karaterisik biodiesel menurut SNI dengan metode uji ASTMD : -1298 berada pada 0,850 – 0,890 gcm
3
. Sedangkan hasil uji pengujian biodiesel di PPKS dengan metode uji AOAC Cc 10a – 25 B10 = 0,819 gcm
3
. B20 = 0,
829g
cm
3
, B100 = 0,890 gcm
3
. B10 dan B20 berada pada rentang minyak solar dan minyak biodiesel menurut SNI sedangkan B100 sama besar dengan minyak biodiesel
menurut SNI dan berada diatas minyak solar.
4.1.2 Hasil pengujian viskositas
Dari hasil pengujian viskositas, yang dilakukan terhadap biodiesel B10, B20, B100 turunan minyak kemiritelah dilaksanakan di PPKS Medan.Bahan
yang diuji adalah B10 Campuran FAME 10 dan minyak solar 90, B20 Campuran FAME 20 dan minyak solar 80, B100 100 FAME dari minyak
kemiri dan kita bandingkan dengan biodiesel menurut SNI dan minyak solar dapat kita lihat pada gambar grafik 4.2 di bawah ini.
Gambar 4.2 Grafik viskositas
Berdasarkan data karaketerisik uji mutu solar dilakukan dengan metode uji ASTM – D – 445 batas nilai Viskositas pada suhu 40 C berada pada rentang 1,6 cSt - 5,8
data karakteristik uji biodiesel menurut SNI dengan metode uji ASTM-D – 445 batas nilai viskositas pada suhu 40
C berada pada rentang 2,3cSt – 6,0 cSt
Universitas Sumatera Utara
sedangkan hasil uji B10 = 3,99 cSt B20 = 4,11 cSt, B100 = 5,788 cSt masih berada pada retnang biodiesel menurut SNI dan minyak solar.
4.1.3 Hasil pengujian flash point titik nyala
Dari hasil pengujian Flash point terhadap biodiesel B10, B20, turunan minyak kemiri yang dilakukan di PPKS Medan, Bahan yang diuji adalah B10
Campuran FAME 10 dan Minyak solar 90, B20 Campuran FAME 20 dan minyak solar 80, bila kita bandingkan dengan biodiesel menurut SNI dan
miyak solar dapat dilihat padagambar grafik 4.3 dibawah ini.
Gambar 4.3 Grafik flash point
Dari data karakteristik uji mutu solar dengan metode uji ASTM-D 93 Maks 150
C dan hasil penelitian B10, B20, dengan metode uji ASTM-D 93 B10 = 57
C, B20 = 58 C, B100 tidak diuji. Dari grafik diatas B10 dan B20 memenuhi
standar uji mutu solar.
4.1.4 Hasil pengujian titik kabut cloud point.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengujian Cloud Point titik kabut biodesel B10, B20, B100 turunan minyak kemiri yang dilakukan di PPKS Medan. Bahan yang diuji adalah
B10 Campuran FAME 10 dan 90 Minyak solar, B20 Campuran FAME 20 dan 80 Minyak solar, B100 100 FAME dari minyak kemiri, bila
dibandingkan dengan minyak solar dan minyak biodesel menurut SNI dapat kita lihat pada gambar grafik 4.4 dibawah ini.
Gambar 4.4 Grafik cloud point
Menurut uji data karakteristik uji mutu solar dengan metode uji ASTM lebih kecil dari biodesel. Dari data karakteristik uji mutu biodesel menurut SNI dengan
metode uji ASTM-D 500 besarnya maks 18 C dan hasil uji yang dilakukan di
PPKS besarnya titik kabut B10 = -0,4 C, B20 = -4,5
C, B100 = -19,3 C dari
grafik diatas B10, B20, B100 berada pada rentang mutu biodiesel menurut SNI dan minyak solar.
4.1.5 Hasil pengujian kadar air