20
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Pengujian ekstrak etanol rimpang temu giring terhadap efek antiinflamasi
menggunakan metode paw edemadengan menggunakan alat pletismometer digital Ugo Basile Cat No. 7140 dengan prinsip pengukuran berdasarkan hukum
Archimedes Parmar dan Prakash, 2006. Hasil yang diperoleh diolah homogenitas variannya dengan uji
Kolmogorof-Smirnov, Analisis Variansi ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95, dilanjutkan uji beda rata-rata Duncan. Analisis data dikerjakan
dengan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 17 untuk menyatakan signifikan atau tidak parameter–parameter yang diuji. Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Farmakologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik Vibra, neraca hewanGW-1500,hot plate, kandang tikus, pletismometer digital
Ugo Basile cat No.7140,lumpang dan alu, gelas ukur 10 ml Pyrex, gelas beker 100 ml Pyrex, labu tentukur 10 mlPyrex,labu tentukur 100 ml Pyrex,gelas
arloji,penunjuk waktu stopwatch, pipet tetes, sudip, oral sonde tikus, spuit, spatula, kertas perkamen dan batang pengaduk.
Universitas Sumatera Utara
21
3.1.2 Bahan-bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol rimpang temu giring Curcuma heyneanaVal Zijp, natrium diklofenak, natrium
karboksi metil selulosa , λ-karagenan Sigma Aldrich, larutan natrium klorida
0,9, air suling untuk injeksi, larutan triton Ornano imbibente, air suling dantikus jantan.
3.2 Penyiapan Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring
Ekstrak etanol rimpang temu giring yang digunakan dalam penelitian ini dari peneliti sebelumnya yaitu Harefa 2015. Pembuatan ekstrak etanol 96
dilakukan dengan cara maserasi.
3.3Penyiapan Bahan Uji, Kontrol Positif dan Kontrol Negatif
Suspensi ekstrak etanol rimpang temu giring dengan dosis 5; 25; 125;625 mgkg bb sebagai bahan uji, suspensi natrium diklofenak dosis 2,25 mgkg bb
sebagai kontrol positif dan suspensi natrium karboksi metil selulosa 0,5 sebagai kontrol negatif.
3.3.1Pembuatan Suspensi Natrium Karboksi Metil Selulosa 0,5
Sebanyak 500 mg natrium karboksi metil selulosa ditaburkan merata kedalam lumpang berisi air suling panas sebanyak 35 ml, didiamkan selama 15
menit hingga diperoleh massa yang transparan, digerus hingga terbentuk gel kemudian diencerkan dengan sedikit air suling, dimasukkan kedalam labu
tentukur 100 ml, lalu ditambahkan air suling sampai garis tanda.
3.3.2 Pembuatan Suspensi Natrium Diklofenak
Ditimbang sebanyak 2,25 mg natrium diklofenak kemudian digerus dengan penambahan suspensi natrium karboksi metil selulosa0,5 sampai homogen,
Universitas Sumatera Utara
22 dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml, lalu ditambahkan suspensi natrium
karboksi metil selulosa 0,5 sampai garis tanda.
3.3.3 Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring
Ditimbang 5 mg,25 mg,125 mg dan 625 mg ekstrak etanol rimpang temu giring. Masing-masing digerus dengan penambahan suspensi natrium karboksi
metil selulosa 0,5 sampai homogen, dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml, dicukupkan dengan suspensi natrium karboksi metil selulosa 0,5 sampai garis
tanda.
3.4 Penyiapan Induktor Radang λ-Karagenan1