Multikolinearitas Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

72 4 Penghitungan nilai t: t = 1 1 b a b Dimana 1 b = koefisien regresi 1 b a = standard error koefisien regresi 5 Kesimpulan Ho diterima atau ditolak Dari hasil olahan data pada tabel IV.8 dapat diketahui nilai t-hitung adalah -3,132. Apabila koefisien tersebut diuji dengan cara membandingkan t-hitung dengan t-tabel a 2, df = n-k-1 , maka didapatkan hasil bahwa t-hitung 3,132 t-tabel 2,145 , Ho ditolak yang berarti bahwa variabel Modal Pinjaman secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Rasio LDR.

E. Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik. Pengujian yang dilakukan terdiri:

1. Multikolinearitas

Dalam suatu model regresi tidak boleh terjadi multikolinearitas. Multiko- linearitas yaitu suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel independen mempunyai suatu fungsi linear terdapat korelasi dengan variabel independen yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas dalam suatu model regresi dilakukan pengujian dengan menggunakan metode Klein Gujarati, 1993: 158 , yaitu dengan membandingkan nilai r 2 x 1 ,x 2, …., x n dengan R 2 . Apabila nilai r 2 R 2 , berarti terjadi gejala multikolinearitas dan apabila r 2 R 2 73 berarti tidak terjadi gejala multikolinearitas. Hasil dari pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV. 9 HASIL ANALISIS REGRESI UJI MULTIKOLINEARITAS Variabel R r 2 R 2 Multikolinearitas x 1 – x 2 0.811 0.657721 0,84686 Tidak terjadi x 1 – x 3 0.902 0.813604 0,84686 Tidak terjadi x 1 - x 4 0.634 0.401956 0,84686 Tidak terjadi x 1 - x 5 0.887 0.786769 0,84686 Tidak terjadi x 1 - x 6 0.325 0.105625 0,84686 Tidak terjadi x 2 - x 3 0.811 0.657721 0,84686 Tidak terjadi x 2 - x 4 0.584 0.341056 0,84686 Tidak terjadi x 2 - x 5 0.733 0.537289 0,84686 Tidak terjadi x 2 - x 6 0.262 0.068644 0,84686 Tidak terjadi x 3 - x 4 0.706 0.498436 0,84686 Tidak terjadi x 3 - x 5 0.706 0.498436 0,84686 Tidak terjadi x 3 - x 6 0.159 0.025281 0,84686 Tidak terjadi x 4 - x 5 0.516 0.266256 0,84686 Tidak terjadi x 4 - x 6 0.137 0.018769 0,84686 Tidak terjadi x 5 - x 6 0.555 0.308025 0,84686 Tidak terjadi Sumber: Hasil Output Komputer Angka yang tercantum pada tabel di atas menunjukkan sampai seberapa besar hubungan antara tiap variabel independent yang dipakai dalam model regresi. Dari hasil pengujian di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pelanggaran terhadap uji multikolinearitas karena koefisien determinasi partial r 2 dari variabel-variabel independent lebih kecil daripada nilai R 2 yang berarti tidak terdapat gejala multikolinearitas.

2. Heteroskedastisitas

Asumsi lain yang harus dipenuhi adalah harus terdapat varian yang sama dari setiap kesalahan pengganggunya atau homoskedastis. Apabila asumsi tidak dipenuhi akan terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas berarti varian 74 gangguan berbeda dari suatu observasi ke observasi lainnya. Sehingga tiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda. Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah penaksir OLS Ordinary Least Squared tetap tidak bias dan konsisten. Tetapi penaksir tersebut tidak efisien baik bagi sampel besar maupun sampel kecil. Hal ini menyebabkan hasil dari t-test dan F-test menyesatkan. Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya hetero- skedastisitas adalah dengan cara melakukan regresi antara nilai residual yang diabsoludkan dengan masing-masing variabel independen Gujarati, 1995: 177 . Apabila t-hitung t-tabel, maka dalam model regresi terdapat gejala heteroskedastisitas. Hasil regresi antara nilai residual dengan masing-masing variabel independen pada tingkat probabilitas kesalahan 5 dapat kita lihat pada tabel IV.10 berikut ini: Tabel IV. 10 HASIL ANALISIS REGRESI UJI HETEROSKEDASTISITAS Variabel t-hitung t-tabel Heteroskedastisitas x 1 -0, 713 2,145 Tidak terjadi x 2 1,774 2,145 Tidak terjadi x 3 1,298 2,145 Tidak terjadi x 4 -1,750 2,145 Tidak terjadi x 5 -0,926 2,145 Tidak terjadi x 6 0,619 2,145 Tidak terjadi Sumber: Hasil Output Komputer Apabila t-hitung t-tabel, maka dalam persamaan regresi terdapat gejala heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi diatas tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 75

3. Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 64 82

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio Pada Bank Badan Umum Milik Negara (Persero) Di Indonesia

3 94 97

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Dampak Kebijakan Loan To Value Terhadap Permintaan Properti Di Kota Pematangsiantar

3 67 83

Pengaruh LDR(Loan To Deposit Ratio),NPL(Non Perfoming Loan), ROE (Retrn On Eqity),IML(Instert Margin On Loan) Dan BOPO (Biaya Operasional Terhdap Pendapatan Operasinal ) Terhadap Kecupan Modal Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

2 35 119

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL , LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN RASIO EFESIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS BANK.

0 0 16