15 Tidak semua e-kiosk akan memiliki bagan sebagai mana tersebut diatas, karena
masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi masing-masing Kiosk. Fungsi dari e-kiosk disesuaikan dengan tujuan layanan dan kebutuhan konsumer
yang ada.
2.2. Rekayasa Piranti Lunak
Saat ini rekayasa piranti lunak telah berkembang dengan cepat seiring dengan komunitas pengembang piranti lunak yang ada, secara
berkelanjutan terus berusaha mengembangkan teknologi yang dapat membuat piranti lunak tersebut bergerak lebih cepat, mudah dan murah
untuk dibangun dengan perawatan program komputer.
2.2.1. Pengertian Piranti Lunak
Pengertian piranti lunak menurut Roger S. Pressman 1992:10 yaitu instruksi-instruksi atau program komputer yang pada
saat dijalankan memberikan fungsi dan daya guna yang diinginkan.
2.2.2. Ciri-ciri Piranti Lunak
Ciri – ciri dari piranti lunak menurut Roger S. Pressman 1992: 10 antara lain:
a. Piranti lunak dikembangkan Piranti lunak outputnya berbeda dengan piranti keras.
Piranti lunak tidak dibuat seperti piranti keras. Pada piranti keras,
16 dalam tahap pembuatannya dapat terjadi masalah, misalnya
dalam hal kualitas yang tidak akan ditemui pada piranti lunak. Karena pada piranti lunak, ditekankan pada biaya rekayasanya.
Sehingga, pada proyek piranti lunak tidak dapat dikendalikan seperti pada pembuatan piranti keras.
b. Piranti lunak tidak rusak Piranti keras dapat rusak yang disebabkan oleh berbagai
macam faktor eksternal yang dialaminya. Sedangkan piranti lunak tidak mengalami kerusakan tetapi kondisinya hanya
menjadi tidak bagus.
2.2.3. Pengertian Rekayasa Piranti Lunak
Pengertian rekayasa piranti lunak adalah pembentukan dan penggunaan
prinsip-prinsip rekayasa
dengan tujuan
untuk memperoleh piranti lunak ekonomis yang dapat diandalkan dan
berjalan secara efisien pada suatu mesin atau komputer yang dikemukakan oleh Fritz Bauer Pressman, 1992: 23.
2.2.4. Model Rakayasa Piranti Lunak
Model rekayasa piranti lunak yang diuraikan oleh Roger S. Pressman 1992: 24 salah satunya adalah waterfall model. Model ini
memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembangan piranti lunak.
17 Berikut adalah gambar pengembangan sistem perangkat
lunak dengan proses SDLC System Development Life Cycle dengan model waterfall.
Gambar 2.2. Pengembangan Piranti Lunak SDLC Model Waterfall
Penjelasan tahapan-tahapan dalam model waterfall ini sebagai berikut:
a. System Engineering and analysis Tahap ini merupakan tahap terbesar dari suatu sistem.
Pekerjaan pada tahap ini dimulai dengan menetapkan bagian yang diperlukan oleh piranti lunak yang ada dan dilanjutkan
dengan menentukan beberapa bagian dari yang diperlukan untuk piranti lunak. Pandangan ini diperlukan, karena piranti lunak
18 harus berhadapan dengan elemen-elemen lainnya, seperti piranti
keras, manusia dan basis data. b. Sofware Requirement analysis
Tahap ini merupakan proses pengumpulan data yang difokuskan untuk pembuatan piranti lunak.
c. Design Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap piranti
lunak yang akan dibangun. Hasil analisis kebutuhan piranti lunak dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perancangan.
Perancangan pada kenyataannya terdiri dari empat hal yaitu: Struktur data, arsitektur piranti lunak, skema prosedur detail dan
karakteristik antar muka. d. Coding
Pada tahap ini hasil perancangan diterjemahkan menjadi bentuk yang dapat dibaca atau dimengerti oleh komputer, berupa
bahasa pemrograman. e. Testing
Setelah tahap pengkodean program selesai, dilanjutkan dengan pengujian program. Pada proses pengujian di utamakan
pada logika internal pada suatu piranti lunak dan memastikan semua statement telah di uji serta input yang dimasukkan akan
menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
19 f. Maintenance
Perubahan akan
terjadi setelah
piranti lunak
disampaikan kepada konsumen. Perubahan-perubahan yang terjadi pada piranti lunak harus disesuaikan dengan perubahan
lingkungan eksternal. Misalnya, perubahan pada piranti lunak disebabkan pergantian sistem operasi yang digunakan.
2.3. Multimedia