berupa mayang kelapa. Lama waktu pemeliharaan ulat hingga panen kokon kurang lebih 30 hari.
a b
Gambar 5 Pemeliharaan ulat sutera instar II a dan ulat sutera instar V b.
4.1.3 Pemintalan Benang
Kokon yang telah dipanen selanjutnya siap untuk dipintal menjadi benang sutera. Alat pemintal benang sutera yang banyak digunakan oleh petani adalah
alat pintal tradisional yang masih diputar dengan tangan. Sebelum dipintal kokon direndam dulu dalam air panas. Untuk mencari ujung benang biasanya petani
menggunakan bambu ataupun sikat. Tiap benang biasanya terdiri dari 10-12 serat kokon. Serat tersebut dimasukkan ke penyaring atau mangkok, kemudian ke
peluncur, selanjutnya ke tempat penggulung benang haspel. Benang sutera yang sudah mengumpul di haspel kemudian dikeringanginkan dan diambil dari haspel.
4.1.4 Pertenunan
Pertenunan merupakan tahap produksi setelah pemintalan. Sebelum ditenun benang sutera perlu melalui tahapan pemasakan dan pewarnaan terlebih dahulu.
Proses pemasakan benang sutera menggunakan bahan berupa sabun netral dan soda abu yang bertujuan untuk menghilangkan serisin yang mungkin masih
melekat pada benang. Setelah dimasak benang direndam di dalam larutan tawas selama 24 jam dengan tujuan agar pori-pori benang terbuka pemordanan dan
siap untuk proses pewarnaan. Proses pewarnaan benang sutera yang dilakukan oleh petani menggunakan zat pewarna alam. Zat pewarna alam didapat dari
ekstraksi tumbuhan yang mengandung zat warna seperti kayu secang Caesalpinia sappan
untuk warna merah, daun mangga Mangifera indica untuk warna
kuning, dan kulit buah kakao Theobroma cacao untuk menghasilkan warna coklat. Benang sutera yang sudah dicelup dalam pewarna alam selanjutnya
direndam dalam air yang diberi asam cuka dengan tujuan untuk menguatkan warna. Setelah itu benang dibilas dengan air bersih dan diangin-anginkan hingga
kering. Benang yang sudah diberi warna selanjutnya ditenun dengan menggunakan alat tenun tradisional gedogan untuk dijadikan kain sarung.
Tahapan proses pemasakan dan pewarnaan benang dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Tahapan proses pemasakan dan pewarnaan benang.
4.2 Kelompok Usaha Bersama Sinar Buntu Kurung