Implementasi Perangkat Lunak Pengujian Sistem

4.2 Implementasi Perangkat Lunak

4.2.1 Implementasi Module Program Mikrokontroler Module program mikrokontroler dibuat menggunakan bahasa pemrogramman C dengan CodeVisionAVR CVAVR sebagai compiler. Program .c dikompilasi menjadi file .hex yang kemudian di-download ke dalam mikrokontroler melalui downloader eXtreme Burner - AVR. Berikut gambar pembuatan program dengan CVAVR seperti pada Gambar 4.9. Gambar 4.9 Tampilan Program CVAVR Gambar 4.10 Tampilan Program eXtreme Burner - AVR Universitas Sumatera Utara 4.2.2 Skema Pembuatan Program di Mikrokontroller ATMega8 dan Cara men- download Program ke Mikrokontroller ATMega8 Dapat kita lihat dari skema gambar dibawah bagaimana Program C yang dibuat untuk menggerakkan Robot dibuat di Komputer dengan menggunakan Aplikasi AVR. Kemudian akan disimpan di Mikrokontroler ATMega8, melalui downloader inilah kita akan menyalurkan listing program C ke mikrokontroler. Untuk memindahkan Listing Program C ini digunakan aplikasi eXtreme Burner - AVR. Dengan program eXtreme Burner - AVR ini program dimasukkan kedalam Mikrokontroler ATMega8. Skema pembuatan program di mikrokontroler dan cara men-download program ke Mikrokontroller ATMega8 dapat dilihat seperti pada Gambar 4.11. Gambar 4.11 Skema Pembuatan Program di Mikrokontroller ATMega8 dan Cara men-download program ke Mikrokontroller ATMega8

4.3 Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik. Misalnya penekanan tombol pada button di smartphone dapat terdeteksi sebagai input oleh mikrokontroller dan perangkat yang befungsi dengan baik untuk membantu dalam pergerakan robot. Pengujian yang dilakukan pada sistem ini adalah, pengujian aktuator robot, pengujian pergerakan robot, pengujian pompa pada robot, pengujian sensor ultrasonik, dan pengujian kamera. Hasil pengujian robot secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.1 Listing Program C Yang dibuat dengan Aplikasi Aplikasi eXtreme Burner - AVR Downloader Mikrokontroler ATMega8 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Hasil Pengujian Robot Secara Keseluruhan No Nama Pengujian Hasil Pengujian 1 Maju Berhasil 2 Mundur Berhasil 3 Belok Kiri Berhasil 4 Belok Kanan Berhasil 5 Sensor Ultrasonik Berhasil 6 Kamera Berhasil 7 Pompa Air Mini Berhasil 4.3.1 Pengujian Aktuator dan Pergerakan Robot Pengujian aktuator robot menyangkut pada bagian penggerak motor dengan Module program. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pergerakan robot sesuai dengan Module program yang dibuat. Jika Module program memanggil rutin program ‘maju’, maka robot akan berjalan maju, dan menandakan tahap pengujian ini sudah berfungsi dengan baik, dapat dilihat pada Gambar 4.12. Gambar 4.12 Pengujian Aktuator Robot Posisi a Belok Kiri b Belok Kanan 4.3.2 Pengujian Pompa Air Pada Robot Pada pengujian ini akan dilihat apakah pompa air sudah dapat digunakan untuk memadamkan api. Dapat kita lihat pada Gambar 4.13 a dimana pompa air pada robot belum dinyalakan sehingga api lilin masih menyala. Pada Gambar 4.13 b pompa Belok Kiri Belok Kanan Universitas Sumatera Utara pada robot dinyalakan untuk memadamkan api lilin. Sehingga pompa ini sudah dapat berfungsi dengan baik untuk memadamkan api lilin. Gambar 4.13 Pengujian Pompa Air untuk pemadaman api a Sebelum pompa air menyala b Sesudah pompa air dinyalakan 4.3.3 Pengujian Sensor Ultrasonik Pada Robot Sensor ultrasonik berfungsi untuk menghentikan gerakan robot secara otomatis. Pada penelitian ini Sensor ultrasonik digunakan hanya untuk mengontrol gerakan robot pada saat mundur, ini disebabkan robot hanya memiliki satu kamera bagian depan. Pengujian sensor ultra sonic dapat dilihat seperti pada Gambar 4.14. Gambar 4.14 Pengujian Sensor Ultrasonik a Robot mundur menuju hambatan padat b Robot berhenti dengan jarak ke hambatan padat 15 cm =15 cm 15 cm Api Menyala Api Padam Mundur Berhenti Universitas Sumatera Utara 4.3.4 Pengujian kamera pada Robot Kamera pada robot berfungsi untuk menampilkan pandangan didepan robot yang dapat membantu user dalam mengontrol pergerakan robot. Pada pengujian ini akan diperlihatkan tampilan dari padangan di depan robot melalui smartphone Android. Hasil pengujiannya dapat kita lihat pada Gambar 4.14. Gambar 4.15 Pengujian kamera yang ditampilkan melalui Smartphone 4.3.4 Pengujian jarak pada pengendalian robot Robot pemadam api dikendalikan dari smartphone melalui jaringan WiFi yang terdapat pada robot, sehingga robot dapat dikendalikan dari smartphone selama masih terhubung dengan jaringan WiFi robot. Untuk itu dibutuhkan pengujian jarak agar mengetahui jarak maksimal pengendalian robot pemadam api. Pengujian dilakukan pada area terbuka yang tidak terdapat penghalang apapun. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Jarak Pengendalian Robot No Jarak Pengujian Hasil Pengujian 1 10 meter Robot dapat dikendalikan dengan baik 2 20 meter Robot dapat dikendalikan dengan baik 3 30 meter Robot dapat dikendalikan dengan baik 4 40 meter Robot dapat dikendalikan dengan baik 5 50 meter Robot sulit untuk dikendalikan 6 60 meter Robot tidak dapat dikendalikan Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari implementasi dan pengujian perancangan robot pemadam api dengan mikrokontroler ATMega8, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Robot pengendali menggunakan smartphone Android berbasis mikrokontroler ATMega8 berhasil dirakit dengan baik. 2. Robot yang bergerak dengan dikontrol oleh pengguna untuk pemadam api, dengan menekan tombol arah seperti kanan, kiri, maju, mundur dan pompa melalui smartphone. 3. Pada saat robot bergerak mundur apabila ada halangan pada jarak = 15 cm di belakang robot, maka secara otomatis robot akan berhenti. 4. Robot akan bergerak untuk memadamkan api sesuai pengendalian dari pengguna dengan bantuan kamera pada robot yang ditampilkan pada smartphone.

5.2 Saran

Berikut beberapa saran yang penulis berikan untuk pengembangan lebih lanjut dari penelitian ini: 1. Pengontrolan pompa air mini pada robot, dapat dilakukan pengembangan dengan dikontrol naik dan turun sehingga mempermudah pemadaman api. 2. Lintasan robot nantinya untuk pengembangan selanjutnya dapat berupa tanjakan serta rintangan yang berlubang. Universitas Sumatera Utara