Analisis Peramalan Permintaan Analisis Perhitungan

64

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Peramalan Permintaan

Metode peramalan yang digunakan yaitu metode peramalan regresi yang merupakan salah satu metode time series yang hasilnya diperoleh berdasarkan data historis permintaan produk 12 bulan yang dimulai dari bulan Mei 2015 – April 2015 pada masing-masing distribution centre seperti PT. Duta Mendut dan PT. Mega Citra Sarana serta pada masing-masing konsumen seperti NV. Sumatera Tobacco Trading Company Siantar dan PT. Pagi Tobacco. Pemilihan trend peramalan yang digunakan dipilih berdasarkan nilai SEE terkecil dari dua alternatif trend yang dipergunakan pada perhitungan peramalan berdasarkan scatter diagram . Trend peramalan dan fungsi peramalan yang dipilih dapat dilihat pada tabel 6.1. Tabel 6.1. Fungsi Peramalan yang Terpilih Jenis Metode yang Digunakan Fungsi Peramalan SEE Metode Terpilih DC1 Linier Y = 108,212 + 1,993x 15,49 Eksponensial Eksponensial Y = 108e 0,016x 15,43 DC2 Kuadratis Y = 119,665 – 10,942x + 0,87x 2 20,93 Kuadratis Universitas Sumatera Utara 65 Konstan Y = 95,67 21,26 Tabel 6.1. Fungsi Peramalan yang Terpilih Lanjutan Jenis Metode yang Digunakan Fungsi Peramalan SEE Metode Terpilih K1 Siklis Y = 41,75 – 0,711 sin       n X  2 + 8,732 cos       n X  2 10,49 Siklis Kuadratis Y = 35,534 +4,698 x – 0,449 x 2 10,52 K2 Siklis Y = 41,5 – 3,736 sin       n X  2 + 0,061 cos       n X  2 6,30 Siklis Kuadratis Y = 40,825 – 0,182 x + 0,042x 2 6,96 Sumber : Pengolahan Data Dari peramalan di atas, dapat dilihat bahwa pemilihan metode peramalan lebih dominan pada metode siklis. Hal ini diakibatkan trend permintaan pada data historis permintaan konsumen mendekati trend grafik siklis yang bersifat fluktuatif sedangkan metode kuadratis dan eksponensial yang cenderung Universitas Sumatera Utara 66 mengalami kenaikan lebih merepresentasikan grafik permintaan pada distribution centre .

6.2. Analisis Perhitungan

Order Quantity Order quantity dihitung untuk mengetahui jumlah order optimum yang harus dikirimkan untuk setiap kali pemesanan. Pada periode-periode sebelumnya perusahaan tidak menentukan jumlah pengiriman optimum sehingga hanya menggunakan sistem pemesanan yang berdasarkan jumlah produk yang diinginkan dari setiap distribution centre dan masih menggunakan trial dan error , dimana memiliki perhitungan yang tetap dan kemungkinan biaya yang tinggi. Order quantity pada penelitian ini menggunakan metode economic order quantity yang memperhatikan faktor biaya holding cost , biaya distribusi dan jumlah permintaan produk setiap distribution centre . Dalam perhitungan jumlah order quantity untuk distributor yaitu PT. Duta Mendut dan PT. Mega Citra Sarana. PT. Duta Mendut memiliki jumlah order quantity setiap pemesanan yang cukup tinggi 276 tonpesan dan PT. Mega Citra Sarana adalah sebesar 355 tonpesan. Sedangkan untuk konsumen yaitu NV. Sumatera Tobacco Trading Company Siantar adalah 71 tonpesan dan PT. Pagi Tobacco adalah 63tonpesan. Hal ini dikarenakan jumlah permintaan dan biaya distibusi yang terlalu tinggi yang berbanding terbalik dengan biaya penyimpanan produk holding cost yang melatarbelakangi jumlah order quantity menjadi lebih tinggi. Dengan kata lain, dengan menerapkan order quantity maka akan menghemat biaya distribusi. Universitas Sumatera Utara 67

6.3. Analisis Kebutuhan Bahan Baku