akan terganggu, dimana kenaikan pH di atas netral akan meningkatkan konsentrasi amoniak yang juga bersifat toksik bagi organisme perairan.
a. Substrat Dasar
Susunan substrat dasar perairan penting bagi organisme yang hidup di zona dasar seperti makrozoobentos Michael, 1994. Substrat dasar merupakan
salah satu faktor utama yang sangat mempengaruhi kehidupan, perkembangan dan keragaman makrozoobentos Hynes, 1976. Substrat dasar berupa bebatuan
merupakan tempat bagi spesies yang melekat sepanjang hidupnya, sedangkan substrat dasar yang halus seperti pasir dan lumpur menjadi tempat makanan dan
perlindungan bagi organisme yang hidup di dasar perairan Lalli dan Parsons, 1993.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2013 di perairan ekosistem mangrove Belawan Sumatera Utara. Penentuan stasiun penelitian ditetapkan berdasarkan
dominansi jenis mangrove secara visual Gambar 3.1, sebagai berikut: Stasiun 1 : berada di daerah Lingkungan Dua Puluh yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan ditumbuhi oleh asosiasi mangrove. Stasiun 2 : berada di daerah Marelan yang merupakan kawasan alami dan
banyak ditumbuhi oleh vegetasi nipa. Stasiun 3 : berada di Paluh Sembilan Daerah Dominansi Provinsi Denpon dan
banyak ditumbuhi oleh vegetasi Rhizophora. Stasiun 4 : berada di Paluh Harimau dan banyak ditumbuhi oleh vegetasi
Sonneratia.
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terlihat pada Tabel 3.1.
3.3. Pengambilan Sampel Genus Makrozoobentos
Pengambilan sampel makrozoobentos dilakukan di perairan estuari yang berada di kawasan ekosistem mangrove pada saat surut siang hari menggunakan
paralon ukuran 3 inci sampai kedalaman 30 cm. Pengambilan sampel makrozoobentos dilakukan sebanyak sembilan kali ulangan dalam waktu dua hari,
pada waktu yang sama mulai pukul 8.00 WIB - 11.00 WIB. Sampel makrozoobentos yang didapat dimasukkan ke dalam botol sampel yang telah
berisi alkohol 70 dan diidentifikasi menggunakan buku acuan menurut Abbott dan Peter 1982, Dharma 1988, Habe 1968 dan Sterrer 1985,
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Parameter yang Diukur, Satuan, AlatBahanMetode yang Digunakan
dan Tempat Pengukuran Parameter
atuan Alat Bahan dan Metode
yang digunakan Temp
at pengukuran I. FISIK-KIMIA AIR DAN
SUBSTRAT Suhu air dan suhu substrat
º C Termometer Hg
lapangan Penetrasi cahaya
cm Sechi disk
lapangan Kecepatan arus
mdet Stop wacth
, bola pimpong, nilon sepanjang 10 m
lapangan Kedalaman air
cm Tali penduga
yang diberi pemberat
lapangan Fraksi substrat
Sediment core , oven,
sieve shaker
laboratorium DO dan BOD
mgl
5
Botol Winkler, alat titrasi, NaOHKI, MnSO
4
, Amilum, H
2
SO
4
lapangan ,
Natrium TioSulfat metode Winkler
laboratorium
Salinitas air ‰
Salinometer lapangan
pH air dan pH substrat -
pH meter lapangan
NO
3
dan PO mgL
4
Spektrofotometer Lapangan
laboratorium
II. BIOLOGI Makrozoobentos
Kepadatan, Kepadatan relatif,
Frekwensi kehadiran, Keragaman, Keseragaman,
Distribusi indm
2
Paralon, alkohol 70 dihitung jumlah individu, dianalisa.
lapangan dan laboratorium
3.4. Parameter Fisik Kimia Air dan Fraksi Substrat