jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama. Diantaranya
melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan
secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik
komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. b.
Menurut Cutlip dan Center dalam Effendy 2009:116 PR adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan
dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih
pengertian dan dukungan publik. c.
Definisi Public Relations menurut International Public Relations Association IPRA dalam Rumanti 2005:11, PR merupakan fungsi
manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum
dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan
diduga akan ada kaitannya, dengan cara menilai opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan
ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan
kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
d. Definisi Menurut British Institute of Public Relations IPR dalam
Jefkins 2003:9 PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan
memelihara niat baik good-will dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak.
B. Fungsi Hubungan Masyarakan Public Relations
Berbicara mengenai fungsi berarti berbicara masalah kegunaan humas dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Tetapi dalam hubungan
penekanan fungsi yang di tegaskan yaitu hubungan komunikatif antara Humas dengan Publik, baik internal maupun eksternal dengan pimpinan beserta
karyawan, dilakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa simpati. Ini mengandung arti bahwa dalam melancarkan
komunikasi itu, yaitu secara struktural dan fungsional mewakili organisasi. Hubungan masyarakan Public Relations juga tidak hanya memandang
siapa saja yang dilayaninya, baik dari segi kedudukan, pekerjaan, umurnya, agamanya dan sebagainya, tetapi sama yaitu insan yang patut dihargai dan
dihormati sebagaimana yang disebutkan di atas. Sikap ini termasuk dalam kegiatan komunikasi secara tatap muka, melalui telepon, dengan surat ataupun
dengan media komunikasi lainnya.
Selain itu, Public Relations juga bertugas untuk mengusahakan timbulnya sikap dan citra image publik yang positif terhadap segala kebijakan dan langkah
tindakan organisasi atau perusahaan. Dapat dikatakan bahwa citra yang dinilai adalah bagaimana organisasi bisa mencerminkan yang dipercayai memiliki
kekuatan, mengadakan perkembangan secara baik. Seperti pendapat Scott dan Allen dalam Danandajaja 2011:18 menjelaskan, bila kegiatan Public Relations
bersifat internal, maka kegiatannya mencakup kepada usaha: a.
Mengadakan analisa terhadap kebijakan perusahaan yang sudah maupun yang sedang berjalan.
b. Mengadakan perbaikan sebagai kelanjutan dari analisa yang dilakukan
terhadap kebijakan perusahaan, baik yang sedang berjalan maupun terhadap perencanaan kebijakan baru.
Sedangkan pengertian kebijakan dalam membicarakan fungsi Public Relations secara internal menurut Danandjaja 2011:18 dapat diwujudkan dalam
bentuk: a.
Masalah kepemimpinan leadership b.
Cara melaksanakan kepemimpinan c.
Hubungan dengan publik karyawan dalam bentuk upah yang cukup, perlakuan yang adil, ketenangan bekerja, perasaan yang diakui,
penghargaan atas prestasi kerja, dan jaminan social yang baik untuk karyawan dan keluarga.
d. Mengadakan Public Relations Counseling apakah dalam bentuk
Directive atau nondirective Public Relations Counseling, khususnya