BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kedudukan konsumen semakin penting dalam hubungannya dengan organisasi atau perusahaan, konsumen menuntut tidak terbatas terpenuhinya kebutuhan tetapi juga
yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan konsumen untuk mengetahui, memahami, dan mempunyai berbagai macam
alternatif pilihan. Perusahaan dituntut dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih baik dari pesaingnya. Perusahaan mengalami kesulitan dalam
memonitor dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk
masing-masing konsumen http:
www.e-iman.uni.cc , 2009.
Keputusan pembelian merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu sebagai seorang konsumen, dalam memutuskan pembelian yang dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor yang di antaranya terdapat pada kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis Sunarto, 2004 : 96.
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perilaku, yang mencakup kultur, sub budaya, dan kelas sosial. Setiap konsumen
dikendalikan oleh berbagai sistem nilai dan norma budaya yang berlaku pada suatu daerah, untuk itu perusahaan harus menyesuaikan produk yang akan dipasarkan dengan
kebudayaan pada daerah tersebut. Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga dan peran serta status. Kelompok acuan adalah
kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap perilaku 1
Universitas Sumatera Utara
konsumen. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga sangat mempengaruhi perilaku pembelian. Setiap
orang akan menjalankan peran tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya, sehingga adanya perilaku yang berbeda dalam setiap peran. Keputusan pembelian juga dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi seperti umur pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian. Faktor fisikologis yang mempengaruhi
keputusan pembelian meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan serta keyakinan dan sikap Kotler dan Amstrong, 2001 : 197-212.
Produk mie instan adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya.
Terdapat berbagai macam merek dan variasi dari mie instan antara lain: mie sedaap, indomie, sarimi, supermie, pop mie, mie abc, gaga mie, mie gelas, dan lain sebagainya.
Banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai dengan keinginannya. Berikut ini dapat
dilihat perbandingan harga dari berbagai macam jenis mie instan dalam tabel 1.1
Tabel 1.1 Daftar Harga Mie Instan Pada
Indomaret Jamin Ginting No
Nama Produk Harga per
Satuan Harga per
Dus
1 PT. Wingsfood
Mie Sedaap Kuah Rp.1.100
Rp. 43.000 Mie Sedaap Goreng
Rp.1.200 Rp. 46.500
2 PT. Indofood Sukses Makmur
a. Indomie Kuah Rp.1.400
Rp. 48.275 Indomie Goreng
Rp.1.500 Rp. 49.500
b. Supermie Kuah Rp.1.200
Rp. 45.565 Supermie Goreng
Rp.1.300 Rp. 46.500
c. Sarimi Kuah Rp.1.150
Rp. 43.500 Sarimi Goreng
Rp.1.200 Rp. 45.000
Universitas Sumatera Utara
No Nama Produk
Harga per Satuan
Harga per Dus
d. Pop Mie Kuah Rp.3.000
Rp. 72.000 Pop Mie Goreng
Rp.3.500 Rp. 84.000
3 PT. Jakarana Tama Medan
Gaga Mie Kuah Rp.1.400
Rp. 48.275 Gaga Mie Goreng
Rp.1.500 Rp. 49.000
4 PT ABC President Enterprise Indonesia
Mie ABC Kuah Rp.1.400
Rp. 48.500 Mie ABC Goreng
Rp.1.500 Rp. 49.500
5 PT Mayora Indah
Mie Gelas Rp.1.000
Rp. 47.250
Sumber: Indomaret Jamin Ginting No.490 Padang Bulan, 2009
Berbicara mengenai mie instan, PT. Indofood Sukses Makmur yang selama ini
menguasai pangsa pasar mie instan, kini pangsa pasarnya semakin sempit dengan masuknya banyak pendatang baru mie instan.
Mie Sedaap adalah salah satu produk PT. Wingsfood yang sebagai pendatang baru berhasil melakukan penetrasi pasar dan menarik perhatian konsumen. Menurut
Kasali, mie sedaap sebagai pendatang baru hadir dalam promosi yang agresif dan memiliki harga produknya di bawah harga produk Indofood, masih ditambah lagi dengan
berbagai keunggulan lainnya. Mie sedaap yang berhasil melakukan penetrasi pasar saat ini menguasai pangsa pasar mie instan hingga 27 dan di prediksi akan terus
memperluasnya, hal tersebut dapat di buktikan dengan diperolehnya penghargaan Top Brand pada tahun 2005 hingga tahun 2007
http:www.mediaindo.co.id , 2009.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Ekstensi Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu pangsa pasar yang potensial dalam mengkonsumsi mie instan.
Hasil pra survei yang menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Ekstensi Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu konsumen mie sedaap dengan
tingkat konsumsi yang cukup tinggi dari mie instan yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menjadi latar belakang penulis dalam menetapkan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sebagai tempat penelitian dan menetapkan
judul penelitian ini adalah: ”Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Merek Sedaap Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Ekstensi Universitas Sumatera Utara”
B. Perumusan Masalah