Pengertian Biaya Analisis Biaya

dipengaruhi harga medical supply, obat, dan bahan habis pakai. Untuk itu perlu dilakukan penetapan tarif yang berbasis biaya. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 582MenkesSK 1997 tentang Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah, telah ditetapkan bahwa tarif rumah sakit pemerintah diperhitungkan atas dasar biaya satuan.

2.3. Pengertian Biaya

Untuk menghasilkan biaya suatu produk output diperlukan sejumlah input. Biaya adalah nilai dari sejumlah input faktor produksi yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk Gani, 1995. Output atau produk bisa berupa barang atau jasa pelayanan kesehatan. Untuk menghasilkan pelayanan kesehatan di rumah sakit, misalnya diperlukan sejumlah input yang antara lain berupa obat, alat kedokteran, tenaga medis maupun non medis, listrik, gedung dan sebagainya. Biaya juga sering diartikan sebagai nilai dari suatu pengorbanan untuk memperoleh suatu output tertentu. Pengorbanan itu bisa berupa uang, barang, tenaga, waktu, maupun kesempatan Supriyono, 1999. Dalam analisis ekonomi nilai kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang hilang karena melakukan suatu kegiatan juga dihitung sebagai biaya yang disebut dengan biaya kesempatan opportunity cost. Universitas Sumatera Utara

2.4. Jenis Biaya

Biaya dikelompokkan berdasarkan kriteria-kriteria untuk keperluan analisis biaya. Klasifikasi biaya berdasarkan beberapa kriteria antara lain Gani, 1995:

2.4.1. Berdasarkan pada Perubahan Jumlah Produk Output

a. Biaya tetap fixed cost Biaya tetap adalah biaya yang secara relatif tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah produksi Sjaaf, 1994. Biaya ini harus tetap dikeluarkan terlepas dari persoalan apakah pelayanan diberikan atau tidak. Contoh biaya tetap adalah nilai dari gedung yang digunakan, nilai dari mesin hemodialisis, nilai dari peralatan kedokteran lainnya, nilai peralatan non medis, gaji personel dan sebagainya. Jadi dalam klasifikasi ini termasuk barang-barang investasi, sehingga biaya tetap ini juga disebut biaya investasi. b. Biaya variabel variable cost Biaya variabel adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh banyaknya outputproduksi Gani, 1996. Contoh yang termasuk dalam biaya variabel adalah biaya listrik, biaya air, biaya bahan habis pakaiobat, biaya honor supervisor medis, insentif perawat, biaya cucian dan sebagainya. c. Biaya total total cost Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel. Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Berdasarkan Sifat Kegunaannya

a. Biaya investasi invesment cost Biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Biasanya batas waktu untuk biaya investasi ditetapkan lebih dari satu tahun. Batas satu tahun ditetapkan atas dasar kebiasaan bahwa anggaran biasanya direncanakan dan direalisir untuk satu tahun. Biaya investasi ini biasanya berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan infrastruktur fisik dan kapasitas produksi. Contoh yang termasuk dalam biaya investasi antara lain biaya pembangunan gedung dan sebagainya Shepard et al, 2000. b. Biaya pemeliharaan Biaya pemeliharaan adalah biaya yang fungsinya untuk mempertahankan atau memperpanjang kapasitas barang investasi. Contoh biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan alat medik, biaya pemeliharaan alat non medik FKM UI, 1998. c. Biaya operasional Biaya operasional operational cost adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan, memfungsikan atau mengoperasikan barang investasi. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah gaji, biaya obat, biaya makan, biaya alat tulis kantor biaya umum seperti listrik, air, telepon, perjalanan dan lain-lain FKM UI, 1998. Biaya operasional ini memiliki sifat habis pakai Universitas Sumatera Utara dalam kurun waktu yang relatif singkat atau kurang dari satu tahun Sjaaf, 2000. Antara biaya operasional dan biaya pemeliharaan dalam praktek sering disatukan menjadi biaya operasional dan pemeliharaan Operational and Maintainance Cost.

2.4.3. Berdasarkan Fungsinya dalam Proses Produksi

Terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Konsep biaya lansung direct cost dan biaya tidak langsung indirect cost sering dipergunakan ketika menghitung satuan unit cost. Biaya langsung adalah biaya yang secara jelas penggunaannya dilakukan dalam suatu unit kegiatan tertentu sedangkan biaya tak langsung adalah biaya yang penggunaannya dilakukan bukan di unit kegiatan yang bersangkutan Sjaaf, 1994. Dalam suatu unit usaha, misalnya di rumah sakit terdapat jenis kegiatan yaitu unit produksi seperti rawat jalan, rawat inap, unit hemodialisis dan sebagainya dan unit penunjang seperti instalasi gizi, bagian administrasi, bagian keuangan dan sebagainya yang semua kegiatan ini memerlukan biaya dan saling menunjang untuk berjalannya suatu kegiatan Supriono, 1999. Mengingat ada unit penunjang maka untuk menghitung biaya satuan hemodialisis misalnya, biaya yang dihitung bukan saja biaya yang ada di unit produksi yang secara langsung direct berkaitan dengan pelayanan output, tetapi harus dihitung juga biaya yang ada di unit penunjang meskipun biaya di unit penunjang tidak secara langsung indirect berkaitan dengan pelayanan hemodialisis tersebut. Universitas Sumatera Utara Biaya-biaya yang dikeluarkan pada unit-unit yang langsung melayani pasien disebut biaya langsung direct cost. Dengan demikian penggolongan biaya langsung dan biaya tidak langsung didasarkan pada penempatan biaya tersebut, apakah biaya itu ditempatkan di unit yang berhubungan dengan pelayanan produk secara langsung atau secara tidak langsung.

2.5. Analisis Biaya

Analisis biaya adalah proses menata kembali data atau informasi yang ada dalam laporan kuangan untuk memperoleh usulan biaya pelayanan rumah sakit. Dengan perkataan lain analisis biaya merupakan pendistribusian biaya dari unit pemeliharaan, unit operasional dan unit pelayanan umum lainnya ke bagian perawatan, gawat darurat, atau pendapatan rumah sakit dari layanan yang diberikan kepada pasien Berman, 1996. Analisis biaya lebih luas daripada penelusuran biaya, karena penelusuran biaya hanya terbatas pada upaya mencari besarnya biaya layanan kesehatan di pusat layanan kesehatan. Upaya ini dilakukan secara sederhana dengan metode pengalokasian yaitu pemindahan biaya tidak langsung menjadi biaya langsung Sjaaf, 1991 Berman 1996 melengkapi dengan persyaratan dalam melakukan analisis biaya, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Harus dapat organogram rumah sakit yang menyatakan pusat-pusat pertanggungjawaban. b. Harus jelas identifikasi semua pusat biaya penunjang dan biaya produksi. c. Harus ada sistem akuntansi yang dapat menyediakan data keuangan pada setiap biaya. d. Harus ada sistem yang memenuhi kebutuhan data non keuangan pada masing- masing pusat biaya, sebagai dasar alokasi dari pusat biaya penunjang ke pusat biaya produksi dan perhitungan biaya satuan pada pusat biaya produksi. e. Metode perhitungan yang dipilih harus dapat dipergunakan sesuai dengan situasi rumah sakit. Dalam analisis biaya juga memiliki keterbatasan, seperti yang diungkapkan Braganza 1982 dalam hal-hal sebagai berikut: a. Asumsi tentang keseragaman Dengan asumsi bahwa ukuran dasar alokasi yang dipergunakan untuk mendistribusikan biaya asli dari pusat penunjang ke pusat biaya produksi adalah seragam. Sebenarnya biaya untuk produk yang dihasilkan akan berbeda menurut bentuk dan jenisnya, seperti perbedaan biaya antara makanan diet dan biasa, jenis dan ukuran linen yang dicuci. b. Tidak dapat memperhitungkan faktor kualitatif, seperti etos kerja yang dapat berpengaruh pada efisiensi penggunaan biaya. Universitas Sumatera Utara c. Idealnya pengambilan data dilakukan berdasarkan observasi pada masing-masing pusat biaya, tetapi karena adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka dasar alokasi berdasarkan luas lantai atau jumlah karyawan yang dianggap memadai dalam mengalokasikan biaya Isanov, 2003. Salah satu hasil akhir analisis biaya adalah penghitungan biaya satuan. Dalam memproduksi suatu output tertentu, misalnya pelayanan hemodialisis, diperlukan dukungan dari unit-unit penunjang, maka biaya-biaya yang dikeluarkan di unit penunjang tersebut perlu didistribusikan ke unit produksi. Dengan perkataan lain, analisis biaya memerlukan distribusi biaya tidak langsung ke biaya-biaya langsung ini dilakukan baik terhadap biaya operasional maupun biaya investasi. Tehnik analisa biaya untuk rumah sakit dikembangkan secara khusus, oleh karena sebagai suatu unit produksi jasa pelayanan kesehatan, rumah sakit mempunyai keunikan. a. Begitu banyak jenis input yang diperlukan, seperti berbagai jenis tenaga, obat, bahan, makanan dan lain-lain. b. Rumah sakit terdiri dari demikian banyak unit, dan antara unit-unit tersebut terjadi tranfer jasa yang sangat kompleks. c. Rumah sakit menghasilkan produk yang sangat banyak jenisnya. Prinsip dasar analisis biaya rumah sakit adalah mendistribusikan biaya tidak langsung ke pusat-pusat produksi di mana biaya langsung dikeluarkan. Maksudnya adalah agar dalam perhitungan biaya satuan, biaya tidak langsung juga sudah diperhitungkan. Universitas Sumatera Utara Di rumah sakit dalam konteks analisis biaya, yang disebut biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada pusat biaya penunjang, seperti direksi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit IPSRS, laundry dan lain-lain. Sedangkan biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan di pusat biaya produksi, yaitu unit-unit rumah sakit yang langsung melayani pasien. Konsep biaya penyusutan penting diketahui dalam analisis biaya, terutama dalam upaya menyebar biaya investasi pada beberapa satuan waktu. Sebagaimana diketahui bahwa biaya yang timbul dari barang-barang investasi berlangsung untuk dalam satu kurun waktu yang lama lebih dari satu tahun. Padahal lazimnya analisis biaya dilakukan untuk suatu kurun waktu tertentu, misalnya satu tahun anggaran. Apabila analisis biaya dilakukan dalam satuan kurun waktu satu tahun anggaran, maka perlu dicari nilai biaya investasi satu tahun. Nilai biaya investasi satu tahun ini disebut nilai tahunan biaya investasi Annualized Invesment Cost atau AIC.

2.6. Biaya Satuan Unit Cost