5.5 Hubungan Membuka Jendela Dengan Kejadian ISPA Pada Anak
Usia 0-5 Tahun
Berdasarkan hasil penelitian hubungan kebiasaaan merokok dengan kejadian ISPA pada balita menggunakan
Uji Fisher’s di dapat p value 0,029 kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada hubungan membuka jendela
dengan kejadian ISPA pada balita. Nilai Rasio Prevalensi luas ventilasi adalah 1,88 lebih besar dari 1, maka dari itu status membuka jendela merupakan faktor
resiko penyebab penyakit ISPA. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryani 2013, yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
kebiasaan membuka jendela dengan kejadian ISPA pada balita. Berdasarkan hasil penelitiaan dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden jarang membuka jendela rumah. Hal tersebut di sebabkan Karena mayoritas penduduk bekerja sebagai petani yang pergi pagi dan pulang pada sore
hari, sehingga jendela rumah ditutup ketika mereka pergi, selain itu penduduk jarang membuka jendela karena suhu di daerah tersebut dingin.
Kebiasaan dalam membuka jendela rumah akan memudahkan cahaya dan sirkulasi udara masuk ke dalam rumah. Cahaya dan sirkulasi udara yang masuk
dapat mempengaruhi pencahayaan dan kelembaban ruangan. Pencahayaan dan kelembababan ini erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan
bakteri, virus dan jamur. Hal ini berarti bahwa membuka jendela rumah setiap hari merupakan hal yang penting dalan mencegah risiko ISPA pada anak.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan mengenai hubungan kondisi lingkungan rumah dan kebiasaan merokok anggota keluarga
dengan kejadian ISPA pada anak usia 0-5 tahun di Desa Suka Sipilihen tahun 2016 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi lingkungan rumah di Desa Suka Sipilihen yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu luas ventilasi sebanyak 10 rumah 25, pencahayaan alami sebanyak 8 rumah 20, kelembaban udara sebanyak 8 rumah
20, kepadatan hunian sebanyak 7 rumah 17,5 2.
Karakteristik anak di Desa Suka Sipilihen berdasarkan umur 13-60 bulan sebanyak 25 anak 62,5, anak dengan berat badan lahir
≥ 2500 gram sebanyak 31 balita 98, anak yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 11
anak 27,5 , anak yang mendapatkan imunisasi lengkap sebesar 31 anak 77,5 .
3. Variabel kondisi lingkungan rumah yang berhubungan dengan kejadian
ISPA pada anak usia 0-5 tahun adalah luas ventilasi p value= 0,007, pencahayaan alami p value= 0,015, kelembaban udara p value= 0,015,
dan kepadatan hunian p value =0,006 4.
Variabel karakteristik anak yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak usia 0-5 tahun yaitu status ASI Eksklusif p value= 0,002
5. Variabel kebiasaan merokok berhubungan dengan kejadian ISPA pada
anak usia 0-5 tahun dengan nilai p value = 0,015
71
Universitas Sumatera Utara