Namun indikator yang memiliki besar persentase yang lebih besar adalah indikator pengaruh kondisi sosial terhadap usaha anggota dan calon anggota Koperasi sebesar 35. Hal ini menunjukkan indikator ini dapat menggambarkan variabel kondisi dengan persentase sebesar 35. Data diatas menunjukkan bahwa usaha anggota dan calon anggota koperasi dapat bertahan dalam kondisi sosial masyarakat disekitarnya. Kemampuan ini didukung oleh kesanggupan masyarakat setempat dalam membeli produk dari anggota dan calon anggota Koperasi tersebut. Kemudian dengan besar persentase sebesar 33 adalah indikator pengaruh kondisi ekonomi terhadap usaha anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua. Hal ini menunjukkan indikator ini dapat menggambarkan variabel kondisi dengan persentase sebesar 33. Kondisi ekonomi Indonesia yang berubah-ubah dapat mengakibatkan suatu usaha mengalami kemunduran bahkan kebangkrutan. Usaha yang baik menurut penilaian Koperasi adalah usaha yang dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil ini. Terdapat anggota dan calon anggota Koperasi yang usahanya mampu untuk bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil sehingga dianggap pantas untuk mendapatkan pinjaman yang sesuai. Yang terakhir dengan persentase sebesar 32 adalah indikator pengeruh kondisi politik terhadap usaha anggota. Pemerintahan di Indonesia menganut siatem multi partai dimana kebijakan pemerintah dapat berubah-ubah dalam setiap 71 pergantian pemerintahan. Oleh karena itu usaha yang baik menurut Koperasi Kodanua adalah usaha yang dapat bertahan dalam kondisi politik yang dapat berubah sewaktu-waktu. Terdapat usaha anggota dan calon anggota juga yang mendapatkan kemudahan dari kebijakan pemerintah, seperti kebijakan untuk mendapatkan modal pinjaman bagi UKM untuk menghadapi pasar bebas asia.

5.2.5 Hasil Uji t Variabel Jaminan

Berdasarkan hasil Uji t yang telah dilakukan maka didapatkan nilai t hitung adalah sebesar 5,465 dimana pada tingkat kepercayaan 99 atau dengan t tabel yang memiliki signifikansi sebesar 1 variabel jaminan ini memiliki pengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua. Dengan nilai t hitung t tabel yaitu 5,465 2,366 artinya adalah variabel jaminan memilki pengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua pada tingkat kepercayaan 99. Dan membuktikan bahwa tolak H yang berarti bahwa nilai variabel jaminan bukan 0 nol. Gambar 12. Persentase Indikator dalam Variabel Jaminan 53 47 Jaminan Besar Jaminan Jenis Jaminan 72 Berdasarkan Gambar 12 dapat dilhat bahwa indikator besar jaminan sebesar 53 lebih dominan dalam menggambarkan variabel jaminan dibandingkan dengan indikator jenis jaminan sebesar 47. Namun besar persentase dari masing-masing indikator tidak jauh berbeda dalam menggambarkan variabel jaminan. Besar Jaminan diatur oleh Koperasi Kodanua sehingga anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua yang mendapatkan pinjaman sesuai dengan yang diinginkan berarti memiliki jaminan yang memenuhi standar yang telah diatur oleh Koperasi Kodanua. Jenis jaminan juga diatur oleh Koperasi Kodanua. Dengan jenis jaminan yang masuk dalam kriteria Koperasi maka akan semaikn besar juga kemungkinan mendapatkan pinjaman yang sesuai. Kebanyakan lembaga keuangan meminta jenis jaminan yang liquid sehingga mudah untuk dicairkan ketka kredit bermasalah, bagitu juga dengan Koperasi Kodanua.

5.3 Pengujian Parameter Secara Keseluruhan Uji F

Uji F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Pengujian dilakukan dengan membandingakan F hitung yang didapatkan dari SPSS 21 dengan F tabel atau dengan perbandingan probabilitas sig α. Menurut Kasmir 2011 realisasi kredit yang diajukan sudah didasarkan pada sebuah penilaian yang mengacu pada ukuran yang sudah ditetapkan dan sudah menjadi standart-standart penilaian setiap Bank. Kriteria penilaian yang umum digunakan oleh lembaga keuangan adalah analisis 5C, yaitu analisis terhadap karakter character, kapasitas capacity, modal capital, kondisi condition, 73 jaminan atau agunan collateral. Berikut ini adalah hasil dari uji F yang disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji F Model Sum of Square Df Mean Square F hitung F tabel Sig 1 Regression 26.279 5 5.256 93.484 2,31 .000 b Residual 5.397 96 .056 Total 31.676 101 Sumber : Data Primer diolah Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa besar nilai F hitung lebih besar dibandingkan dengan F tabel yaitu sebesar 93,484 2,31 dengan tingkat kepercayaan 95 dan nilai Sig yang didapat adalah 0 0,05 yang artinya nilai sig lebih kecil dari nilai α 0,05. Hasil tersebut memiliki arti tolak H yang artinya adalah seluruh variabel independent secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependent. Atau dapat diartikan bahwa variabel karakter, kapasitas, modal, kondisi, dan jaminan berpengaruh secara bersama-sama terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua.

5.4 Uji Determinasi R

2 Uji determinasi digunakan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel independent dapat mempengaruhi variabel dependent, atau bisa diartikan sejauh mana variabel karakter, kapasitas, modal, kondisi, dan jaminan bisa mempengaruhi realisasi kredit di Koperasi Kodanua. Hasil uji determinasi R 2 ini disajikan dalam Tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Hasil Uji Determinasi R 2 No. Keterangan Nilai 1 R 0,911 2 R 2 0,830 3 R 2 disesuaikan 0,821 Sumber : Data primer diolah 74 Besarnya hubungan antara variabel independent dan variabel dependent dapat diketahui dengan melihat besarnya angka koefisien korelasi R. Dari Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa nilai dari R adalah 91,1 hal ini diartikan bahwa variabel X yaitu karakter, kapasitas, modal, kondisi dan jaminan berpengaruh kuat dengan variabel Y yaitu realisasi kredit. Koefisien determinasi R 2 menunjukan besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent pada sebuah model regresi. Dalam penelitian ini nilai R 2 yaitu 0,830 yang berarti variabel independent seperti karakter, kapasitas, modal, kondisi dan jaminan dapat menjelaskan sebesar 83 variasi atau perubahan dalam realisasi kredit. Dan sisanya sebesar 17 dijelaskan oleh faktor diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Namun dengan nilai koefisien determinasi sebesar 83 sudah dapat menjelaskan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.