34
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan 86 sampel yang terdiri dari 55 sampel perokok dan 31 sampel non-perokok. Karakteristik 86 sampel tersebut seperti usia, latar
belakang pendidikan dan kebiasaan konsumsi kopi dapat diihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian n=86
Karakteristik Perokok n=55
Non-Perokok n=31 Jumlah n
Presentase Jumlah n
Presentase Usia
17-24 tahun 25-34 tahun
35-44 tahun 45-55 tahun
5 22
28 9,1
40,0 50,9
3 8
10 10
9,7 25,8
32,3 32,3
Rerata ± SD 43,44 ± 5,86
37,42 ± 9,94
Pendidikan
Tidak Sekolah SD
SMP SMA
Perguruan Tinggi 2
8 13
30 2
3,6 14,5
23,6 54,5
3,6 1
1 5
18 6
3,2 3,2
16,1 58,1
19,4
Konsumsi Kopi
0-2 gelas 2 gelas
35 20
63,6 36,4
28 3
90,3 9,7
Rerata ± SD 2 0-7
1,0 0-3 median minimal-maksimal
Hasil penelitian menunjukkan usia subjek penelitian keseluruhan berkisar antara 17-55 tahun. Usia 45-55 tahun adalah usia terbanyak pada kedua
kelompok. Rerata usia perokok 43,44 lebih tinggi dibandingkan non-perokok 37,42. Sedangkan pendidikan kelompok perokok dan non-perokok terbanyak
adalah lulusan SMA dengan presentase 52,6 dan 57,6. Berdasarkan konsumsi kopi, kedua kelompok mengkonsumsi 0-2 gelas kopi perhari dengan presentase
62,5 dan 90,6.
4.1.2 Karakteristik Perokok
35
Didapatkan karakteristik dari data perokok sebanyak 55 orang sebagai berikut.
Tabel 4.2 Karakteristik Perokok
Jumlah n Presentase
Indeks Brinkman
Ringan ≤200
Sedang 201-600 Berat 600
21 21
13 36,8
36,8 23,6
Jenis Rokok
Kretek Bukan kretek
16 39
29,1 70,9
Berdasarkan indeks Brinkman, hasil penelitian menunjukkan jumlah terbanyak pada kelompok indeks Brinkman ringan 36,8 dan sedang 36,8.
Hasil ini didapatkan dari perkalian antara lama merokok dalam tahun dan jumlah batang rokok perhari. Jenis rokok yang dikonsumsi oleh perokok terbanyak adalah
jenis bukan kretek dengan presentase 70,9 yang meliputi jenis rokok filter, herbal dan lainnya.
4.1.3 Status Kesehatan Gigi dan Mulut Subjek Penelitian
Tabel 4.3 Status Kesehatan Gigi dan Mulut Subjek Penelitian
Perokok Non-Perokok
p value n = 55
n = 31 Debris Index DI
1,00 0,33-1,67 0,83 0,17-1,5
0,083 0,048
0,960 0,014
Calculus Index CI 1,67 0,83-2,83
1,67 0,33-2,33
Gingival Index GI 1,17 0,33-2,33
1,17 0,17-2,17
Oral Higiene Index Simplified
OHIS 2,64 ± 0,65
2,26 ± 0,80 median minimal-maksimal
p value signifikan
Hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan gigi dan mulut didapatkan perbedaan bermakna pada nilai Calculus Index CI dan Oral Higiene Index
Simplified OHIS antara perokok dan non-perokok p value= 0,021; 0,014.
Sedangkan pada nilai Debris index DI dan Gingiva Index GI tidak didapatkan perbedaan bermakna antara perokok dan non-perokok. Namun, pada kedua indeks
36
didapatkan nilai maksimal lebih tinggi pada perokok 1,67; 2,33 dibanding non- perokok 1,50; 2,17. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesehatan gigi dan
mulut perokok lebih rendah dibanding non-perokok.
4.1.4 Derajat Keasaman pH Saliva Subjek Penelitian