Hutang Sebagai Alasan Perceraian

55 Dalam penjelasan pasal 76 ayat 1 Undang-Undang No.7 tahun 1989, dikatakan: “Syiqaq adalah perselisihan yang tajam dan terus menerus antara suami istri. 2 Untuk mendapatkan keputusan perceraian karena alasan syiqaq harus ada saksi-saksi dari kerabat dekat suami maupun istri, yang nantinya akan diangkat pengadilan sebagai hakam. 3 Dalam penjelasan pasal 76 ayat 2 Undang-Undang No.7 tahun 1989, dikatakan bahwa hakam adalah orang yang ditetapkan pengadilan dari pihak keluarga suami atau pihak keluarga istri atau pihak lain untuk mencapai upaya penyelesaian perselisihan terhadap Syiqaq. Selain itu peran hakam amat dibutuhkan untuk bisa mendamaikan perselisihan suami istri, sehingga sedini mungkin perceraian bisa dihindarkan. Mengenai masalah syiqaq, al-Quran telah menjelaskan dalam surat An-Nisa, ayat 4 : 35 ْ إ ا لْهأ ْ م اً كح هلْهأ ْ م اً كح ا ثعْباف ا نْيب قاقش ْمتْخ ْ إ هَللا ِف ي اًحالْصإ اديري اًريبخ اً يلع اك هَللا َ إ ا نْيب . Artinya: Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS. An-Nisa : 35. Pada umumnya, perselisihan dan percekcokan yang sering terjadi dalam kehidupan suami istri disebabkan oleh beberapa faktor berikut: 2 UUPA UU No. 7 Tahun 1989, h. 31. 3 UUPA UU No. 7 Tahun 1989, h. 3. 56 1. Perselisihan yang menyangkut keuangan 2. Faktor hubungan seksual 3. Faktor berlainan agama atau ketidak patuhan dalam menjalankan ajaran agama maupun ibadah. 4. Faktor cara mendidik anak-anak. 4 Maka dapat penulis simpulkan bahwasanya perceraian yang terjadi antara pemohon dan termohon terjadi bukan karena hutang, akan tetapi perceraian yang terjadi antara pemohon dan termohon adalah karena adanya syiqoq dalam rumah tangganya. Kasus yang diangkat penulis adalah masalah cerai talak yang diajukan suami ke Pengadilan Agama Tigaraksa. Pengadilan Agama sebagai bagian dari sistem hukum nasional memiliki kontribusi penting dalam mempengaruhi dan membentuk praktik dan kebiasaan yang terjadi dalam hubungan hukum antara laki-laki dan perempuan. Hal ini karena hampir semua kompleksitas persoalan relasi antara laki- laki dengan perempuan sebagai sepasang suami istri adalah bagian pokok dari kompetensi peradilan agama. Perceraian merupakan perkara yang mendominasi ruang sidang Pengadilan Agama di Indonesia. Peraturan perundang-undangan menyebutkan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan melalui Pengadilan Agama. Pemohon mengajukan permohonan cerainya karena merasa sudah tidak mampu lagi melihat kelakuan istrinya yang kerap kali berhutang hingga ratusan juta rupiah. 4 M. Yahya Harahap, Hukum Perkawinan Nasional… h. 145-146. 57 Dalam pemeriksaan sidang pemohon dan termohon hadir dipersidangan melalui panggilan secara sah dan patut serta sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku untuk menghadap ke persidangan. Berdasarkan keterangan saksi-saksi dari pihak pemohon yakni Erwin Baharuddin Bin Mardawi selaku teman satu kerja dari pemohon dan Suratin Binti Tusrip selaku pembantu rumah tangga pemohon di dapatkan keterangan bahwa memang konflik yang terjadi diantara keduanya karena pemohon sudah tidak tahan lagi melihat kelakuan istrinya yang berhutang kepada orang lain sampai ratusan juta rupiah. Pada dasarnya putusan dituntut untuk menciptakan suatu keadilan, dan untuk itu hakim melakukan penilaian dan pemeriksaan terhadap peristiwa dan fakta-fakta. Hal ini dapat dilakukan lewat pembuktian, mengklasifikasikan antara yang penting dan yang tidak dan menanyakan kembali kepada pihak lawan mengenai keterangan saksi dan fakta-fakta yang ada. Maka dalam putusan hakim, yang perlu diperhatikan adalah pertimbangan hukumnya, sehingga dapat dinilai apakah putusan yang dijatuhkan cukup memenuhi alasan yang objektif atau tidak. Acuan utama dalam membuat pertimbangan hukum adalah apa yang terjadi di persidangan serta ketentuan hukum yang berlaku di lingkungan peradilan. Putusan- putusan hakim pada dasarnya tidak boleh melewati apa yang dimohon atau digugat. Pertimbangan hukum yang dibuat oleh majelis hakim adalah karena majelis hakim melihat bahwa antara pemohon dan termohon sering terjadi percekcokan yang alasannya adalah karena pemohon sudah tidak tahan lagi melihat kelakuan istrinya yang sering kali berhutang tanpa sepengetahuan pemohon. Bukti-bukti yang dijadikan