Pengawasan Mutu di Dalam Food and Beverage Department Hal-hal yang Mempengaruhi MutuKualitas Makanan

Olivia Hutabarat : Analisis Tentang Food Quality Control Di Hotel Grand Antares Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 yang akan menikmati makanan dan minuman yang dijual, sehingga sebagai ujung tombak pelayanan yang diberikan harus bersifat cooperative dan consentious, artinya selalu mengutamakan kerjasama serta memiliki sifat yang teliti.

2.1.6 Menangani Peralatan dan Perlengkapan Stewarding

Bagian ini menangani seluruh peralatan di semua outlet Food and Beverage Department seperti penyimpanan, pencucian, perawatan dan sebagainya. Dalam industri berskala besar menyangkut usaha makanan dan minuman, pengusaha mengeluarkan biaya yang cukup besar sebagai modal kerja untuk pengadaan peralatan yang dimaksud dengan harga relatif mahal. Dengan biaya besar perlu jaminan agar masa pakai peralatan tersebut bisa relatif lama, sehingga ditentukanlah sebuah bagian yang khusus bertugas untuk menangani peralatan tersebut yang biasa disebut dengan stewarding.

2.2 Pengawasan Mutu Quality Control

Pengawasan mutu quality control adalah keseluruhan dari kesiapan, tata cara, tekhnik atau program yang bahwasanya akan menjamin pemeliharaan dan berlanjut secara terperinci yang menjadi standar dari sebuah produk sampai menentukan batas dalam tingkat tertentu sewaktu menangani makanan, mengolah, serta mengemasnya, dan berlanjut pada penyimpanan, persiapan dan sampai saat mengkonsumsinya.

2.2.1 Pengawasan Mutu di Dalam Food and Beverage Department

Pengawasan mutu jika diaplikasikan ke dalam food and beverage department, maka itu akan menjadi standar dalam setiap langkah pengoperasian pada setiap section yang ada pada departemen ini. Pengawasan mutu memberikan jaminan atas pemesanan makanan bahwasanya makanan yang disajikan berkualitas, dan menjadi tugas bagi masing-masing individu untuk meningkatkan mutu ke arah yang lebih luas, tidak hanya pada waktu menangani makanan melainkan ke seluruh section yang terlibat. Olivia Hutabarat : Analisis Tentang Food Quality Control Di Hotel Grand Antares Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Untuk menunjang pengembangan pengawasan mutu makanan, perlu dibuat suatu sistem yang benar-benar dengan perencanaan yang matang, karena itu harus diikuti dengan tindakan pemeriksaan inspection pada waktu menangani makanan berikut area dan peralatannya. Sistem pengawasan mutu makanan jika terus ditindaklanjuti diyakini akan mengurangi masalah keracunan makanan yang begitu kompleks dan dapat mencapai keuntungan yang maksimal, serta mewujudkan cita-cita dan tujuan hotel yaitu “Guest Satisfaction”.

2.2.2 Hal-hal yang Mempengaruhi MutuKualitas Makanan

Makanan yang dikonsumsi manusia harus bermanfaat dan berkualitas baik, mengandung protein, vitamin, serta bermanfaat bagi tubuh manusia. Oleh sebab itu makanan berkualitas harus memenuhi syarat-syarat antara lain : 1. Mengandung nilai gizi yang baik. 2. Tidak berbahaya bagi kesehatan, tidak mengandung kuman penyakit, tidak beracun dan tidak busuk. Banyak faktor yang mempengaruhi buruknya mutu makanan, antara lain disebabkan kurangnya kebersihan pada saat menangani, penjamahan makanan, peralatan yang tidak tejamin kebersihannya dan tidak hati-hati pada saat persiapan memasak. Makanan sebagai perantara penyebaran penyakit dapat berperan sebagai penyebab, sebagai pembawa dan juga sebagai media. Makanan dapat berperan sebagai penyebab terjadinya penyakit disebabkan bahan makanan tersebut secara alamiah memang mengandung racun seperti jamur, ikan, singkong dan sebagainya. Makanan dapat berperan sebagai pembawa penyakit disebabkan telah dicemari oleh zat-zat yang membahayakan kesehatan seperti bahan-bahan kimia, parasit, mikro organisme yang pathogen serta bahan-bahan radio aktif. Makanan juga dapat menjadi media yang baik bagi berkembangnya kuman, misalnya pada makanan yang mudah membusuk. Olivia Hutabarat : Analisis Tentang Food Quality Control Di Hotel Grand Antares Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

2.2.3 Pengotoran Makanan