Berhubungan dengan keselamatan Kampung

sedang melakukan aktifitasnya sebagai nelayan. Biasanya para nelayan melaksanakan ritual dengan memberikan sesajen ke dalam laut dan membacakan mantra-mantra yang dilakukan oleh sang dukun.

3.2.3 Berhubungan dengan keselamatan Kampung

Meski berada dalam arus pusaran gaya hidup kota, desa yang terdapat di Batubara tetap mempertahankan berbagai keunikan dan kekhasan daerahnya. Salah satunya adalah mempertahankan adat-istiadat budayanya. Mistik merupakan salah satu budaya yang masih ada pada masyarakat Melayu Batubara. dan keberadaannya tidak sulit untuk ditemukan, karena sebagian masyarakat mengetahui tradisi tersebut. Sebagian masyarakat Melayu di Batubara pernah mendapat reaksi negatif dari lingkungan agama yang telah menyatu dengan nilai-nilai budaya dan tradisi setempat. Dan di zaman yang serba modern ini, mistik dianggap masyarakat dapat menimbulkan Syirik atau menduakan Tuhan. Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa tradisi ini dapat menyelamatkan kampung bagi orang yang fanatik terhadap mistik. Dunia mistik dan alam gaib memang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari, bahkan mendapat tempat yang sangat luas di televisi, melalui sinetron dan reality-show. reporter M. Aan Mansyur merangkum pengalaman dan referensinya seputar tahayul, alam gaib dan dunia mistik dalam tulisan berikut ini. Universitas Sumatera Utara Pelajar dan buruh yang kesurupan massal menjadi berita hangat media massa sepanjang tahun lalu. Masyarakat heboh mengaitkannya dengan kepercayaan dan hal gaib. Di Sumatera Utara, sejumlah dokter spesialis penyakit jiwa mengambil inisiatif melakukan jumpa pers, yang menjelaskan bahwa fenomena kesurupan massal adalah gangguan kejiwaan dan tekanan alam bawah sadar, bukannya gangguan makhluk halus. Langkah ini diambil karena masyarakat dan beberapa media cenderung lebih senang mengkaitkan peristiwa ini dengan kepercayaan masyarakat, tahayul dan hantu gaib, ketimbang penjelasan medis. Tahayul dan hal gaib memang lekat dengan keseharian. Dalam bahasa Arab, kata ‘takhayul’ berarti ‘hanya hayalan belaka’—sesuatu yang hanya ada di angan-angan, yang sesungguhnya tidak ada. Tahayul berpadanan dengan kata ‘supertition’ dalam bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari bahasa Latin, ‘superstitio’, punya makna tak jauh berlainan: terlalu takut kepada dewa-dewa—yang mahluk-mahluk gaib juga. Oleh para ahli folklore moderen, penggunaan kata ‘tahayul’ untuk mewakilkan hal-hal yang berada di luar jangkauan akal dianggap mengandung makna merendahkan sehingga mereka lebih senang menggunakan istilah ‘kepercayaan rakyat’ atau folk belief. Meskipun orang punya pandangan merendahkan, anehnya, hampir tak ada orang yang sungguh-sungguh lepas dari tahayul. Kota yang dianggap mewakili wilayah moderenitas juga tak pernah bisa betul-betul bebas dari tahayul. Media massa bahkan menjadikan tahayul dan kawan-kawannya sebagai pipa-pipa Universitas Sumatera Utara besar tempat mengalirnya uang milyaran rupiah. Itu adalah sedikit bukti nyata bahwa tahayul tak pernah berhenti gentayangan. Ada satu klasifikasi tahayul yang pernah dibuat oleh seorang bernama Wayland D. Hand,. Ia membagi tahayul ke dalam empat golongan besar: tahayul di sekitar lingkungan hidup manusia, tahayul mengenai alam gaib, tahayul mengenai terciptanya alam semesta, tahayul lain-lain. Membaca penjelasan Hand ini, hampir sama dengan di desa Pahang Kabupaten Batubara, anak-anak kecil tak sepenuhnya bebas bermain karena banyak larangan yang harus dipatuhi. Misalnya, keluar saat magrib atau bermain-main saat turun hujan orang mati sangat berbahaya. Keduanya dipercaya sebagai waktu mahluk- mahluk halus menyebar penyakit. Itulah mengapa disebut, arwah-arwah orang mati itu menyebar penyakit saat turun hujan seperti itu. Selain itu, magrib dipercaya pula sebagai waktu bergentayangannya, mahluk halus yang tinggi sekali. Mahluk halus ini sangat berbahaya menurut kepercayaan masyarakat di Batubara. Orang yang pernah melihatnya atau berpapasan meskipun tak melihatnya akan terkena sakit keras dan bahkan meninggal. Banyak peristiwa di kampung Batubara seperti kehamilan, kelahiran, jatuh sakit dan kematian, yang senantiasa dikaitkan dengan tahayul atau kepercayaan masyarakat. Ada pantangan makan atau perbuatan tertentu bagi perempuan hamil, ada pantangan untuk keluar rumah di waktu-waktu tertentu, dan banyak lagi. Kata “pamali” sangat akrab di telinga masyarakat. Alam roh orang Melayu dan hubungan yang ada di antara dunia roh dan dunia fisik, dijelaskan melalui ramalan. Dalam mistik dilukiskan berbagai Universitas Sumatera Utara macam roh dan hantu menurut kepercayaan orang Melayu, praktek-praktek ilmu gaib, ramalan dan pertanda. Sebagaimana masyarakat lainnya, dalam kehidupan orang-orang Melayu sehari-hari, hantu juga merupakan salah satu bagian yang cukup penting. Ada berbagai nama hantu yang mereka kenal, masing-masing memiliki fungsi tersendiri, di antaranya: pontianak, jembalang, mambang, pelesit, harimau jadian, tuyol, bajang, sijundai, hantu air, hantu laut, hantu suluh, jerangkung, orang bunian, penunggu, hantu kubur, pucong dan lain sebagainya. Sebagian sisi kehidupan mereka diwarnai dengan hantu. Sebagai contoh, ketika orang Melayu berada di air, mereka diingatkan oleh pengetahuan lokal mereka yang mengatakan ada hantu air; ketika berada di atas tanah, mereka ingat dengan jembalang tanah; ketika berada di dekat pohon besar, mereka ingat dengan hantu puake dan penunggu; ketika di dekat kuburan, ada hantu kubur dan pucong; ketika melihat binatang, mereka ingat dengan binatang seperti harimau, srigala dsb jadian; ketika berada di daerah yang asing dan seram, mereka ingat dengan orang bunian; di saat perempuan sedang hamil dan anak-anak sedang bermain, di sana hadir ingatan tentang pontianak kuntilanak. Demikianlah, hantu ini hadir atau dihadirkan di daerah tertentu dan pada momen atau keadaan tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam teori budaya dikatakan bahwa, sesuatu yang ada dan berkembang di tengah kehidupan masyarakat, pasti memiliki fungsi tertentu; jika fungsi tersebut memudar, maka eksistensi ‘sesuatu‘ tersebut juga akan hilang dengan sendirinya. Dalam kehidupan masyarakat Melayu saat ini, hantu-hantu Universitas Sumatera Utara tersebut masih tetap eksis sebagai bagian dari pengetahuan lokal masyarakat. Masih eksisnya hantu-hantu ini menandakan bahwa, hantu tersebut masih memiliki fungsi dan peran tersendiri dalam masyarakat Melayu. Dalam tataran tertentu, mungkin hantu ini bagian dari cara orang Melayu untuk menjelaskan atau memahami lingkungan sekitarnya. Dapat juga digunakan sebagai bagian dari alat kontrol moral, baik dalam kehidupan keluarga ataupun masyarakat. Sebagai contoh, ketika seseorang sakit demam kuning, maka pengetahuan lokal mereka mengatakan bahwa, penyebabnya adalah mambang kuning. Dalam konteks lain, ketika seorang anak bermain dan berenang terlalu lama di sungai, maka ibunya akan menakut-nakuti dengan hantu air. Dalam hal ini, keberadaan hantu air berfungsi sebagai pengontrol perilaku anak. Secara umum, keberadaan hantu-hantu ini lebih banyak untuk dijauhi dan ditakuti daripada didekati dan di pelihara. Dalam pengertian ini, bisa dilihat bahwa hantu-hantu tersebut sebenarnya representasi dari sisi negatif. Dalam konteks moralitas, sisi negatif ini sering disimbolisasi dengan warna ‘hitam‘, lawannya adalah ‘putih‘. Maka, orang yang dekat dan memelihara hantu-hantu ini sering disebut memiliki ilmu hitam. Akhirnya, keberadaan hantu-hantu tersebut ternyata juga berkaitan dengan aspek nilai aksiologis dalam kehidupan orang Melayu. Dalam konteks orang bunian ataupun penunggu, sebenarnya juga terkandung pandangan mengenai pembagian kawasanteritorial: ini adalah kawasan manusia, dan di sana adalah daerah ‘lain‘. Dan dalam tataran Universitas Sumatera Utara terdalam, spasialisasi ini boleh jadi juga merupakan bagian dari upaya menjaga keseimbangan alam; manusia tidak boleh seenaknya mengeksploitasi alam, karena disana juga ada makhluk lain yang memiliki hak terhadap alam tersebut. Jika manusia terpaksa masuk ke dalam teritorial hantu, maka diperlukan perlakuan khusus special treatment untuk meminta izin, agar keseimbangan tetap terjaga. Dalam hal ini, kemudian muncullah berbagai upacara dan mantra sebagai media komunikasi. Demikianlah, hantu tetap hidup dan menempati sisi tersendiri dalam kehidupan orang Melayu. Untuk itu, perlu uraian yang lebih komprehensif mengenai berbagai macam hantu ini. Seperti yang disebutkan Geertz bahwa golongan mahluk halus di Sumatera Utara, juga sebenarnya dipercaya ada mahluk yang suka merasuki orang sehingga membuatnya sakit, gila, atau meninggal. Dan orang yang kesurupan biasanya dimasuki roh mahluk halus, melalui ubun- ubun atau jari kaki. Itulah mengapa jika ada orang yang kesurupan orang menolongnya dengan memijit jari kakinya atau membacakan baca-baca mantera dan meniupkannya di ubun-ubun orang kesurupan. Selain kesurupan, jika seorang anak kecil tiba-tiba berubah nakal atau bertingkah aneh juga sering dipercaya masyarakat Melayu Batubara sebagai kemasukan roh jahat. Jika terjadi hal seperti itu, anak bersangkutan dibawa oleh orangtuanya ke orang pintar, biasanya ustaz atau dukun untuk disembuhkan. Selain memasuki tubuh orang, ada juga kelakukan lain mahluk halus golongan ini, yakni menyembunyikan orang, biasanya anak-anak. Anak- Universitas Sumatera Utara anak akan diubah menjadi sangat kecil sehingga saking kecilnya anak tersebut bisa disembunyikan di sela-sela rumput. Jika ada anak yang mengalami hal seperti ini, orang menyebutnya disembunyikan oleh setan. Orang percaya bahwa anak yang pernah disembunyikan setan akan menjadi bodoh. Sebenarnya apa fungsi tahayul-tahayul itu sehingga dipelihara oleh orang sampai bertahun-tahun? Menurut Geertz, Salah satu fungsi tahayul dan atau kepercayaan kepada mahluk-mahluk halus adalah untuk memberi sebuah perangkat penjelasan kepada para penganut sebuah kepercayaan. Juga untuk menerangkan pengalaman yang aneh-aneh serta di luar akal sehat manusia.. Penjelasan itu berupa gambaran simbolis hayalan. Pada wilayah hayalan, hal-hal paling menyimpang pun bisa disahkan. Seorang penjual sayur, yang misalnya, tiba-tiba menjadi kaya raya, oleh orang-orang dikatakan bahwa penjual sayur itu ikut tareka sala tarekat salah, ia sembahyang telanjang menghadap ke pintu setiap malam Jumat dan uang datang padanya. Fungsi lain tahayul adalah sebagai penebal emosi keagamaan atau kepercayaan. Karena manusia yakin adanya mahluk-mahluk gaib yang menempati alam sekeliling dan yang berasal dari jiwa-jiwa orang mati. Bisa pula disebabkan karena manusia takut akan berbagai krisis terjadi pada hidupnya atau karena manusia yakin akan adanya gejala-gejala yang tidak mampu dikuasai oleh akalnya. Universitas Sumatera Utara Masih banyak fungsi lainnya, yaitu; sebagai metode mendidik anak-anak dan remaja agar menjadi anak yang lebih hati-hati, sopan dam sebagainya; dapat juga menghibur orang yang kena musibah, contohnya jika ada orang disatroni maling, ia akan menghibur diri dengan mengatakan bahwa itu hanya buang sial. Masyarakat Melayu Batubara memang menyimpan banyak tahayul, penduduknya sangat percaya pada berbagai kekuatan gaib. Dan saya sadar bahwa masyarakat Melayu Batubara, adalah potret nyata sebagian masyarakat kita, yang sangat percaya pada kekuatan di luar nalar, logika dan akal sehat. Di kampung dan di kota, orang-orang memang tak lepas dan ada juga yang tak hendak melepaskan diri dari tahayul dan semacamnya.

3.3 Waktu dan Tempat Dilakukan Mistik