20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan, pendanaan, dan manajemen aktiva dengan beberapa tujuan umum sebagai latar
belakangnya. Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan keberadaan beberapa tujuan atau sasaran, karena penilaian untuk apakah suatu
keputusan keuangan efisien atau tidak harus berdasarkan pada standar tertentu. Umumnya tujuan dari perusahaan adalah memaksimalkan
kesejahteraan pemilik perusahaan yang ada saat ini Horne dan Wachowicz, 2005:4
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi
yang efektif, pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi secara efisien, dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh Moeljadi, 2006:9
Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji, dan menganalisis tentang bagaimana seorang
manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan
tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan suistainability keberlanjutan usaha bagi perusahaan. Dari
21
definisi tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan manajemen keuangan adalah berkutat di sekitar Fahmi, 2013:2.:
1. Bagaimana memperoleh dana untuk membiayai usahanya 2. Bagaimana mengelola dana tersebut sehingga tujuan perusahaan
tercapai 3. Bagaimana perusahaan mengelola asset yang dimiliki secara
efisien dan efektif Dari pengertian tersebut dalam disimpulkan bahwa aktivitas
manajemen keuangan berhubungan erat dengan bagaimana mengelola keuangan di perusahaan, termasuk lembaga yang berhubungan erat dengan
sumber pendanaan dan investasi keuangan perusahaan serta instrumen keuangan dan lembaga keuangan salah satunya adalah bank.
2. Rasio Keuangan Bank
Rasio keuangan dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia, yang terdiri dari a balance sheet atau neraca, dan b income
statement atau laporan laba rugi. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan tersebut, yaitu a analisis trend historical analysis, b norma
industry: kita harus membandingkan dengan industry sejenis. Perlu diperhatikan metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan lain,
apakah sama dengan perusahaan kita Rodoni Ali, 2014:24.
Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bank, maka dapat dilihat laporan keuangan yang disajikan oleh suatu bank secara periodik. Laporan
22
ini juga sekaligus menggambarkan kinerja bank selama periode tersebut. Kasmir, 2012:310.
Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua
macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan
secara numerik, baik dalam presentase atau kali. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank pada periode
tertentu, dan dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai tingkat kesehatan bank selama periode keuangan tersebut Riyadi, 2006:155
a. Rasio Likuiditas Likuiditas adalah jumlah dana tunai yang diperlukan perusahaan
untuk membiayai pengeluarannya dan biasanya sangat tergantung pada sifat bisnis perusahaan tersebut. Pada umumnya manajemen kurang
menyukai penggunaan benchmark tertentu untuk rasio likuiditasnya. Walaupun begitu, perusahaan pada umumnya kekurangan likuid aset
segera sebelum episode kepailitan terjadi dan biasanya perusahaan tersebut meminjam lebih banyak lagi untuk mengelola kewajiba jangka
pendeknya Rodoni Ali, 2014:191 Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana deposannya
23
pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan Kasmir, 2012:315.
Financing to Deposit Ratio FDR merupakan rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan dengan dana yang diterima bank.
Kebutuhan likuiditas setiap bank berbeda-beda tergantung antara lain pada kekhususan bank, besarnya bank dan sebagainya. FDR
dirumuskan sebagai berikut:
FDR =
� �
� � �
�
�
b. Rasio Profitabilitas Profitabilitas perusahaan harus dilihat sebagai factor pendorong
dalam memantau aspek likuiditas dan solvabilitas. Dalam jangka panjang, perusahaan harus menghasilkan keuntungan yang cukup dari
usahanya sehingga mampu membayar kewajibannya. Kerugian yang terus-menerus akan segera memperburuk aspek solvabilitas perusahaan
dan apabila perusahaan akan memperluas usahanya, perusahaan memerlukan retained earning untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam
jangka pendek, kerugian segera akan menurunkan likuiditas perusahaan. Lebih lanjut, profitabilitas perusahaan akan mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan dari luar. Rodoni Ali, 2014:192
Rasio profitabilitas adalah perbandingan laba setelah pajak dengan modal modal inti atau laba sebelum pajak dengan total aset yang
dimiliki bank pada periode tertentu. Agar hasil perhitungan rasio
24
mendekati pada kondisi yang sebenarnya real, maka posisi modal atau aset di hitung secara rata-rata selama periode tersebut Slamet Riyadi,
2006:155. Return On Equity ROE merupakan rasio profitabilitas yang
menunjukkan perbandingan antara laba setalah pajak dengan modal modal inti bank, rasio ini menunjukkan tingkat
persentase yang dapat dihasilkan. ROE dirumuskan sebagai berikut :
ROE =
ℎ � −
�
3. Pembiayaan