Laporan Kinerja - Pusat Inovasi LIPI 2015
3 Jalan dan Jembatan
18,500,000 379,271,000
415,406,000 635,446,900
4,023,427,340 4
Irigasi -
- -
- 12,980,000
5 Jaringan
- -
- -
3,806,487,119 6
Aset Tetap Dalam Renovasi
109,989,834 -
85,719,500 -
7 Aset Tetap Lainnya
537,539,841 545,564,841
545,564,841 545,564,841
1,255,17,4841 8
Aset Tak Berwujud ATB 302,646,381
202,576,381 165,836,381
59,688,113 1,38,.054,315
Jumlah 3,186,228,12
1 4,203,897,15
5 5,879,539,71
3 40,845,115,32
4 68,446,869,28
5
1.2 Permasalahan Utama Strategic Issue
Pada tahun 2015, Kegiatan Pusat Inovasi LIPI mengalami perkembangan yang sangat dinamis sesuai dengan perkembangan IPTEK yang ada pada tngkat lembaga dan tngkat
nasional. Pada tngkat nasional, LIPI melalui Pusat Inovasi, menjadi salah satu organisasi yang dipercaya untuk melaksanakan pengembangan National Science and Technology Park
N-STP dari 4 insttusi di Indonesia. Namun secara umum, Pusat Inovasi LIPI mengidentfikasi paling sedikit 3 isu strategis yang akan mempengaruhi kinerja Lembaga
dan perlu mendapat perhatan ke depan, yaitu: a Pemerintah menetapkan LIPI, melalui Pusat Inovasi, menjadi pelaksana pembagunan
dan pengembangan National Science and Technology Park N-STP atau Taman Sains dan Teknologi Nasional di Cibinong Science Center. Perlu diciptakan kelembagaan
STP LIPI yang independen dan professional, sehingga bukan hanya memberikan pelayanan kepada para pengguna STP tetapi juga dapat mengelola STP dengan
menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang umum. b Kegiatan-kegiatan korporat dalam rangka pemanfaatan dan difusi hasil kegiatan yang
perlu lebih disinkronkan dan lebih difokuskan. Sinkronisasi dan penajaman berbagai kegiatan pemanfaatan teknologi hasil riset LIPI akan dapat meningkatkan efisiensi
dan efektfitas sumber daya yang ada. c Pengembangan kompetensi int sumber daya manusia yang belum terdistribusi ke
dalam jabatan fungsional spesifik agar semakin selaras dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Inovasi LIPI.
10
Laporan Kinerja - Pusat Inovasi LIPI 2015
Pengembangan National Science and Technology Park N-STP di Cibinong dimulai pada
tahun 2015 melalui satu Pengembangan Science and Technology Park Cibinong Science Center Botanical Garden CSC-BG LIPI, yang selanjutnya dapat disebut sebagai Cibinong STP
LIPI. Inisiasi kegiatan ini dimulai pada akhir Desember tahun 2014 dan menjadi DIPA Pusat
Inovasi melalaui APBNP 2015 dengan jumlah anggaran pada tahun 2015 sebesar Rp. 35 miliar. Pelaksanaan kegiatan ini difokuskan pada sub-sub kegiatan sepert showcase
technology, penumbuhkembangan wirausaha baru berbasis teknologi, pelathan yang berdampak kepada masyarakat, akreditasi Laboratorium di lingkungan CSC-BG dan
peningkatan jejaring serta kerjasama dengan stakeholder. Sedangkan kegiatan fisik bangunan pada produktf STP sepert pilot plant, gedung tenant industri, dan fasilitas
pendukung lainnya belum dapat dilaksanakaan karena adanya moratorium pembangunan fisik pada tahun 2015. Meskipun pada penghujung tahun 2015 diketahui bahwa moratorium
tersebut tdak berlaku pada pembagungan fisik fungsional. Sarana-dan sarana pendukung produktf ini selanjutnya akan dibangun secara bertahap pada tahun 2016 s.d. tahun 2019.
Salah satu isu strategis yang akan sangat mempengaruhi keberhasilan pengembangan Cibinong N-STP LIPI adalah pilihan kelembagaan yang tepat. Kelembagaan
STP haruslah mempertmbangkan kelincahan agility dan kemandirian dalam mengelola organisasi STP secar professional dengan prinsip-prinsip bisnis yang lazim berlaku. Aspek
strategis lainnya yang perlu mendapat perhatan serius adalah konsistensi pendanaan kegiatan terutama pembagunan infrastruktur fisik produktf yang representatf dan
canggih sehingga menjadi salah satu daya tarik untuk industri berbasis tekmnologi dan riset untuk masuk ke dalam kawasan STP. Demikian juga aspek kebijakan berupa skema-skema
insentf yang tepat harus dikembangkan secara cepat dan komprehensif karena faktor ini merupakan salah satu faktor pembeda STP dibandingkan dengan kawasan-kawasan industri
konvensional lainnya. Keberadaan berbagai kegiatan korporat di lingkungan LIPI berkaitan dengan upaya
pemanfaatan hasilk penelitan LIPI di satu sisi merupaan hal positf karena mencerminkan komitmen LIPI untuk mendorong peningkatan pemanfaatan hasil riset LIPI oleh para
pengguna—industri, masyarkat, dan pemerintah. Namun agar upaya dan komitmen LIPI ini
11
Laporan Kinerja - Pusat Inovasi LIPI 2015
dapat lebih efisien dan efektf dirasakan perlu adanya sinkronisasi dan penajaman kegiatan- kegiatan ini.
Perencanaan dan pengembangan kompetensi int sumber daya manusia Pusat Inovasi LIPI perlu dirancang agar tetap sesuai dan ”padu padan” matching dengan tugas
dan fungsi core competency yang diembannya. Pusat Inovasi, sebagai organisasi yang
menjadi ”catalyst” dalam pengembangan dan pemanfaatan inovasi mempunyai art bahwa ketka kompetensi int SDM pusat inovasi dilaksanakan maka akan tercipta output dan
outcome dari berbagai satuan kerja di lingkungan LIPI. Artnya, hanya ketka SDM Pusat Inovasi ”dirasakan manfaatnya dalam diri orang dan pihak eksternal di luar Pusat Inovasi
maka pada saat itulah kompetensi int Pusat Inovasi telah dilaksanakan sesuai tugas dan fungsinya. Dengan demikian, perencanaan kompetensi int SDM, terutama staff-staff muda
yang belum ditetapkan jabatan fungsionalnya, haruslah dirancang pada jabatan-jabatan fungsional dimana kompetensi int tersebut dimaksudkan untuk memberikan hasil danatau
pelayanan kepada pihak-pihak di luar Pusat Inovasi. Dapat juga dikatakan bahwa pelaksanaan penelitan di Pusat Inovasi LIPI merupakan kegiatan danatau kompetensi
pendukung dan bukan kompetensi int. Rancangan design pengembangan kompetensi int ini perlu terefleksi dalam perencanaan SDM Pusat Inovasi. Upaya-upaya ke arah ini terus
dilaksanakan oleh Manajemen Pusat Inovasi LIPI.
1.3 Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan