3.4.3 Metode Pengujian
3.4.3.1 Rendemen
Rendemen merupakan perbandingan antara produk yang dihasilkan output dengan bahan baku yang digunakan input. Rendemen gondorukem
hidrogenasi dihitung dengan menggunakan rumus : Rendemen =
Dimana : A
: berat gondorukem awal g A’
: berat gondorukem hidrogenasi g B
: berat pelarut yang digunakan g C
: berat katalis g
3.4.3.2 Warna
Warna merupakan salah satu parameter penting kualitas gondorukem yang dihasilkan. Pengujian warna dilakukan dengan membandingkan secara langsung
antara gondorukem hidrogenasi dengan gondorukem awal.
3.4.3.3 Titik Lunak
Titik lunak merupakan parameter gondorukem pada saat menjadi lunak yang diukur dengan Softening Point Ring and Ball Apparatus dan dinyatakan
dalam Derajat Celcius C. Metode pengujian titik lunak dapat dilihat di lampiran
1.
3.4.3.4 Bilangan Asam
Bilangan asam merupakan banyaknya Kalium hidroksida KOH dalam miligam yang digunakan untuk menetralkan 1 gam asam bebas yang terkandung
dalam 1 gam gondorukem RSNI3 2010. Bilangan asam merupakan parameter penting yang menentukan kualitas gondorukem, khususnya untuk gondorukem
food grade. Metode pengujian bilangan asam dapat dilihat di lampiran 1.
3.4.3.5 Kadar Logam
Pengujian kadar logam sangat penting dilakukan untuk mengetahui kandungan logam berat yang ada di dalam gondorukem, khusunya untuk
gondorukem food grade. Logam-logam berat yang akan diuji yaitu Timbal Pb dan Arsen As. Pengujian kadar logam dilakukan di Laboratorium Bersama
Departemen Kimia, FMIPA, IPB menggunakan alat Atomic Absorption Spektrofotometer AAS seri AA7000 dengan merk Shimadzu. Metode pengujian
kadar logam dapat dilihat di lampiran 1.
3.4.3.6 Fraksi yang Tak Larut dalam Alkohol
Fraksi yang tak larut dalam alkohol merupakan jumlah bahan yang tidak larut dalam Etanol 95 yang dinyatakan dalam persen . Bahan-bahan yang
tidak larut tersebut berupa kotoran seperti debu. Metode pengujian fraksi yang tak larut dalam alkohol dapat dilihat di lampiran 1.
3.4.4 Rancangan Percobaan dan Analisis Data