81 dalam melakukan analisa persetujuan pembiayaan. Untuk nasabah consumer
individual dengan penghasilan tetap bank hanya tinggal menganalisa faktor 5 lima C Capital, Character, Collateral, Condition of economy, Competence
tanpa perlu melakukan penghitungan yang lebih dalam walaupun dengan tetap memegang teguh prinsip kehati-hatian prudent.
Dalam praktek perbankan, adanya uang muka itu diperbolehkan. Karena permintaan uang muka yang dilakukan oleh pihak bank kepada nasabah itu
merupakan suatu tanda yang bisa menunjukan keseriusan nasabah dalam melakukan suatu transaksi. Sehingga pihak bank bisa melihat kadar keseriusan
nasabah dalam mengadakan perjanjian dengan pihak bank, khususnya dalam hal ini jual beli murabahah.
Selain untuk mengukur keseriusan nasabah dalam mengadakan perjanjian dengan pihak bank, pembayaran uang muka juga bertujuan agar pihak bank tidak
dirugikan sepenuhnya jika terjadi pembatalan dari pihak nasabah, karena jika nasabah memutuskan untuk membeli komoditas tersebut, uang muka tersebut bisa
digunakan sebagai pengurang atas harga yang disepakati. Tapi, jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank maksimal sebesar kerugian yang
ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut.
D. Persyaratan Pembiayaan Murabahah Dalam Perbankan Syariah
Hadirnya bank syariah dewasa ini menunjukan kecenderungan yang semakin baik. Produk-produk yang dikeluarkan bank syariah cukup bervariatif,
sehingga mampu memberikan pilihan atau alternatif bagi calon nasabah untuk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
82 memanfaatkannya. Manakala kita berhubungan dengan perbankan syariah dan
membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan kita, maka yang lebih dahulu dipertanyakan adalah untuk keperluan apa dana yang kita ajukan nanti sebab harus
disesuaikan dengan skim syariahnya. Apakah untuk keperluan pembelian barang riil tangible asset seperti
rumah, mobil dan sebagainya, atau untuk memenuhi kebutuhan jasa non riil intangible asset seperti pendidikan dan kesehatan. Secara hakiki, pembeli datang
ke bank untuk mendapatkan uang pinjaman dan bank tidak membeli barang asset kecuali dengan maksud untuk menjual kepada pembeli secara kredit.
74
Yang demikian itu bukanlah tujuan jual beli. Pembiayaan murabahah ini menjauhkan dari praktek riba dan memberikan kesempatan kepada orang yang
membutuhkan barang dalam keadaan yang mendesak. Dalam perspektif fiqh muamalah rukun yang harus dipenuhi dalam transaksi
murabahah adalah sama dengan syarat dan rukun transaksi jual beli buyu’ lainnya. Yaitu :
1. Adanya Penjual. 2. Adanya Pembeli.
3. Adanya barang yang diperjualbelikan. 4. Adanya harga yang disepakati.
5. Adanya ijab qabul. Dalam syarat dan rukun murabahah ini, bank diperbolehkan meminta
nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal
74
Muchdarsyah Sinungan, Op.Cit., hlm. 67.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
83 pemesanan. Hal ini lazim disebut dengan bai’ ‘arbun. Menurut jumhur ulama, hal
ini memang tidak diperbolehkan. Namun, jika kita bersandar pada pendapat Imam Ahmad bin Hambal, jual beli ‘urbun diperbolehkan berdasarkan hadits yang telah
disebutkan. Adapun syarat-syarat umum murabahah antara lain, yaitu : 1. Pihak yang berakad :
a. Adanya kerelaan kedua belah pihak
b. Memiliki kemampuan untuk melakukan jual beli
2. Barang atau obyek : a.
Barang itu ada meskipun tidak di tempat, namun ada pernyataan kesanggupan untuk mengadakan barang itu
b. Barang itu milik sah penjual atau seseorang
c. Barang yang diperjualbelikan harus berwujud
d. Barang itu tidak termasuk kategori yang diharamkan
e. Barang tersebut sesuai dengan pernyataan penjual
f. Apabila benda bergerak, maka barang itu bisa langsung dikuasai pembeli
dan harga barang dikuasai penjual. Sedangkan bila barang itu tidak bergerak dapat dikuasai pembeli setelah dokumentasi jual beli dan
perjanjian atau akad diselesaikan. 3. Harga :
a. Harga jual bank adalah harga beli ditambah keuntungan
b. Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian
c. Sistem pembayaran dan jangka waktunya disepakati bersama
Sedangkan syarat-syarat khusus murabahah antara lain :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
84 1. Penjual hendaknya menyatakan modal yang sebenarnya dari barang yang
hendak dijual. 2. Kedua belah pihak penjual dan pembeli menyetujui besarnya keuntungan
yang ditetapkan sebagai tambahan terhadap modal sehingga modal ditambah dengan untung merupakan harga barang yang dijual.
3. Barang yang dijual secara murabahah dan harga barang itu bukan dari jenis yang sama dengan barang ribawy yang dilarang diperjualbelikan kecuali
dengan timbangan atau takaran yang sama. Dengan demikian tidak sah jual beli secara murabahah atas emas dengan
emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, beras dengan beras dan bahan-bahan makanan lainnya yang jenisnya sama. Adapun aspek teknis
murabahah tersebut adalah : 1.
Persyaratan pembiayaan murabahah modal kerja a.
Tujuan pembiayaan Murabahah ditujukan untuk pembelian fixed assetaktiva tetap, seperti :
1 Pembelian barang dagangan
2 Pembelian barang baku untuk diproses
3 Pembelian barang by order
b. Mekanisme pembiayaan: Jual beli dengan bayar tangguh
c. Harga jual:
1 Harga beli tambah margin
2 Ditetapkan pada saat realisasi
d. Media penarikan:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
85 1
Surat sanggup 2
Surat permohonan pembiayaan e.
Tempo pelunasan: Disesuaikan atas dasar siklus usaha f.
Jangka waktu: 1 tahun g.
Jaminan: 1
Stock barang dagangan 2
Tagihan 3
Fixed asset, seperti rumah, kendaraan, alat-alat industri, perusahaan, dan lain-lain.
h. Sifat pembayaran:
1 Revolving
2 Ad hoc
i. Dokumentasi:
1 Surat persetujuan prinsip offering letter
2 Akad jual beli
3 Perjanjian pengikatan jaminan
4 Surat permohonan realisasi murabahah
5 Tanda terima uang
6 Tanda terima barang.
2. Implementasi
A. Barang yang boleh dibeli:
Murabahah ditujukan untuk pembelian fixed assetaktiva tetap, seperti : 1
Pembelian rumahgedung atau sejenisnya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
86 2
Pembelian kendaraanalat transportasi 3
Pembelian alat-alat industri 4
Pembelian aset lain yang tidak bertentangan dengan syariat dan disetujui bank
B. Bank ;
1 Bank berhak menentukan supplier dalam pembelian barang
2 Bank menerbitkan purchase order PO sesuai kesepakatan dengan
nasabah kepada supplayer agar barang tersebut dikirim ke nasabah 3
Bank akan langsung mentransfer uang pembelian barang kepada penjualsupplayer, bukan diberikan langsung oleh nasabah
C. Nasabah ;
1 Nasabah harus cakap hukum, usia minimal 21 tahun
2 Mempunyai kemampuan untuk membayar
3 Tidak sedang dalam keadaan pailit
D. Supplier adalah orang atau badan hukum yang membantu bank muamalah
dalam penyediaan barang permintaan nasabah. Bank akan membeli barang yang dipesan oleh nasabah ke supplier dan menjual kembali barang tersebut
ke nasabah. E.
Harga ; 1
Ketentuan harga jual pricing ditetapkan di awal perjanjian dan tidak boleh berubah selama waktu perjanjian .
2 Apabila nasabah memberikan uang muka down payment pada saat
yang sama, maka uang muka tersebut dianggap sebagai angsuran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
87 pertama. Secara otomatis pula akan mengurangi jumlah total angsuran.
Namun demikian, akad jual beli yang dibuat antara bank dengan nasabah tetap berpedoman pada harga jual beli awal yang telah
disepakati. F.
Lain-lain 1
Nasabah yang digolongkan bermasalah sesuai ketentuan yang berlaku di bank muamalah diperbolehkan untuk dimintai biaya administrasi.
2 Apabila nasabah tidak mempunyai kemampuan untuk membayar,
maka penyelesaiannya diputuskan oleh komite penyelesaian pembiayaan bermasalah.
3. Persyaratan pembiayaan murabahah investasi a. Tujuan :
Bentuk transaksi ini dapat diterapkan dalam ; 1.
Proses pengadaan barang modal bagi nasabah bank 2.
Pembiayaan impor barang modal dari luar negeri. b. Mekanisme jual beli:
1. Bank mengangkat nasabah sebagai agen bank untuk melakukan pembelian barang guna kepentingan dan atas nama bank.
c. Harga jual adalah harga beli barang ditambah margin keuntungan yang disepakati ;
1. Bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga jual barang
yang telah disepakati antara bank dengan nasabah, yaitu harga beli ditambah margin keuntungan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
88 2.
Nasabah membeli barang dari bank dengan cara membayar cicilan atau angsuran setiap bulannya sesuai jangka waktu yang telah disepakati.
d. Cara penarikannya didasarkan atas kebutuhan riil atas harga beli barang. Media penarikan :
1. Surat permohonan realisasi pembiayaan SPRP 2. Tanda terima uang nasabah TTUN
3. Invoicekuitansi jual barang e. Pelunasan : Sesuai jadwal angsuran yang telah disepakati
f. Jangka waktu pembiayaan yang telah disepakati g. Jaminan :
1. Fidusia atas barang yang dibiayai 2. Asset lainnya : Fixed asset tanah, gedung, rumah, dan lain-lain, gadai
depositoSBLC, fidusia atas barang bergerak mobil, mesin, dan lain- lain, cessie atas tagihan kontrak, dan jaminan perusahaan pribadi.
h. Dokumentasi : 1.
Perjanjian murabahah investasi 2.
Perjanjian jaminan 3.
Invoicekuitansi jual beli barang 4.
Surat persetujuan prinsip pembiayaan 5.
Jadwal angsuran yang telah disepakati Pada umumnya murabahah diterapkan pada produk pembiayaan untuk
pembelian barang-barang investasi, baik domestik, maupun luar negeri, seperti melalui Letter of Credit LC.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
89
E. Risiko Pembiayaan Murabahah dalam Perbankan Syariah