b. Reaksi emosi yang positif
Merokok digunakan untuk menghasilkan emosi yang positif misalnya rasa senang, relaksasi, dan kenikmatan rasa. Merokok
juga dapat menunjukan kejantanan kebanggaan diri dan menunjukan kedewasaan.
c. Reaksi untuk penurunan emosi
Merokok ditujukan untuk mengurangi rasa tegang, kecemasan biasa, maupun kecemasan yang timbul karena adanya interaksi
dengan orang lain. d.
Alasan sosial Merokok ditujukan untuk mengikuti kebiasaan kelompok
umumnya pada remaja dan anak-anak, identifikasi dengan perokok lain, dan untuk menentukan image diri seseorang.
e. Kecanduan atau ketagihan
Seseorang merokok karena mengaku telah mengalami kecanduan. Kecanduan terjadi karena adanya nikotin yang terkandung di dalam
rokok. 2.
Faktor Biologis Faktor ini menekankan pada kandungan nikotin yang ada di dalam
rokok yang dapat mempengaruhi ketergantungan seseorang pada rokok secara biologis.
17
2.2.6. Dampak dan Bahaya Merokok
Informasi yang didapat dari Department of Health and Human Service USA mengatakan bahwa pada setiap batang rokok terdapat kurang lebih 4000
unsur kimia diantaranya adalah tar, nikotin, gas, CO2, N2, ammonia, serta unsur karsinogen. Mekanisme secara fisiologis meliputi perubahan pada insulin
homeostatis, aktivitas lipoprotein lipase dan profil lipid dalam darah. Agregasi platelet dan fibrinogen meningkat, hal ini akan menyebabkan terjadinya proses
trombosit pada pembuluh darah yang menyempit. Merokok berhubungan dengan
Universitas Sumatera Utara
pengumpulan lemak di abdomen, disamping itu juga menghambat kontraksi otot lambung sehingga mengurangi nafsu makan.
Nikotin dalam jumlah kecil mempunyai pengaruh menenangkan dan kadang-kadang merangsang. Dalam jumlah yang besar nikotin 20-50mg dapat
menyebabkan terhentinya pernafasan. Nikotin dapat menaikkan tekanan darah dan menyebabkan denyut jantung menjadi cepat hingga jantung menjadi bekerja berat,
nikotin juga membuat seseorang ketagihan. Penelitian yang dilakukan oleh Hammond EC dan Horn D yaitu mengikuti perjalanan hidup 187.787 pria berusia
50-59 tahun selama 44 bulan dengan 11.870 kematian. Ditemukan bahwa mortalitas total dan mortalitas sejumlah penyakit, khususnya kaner beberapa
organ lain, jauh lebih tinggi pada perokok dibanding bukan perokok.
18
2.2.7. GloverNilson Smoking Behavioral Questionnaire GN-SBQ
GN-SBQ adalah
media kuesioner
untuk mengukur
perilaku ketergantungan merokok. Kuesioner GN SBQ terdiri dari 11 item pertanyaan
tentang nilai-nilai dari kebiasaan merokok dan perilaku merokok.2 item pertanyaan spesifik untuk kebiasaan merokok yaitu tentang pentingnya kebiasaan
merokok bagi seseorang dan apakah rokok menjadi suatu ritual atau kegiatan bagi seseorang dengan nilai 0-4. Nilai 0 menyatakan tidak sama sekali, 1 agak, 2 cukup
penting, 3 penting, dan 4 sangat penting. dan 9 item pertanyaan tentang perilaku ketergantungan merokok dengan tanggapan mulai 0-4. 0 mewakili tidak pernah
atau tidak sama sekali, 1 jarang, 2 kadang-kadang, 3 sering, dan 4 selalu. Indikator pertanyaan kuesioner GN SBQ yaitu:
1. Kebiasaan merokok sangat penting
2. Saya menangani dan memanipulasi rokok saya sebagai bagian dari
kegiatan merokok 3.
Meletakkan atau mengunyah sesuatu dimulut anda untuk mengalihkan perhatian dari merokok
4. Merokok setelah menyelesaikan sesuatu atau pekerjaan
5. Jika tidak merokok, akankah kesulitan sebelum mengerjakan sesuatu
Universitas Sumatera Utara
6. Jika tidak diizinkan merokok di tempat tertentu, kemudian akan
memainkan rokok atau bungkus rokok 7.
Apa tempat tertentu atau hal tertentu dapat memicu untuk merokok, contohnya tempat duduk, sofa, ruangan, atau meminum alkohol
8. Menyalakan rokok secara rutin tanpa keinginan
9. Mendapati diri anda meletakkan sesuatu seperti rokok dan objek lainnya
pena, tusuk gigi, mengunyah permen karet kedalam mulut dan meghisapnya untuk membantu menghilangkan stress, ketegangan,
kecemasan, dsb 10.
Bagian yang paling anda nikmati saat merokok, apakah saat menyalakannya
11. Ketika sendiri di restoran, terminal bus, pesta, dsb apakah akan meras
nyaman atau percaya diri jika memegang rokok . Skor tertinggi adalah 44, skor total kuesioner GN-SBQ dihitung dengan
menjumlahkan semua pertanyaan dengan skor 12 menunjukkan perilaku ketergantungan ringan, 12-22 ketergantungan sedang, 23-33 tingkat yang berat
dan 33 menunjukan tingkat yang sangat berat. Validitasnya diukur dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil validitas dari GN-SBQ
α=0,8. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mengukur dengan menggunakan GN-SBQ
sangat baik.
19,20
2.3. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Perilaku Ketergantungan