Pengertian Analisis Isi LANDASAN TEORI

19 b. Menurut Islam adalah mengajak manusia kepada kebenaran yang sesuai dengan perintah Allah SWT dengan cara yang bijaksanaa untuk kemaslahatan manusia itu sendiri didunia maupun dia akhirat. 9 Menurut Prof. Dr Yunan Yusuf, yang mengutip Syaikh Al-babiy al- Khuli dakwah didefinisikan sebagai: Upaya memindahkan situasi Changing situation manusia kepada situasi yang lebih baik. Pemindahan situasi ini mengandung makna yang sangat luas, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Dakwah harus merambah upaya bagaimana menciptakan kehidupan sejahtera, aman dan damai dengan mengembangkan kreativitas, baik individu maupun masyarakat, dalam konteks ini dakwah adalah juga suatu proses pemberdayaan. 10 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dakwah itu ialah suatu usaha yang terus menerus dari seorang da’i untuk menciptakan suatu perubahan menuju terciptanya suatu tatanan masyarakat yang berkeadaban yang dilandasi dengan nilai-nilai ajaran Islam. Banyak pengertian dakwah dikemukakan oleh para ahli sesuai dengan disiplin ilmunya. H. Endang Saifuddin Anshori berpendapat bahwa pengertian dakwah terbagi dalam dua bagian, pertama, dakwah dalam pengertian sempit yaitu penyampaian Islam kepada manusia baik melalui lisan, tulisan maupun lukisan. Kedua, dakwah dalam pengertian luas yaitu, penjabaran, penerjemahan, dan pengamalan ajaran Islam dalam perikehidupan dan 9 AH, Hasanuddin, Retorika Dakwah Publisistik dalam kepemimpinan Surabaya: Usaha Nasional 1982, h. 34-35 10 Yunan Yusuf, Dr. Metode dakwah, Naskah Panduan Bahan Ajar majelis ta’Lim DKI Jakarta Penerbit: Forum Komunikasi majelis Ta’lim DKI Jakarta, 2000, h. 3. 20 penghidupan manusia termasuk bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, Iptek, kesenian, keluarga dan sebagainya”. 11 Dakwah dalam pengertian sempit, misalnya pendapat sebagian orang yang megatakan bahwa dakwah identik dengan tabligh ceramah, pidato. Pandangan semacam ini menurut Amrullah Ahmad 12 kurang mampu memberi jawaban yang lebih kongkrit terhadap berbagai persoalan dalam masyarakat, karena dakwah hanya berada di mimbar-mimbar. Oleh karena itu, berdakwah selain dengan cara menyampaikan tabligh, ceramah, seminar dan lain-lain, juga harus diperkaya dengan pelaksanaan yang lebih luas, yaitu suatu kegiatanusaha untuk merealisir ajaran Islam dalam semua segi kehidupan. 13 Lebih lanjut Hamka memberikan suatu uraian bahwa kata dakwah mempunyai makna lebih umum dari semta-mata tabligh. 14 Dari pemahaman seperti itu, jelas sekali bahwa dakwah dapat dilakukan di banyak tempat dan oleh kalangan dari beragam profesi. Al- Khuli menegaskan bahwa da’i adalah orang yang menykini ideologi Islam dan mengajak kepada fikiran Islam dengan berbagai cara, baik tulisan, pidato, pembicaraan yang umum maupun yang husus serta dengan segala perangkat dakwah yang mungkin dilakukan. Seorang da’i adalah dokter yang mengobati segala penyakit jiwa dan memperbaiki keadaan masyarakat yang 11 Endang Syaifuddin Anshori, Wawasan Islam Jakarta: CV Rajawali, 1986 cet ke. I h. 190. 12 Amrullah Ahmad ed dakwah dan perubahan Sosial Yogyakarta: Prima Duta 1983 h. 1. 13 Ibid. 14 Hamka, Prinsip dan Kebijakan dakwah Islam, Jakarta: Penerbit Umminda 1982 h. 1.