Pembahasan 1.Fungsi Hubungan Sosial

untuk mendorong diri mereka agar bisa merubah perilaku serta pola pikir mereka ke arah yang jauh lebih positif sehingga kelompok sebagai tempat untuk membantu individunya mencapai perubahan betul betul memberikan perubahan kepada individunya sebagaiman fungsi terapi di dalam komunikasi kelompok. Informan 4 Agek yang dulunya mengaku merupakan pribadi yang egois, merasa karena bergabung di komunitas ini dia bisa berusaha untuk merubah perilaku nya, informan 3 Risad juga merasa kelompok banyak memberikan perubahan perubahan signifikan kepada dirinya, seperti dia jadi lebih bertanggung jawab dalam melakukan sesuatu. Dan tentunya semua informan tidak ada yang merasa rugi dengan semua perubahan yang di berikan kelompok kepada diri mereka sendiri.

4.2 Pembahasan 1.Fungsi Hubungan Sosial

Komunitas sebagai bagian dari kelompok sosial didalam masyarakat merupakan sarana bagi individu individu yang ada di dalamnya untuk saling berinteraksi dan membangun hubungan sosial antara anggotanya, yang tentunya bergabung dengan komunitas berdasarkan adanya faktor kesamaan hobi dan kegemaran yang membuat anggotanya tertarik untuk bergabung di dalam komunitas tersebut. Seperti yang di sampaikan Kertajaya Hermawan 2008, komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. Komunitas sendiri mempunyai fungsi fungsi nya sebagai kelompok dalam komunikasi kelompok, salah satunya adalah fungsi hubungan sosial yang memberikan kesempatan anggota anggotanya untuk berinteraksi secara informal melakukan aktifitas aktifitas yang rutin dan menghibur, sehingga dapat membentuk hubungan hubungan yang intens di antara anggotanya. Seperti pada komunitas lainnya, komunitas musik indie kirana sendiri selalu memberikan para anggotanya waktu dan tempat untuk membangun hubungan antara anggotanya. Sehingga perasaan saling memiliki antar satu anggota dan anggota lainnya bisa menjadikan Universitas Sumatera Utara kelompok atau komunitas termasuk kedalam kelompok primer menurut para anggotanya. karena kelompok primer adalah kelompok yang terbentuk di dasarkan hubungan yang erat antara anggotanya, memiliki intensitas komunikasi yang bagus sehingga antara anggota saling mengenal baik eksternal maupun internal dari kawan sekelompoknya, dan sifatnya sangat kekeluargaan. Manusia juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam keinginannya untuk bergabung didalam suatu komunitas, seperti :  Ingin masuk menjadi bagian kelompok inclusion. Faktor ini menunjukkan bahwa individu tersebut merasa ada suatu ketertarikan didalam komunitas ataupun kelompok yang dilihatnya, sehingga dia tertarik untuk ikut masuk dan membentuk hubungan sosial didalam kelompok.  Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain. Faktor ini menunjukkan bahwa individu tersebut sudah merasa bahwa komunitas sebagai bagian dari kelompok didalam komunikasi kelompok mempunyai poin penting bagi individu tersebut agar dia dapat menjalin suatu hubungan yang erat dengan individu lainnya didalam komunitas. Faktor faktor di atas dapat dijadikan alasan bagi para anggota komunitas untuk bergabung dengan komunitas, seperti yang didapat dari wawancara, informan ke 4 Lukfi merasa ada yang membuatnya tertarik untuk bergabung dengan kelompok atau komunitas ini, yaitu kelompok atau komunitas menyediakan tempat baginya untuk saling bertukar informasi tentang apa yang menjadi kegemarannya yaitu musik indie, dan juga dia bisa menuangakan hobinya didalam bermusik kedalam komunitas atau kelompok ini. Berada didalam komunitas juga menjadi satu keuntungan sendiri baginya karena lukfi sendiri adalah pendatang di kota Medan, sehingga dengan berada didalam komunitas atau kelompok, dia bisa mendapat keuntungan dari fungsi hubungan sosial yang pertama ini dan mendapatkan teman teman baru yang tentunya mempunyai kegemaran yang sama sesuai dengan faktor Universitas Sumatera Utara kedua yang mana individu tersebut merasa bahwa sangat penting untuk menjalin hubungan sosial yang erat untuk menjadi bagian didalam suatu komunitas.

2. Fungsi Pendidikan

Proses komunikasi juga tentu saja menjadi salah satu media bagi individu untuk saling bertukar informasi dengan individu lainnya sebagai makhluk sosial, mulai dari pengetahuan umum, nasehat, sampai berbagi pengalaman dilakukan melalui proses komunikasi, setiap anggotanya juga berusaha menyampaikan informasi informasi baik dalam tindakan verbal maupun non verbal. Seperti didalam komunitas, para individu yang bertemu dan berinteraksi setiap hari pastinya melakukan proses pertukaran informasi dalam setiap komunikasi yang mereka lakukan. Komunitas sebagai bagian dari komunikasi kelompok berfungsi sebagai tempat untuk berbagi dan bertukar informasi antara individu nya baik secara formal maupun informal. Kirana sendiri dalam konteksnya sebagai bagian dari kelompok didalam komunikasi kelompok secara tidak langsung menjalankan proses pertukaran informasi untuk memenuhi fungsi pendidikan yang ada didalamnya. Dilihat dari kegiatan kegiatan rutin yang mereka lakukan seperti pengajian sudah menunjukkan bahwa komunitas sendiri memberikan informasi informasi yang berguna bagi para anggotanya yang muslim disamping berbagai informasi mengenai musik yang menjadi ciri utama komunitas musik indie kirana tersebut. Seperti yang terlampir dari hasil temuan yang peneliti temukan, terlihat bahwa informan ke 3 Risad merasa dirinya menjadi lebih bertanggung jawab dan memperoleh skill kepemimpinan setelah bergabung kedalam komunitas, dorongan dan saran dari para senior didalam komunitas membantunya untuk menambah pengetahuannya tentang bagaimana mengorganisir sebuah acara musik, yang belum tentu bisa ditemukannya jika dia tidak bergabung kedalam komunitas. Ditambah lagi, komunitas sendiri sering dijadikan para anggotanya untuk menambah referensi mereka didalam bermusik, seperti yang informan 4 Agek sampaikan didalam hasil wawancara, bahwa referensi nya didalam mengulik lirik Universitas Sumatera Utara lagu berkembang semenjak bergabung didalam komunitas karena adanya saling sharing bersama teman temannya yang lain didalam komunitas. Fungsi ini juga mempunyai faktor faktor yang sangat mendukung fungsi ini untuk berguna bagi individu didalam kelompok, antara lain :  Jumlah informasi yang dikontribusikan Semakin banyak informasi yang diberikan komunitas kepada anggota, maka semakin menunjukkan bahwa fungsi pendidikan ini ada didalam komunitas. Seperti dari hasil wawancara peneliti dengan para informan, terlihat bahwa dengan berada didalam komunitas, para anggota sudah banyak mendapat beragam informasi dari berbagai interaksi dengan teman teman nya yang berada didalam komunitas.  Jumlah partisipan yang ikut didalam kelompok Fungsi pendidikan ini sendiri untuk mendukung variasi informasi yang disebarkan didalam komunitas atau kelompok, tentunya harus memiliki jumlah anggota yang banyak untuk memperbesar kesempatan untuk munculnya variasi informasi yang dapat diberikan. Dari hasil wawancara peneliti dengan para informan, peneliti melihat bahwa didalam kelompok ini mempunyai partisipan yang lumayan banyak dalam mendukung faktor ini didalam pemenuhannya sebagai faktor pendukung untuk fungsi pendidikan atau pembagian informasi ini.  Jumlah interaksi yang terjadi didalam kelompok Tentunya semakin banyak interaksi yang terjalin didalam kelompok maka semakin banyak pula informasi yang akan terbagi didalam komunitas, dikarenakan dengan saling berinteraksi maka para anggota secara langsung ataupun tidak langsung sudah saling berbagi informasi. Dari hasil wawancara peneliti dengan para informan, dengan frekuensi pertemuan yang hampir setiap hari, dapat dipastikan bahwa jumlah interaksi yang terjadi tentunya juga sangat banyak sehingga faktor ini sendiri sudah bisa menjadi faktor pendukung didalam fungsi pendidikan atau pembagian informasi. Universitas Sumatera Utara

3. Fungsi Persuasi

Komunitas sebagai kelompok sosial didalam komunikasi kelompok juga mempunyai fungsi fungsi persuasi yang dimana mendorong anggota nya untuk saling mempengaruhi satu sama lainnya dikarenakan adanya heterogenitas individu yang ada didalamnya, serta adanya faktor interpersonal didalam kelompok yang mana ingin mengendalikan orang lain dalam tatanan hierarkis control menurut William C. Shultz 1966, dikarenakan didalam komunitas secara tidak langsung terbentuk suatu tatanan sosial yang membedakan anggota senior dan junior, biarpun tidak ada peraturan tertulis yang ada didalam komunitas, tetapi kesadaran emosional serta norma norma yang ada didalam komunitas berlaku bagi setiap anggotanya untuk mengikuti tatananan tersebut, sehingga apa saja yang di instruksikan ataupun disarankan oleh senior terhadap junior nya, sering menjadi referensi bagi para junior untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh seniornya. Terlihat dari penentuan ketua panitia acara sebelumnya, yaitu risad yang ditentukan oleh para senior didalam komunitas melalui kesepakatan para senior, biarpun risad merasa tidak berpengalaman didalam memimpin suatu kepanitiaan, tetapi mau tidak mau harus mengikuti apa yang seniornya instruksikan dikarenakan kesadaran emosional dan juga norma norma didalam kelompok tersebut. Dan juga terlihat dari hal hal kecil seperti membeli rokok, para anggota junior didalam komunitas mau tidak mau harus pergi membeli rokok keluar jika disuruh para anggota yang lebih senior dari mereka. Hal hal diatas merupakan salah satu bentuk pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi kelompok, yaitu konformitas yang mana perubahan perilaku yang ditunjukkan informan ke 3 risad didalam penunjukkan ketua panitia didalam rapat tersebut dikarenakan kepercayaan terhadap norma kelompok yaitu anggota junior haruslah menghormati anggota yang senior biarpun batas antara senior dan junior sangatlah tipis, tapi dikarenakan faktor kekeluargaan dan juga norma norma yang ada, risad mau tidak mau harus mengikuti pilihan dari para anggota senior tersebut, yang mana merupakan bentuk dari tekanan tekanan kelompok yang real atau dibayangkan didalam konformitas ini. Seperti yang ada didalam definisi konformitas, bila sejumlah Universitas Sumatera Utara orang didalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama, maka seperti itulah yang terjadi kepada risad didalam pemilihan anggota tersebut, selain itu hal hal kecil seperti pemilihan pola pikir dalam bermusik dan fashion mereka juga sangat terlihat, seperti pemilihan baju berlogo band band indie dari dalam maupun luar negeri, serta pemilihan sneakers yang kurang lebih mempunyai tipe dan merk yang sama sebagai bentuk konformitas didalam perilaku komunikasi kelompok.

4. Fungsi pemecahan masalah dan pembuatan keputusan.

Komunitas juga bisa dijadikan sarana oleh para anggotanya untuk mencari solusi dari permasalahan permasalahan yang mereka tidak bisa temukan diluar komunitas, serta sebagai sarana untuk pembuatan keputusan dari pilihan pilihan terhadap solusi yang ada, seperti yang diyakini Beal, Bohlen dan Audabaugh dalam Rakhmat, 2004: 171 meyakini peranan para anggota anggota didalam kelompok dapat terkategorikan di antaranya sebagai berikut :  Peranan tugas kelompok Tugas kelompok adalah memecahkan masalah atau melahirkan gagasan gagasan baru. Yang mana para anggota anggota didalam kelompok dapat dengan leluasa menuangkan permasalahan merekan kepada komunitas untuk meminta solusi dan menentukan pilihan dari solusi solusi yang ada. Dari hasil wawancara yang peneliti temukan didalam komunitas atau kelompok, dapat dilihat bahwa para informan selalu datang kekomunitas jika mereka tidak dapat menemukan solusi solusi dari permasalahan mereka sendiri, disini terlihat bahwa anggota komunitas secara langsung ataupun tidak langsung sudah dapat melihat bahwa adanya perananan dari tugas kelompok yang dapat mereka manfaatkan untuk mencari solusi dari permasalahan permasalahan mereka. Universitas Sumatera Utara  Peranan pemeliharaan kelompok Pemeliharaan kelompok berkenaan dengan usaha usaha untuk memelihara emosional anggota anggota kelompoknya, dimana para anggota merasa aman untuk bercerita dan meminta saran mengenai permasalahannya terhadap kelompok dikarenakan kelompok telah memberikan kenyamanan emosional terhadap anggotanya melalui rutinitas serta interaksi yang mereka bangun selama bergabung didalam komunitas. Dari hasil wawancara yang peneliti temukan, dapat dilihat bahwa para anggota kelompok memang tidak merasa ragu untuk bercerita dan meminta saran dikarenakan suasana kekeluargaan didalam komunitas ataupun kelompok yang sudah membuat nyaman para anggotanya sehingga tidak merasa ragu lagi untuk menumpahkan permasalahannya agar bisa meminta saran dan solusi dari permasalahan permasalahan nya tersebut sesuai dengan peranan pemeliharaan kelompok tersebut. Fungsi ini paling sering dimanfaatkan anggota kelompok untuk mencurahkan permasalahan yang mereka hadapi, yang mana mereka merasa tidak akan menemukan solusi yang mereka inginkan jika menceritakannya kedalam komunitas, dikarenakan faktor kedekatan emosional yang berbeda antara berada didalam komunitas serta keluarga, jika berada didalam keluarga segala sesuatu nya musti betul dijaga dan terbatas, mulai dari perkataan sampai permasalahan apa yang sedang dihadapinya, dengan bercerita dengan teman temannya didalam komunitas, mungkin dia jadi bisa lebih leluasa bercerita tanpa takut terhadap norma norma serta aturan yang ada didalam keluarganya. Faktor tersebut yang mungkin dicari anggota komunitas terhadap fungsi komunikasi kelompok yang ada didalam komunitasnya. Seperti yang dapat digambarkan dalam gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Sumber : Littlejohn, 2011 : 345

5. Fungsi Terapi

Fungsi teapi sendiri dalam hakikatnya bertujuan untuk merubah individu yang ada didalam kelompok menuju ke arah yang lebih baik bagi diri individu tersebut dengan cara berinteraksi dengan anggota yang lain didalam kelompok, guna mencapai tujuan dari fungsi terapi tersebut. Komunitas sendiri bertindak sebagai media didalam penyampaian fungsi ini, individunya sendiri lah yang menjadi faktor penentu berhasil atau tidak nya fungsi ini bagi individu tersebut. Seperti yang disampaikan Beal, Bohlen, dan Audanbaugh dalam Rakhmat, 2004: 171 tentang pengkategorian peranan anggota kelompok, salah satunya adalah :  Peranan individual, berkenaan dengan usaha anggota kelompok untuk memuaskan kebutuhan individual yang tidak relevan dengan tugas kelompok. Yang mana bermaksud bahwa, anggota komunitas yang lain mempunyai peranan penting dari perubahan yang terjadi kepada anggota lainnya, karena dengan berada didalam komunitas, seseorang individu sendiri sudah menyetujui bahwa dia harus mengikuti setiap norma norma yang ada didalam kelompok, sehingga mendorong individu tersebut untuk menyesuaikan diri dan merubah diri agar diterima oleh anggota lainnya didalam kelompok. Kohesifitas kelompok menjadi salah satu faktor penting dalam fungsi terapi ini terhadap individu yang berada didalam Masukan Penilaian Keadaan Identifikasi Alternatif Identifikasi Sasaran Informasi Dasar Penilaian Akibat PositifNegatif Pilihan Universitas Sumatera Utara komunitas, karena sesuai definisinya, kohesi kelompok adalah kekuatan yang mendorong anggota untuk tetap tinggal didalam kelompok, kohesi kelompok juga ditandai oleh beberapa faktor pendorong, yaitu :  Ketertarikan anggota secara interpersonal pada satu sama lain Semakin seseorang merasa nyaman dan memiliki suatu hubungan yang intens dengan anggota kelompok yang lainnya, maka semakin besar lah keinginan orang tersebut untuk terus bergabung didalam komunitas, seperti dari hasil wawancara, bahwa sebagian besar informan yang peneliti wawancarai mengaku mengenal komunitas dari teman teman dekatnya selain dari kesamaan akan hobi dalam bermusik, sehingga membuat mereka merasa nyaman berada didalam komunitas.  Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok Komunitas sendiri adalah media dan fasilitas bagi para anggota nya untuk berinteraksi dan saling bertukar informasi dengan sesame anggota yang lain, kegiatan yang dilakukan bersama dengan komunitas akan sangat berbeda dengan kegiatan yang dilakukan atas dasar paksaan, beraktifitas bersama dengan teman teman yang mempunyai hobi dan kegemaran yang sama akan membuat seseorang merasa nyaman dan tidak merasa terpaksa dalam melakukan kegiatan, ditambah fungsi fungsi yang ditawarkan komunitas kepadanya, akan semakin membuat anggota tersebut untuk bertahan didalam kelompok karena fungsi fungsi yang dirasakannya memberikan manfaat bagi dirinya. Dilihat dari hasil wawancara peneliti dengan para informan, terlihat bahwa para informan sendiri benar benar merasa semua yang ditawarkan komunitas, seperti rutinitas, informasi, dan hubungan sosial antara para anggota sudah membuat mereka benar benar nyaman dan tertarik untuk terus berada didalam komunitas, dikarenakan semua faktor tersebut. Universitas Sumatera Utara  Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personal Disini bagaimana individu tersebut melihat kelompok sebagai fasilitas untuk membuatnya puas akan semua kebutuhan, seperti bagaimana dia ingin menjadikan kelompok sebagai sarana untuk memberikan solusi dari setiap permasalahannya, serta bagaimana dia merasa bahwa kelompok bisa dijadikan sarana bagi dirinya untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Dapat dilihat dari hasil wawancara peneliti dengan para informan, bahwa informan ke 2 aul merasa bahwa setelah bergabung dengan komunitas dia jadi lebih menjaga sikap dan perilakunya diluar komunitas karena para senior sudah memberikan nasihat bahwa segala perilaku anggota diluar komunitas tentunya akan dapat mempengaruhi nama baik dari komunitas itu sendiri. Universitas Sumatera Utara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 5.1.1. Simpulan Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah, bahwa didalam terbentuknya proses komunikasi kelompok didalam komunitas atau kelompok, dapat terlihat bahwa fungsi fungsi komunikasi kelompok mempunyai peranan penting didalam pembentukan komunikasi kelompok tersebut. Seperti didalam pembentukan hubungan antara para anggota, komunitas atau kelompok mempunyai fungsi hubungan sosial yang dimana dapat memfasilitasi interaksi interaksi dari para anggotanya untuk membentuk hubungan dengan anggota yang lainnya didalam komunitas yang dibarengi dengan beberapa faktor yaitu : ingin masuk menjadi bagian kelompok inclusion, dan juga ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain, yang mana dua faktor ini sangat berhubungan untuk mendukung fungsi hubungan sosial didalam kelompok. Kemudian fungsi kedua yaitu pendidikan atau pembagian informasi yang mana komunitas dapat memberikan informasi informasi yang berguna bagi para anggotanya, yang tentu saja itu semua bisa didapat dengan dukungan dari faktor faktor seperti : jumlah informasi yang dikontribusikan, jumlah partisipan yang ada didalam kelompok, dan yang terakhir jumlah interaksi didalam kelompok tersebut. Fungsi yang ketiga adalah fungsi persuasi, dimana kelompok mendorong anggotanya untuk mempersuasikan anggota yang lainnya dalam proses penarikan keputusan atau pengubahan pola pikir sehingga dapat mengikuti sesuai dengan apa yang diinginkannya, sesuai dengan salah satu dari 3 pengaruh kelompok kepada perilaku komunikasi kelompok, yaitu konformitas, dimana perubahan perilaku atau kepercayaan menuju norma kelompok sebagai akibat tekanan kelompok yang real atau dibayangkan, sehingga jika semakin banyak orang didalam kelompok membentuk perilaku dan perkataan yang sama, maka akan muncul kecenderungan anggotanya akan melakukan dan mengatakan hal hal yang sama. Universitas Sumatera Utara