F. Analisis Data
Data  kualitatif  dianalisis  secara  diskriptif  kualitatif,  sementara  data kuantitatif dianalisis secara diskriptif kuantitatif.
G. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Indikator  keberhasilan  dalam  penelitian  tindakan  kelas  ini  adalah  jika minimal 75 siswa termotivasi dalam pembelajaran.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Lokasi Penelitian
SMP  N  2  Wates    berada  di  JL.  KH  Wahid  Hasyim    Bendungan Kecamatan  Wates  Kabupaten  Kulon  Progo  Propinsi  Yogyakarta.  SMP  N  2
Wates  memiliki  14  ruang  kelas  yang  terdiri  dari  4  ruang  untuk  kelas  VII,  5 ruang  untuk  kelas  VIII  dan  5  ruang  untuk  kelas  IX.  Selain  itu  ada  4  ruang
perkantoran  yaitu  ruang  guru,  ruang  Bimbingan  Konseling,  ruang  TU,  dan ruang Kepala Sekolah serta sarana dan prasarana yang terdiri dari kantin dan
koperasi  siswa,  kamar  mandi  guru  dan  siswa,  mushola,  tempat  parkir  untuk guru  dan  siswa,  perpustakaan,  dan  UKS.  SMP  N  2  Wates  memiliki  3
laboratorium  yaitu  laboratorium  Biologi,  laboratorium  Fisika,  dan laboratorium  Komputer.  Selain  itu,  SMP  N  2  Wates  memiliki satu  lapangan
bulu tangkis dan ruang sekretariat OSIS
Gambar 4.1 SMP N 2 Wates Foto : Rahmat Hidayat, 2014
B. Deskripsi Umum Keadaan Siswa
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Wates yang terdiri  dari  25  siswa.  Berdasarkan  hasil  pengamatan,  siswa  tersebut
berkemampuan  yang  beragam.  Ada  siswa  yang  memiliki  kemampuan akademik  yang  tinggi,  sedang  dan  rendah,  namun  sebagaian  besar  memiliki
kemampuan akademik sedang dimata pelajaraan seni tari. Siswa tersebut juga memiliki latarbelakang yang berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, beberapa
siswa yang terpilih dijadikan sebagai subjek penelitian karena sesuai dengan metode  pembelajaran  yang  akan  diterapkan  adalah  metode
cooperative learning
tipe
jigsaw.
C. Deskripsi Kondisi Awal
Pembelajaran seni tari di SMP N 2 Wates pada kondisi awal atau sebelum diadakannya tindakan hasilnya belum secara optimal. Hal ini terbukti dari studi
awal bahwa kurangnya siswa yang  aktif dalam pembelajaran terutama dalam mata pelajaran seni tari. Dengan rendahnya persentase siswa yang aktif dalam
pelajaran  seni  tari  itu,  sudah  tentu  berpengaruh  terhadap  hasil  belajar  siswa. Hasil nilai  siswa pada kondisi  awal  menunjukan bahwa dari 25 siswa masih
ada 10 siswa yang belum tuntas  dalam belajar. Pembelajaran
yang dilaksanakan
dapat dikategorikan
dalam pembelajaran
teacher centred,
guru yang secara terus menerus berperan aktif dalam  pembelajaran.  Pembelajaran  tersebut  membuat  siswa  cendrung  pasif