Habitat Morfologi tumbuhan Sistematika tumbuhan Nama daerah Nama asing Kandungan kimia

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian tumbuhan

Uraian tumbuhan meliputi habitat, morfologi, sistematika, nama daerah, nama asing, kandungan kimia dan manfaat dari rimpang temu giring.

2.1.1 Habitat

Temu giring merupakan tumbuhan semak, semusim, tegak dan tinggi ±1 meter Depkes dan kessos, RI., 2001. Tanaman ini tumbuh pada daerah hingga ketinggian 500-750 m di atas permukaan laut. Temu giring dijumpai sebagai tanaman liar di hutan jati atau di halaman rumah, terutama di tempat yang teduh. Perbanyakan dilakukan dengan stek rimpang induk atau rimpang cabang yang bertunas Retnaningrum, 2015.

2.1.2 Morfologi tumbuhan

Temu giring memiliki batang semu, terdiri dari pelepah daun, tegak, permukaan licin, membentuk rimpang dan hijau muda. Daun tunggal permukaan licin, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, panjang 40-50 cm, lebar 15-18 cm, pertulangan menyirip, pelepah 25-35 cm dan hijau muda. Bunga majemuk, berambut halus, panjang 15-40 cm, kelopak hijau muda, pangkal meruncing, ujung membulat, mahkota kuning muda dan hijau muda. Akar serabut dan kuning kotor Depkes dan kessos, RI., 2001. Universitas Sumatera Utara 7

2.1.3 Sistematika tumbuhan

Berdasarkan taksonomi tumbuhan temu giring diklasifikasikan sebagai berikut Tjitrosoepomo, 2010: Divisi : Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Bangsa : Zingiberales Suku : Zingiberaceae Marga : Curcuma Jenis : Curcuma heyneana

2.1.4 Nama daerah

Di Indonesia, tumbuhan ini umumnya di kenal dengan sebutantemu giring.Nama daerah dari tumbuhan, yaituJawatemu giring Ditjen, POM., 1989, Bali temu poh Daryono, 2011.

2.1.5 Nama asing

Inggris : Pale tumeric

2.1.6 Kandungan kimia

Kandungan kimia rimpang temu giring antara lain minyak atsiri dengan komponen utama 817,12-labdadiene-15,16-dial, tanin dan kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksi-kurkumin dan bis-desmetoksi-kurkumin Ditjen,POM., 1989; NADFC, RI., 2004, minyak atsiri, saponin dan flavonoid Depkes dan kessos, RI., 2001. Kurkuminoid adalah suatu campuran yang kompleks berwarna kuning oranye yang diisolasi dari tanaman dan mempunyai efek terapeutik. Kurkuminoid Universitas Sumatera Utara 8 terdiri dari kurkumin deferuloil metan, desmetoksi-kurkumin feruloil-p- hidroksi-sinnamoiletan dan bis-desmetoksi-kurkumin bis-p-hidroksisinnamoil- metan Aggrawal, dkk., 2007, Gambar 2.1. Gambar 2.1Struktur Kurkuminoid Aggrawal, dkk., 2007 Keterangan : A = Struktur kurkumin B = Struktur desmetoksi-kurkumin C = Struktur bis-desmetoksi-kurkumin Kurkumin C 2 H 20 O 6 pertama kali diisolasi pada tahun 1815, kemudian tahun 1910 didapatkan dalam bentuk kristal dan dilarutkan pada tahun 1913. Kurkumin tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam etanol dan aseton Kristina, dkk., 2006. Kurkumin akan terdegradasi oleh sinar ultraviolet. Oleh sebab itu, pada proses pengeringan menggunakan sinar matahari perlu diperhatikan, agar efikasi kurkumin tetap terjamin. Daya serap tubuh terhadap kurkumin rendah sampai menengah. Di dalam tubuh kurkumin diabsorpsi ke dalam darah, dengan cepat dimetabolisme di dalam hati dan disekresi bersama feses. Penggunaan jangka pendek dan menengah cukup aman Kristina, dkk., 2006. Universitas Sumatera Utara 9

2.1.7 Manfaat