37
Desain penelitian yang digunakan adalah The Post-test Only Control Group Design:
1
E X O
1
K O
2
R
Gambar 4. Desain Penelitian
Keterangan: E
: Kelompok eksperimen K :
Kelompok kontrol
R : Random
X : Perlakuan
O
1
: Hasil post-test kelompok eksperimen O
2
: Hasil post-test kelompok kontrol Desain ini terdiri dari dua kelompok yang dipilih secara random.
Kelompok pertama kelompok eksperimen diberi perlakuan X yaitu model pembelajaran kooperatif tipe pair checks, sedangkan kelompok kedua
kelompok kontrol tidak diberi perlakuan tersebut. Peneliti menggunakan desain ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika
siswa dengan yang diberi treatment perlakuan dengan yang tidak diberi perlakuan. Sehingga pengaruh perlakuan tersebut dapat dianalisis
menggunakan uji beda, yaitu menggunakan statistik t-test.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal dan tes uraian sebanyak 5 soal untuk mengukur hasil
belajar matematika siswa pada pokok bahasan segitiga. Aspek yang diukur
1
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005, Cet. I. h. 38.
38
dalam penelitian ini adalah pada aspek kognitif, yaitu dibatasi pada aspek pengetahuan
, pemahaman dan penerapan
. Kisi-kisi instrumen tes tersebut adalah sebagai berikut:
1
C
2
C
3
C
Standar Kompetensi : Memahami konsep segi empat dan segitiga serta
menentukan ukurannya.
Kemampuan Nomor
soal
Skor No
Indikator C
1
C
2
C
3
PG Essay PG Essay
√ 1
1 √
2 1
Membedakan jenis- jenis segitiga
berdasarkan sisi atau sudutnya.
√ 3
1 √
6 1
√ 7
1
Mengunakan jumlah sudut segitiga
yaitu 180°.
√ 1
6 √
8 1
√ 9
1 √
10 1
1
Menyelesaikan soal mengenai sudut dalam
dan sudut luar segitiga.
√ 2
4 √ 11
1 √
12 1
√ 13
1 √
14 1
Menghitung keliling dan luas segitiga.
√ 15 1
√ 3
5 √
4 5
2
Menghitung keliling dan luas segitiga dan
menggunakannya untuk pemecahan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
√ 4
1
Membedakan garis tinggi, garis bagi,
garis berat, dan garis sumbu
√ 5
1 3
Melukis segitiga dengan jangka dan
penggaris.
√ 5
5 Skor 15
25 Total
skor 40
Keterangan: C
1
= Ingatan C
2
= Pemahaman C
3
= Aplikasi PG = Pilihan Ganda butir soal yang tidak valid
39
Untuk memenuhi persyaratan tes yang baik, maka terlebih dahulu diujicobakan. Tes ini akan diujicobakan kepada kelas VIII-1. Setelah
diujicobakan, maka data tersebut dianalisis pada setiap butir soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran butir soal, dan daya
pembeda butir soal.
2. Uji Instrumen Tes Penelitian
a. Uji Validitas
Data sebagai alat ukur hasil belajar matematika siswa perlu dilakukan uji validitas. Valid berarti instrumen tersebut dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang digunakan adalah validitas item, yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh
sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut.
Pengujian validitas item menggunakan rumus product moment dari Pearson sebagai berikut:
2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
} }{
{
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Keterangan:
xy
r = koefisien validitas instrumen
n
= banyaknya subyek X =
skor-skor item
Y = skor total item Dengan ketentuan:
Jika , maka item ke-i dinyatakan tidak valid.
tabel hitung
r r
≤ Jika
, maka item ke-i dinyatakan valid.
tabel hitung
r r
2
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Edisi revisi, cet. V, h. 72.
40
b. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur.
Pengujian reliabilitas untuk instrumen yang mempunyai skor butir dikotomi misalnya soal bentuk objektif dengan skor butir soal 0 atau
1 maupun skor butir kontinum misalnya soal bentuk uraian, menggunakan rumus reliabilitas Hoyt yaitu:
3
b e
b kk
RJK RJK
RJK r
− =
Keterangan: = koefisien reliabilitas
kk
r
b
RJK = rata-rata jumlah kuadrat baris
e
RJK = rata-rata jumlah kuadrat error Klasifikasi interpretasi reliabilitas yang digunakan adalah sebagai
berikut:
4
Tabel 2. Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas
Nilai Korelasi Interpretasi
11
r
≤ 0,20 0,20
≤
11
r
0,40 0,40
≤
11
r
0,70 0,70
≤
11
r
0,90 0,90
11
r
1,00
=
11
r
1,00 Tidak ada korelasi
Korelasi rendah Korelasi sedang
Korelasi tinggi Korelasi sangat tinggi
Korelasi sempurna
3
Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: PPS UNJ, 2004, Cet. II, h.79
4
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005, cet. II , h. 132
41
c. Taraf Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran untuk setiap item soal menunjukkan apakah butir soal itu tergolong sukar, sedang atau mudah. Taraf kesukaran tiap
butir soal ditentukan dengan rumus:
5
JS B
P =
Keterangan: P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya seluruh siswa yang menjawab soal itu dengan benar.
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Tolak ukur untuk menginterpretasikan taraf kesukaran tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut:
6
Tabel 3. Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran
Nilai D
p
Interpretasi P = 0,00
0,00 P ≤ 0,30
0,30 P ≤ 0,70
0,70 P ≤ 1,00
P = 1,00 Sangat sukar
Sukar Sedang
Mudah Sangat mudah
d. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda tiap butir soal ditentukan dengan rumus:
7
B B
A A
P
J B
J B
D −
=
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar ... h. 208.
6
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005, Cet. II, h. 134.
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar…, h. 213
42
Keterangan: D
p
= Indeks daya pembeda suatu butir soal B
A
= Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar B
B
= Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar J
A
= Banyaknya siswa pada kelompok atas J
B
= Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Tolak ukur untuk menginterpretasikan daya pembeda tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut:
8
Tabel 4. Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda
Nilai D
p
Interpretasi D
p
= 0,00 0,00 D
p
≤ 0,20 0,20 D
p
≤ 0,40 0,40 D
p
≤ 0,70 0,70 D
p
≤ 1,00 Sangat jelek
Jelek Cukup
Baik Sangat baik
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh dilakukan uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Prasyarat Analisis