14
3. Cerutu Salah satu produk tembakau berisi campuran serpihan
tembakau tanpa tambahan bahan lain dan dibalut dengan lembaran daun tembakau.
2.1.2.2 Kandungan Rokok
Berikut kandungan kimia tembakau yang sudah melewati proses pengeringan dan fermentasi dan telah siap digunakan.
Tabel 2.1 Kandungan Kimia Tembakau Bahan Rokok
Golongan Kandungan
Selulose 7-16
Gula 0-22
Trigliserida 1
Protein 3,5-20
Nikotin 0,6-5,5
Pati 2-7
Abu Ca, K 9-25
Bahan Organik 7-25
Lilin 2,5-8
Pektinat, polifenol, flavon, karotenoid, minyak atsiri, parafin, sterin, dll.
7-12
Dikutip dari: Tirtosastro, 2009
Jumlah total komponen kimia pada tembakau yang telah siap dibuat rokok adalah sebanyak 2500. Sebanyak 1100 terdapat dalam asap
rokok dan 1400 mengalami degradasi dan bereaksi kembali membentuk 4800 komponen kimia baru. Di antara seluruh komponen kimia tersebut,
beberapa memiliki efek terhadap kesehatan, yaitu sebagai berikut.
23,32,38
1. Nikotin. Merupakan senyawa alkaloid yang dapat menyebabkan
ketagihan dan gangguan pada jantung serta paru-paru. Nikotin ditemukan pada fase partikular pada aliran asap rokok ketika
dihisap mainstream smoke, maupun aliran asap ketika rokok tidak dihisap sidestream smoke.
2. TarNFDPM Nicotine Free Dry Particulate Matter
15
Tar dihasilkan ketika tembakau dibakar. Konsedat asap yang berisi seribu komponen berbeda dikurangi air dan nikotin
adalah tar. Ketika dingin, tar akan menjadi padat dan membentuk endapan coklat pada permukaan gigi, saluran nafas
dan paru-paru. Tar tersusun atas senyawa organik dan anorganik dan bersifat karsinogenik.
3. TSNA tobacco specific nitrosamine. Terkandung pada daun tembakau dalam jumlah sedikit, namun
dapat meningkat akibat proses pengovenan dan aktivitas mikroba yang menghasilkan nitrit. TSNA bersifat sangat
karsinogenik. 4. PAH polynuclear aromatic hydrocarbons
Dibentuk melalui pirolisis rantai panjang hidrokarbon, terpenes dan phytosterol stigmasterol, parafin, gula, asam amino,
selulosa. PAH yang berasal dari pirolisis selulosa adalah benzo[a]pyrene B-a-P. Komponen ini adalah salah satu
karsinogen paling poten yang tidak ditemukan langsung pada daun tembakau tetapi melalui pirolisis pada suhu panas
pembakaran rokok. 5. Karbon Monoksida
Gas yang dibentuk dari beberapa material seperti kayu, batu bara dan minyak panas yang dibakar. Ketika rokok dibakar
akan membentuk gas ini sebagai salah satu komponen asap. Gas ini berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular
karena dapat terikat lebih kuat dengan hemoglobin dibandingkan oksigen dalam darah.
6. NTRM nontobacco related-material. Bahan lainnya pada rokok seperti pembungkus kertas dan filter
yang mengandung selulosa sebagai bahan dasar pembentukan B-a-P. Material ini juga dapat yang mempengaruhi kadar
komponen kimia yang terhisap.
16
Selain komponen di atas, terdapat komponen asam organik seperti asam oksalat, sitrat, malat yang memberi kesegaran saat menghisap asap
rokok. Asap rokok yang asam juga berpengaruh mempermudah absorpsi nikotin. Penambahan gula pada proses pembuatan rokok juga
menghasilkan asap rokok yang asam pH= 5,2-6,2, tetapi dinetralkan kembali dengan tambahan komponen nitrogen.
23,31,32
Antara jenis rokok putih dan kretek terdapat perbedaan komponen kimia di dalamnya. Dalam rokok kretek ditemukan lima komponen kimia
yang tidak terdapat pada rokok putih, yaitu eugenol, acetyl eugenol, B- caryophyllene, x-humulene, dan caryophyllene epoksida. Hal lainnya yang
membedakan adalah kadar tar pada asap rokok kretek lebih besar dibandingkan rokok putih. Jumlah komponen ini juga dipengaruhi oleh
filter pada rokok dan sifat porositas dari kertas rokok pada pangkal batang rokok.
22,29
2.1.2.3 Klasifikasi Perokok