Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Unit Analisis dan Informan 1. Unit Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik utuh. Misalnya tentang perilaku, motivasi, tindakan dan sebagainya. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena : a Pendekatan ini melihat individu secara holistik utuh. b Pendekatan ini mengutamakan latar alamiah, dengan maksud menggambarkan fenomena yang terjadi dengan melibatkan berbagai metode seperti wawancara, observasi dan lain-lain. c Pendekatan ini bersifat emik, maksudnya peneliti dapat membangun pandangannya sendiri tentang apa yang diteliti secara rinci Moleong, 2005:4-6.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah : 1. Sesuai dengan data dari Pengadilan Agama Medan diketahui bahwa kasus poligami yang terjadi di kota Medan pada tahun 2006 mengalami peningkatan yaitu ada 14 kasus izin permohonan poligami yang tercatat di Pengadilan Agama Medan. Universitas Sumatera Utara 2. Medan sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia dapat menjadi tolak ukur dari perkembangan poligami. 3. Peneliti merupakan warga kota Medan sehingga memudahkan peneliti dalam mencari informasi yang dibutuhkan untuk penelitian ini dan juga memperoleh kemudahan seperti akses, biaya, hemat waktu, dan sebagainya. 3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1. Unit Analisis Penelitian kualitatif ini bertolak dari asumsi sosial tentang realitas atau fenomena sosial yang bersifat unik dan kompleks. Data dan informan harus ditelusuri sedalam mungkin sesuai dengan permasalahan dan informan dalam penelitian ini dipilih secara sengaja. Informan yang akan dijadikan unit analisis dalam penelitian ini adalah sepuluh keluarga yaitu suami beserta istri-istri dan anak-anaknya. Jumlah istri dalam penelitian ini dibatasi yaitu minimal mempunyai 2 istri dan maksimal mempunyai 4 istri.

3.3.2. Informan

Informan dibedakan atas dua jenis, yakni informan kunci dan informan biasa.

3.3.2.1. Informan Kunci

a Istri dari suami yang berpoligami, dengan kriteria : - Istri dari pernikahan yang syah menurut agama dan negara maupun istri yang hanya dinikahkan secara siri. Universitas Sumatera Utara - Masih berstatus sebagai istri atau dengan kata lain belum bercerai. Alasannya karena agar diketahui bagaimana informan menjalankan kehidupan sehari-harinya sebagai istri yang dipoligami.

3.3.2.2. Informan Biasa

a Suami yang berpoligami, dengan kriteria : - Telah berpoligami selama minimal 3 tahun. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penulis dalam melihat bagaimana kehidupan poligami yang telah dijalaninya. - Memiliki minimal 2 istri dan maksimal 4 istri. - Memiliki pekerjaan yang tetap. Alasannya karena agar diketahui sejauh mana informan dapat bertanggung jawab secara ekonomi kepada keluarga-keluarganya. - Berpoligami secara resmi maupun tidak resmi nikah siri b Anak, dengan kriteria : - Telah berusia minimal 17 tahun, dimana pada usia tersebut seseorang telah dianggap dewasa. - Masih tinggal bersama orang tuanya. Alasannya karena agar diketahui bagaimana interaksi informan dengan orang tuanya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data