berupa surat-surat tentang laporan KDI dan laporan terkait lainnya mengenai kegiatan yang dijalankan oleh KDI dan barang-barang pendukung lain yang
menguatkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum
5. Putusan
Dalam putusannya Majelis Hakim Kasasi mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : JAKSAPENUNTUT UMUM pada Kejaksaan Negeri Jakarta
Selatan tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 211Pid.B 2004PN.Jkt.Sel Tanggal 28 Juni 2005 ;
Adapun amar putusan Majelis Hakim Kasasi adalah sebagai berikut: 1.Menyatakan Terdakwa Drs. H.A.M. NURDIN HALID terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Korupsi” ; 2. Menghukum Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2
dua tahun ; 3. Menghukum Terdakwa dengan pidana denda sejumlah Rp.30.000.000,- tiga
puluh juta rupiah, subsidair 6 enam bulan kurungan ; 4. Menetapkan barang bukti berupa : Foto copy yang dilegalisir dokumen-
dokumen yang disita dan dijadikan barang bukti sebagaimana tersebut dalam Daftar Barang Bukti tetap dilampirkan dalam berkas perkara ;
5. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan Rp.2.500,- dua ribu lima ratus
rupiah ;
Universitas Sumatera Utara
B. ANALISA KASUS 1. Analisis Terhadap dakwaan Primer
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum JPU adalah pelanggaran terhadap Pasal 1 ayat 1 sub a jo Pasal 28 jo Pasal 34 c Undang-undang No.3 Tahun 1971 jo Pasal 43 A
Undang- undang No.31 Tahun 1999 jo Undang-undang No.20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 64 ayat 1 KUHP;
Unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : 1. Unsur Setiap Orang
2. Secara Melawan Hukum 3. Memperkaya diri atau orang lain atau suatu korporasi
4. Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara Ad. 1. Unsur Setiap Orang
Setiap orang adalah sebagaimana yang dimaksudkan dalam , Undang- undang No 31 tahun 1999, yang dimaksud dengan setiap orang adalah:
a. Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang kepegawaian.
b. Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana
c. Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara atau daerah d. Orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang menerima
bantuan dari keuangan negara. e. Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang mempergunakan
modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat.
Universitas Sumatera Utara