terorganisasi, tidak bertujuan, dan menggnakan kekerasan, baik untuk menghancurkan, menyerang orang lain, atau menjarah barang.
Nasrul Hamdani dalam Komunitas Cina di Medan dalam Lintasan Tiga Kekuasaan 1930-1960 2013, menjelaskan tentang berbagai problematika dan
tantangan yang di hadapi oleh etnis Tionghoa di Medan baik dari segi ekonomi, sosial maupun politik yang dihadapi dari berbagai periode pemerintahan. Dari
aspek sejarah buku ini juga membahas tentang kehidupan sosial etnis tionghoa sejak awal kedatangannya.
Noviani Soraya dalam Dampak Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 terhadap Masyarakat di Kelurahan Perdagangan 2014 skripsimenjelaskan tentang
penyebab krisis moneter yang terjadi di Kelurahan Perdagangan yang menyebabkan kerusuhan pada tanggal 6 mei 1998 yang membawa dampak
psikologi dan sosial bagi masyarakat Tionghoa. Farid Muzakky dalam Interaksi Sosial Etnis Tionghoa dengan Masyarakat
Pribumi di Kota Yogyakarta 2016skripsi menjelaskan tentang sejarah kedatangan Etnis Tionghoa di Indonesia, kondisi sosial Etnis Tionghoa di
Yogyakarta serta pembauran kebudayaan yang melibatkan etnis Tionghoa dengan masyarakat Pribumi di kota Yogyakarta.
2.2 Konsep
Konsep adalah suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama.Konsep dapat diartikan sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri
sesuatu yang mempermudah jalinan komunikasi antara manusia serta memunkinkan manusia untuk berpikir Hamidi, 2010:11.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan KBBI 2003:588 konsep diartikan sebagai rencana atau pengertian yang diabstrakkan dari pengertian kongkret, gambaran mental dari
objek ataupun yang ada diluar bahasan yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
2.2.1 Perubahan Nilai Budaya
Perubahan nilai budaya adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya.Unsur-unsur yang termasuk ke dalam sistem sosial adalah nilai-nilai, sikap-sikap dan pola perilakunya diantara kelompok-
kelompok dalam masyarakat. Selain itu perubahan sosial didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat Kingsley davis,
dalam Srirahayu 2014:13. Perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup
yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi maupun karena adanya difusi
ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.Secara singkat Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-
modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia Gillin, dalam Srirahayu, 2014:13.
Dengan demikian, secara umum bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan sosial
yang baru dalam masyarakat.Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai- nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga
Universitas Sumatera Utara
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya.Perubahan budaya adalah perubahan unsur-
unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah sistem
kepercayaanreligi, system mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan tehnologi, bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan
Soekanto, dalam Adi, 1990:5. Perubahan pada bidang-bidang kehidupan tertentu tidak hanya semata-
mata berarti suatu kemajuan, namun dapat pua berarti kemunduran. Apabila terjadi perubahan nilai sosial maka akan terjadi juga perubahan sikap mental,pola
pikir dan tingkah laku anggota masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Aspek kehidupan manusia dibedakan menjadi dua yaitu aspek manusiawi dan
aspek tidak manusiawi.Aspek kehidupan manusiawi diungkapakan sesuai dengan sistem nilai sosial dan budaya sebagai pandangan hidup, melalu sikap saling
menyayangi, melindungi, menghargai, dan lainnya yang dirasakan sebagai keindahan hidup.Sebaliknya aspek kehidupan tidak manusiawi diungkapkan
melalui sikap dan perbuatan yang saling acuh, merugikan, menggelisahkan dan menjadikan manusia menderita.
Faktor-faktor penyebab perubahan nilai sosial dan kebudayaan
Faktor yang menyebabkan perubahan nilai sosial dan budaya bukanlah merupakan faktor yang tunggal, tetapi menyangkut hal yang kompleks.Banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat.Soeryono
Universitas Sumatera Utara
Soekanto menyebutkan adanya faktor internal dan eksternal yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat 1990:342.
1. Faktor internal a. Perubahan Jumlah Penduduk
Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat, menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakatnya, terutama tentang hal yang
menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan.Lembaga sistem hak milik atas tanah mengalami perubahan-perubahan.Orang mengenal hak milik individual atas
tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil, dan sebagainya, yang sebelumnya tidak dikenal. Sebaliknya, berkurangnya penduduk disebabkan karena berpindahnya
penduduk dari desa ke kota atau dari satu daerah ke daerah lain misalnya transmigrasi. Perpindahan penduduk tersebut mangakibatkan kekosongan
misalnya dalam bidang pembagian kerja atau stratifikasi sosial yang selanjutnya dapat memperngaruhi lembaga-lembaga kemasyrakatan Endar, dalam Adi,
2009:57.
b. Penemuan-Penemuan Baru