E. Perbelanjaan
Masyarakat di Kelurahan Helvetia Tengah ini seperti halnya masyarakat perkotaan pada umunya mereka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
berbelanja di pasar, warung dan toko-toko. Mengenai pola perbelanjaan kebutuhan sekunder, seperti perabot rumah tangga, pada umunya mereka belanja
dengan cara kontan, tetapi ada kalanya dengan cara kredit. Apabila mereka berbelanja dengan cara kredit, umunya pembayaran tersebut di lakukan dengan
cara kredit harian ataupun juga kredit bulanan. Masyarakat di wilayah ini apabila akan melakukan hajatanselamatan,
umunya mereka berbelanja di Pasar Perumnas, Sei-Sikambing, maupun juga di Pasar Sentral yang ada di Kota Medan. Karena pasar tersebut di anggap lengkap,
dengan cara perbelanjaan kontan, biasanya dalam melakukan kegiatan hajatanselamatan tersebut belanjanya lebih banyak dari pada belanja harian. Bagi
pegawai negeri yang umumnya mendapat gaji bulanan, maka pola belanjanyapun juga bulanan seperti belanja sabun, minyak, gula, teh, dan lain–lain di belanjakan
sebulan sekali.
8. Sistem Organisasi Sosial
Masyarakat yang ada di kawasan Helvetia Tengah ini umumnya berasal dari etnis suku yang berbeda-beda. Ada yang bersuku Batak, Jawa, Tapanuli
Selatan, Nias dan juga suku lainnya yang datang ke daerah Helvetia Tengah ini. Kondisi masyarakat yang beraneka ragam dengan budaya yang berbeda-beda dari
masing-masing penduduk tidak ada perbedaan di antara anggota mayarakat.
Universitas Sumatera Utara
Mereka terlihat hidup rukun antara satu dengan yang lainnya dan jarang terlihat pertikaian yang terjadi di antara mereka.
Pada umumnya dalam kehidupan sosial masyarakat di wilayah ini sejak kecil sampai tua selalu di hadapkan kepada aturan-aturan yang dipakai dan diakui
oleh masyarakat sebagai hal-hal yang benar, kurang benar, atau salah dalam bertingkah laku. Peraturan atau ketentuan bertingkah laku dalam masyarakat
biasanya tidak tertulis yaitu kebiasaan-kebiasaan. Pendidikan yang pertama sekali di dapat anak adalah dari keluarga, yaitu dari ibu, ayah, dan anggota keluarga
lainnya. Semakin bertambah umur makin meluaslah pergaulan anak, seperti teman-teman sepermainan, para tetangga, sekolah dan masyarakat.
Di daerah Helvetia Tengah ini terdapat perkumpulan atau organisasi sosial dalam wilayah tempat tinggal yaitu seperti kegiatan arisan, gotong royong, olah
raga, kesenian, dengan mengikuti perkumpulan-perkumpulan tersebut hubungan antar warga penduduk menjadi akrab, karena akrabnya hubungan di antara warga
penduduk maka mereka mengetahui sifat-sifat, tingkah laku pendudukmasyarakat yang ada di sekitarnya.
Dalam pergaulan atau hubungan di antara warga masyarakat pada umumnya menggunakan bahasa Indonesia, walaupun ada juga penduduk yang
menggunakan bahasa daerah bila berinteraksi dan juga berkomunikasi dengan tetangganya, akan tetapi hal itu di karenakan penduduk tersebut sama-sama
berasal dari sukuetnis yang sama misalnya saja antara suku batak dengan sesama suku batak, suku jawa dengan sesama suku jawa. Di samping itu dalam pergaulan
antara anak remaja dengan orang tua pada umumnya mereka menghormati, akan
Universitas Sumatera Utara
tetapi ada pula remaja tersebut yang kurang menghormati, contohnya pada waktu anak remaja sedang lewat di depan orang tua yang sedang duduk ditepi jalan
tetapi remaja tersebut tidak meminta permisi. Anak remaja yang kurang menghormati kepada orang tua tersebut biasanya adalah mereka-mereka yang
dalam keluarga yang tidak ditanamkan bersikap dan bertingkah laku yang sopan bila dihadapkan dengan orang tua yang lebih tua dari mereka.
Tolong menolong masih merupakan ciri yang menonjol dari warga masyarakat, adanya sifat tolong menolong menunjukkan bahwa setiap warga
masyarakat saling membutuhkan warga masyarakat lainnya. Saling tolong menolong ini menyebabkan adanya kerukunan di antara warga masyarakat.
Hubungan tolong menolong dalam wilayah ini biasanya dalam bentuk keuangan, pesta atau upacara dalam aktifitas rumah tangga dan sebagainya. Meskipun
mereka hidup di perkotaan tetapi sifat tolong menolong masih kuat, mereka saling membantu baik dengan tetangga ataupun dengan kerabat yang ada di tempat lain.
Apabila dalam keluarga atau salah satu anggota keluarga ada yang secara mendadak sakit keras, mereka minta bantuan kepada kerabat, tetangga, teman, dan
lain sebagainnya. Di dalam masyarakat orang dapat hidup bersama –sama dengan kelompok orang-orang secara akrab, meskipun demikian sebagai akibat adanya
hubungan secara terus menerus maka pada suatu saat terjadi juga persaingan dan konflik kontak dan hubungan merupakan landasan dari semua proses sosial.
Meskipun terjadi konfik atau persaingan yang di sebabkan adanya iri hati dan juga mengenai masalah anak-anak maka harus segera diatasidiselesaikan
dengan cara kekeluargaan dengan demikian masalah yang terjadi dapat
Universitas Sumatera Utara
terselesaikan dengan baik. Jika warga masyarakat seringterjadi konflik atau persaingan karena masalah anak muda, maka biasanya diselesaikan oleh Kepala
Lingkungan yang ada di lingkungan tempat tinggal masing-masing penduduk. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa hubungan baik di antara warga
masyarakat perlu dijaga, karena setiap konflik atau persaingan di antara tetangga yang satu dengan yang lainnya dapat diselesaikan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Lokasi Kelurahan Helvetia Tengah
Universitas Sumatera Utara
Struktur Organisasi Forum Kemitraan dan
Masyarakat FKM
Ketua M. Asrul Marbun, SE
Wakil Ketua Sudin Panjaitan
Sekertaris Aiptu P. Simanjuntak
Bendahara B. Sitorus
Tokoh Masyrakat 1. H. Zulkarnaen Lubis
2. H. Aminsyah Tokoh Agama
1. Drs. Nazaruddin Lbs 2. B. Nainggolan
Tokoh Adat 1. Marlan Sibarani
2. A. Silaen Tokoh Pemuda