bisa lahir akibat kekurangpahaman kita bersama terhadap pelaksanaan PPAN yang strategis ini. Untuk itu diperlukan penyamaan persepsi, kesatuan gerak dan
langkah semua pihak secara terkoordinasi. Mengingat ruang lingkup Pembaharuan agraria yang membutuhkan
keterlibatan aktif semua komponen bangsa, dengan demikian dukungan dari segenap jajaran Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat sangat
diharapkan, sehingga PPAN dapat berjalan sesuai tujuan, demi kemaslahatan bangsa.
16
B. Tujuan dan Manfaat Program Pembaharuan Agraria Nasional
Pembaharuan Agraria Nasional atau adakalanya disebut dengan diartikan secara beragam oleh beragam orang, profesi atau kelompok dan dipahami secara
berbeda-beda pula. Tetapi, dari semua ragam pemahaman ini, ada benang merah yang dapat menghubungkan semuanya yaitu bahwa Pembaharuan agraria nasional
dimaknai sebagai penataan atas penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah P4T atau sumber-sumber agraria menuju suatu struktur P4T
yang berkeadilan dengan langsung mengatasi pokok persoalannya.
17
Di dalam mengemban tugas menyelenggarakan administrasi pertanahan. Badan Pertanahan Nasional berpedoman pada empat prinsip pertanahan yang
memberikan amanat dalam berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; menata kehidupan bersama yang lebih berkeadilan;
16
Joyowinoto. pembaruan-agraria-nasional
https:.wordpress.com20130821 12April2016
17
Joyo Winoto, Pembaruan agraria nasional dan Keadilan Sosial, Badan Pertanahan Nasional, Jakarta, 2007, hal 21.
Universitas Sumatera Utara
mewujudkan keberlanjutan sistem kemasyarakatan; kebangsaan dan kenegaraan Indonesia; serta mewujudkan keharmonisan terselesaikannya sengketa dan
konflik pertanahan.
Pembaharuan Agraria merupakan proses restrukturisasi penataan ulang susunan kepemilikan, penguasaan, dan penggunaan sumber-sumber agrarian
khususnya tanah. Dalam Pasal 2 TAP MPR RI Nomor IXMPR2001 dijelaskan bahwa Pembaharuan agraria mencakup suatu proses yang berkesinambungan
berkenaan dengan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya agraria, dilaksanakan dalam rangka tercapainya
kepastian dan perlindungan hukum serta keadilan dan kemakmuran bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Dilaksanakannya PPAN, maka tantangan besar bagi pemerintah kemudian adalah bagaimana mendesain operasionalisasi PPAN ini sehingga nantinya bisa
dilaksanakan secara terpadu dan benar-benar diorientasikan pada penataan ulang struktur agraria yang timpang dan penyediaan program-program pendukungnya
yang lebih luas. Pada saat yang sama, bagaimana bisa menggulirkan pelaksanaan PPAN ini agar mendapat dukungan yang luas baik dilingkungan elit politik, di
antara lintas departemen dan level pemerintahan, maupun dikalangan masyarakat secara umum.
Ada lima tujuan utama yang hendak dicapai dari pelaksanaan PPAN melalui asset reform dan akses reform yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Menata kembali struktur penguasaan, pemilikan, pemanfaatan dan
penggunaan tanah dan kekayaan alam lainnya sehingga menjadi lebih
berkeadilan sosial;
2. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, khususnya kaum
tani dan rakyat miskin dipedesaan;
3. Mengatasi pengangguran dengan membuka kesempatan kerja baru di
bidang pertanian dan ekonomi pedesaan;
4. Membuka akses bagi rakyat terhadap sumber-sumber ekonomi dan politik;
5. Mewujudkan mekanisme sistematis dan efektif untuk mengatasi sengketa
dan konflik agraria.
Terkait dengan pembentukan rancangan undang-undang dalam rangka Pembaharuan hukum di bidang agraria, sejumlah prinsip dan dasar kebijakan yang
digariskan dalam Ketetapan MPR No.IXMPR 2001 harus diperhatikan dan menjadi landasan dalam penyusunan berbagai undang-undang dimaksud. Selain
itu, agar adanya undang-undang yang hendak dibentuk menjadi suatu solusi bagi persoalan keagrariaan yang ada dan mampu mencapai unsur keadilan,
kemanfaatan dan kepastian hukum yang berimbang sebagaimana dicita-citakan, dan mampu menjadi suatu hukum yang responsif, maka dalam proses tersebut
perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat dijadikan dasar pijakan yang merupakan hasil pemikiran yang berakar langsung dari kebutuhan masyarakat.
Pembangunan hukum yang dilandasi dengan sikap proaktif didasarkan pada penelitian dan kebutuhan hukum akan menghasilkan produk hukum yang efektif.
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih mempermudah pemahaman Pembaharuan agraria nasional, Joyo Winoto mendefinisikan Pembaharuan agraria nasional sebagai Land Reform
Plus, artinya pembaharuan agraria nasional adalah landreform dalam rangka mandat konstitusi, politik dan Undang-undang untuk mewujudkan keadilan dalam
P4T ditambah dengan Access Reform.
18
1. Menata kembali ketimpangan struktur penguasaan dan penggunaan tanah
ke arah yang lebih adil.
Pengertian Pembaharuan agraria juga dapat dilihat dalam ketetapan MPR No. IX tahun 2001 Pasal 2, disebutkan bahwa : “Pembaharuan agraria mencakup
suatu proses yang berkesinambungan berkenaan dengan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumber daya agraria,
dilaksanakan dalam rangka tercapainya kepastian dan perlindungan hukum serta keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian
Pembaharuan agraria nasional ditujukan untuk :
2. Mengurangi kemiskinan.
3. Menciptakan lapangan kerja.
4. Memperbaiki akses rakyat kepada sumber-sumber ekonomi, terutama
tanah
5. Mengurangi sengketa dan konflik pertanahan
6. Memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup, serta
18
Joyo Winoto, “Pembaruan agraria nasional” Tanah Untuk Keadilan Dan Kesejahteraan Rakyat, Makalah Seminar Nasional, Penguatan Hak Kepada Rakyat Dalam Pembaruan agraria
nasional Melalui Persamaan Hak Memperoleh Hak Atas Tanah, Magister Kenotariatan Undip,Kanwil BPN Propinsi Jateng, KAPTI IMMK, Semarang, 15 Mei 2008.
Universitas Sumatera Utara
7. Meningkatkan ketahanan pangan rakyat Indonesia dan ketahanan energi
nasional.
Sehingga apabila dicermati, keseluruhan tujuan Pembaharuan agraria nasionalPembaharuan agraria adalah ditujukan pada peningkatan kesejahteraan
rakyat dan penyelesaian berbagai permasalahan bangsa.
Salah satu agenda dalam Pembaharuan agraria nasional adalah penguatan hak kepada rakyat. Penguatan hak dapat dilakukan dengan kemudahan untuk
memperoleh sertipikat bagi rakyat melalui program sertipikasi massal PPAN, SMS, Ajudikasi.
C. Dasar Hukum Pelaksanaan Program Pembaharuan Agraria Nasional