Materi Dakwah Maadat al-Da’wah.

38 Syariah dalam islam, berhubungan berat dengan amal lahir nyata dalam rangka mentaati semua peraturan atau hokum Allah guna mengatur hubungan antar manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antara sesame manusia. Maksudnya, masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah syariah bukan saja terbatas pada ibadah kepada Allah, akan tetapi masalah-masalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesame manusia, seperti hokum jual beli, berumah-tangga, kepemimpinan, dan amal- amal salaeh lainnya. Demikian juga larangan Allah seperti minuman keras, berzinah, mencuri dan lain-lainnya. 40 c. Akhlak Akhlak atau budi pekerti, akhlak dalam aktifitas dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak merupakan penyempurnaan keimanan dan keislaman seseorang. 41 Secara garis besar, akhlak islam mencakup bebrapa hal, yaitu: 42 1. Akhlak manusia terhadap khalik 40 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, Surabaya: Al-ikhlas, 1983, h. 60-61. 41 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Penerbit AMZAH, 2009, hal. 89-92 42 Endang Syaifudin Anshari, Wawasan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993,h. 25 39 2. Akhlak manusia terhadap makhluk a. Akhlak terhadap manusia yaitu diri sendiri, tetangga dan masyarakat luas lainnya. b. Akhlak terhadap bukan manusia Yaitu flora, fauna dan sebagainya.

4. Metode Dakwah

Istilah metode berasl dari bahasa yunani yaitu methodos yang berarti cara atau jalan. 43 Sedangkan dalam bahasa arab kata metode biasnya disebut thariqat atau manhaj yang juga mengandung arti tata cara. Sementara dalam bahasa indonesia metode diartikan: “cara yang teratur dan berfikir baik-baik untuk maksud tertnetu, cara yang bersistem untuk memudahkan pelaksanan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”. Metode merujuk pada cara kerja yang teratur, terorganisir dan sistematis atau bersistem. 44 Dengan demikian metode dakwah berarti cara yang ditempuh guna mencapai tujuan dakwh. Dr. Wardi Bachtiar berpendapat bahwa metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i untuk menyampaikan materi dakwah, yaitu al-Islam atau serentetan kegiatan untuk mencapai 43 Fuad hasan dan Koentjaraningrat, Beberapa Aspek metodologi Ilmiah, dalam: Koentjaraningrat ed Metodologi Penelitian Masyarakat Jakarta: Gramedia, 1977 h. 16. 44 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai pustaka 1989. h.580 40 tujuan tertentu. 45 Adapun ayat al-quran yang berkaitan dengan metode dakwah sbb:                           Artinya: Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk. Q.S An-Nahl: 125 Ayat tersebut menjelaskan landsan dasar metodologi dakwh yang terdiri dari bil hikmah, bilmau’idzatil hasanah dan dakwah mujadalah. 46 Dari sumber metode itu tumbuh metode-metode yang merupakan operasionalnya yaitu dakwah dengan lisan bil lisan tulisan bil Kitabah, seni dan contoh perbuatan bil Hal. Dakwah dengan lisan berupa ceramah, seminar, simposium, diskusi, khutbah an lain-lain. Dakwh dengan tulisan berupa buku, majalah, surat kabat, spanduk, lukisan- lukisan dan lain-lain. Dakwah bil hal berupa prilaku yang sopan sesuai dengan ajaran Islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah dengan tekun, sabar, semangat, kerja keras, menolong sesama manusia, memlihara anak yatim, mendirikan lembaga pendidikan dan lain-lain. 47 45 Wardi Bachtiar, Dr. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Op. Cit. h. 34. 46 Yunan Yusuf, Metode dakwah, Seri panduan Majelis Ta’lim Jakarta: FKMT tt h. 4-6. 47 Wardi Bachtiar, Dr. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Op. Cit. h. 34. 41 Metode dakwah sebagiman dikemukakan al-Quran tersebut dipergunakan Ary Ginanjar Agustian sebagaiman ia lakukan melalui ceramah-ceramahnya maupun yang terdapat dalam trainingnya. Begitu pula dengan dakwah bil kibah ia lakukan dengan terbitnya bebrapa karya tulis baik dalam bentuk buku maupun tulisan di media Nebula dan media lainnya seperti brosur, pamflet dan lain-lain.

5. Media Dakwah Wasail al-Dakwah

Dalam menjelaskan kegiatan dakwh seorang da’i tak cukup hanya mengandalkan ceramah, khutbah, tabligh dan lain-lain, akan tetapi diperlukan pula saran lainnya yaitu media, baik media cetak maupun elektronik. Media-media tersebut adalah media pendukung bagi kegiatan dakwah yang berarti peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah. 48 Pada zaman modern media dakwah telah berkembang sedemikian cepat dengan ditemukannya teknologi seperti televisi, video, kaset remkaman, majalah, surat kabar dan lain-lain. Media dakwah era millennium berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti teknologi komunikasi dan informasi. Media tersebut sangat diperlukan dalam menunjang bagi suksesnya kegiatan dakwah karena teknologi informasi TI tersebut jangkauannnya sangat luas tanpa 48 Wardi Bachtiar, Dr. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Op. Cit. h. 34. 42 mengenal batas. Diantara bebrapa media yang dapat diergunakan sebagai pendukung kegiatan dakwah adalah sbb: a. Media cetak Media cetak adalah media yang dihasilkan dari produk mesin percetakan baik berupa buku, majalah, surat kabar, selebaran, brosur dan lain-lain yang isi dan materinya tentang agama, baik uraiannya dengan dalil-dalil agama maupun bertema agama atau berupa bahasan dengan tinjauan kacamata agama. 49 Penyajian melalui media cetak ini perlu ditampilkan secara menarik baik isi maupun format serta design sehingga mendorong minat baca dan rasa ingin tahu. b. Radio dan Televisi Merupakan suatu media dakwah yang sangat efektif karena jangkauannya yang sangat luas dan jauh. Oleh karena itu pemanfaattnnya agar digunakan seefektif mungkin dengan menyajikan materi yang bervariasi agar diterima oleh mad’u dan mereka terpengaruh melalui tayangan yang disajikan. 50 Selain radio dan televisi media lain yang menarik adalah film yang pembuatannya memrlukan dana yang tidak sedikit dan diperlukan keahlian tersendiri. Karena hasilnya untuk masyarakat, maka perencanaanya harus disusun secara matang dengan mengikuti 49 Yunan Yusuf, Buku Panduan Pelaksana Tugas Penyuluhan Agama Utama Jakarta: Deartemen Agama RI 2003h. 5. 50 Ibid. h. 51