cemas sebagai suatu dorongan untuk belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan. Peka tentang pembelajaran
menyukai bahwa individu yang terbiasa dalam dirinya dihadapkan pada ketakutan yang berlebih sering menunjukan cemas pada
kehidupan selanjutya. c.
Teori Keluarga Kajian keluarga menunjukan bahwa gangguan cemas merupakan hal
yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. d.
Teori Biologis Kajian biologis menunjukan bahwa otak mengandung reseptor khusus
untuk benzodiazepine, reseptor ini mungkin memicu cemas. Penghambatan asam aminobuitrik-gamma neuroregulator GABA
juga memungkinkan peran utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan kecemasan, sebagaimana halnya dengan
endorphin. Selain itu telah dibuktikan bahwa kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata sebagai predisposisi terhadap
cemas.
10
2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Menurut Ramaiah ada beberapa faktor yang menunjukan reaksi kecemasan, yaitu:
1. Lingkungan
Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan
karena adanya pengalaman yang tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga, sahabat, ataupun dengan rekan kerja. Sehingga
individu tersebut merasa tidak aman terhadap lingkungannya. 2.
Emosi yang ditekan Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan jalan
keluar untuk perasaanya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama
Universitas Sumatera Utara
jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat lama.
3. Sebab-sebab fisik
Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi
seperti misalnya kehamilan, semasa remaja, dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Selama ditimpa kondisi-kondisi ini, perubahan-
perubahan perasaan lazim muncul, dan ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan.
4. Induksi obat-obatan dan rokok
Obat-obatan dan rokok juga merupakan salah satu penyebab kecemasan, terutama obat yang mempengaruhi sistem saraf pusat
biasanya memiliki efek samping berupa cemas, selain itu nikotin dalam rokok juga mampu mempengaruhi tingkat kecemasan.
8
2.1.4. Tanda dan Gejala Kecemasan
Nevid Jeffrey Greene Beverly mengklasifikasikan gejala-gejala
kecemasan dalam tiga jenis gejala, yaitu:
1. Gejala fisik: kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat,
sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, mudah marah dan tersinggung.
2. Gejala Behavioral: perilaku menghindar, terguncang, melekat dan
dependen. 3.
Gejala kognitif: khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan sesuatu yang akan terjadi di masa depan, ketakutan akan
ketidakmampuan mengatasi
masalah, bingung,
dan sulit
berkonsentrasi.
1
Universitas Sumatera Utara
2.1.5. Tingkat Kecemasan