33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
melalui membran luar dan dinding sel yang rentan kemudian mengikat membran sitoplasma sehingga mengganggu dan mengurangi kestabilan
membran sel. Hal ini menyebabkna sitoplasma bocor keluar dar sel yang mengakibatkan kematian sel Nuria et al., 2009.
Mekanisme kerja alkaloid sebagai antibakteri yaitu dengan cara menggangu komponen penyusun peptitoglikan pada sel bakteri, sehingga
lapisan dinding sel tidak terbentuk utuh dan menyebabkan kematian sel Darsana, 2012. Mekanisme lain antibakteri alkaloid yaitu komponen alkaloid
diketahui sebagai interkelator DNA dan mengambat enzim topoisomerase sel bakteri Karou, 2005.
Meknisme kerja steroid sebagai antibakteri berhubungan dengan membran lipid dan sensitivitas terhadap komponen steroid yang menyebabkan
kebocoran pada liposom Madduluri, 2013. Mekanisme kerja antibakteri tanin mempunyai daya antibakteri dengan
cara memprepitasi protein. Efek antibakteri tanin melalui reaksi dengan membran sel, inaktivasi enzim fungsi materi genetik. Mekanisme kerja tanin
sebagai antibakteri adalah menghambat enzim reverse transkriptase dan DNA topoisomerase sehingga sel bakteri tidak dapat terbentuk Nuria et al., 2009.
4.5 Hasil pengamatan uji aktivitas antimikroba ekstrak Garcinia benthami
Pierre terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan
Metode Dilusi
Uji aktivitas antimikroba daun Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 yang mewakili Gram positif dan
Escherichia coli ATCC 25922 yang mewakili Gram negatif dilakukan dengan metode Dilusi cair dengan konsentrasi 1000, 500, 250, 125, 62.5 µgmL .
Pelarut DMSO digunakan sebagai kontrol negatif yang merupakan bahan alami dari serat kayu dan tidak berbahaya, berfungsi sebagai pelarut yang
cepat meresap di dalam epitel ekstrak tanpa merusak sel-sel tersebut dan sering digunakan dalam bidang kedokteran dan kesehatan
. Kloramfenikol
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1 mgmL sebagai kontrol positif merupakan antibiotik bakteriostatik berspektrum luas yang aktif terhadap organisme-organisme aerobik dan
anaerobik Gram positif maupun Gram negatif. Penentuan Konsentrasi Hambat Minimal KHM pada pengujian
antibakteri ini dilakukan menggunakan dengan metode dilusi cair. Parameter yang digunakan adalah kekeruhan ada pertumbuhan bakteri dan kejernihan
tidak ada pertumbuhan bakteri, yang terlihat setelah diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC. Nilai Konsentrasi Hambat Minimal KHM
ditentukan dengan mengamati kadar terkecil yang masih jernih yang menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri. Penentuan nilai Konsentrasi
Bunuh Minimal KBM dilakukan dengan penggoresan larutan uji hasil nilai Konsentrasi Hambat Minimal KHM pada media padat Nutrien agar.
Kemudian diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam, yang ditandai dengan ada atau tidak pertumbuhan bakteri pada media tersebut.
Tabel 4.3 Hasil pengamatan nilai Konsentrasi Hambat Minimal KHM
ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus Metode Dilusi Cair.
No tabung Konsentrasi
µgmL Ekstrak
n-heksana Ekstrak
etil asetat Ekstrak
metanol 1
1000 +
- -
2 500
+ -
- 3
250 +
- +
4 125
+ +
+ 5
62.5 +
+ +
6 Kontrol M
- -
- 7
Kontrol + -
- -
8 Kontrol -
+ +
+
Ket : Tanda positif + : Menunjukan ada pertumbuhan bakteri
Tanda negatif - : Menunjukan tidak ada pertumbuhan bakteri
Kontrol M : Media
Kontrol - : DMSO
Kontrol + : Kloramfenikol
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.3 Hasil pengamatan nilai Konsentrasi Bunuh Minimal KBM
ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus.
No tabung Konsentrasi
µgmL Ekstrak
n-heksana Ekstrak etil
asetat Ekstrak
metanol 1
1000 +
- -
2 500
+ -
- 3
250 +
- +
4 125
+ +
+ 5
62,5 +
+ +
6 Kontrol +
- -
- 7
Kontrol - +
+ +
Ket : Tanda positif + : Menunjukan ada pertumbuhan bakteri Tanda negatif - : Menunjukan tidak ada pertumbuhan bakteri
Kontrol - : DMSO
Kontrol + : Kloramfenikol
Pada penelitian ini, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui aktif atau tidaknya ekstrak Garcinia benthami Pierre terhadap
Gram positif Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Gram negatif Escherichia coli ATCC 25922, Untuk Mengetahui nilai konsentrasi Hambat
Minimum KHM dan Konsentrasi Bunuh Minimum KBM pada ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Garcinia benthami Pierre.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ekstrak etil asetat menunjukan aktivitas antimikroba yang paling besar dibandingkan ekstrak
lain, karena pada Staphylococcus aureus ATCC 25923 mulai menunjukkan adanya kekeruhan pada konsentrasi 125 µgmL, Pada konsentrasi 250 µgmL
tidak terlihat adanya kekeruhan, setelah dilakukan pembiakan pada medium padat konsentrasi 125 µgmL terjadi pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus ATCC 25923, sementara pada ekstrak metanol mulai menunjukan adanya kekeruhan pada konsentrasi 250µgmL dan terjadi pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 pada konsentrasi 250 µgmL. Pada ekstrak n-heksana terlihat sedikit jernih, namun setelah dilakukan
pembiakan pada media padat terjadi pertumbuhan bakteri pada konsentrasi tersebut 1000 µgmL.
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.5 Hasil pengamatan nilai Konsentrasi Hambat Minimal KHM
ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Garcinia benthami Pierre terhadap Escherichia coli Metode Dilusi Cair.
No tabung Konsentrasi
µgmL Ekstrak
n-heksana Ekstrak
etil asetat Ekstrak
metanol 1
1000 +
- -
2 500
+ -
- 3
250 +
+ +
4 125
+ +
+ 5
62,5 +
+ +
6 Kontrol M
- -
- 7
Kontrol + -
- -
8 Kontrol -
+ +
+
Ket : Tanda positif + : Menunjukan ada pertumbuhan bakteri Tanda negatif - : Menunjukan tidak ada pertumbuhan bakteri
Kontrol M : Media
Kontrol - : DMSO
Kontrol + : Kloramfenikol
Tabel 4.6 Hasil pengamatan nilai Konsentrasi Bunuh Minimal KBM
ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Garcinia benthami Pierre terhadap Escherichia coli.
No tabung Konsentrasi
µgmL Ekstrak
n-heksana Ekstrak
etil asetat Ekstrak
metanol 1
1000 +
- -
2 500
+ -
- 3
250 +
+ +
4 125
+ +
+ 5
62,5 +
+ +
6 Kontrol +
- -
- 7
Kontrol - +
+ +
Ket : Tanda positif + : Menunjukan ada pertumbuhan bakteri Tanda negatif - : Menunjukan tidak ada pertumbuhan bakteri
Kontrol - : DMSO
Kontrol + : Kloramfenikol
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengujian aktivitas
antimikroba terhadap
Escherichia coli
ATCC 25922. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ekstrak n-heksana pada konsentrasi 1000 µgmL terlihat agak sedikit kekeruhan, namun setelah
dilakukan pembiakan pada media padat terjadi pertumbuhan pada konsentrasi 1000 µgmL. Pada ekstrak etil asetat dan metanol menunjukan aktivitas
antimikroba sama besar dibandingkan ekstrak n-heksana, karena Escherichia coli ATCC 25922 mulai menunjukan adanya kekeruhan pada konsentrasi
250 µgmL dan setelah dilakukan pembiakan pada media padat konsentrasi 250 µgmL terjadi pertumbuhan Escherichia coli ATCC 25922, pada ekstrak
metanol mulai menunjukan kekeruhan sama pada konsentrasi 250 µgmL, setelah dilakukan pembiakan pada media padat pada konsentrasi 250 µgmL
terjadi pertumbuhan Escherichia coli ATCC 25922. Aktivitas antimikroba dari ekstrak tanaman diklasifikasikan kuat jika
nilai KHM 100 µgmL, sedang jika 100 KHM ≤ 625 µgmL dan lemah jika nilai KHM 625 µgmL Kuete et al., 2011.
Berdasarkan hasil penelitian ekstrak Garcinia benthami Pierre n-heksana tidak terdapat nilai Konsentrasi Hambat Minimal KHM dan nilai
Konsentrsi Bunuh Minimal KBM terhadap Gram positif Staphylococcus aureus ATCC, sedangkan pada ekstrak etil asetat mulai menunjukan nilai
Konsentrsi Hambat Minimal KHM pada konsentrasi 250 µgmL yang ditandai dengan terjadinya kejernihan pada konsentrasi 250 µgmL dan
menunjukan nilai Konsentrasi Bunuh Minimal KBM pada konsentrasi 250 µgmL yang ditandai tidak adanya pertumbuhan terhadap bakteri Gram
positif Staphylococcus aureus ATCC 25923, sementara pada ekstrak metanol mulai menujukan nilai KHM pada konsentrasi 500 µgmL dan menunjukan
nilai KBM yang tidak adanya pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 25923 pada konsentrasi 500 µgmL.
Pada ekstrak n-heksana terhadap bakteri Gram negatif Escherichia coli ATCC 25922 tidak adanya nilai Konsentrasi Hambat Minimal KHM
dan nilai Konsentrasi Bunuh Minimal KBM pada konsentrasi 1000 µgmL sampai 62,5 µgmL. Pada ekstrak etil asetat terhadap bakteri Gram negatif
Escherichia coli ATCC 25922 mulai menunjukan nilai Konsentrasi Hambat
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Minimal KHM yang menunjukan kejernihan pada tabung uji dan Konsentrasi Bunuh Minimal KBM yang tidak ditandai adanya pertumbuhan
terhadap bakteri Gram negatif Escherichia coli ATCC 25922 pada konsentrasi 500 µgmL. Pada ekstrak metanol mulai menunjukan nilai
Konsentrasi Hambat Minimal KHM pada konsentrasi 500 µgmL yang menunjukan kejernihan pada tabung uji dan nilai Konsentrasi Bunuh Minmal
KBM pada konsentrasi 500 µgmL yang tidak ditandai adanya pertumbuhan Escherichia coli ATCC 25922. Dari pengamatan ini dapat diketahui semakin
tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin besar penghambatan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Hasil uji metode dilusi memperlihatkan perbedaan nilai Konsentrasi Hambat Minimal KHM dan nilai Konsentrasi Bunuh Minimal KBM yang
berbeda pada bakteri Gram positif Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan bakteri Gram negatif Escherichia coli ATCC 25922, untuk Staphylococcus
aureus ATCC 25923 pada ekstrak etil asetat konsentrasi 250 µgmL dan ekstrak metanol konsentrasi 500 µgmL. Pada Escherichia coli ATCC 25922
pada ekstrak etil asetat dan metanol konsentrasi 500 µgmL dapat membunuh atau menunjukan aktivitas antimikroba. Hal ini mungkin disebabkan karena
adanya perbedaan komponen penyusun dinding sel antara bakteri Gram positif dengan bakteri Gram negatif. Dinding sel bakteri Gram positif
strukturnya lebih sederhana dibandingkan struktur dinding sel bakteri Gram negatif yang lebih kompleks. Kompleksitas dinding sel bakteri Escherichia
coli kemungkinan dapat menghambat obat yang diuji. Pada kuman Gram positif, dinding sel terutama terdiri dari
peptidoglikan dan asam teikoat. Peptidoglikan merupakan polimer kompleks yang terdiri dari rangkaian asam n-asetil glukosamin dan asam n-asetil
muramat yang disusun secara berganti-ganti. Pada kuman Gram negatif dinding selnya terdiri dari lapisan peptidoglikan, lipoprotein selaput luar, dan
lipopolisakarida. Lipopolisakarida dinding sel Gram negatif terdiri dari suatu lipid yang kompleks, yang dinamakan lipid A.
Susunan yang kompleks pada bakteri Gram negatif menimbulkan rintangan yang besar untuk ditembus oleh suatu antibakteri, sehingga
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konsentrasi Bunuh Minimal KBM ekstrak daun Garcinia benthami Pierre terhadap Escherichia coli lebih besar dibandingkan terhadap Staphylococcus
aureus. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun Garcinia benthami Pierre
lebih potensial sebagai antibakteri dalam membunuh bakteri Gram positif daripada Gram negatif Yeni, et al., 2010.
40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN