Flavor Jeruk JERUK 1. Botani jeruk

Ting dan Attaway 1971, menyatakan gula yang banyak terdapat dalam buah jeruk adalah sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Pendapat lain menyatakan bahwa gula terbanyak yang terdapat dalam buah jeruk adalah sukrosa, glukosa dan levulosa Scurti dan De Plato, 1971.

4. Flavor Jeruk

Flavor jeruk merupakan flavor yang banyak dipergunakan dalam industri makanan dan minuman. Industri-industri pangan yang mempergunakan flavor jeruk antara lain adalah industri minuman sirup, minuman berkarbonat, industri es krim, industri kembang gula dan industri minuman ringan. Bahkan dalam industri minuman, flavor jeruk merupakan flavor yang paling populer dan paling banyak disukai oleh konsumen dibandingkan dengan jenis flavor lain Chee, 1990. Sumber utama flavor jeruk adalah minyak atsirinya. Minyak atsiri jeruk sebagian besar tedapat pada kulit buahnya. Minyak kulit jeruk banyak dimanfaatkan untuk flavor baik sebagai flavor alami maupun sintesis. Beberapa flavor sintesis menggunakan minyak kulit jeruk untuk memberikan suatu aroma dasar dan kemudian menambahkan bahan-bahan kimia untuk menghasilkan aroma yang spesifik. Sesuai dengan adanya kecenderungan penggunaan bahan tambahan alami dalam makanan maka penggunaan minyak kulit jeruk juga akan meningkat. Selain industri pangan, minyak kulit jeuk juga dibutuhkan oleh industri kosmetik, farmasi dan produk-produk pembersih Shaw, 1979. Perkembangan analisis komponen flavor saat ini merupakan kombinasi antara teknik instrumental dan metode sensori, seperti pada Gas Chromatography-Olfactometry GC-O. Analisis seperti ini memungkinkan diperoleh hasil yang lebih teliti, tidak hanya komponen flavor alami yang dapat diketahui tetapi juga proses biosintesis flavor alami. Analisis komponen volatil juga dapat dilakukan menggunakan Gas Chromatography- Mass Spectrometry GC-MS. Menurut McLafferty dan Stauffer 1989, prinsip identifikasi komponen volatil menggunakan GC-MS adalah dengan membandingkan indeks retensi dan mass spectra dari komponen standar dan juga mass spectra yang terdapat pada literatur. Menurut Heath 1986, sebagian besar komponen aroma jeruk dan sari buah jeruk termasuk dalam golongan terpen C 15 H 24 . Golongan tersebut merupakan dasar bagi senyawa beroksigen yang membentuk alkohol, aldehid, keton, asam dan ester. Senyawa-senyawa beroksigen merupakan golongan yang berkontribusi terhadap karakteristik odor dan profil aroma. Komponen terpenoid pada berbagai jenis jeruk pada dasarnya hampir sama, komponen penyusun yang paling dominan adalah d-limonen. Golongan terpen mempunyai kontribusi yang kecil terhadap flavor, tetapi bukan berarti tidak mempunyai efek sama sekali terhadap flavor. Secara umum, komponen volatil yang terdapat pada jeruk manis Valencia dan Navel dapat diamati pada Tabel 3. Tabel 3. Komponen volatil pada jeruk manis Navel dan Valencia Volatile Compound Odour Descriptor Ethyl acetate Fruity, solvent-like Ethyl propionate Fruity Ethyl-2-methylpropanoate Fruity Octanal Green, citrus-like Decanal Green,soapy Acetic acid Sour,pungent Linalool Flowery Nonanal Soapy, citrus-like Ethyl hexanoate Fruity Hexanal Green, grassy Hex-3-enal Green, grassy Myrcene Mossy Ethyl-3-hydroxyhexanoate Sweet,fruity Ethyl butanoate Sweet-Fruity Pent-1-en-one Enthereal, pungent α- pinene Pine tree Butanoic acid Sweety rancid 2,4- decadienal Fatty,waxy β – ionone Violet-like Non-2-enal Fatty, green Limonene Citrus-like 4-hydroxy -2,5 dimethyl-3 Sweet-fruity furanone Butane-2,3-dione Buttery Vanillin Vanilla-like Sumber : Hinterholzer 1998 Hinterholzer 1998, menyatakan bahwa pada jeruk Valencia dan Navel dideskripsikan memiliki aroma Sweet-fruity, karena ditemukan ethyl butanoat sebagai komponen volatil dan berkontribusi dalam pembentukan aroma yang khas, linalool sebagai komponen volatil yang berkontribusi dalam pembentukan aroma flowery selanjutnya ditemukan acetic acid sebagai komponen volatil yang mengatakan bahwa pada jeruk Valencia dan Navel dideskripsikan memiliki aroma sour-pungent, selain itu juga ditemukan butanoic acid yang berkontribusi terhadap aroma sweety rancid, dan vanillin yang berkontribusi terhadap aroma vanilla- like. Song et al. 2000, menemukan linalool sebagai komponen volatil utama pada Citrus aurantium L.var. cyathifera Tanaka yang berkontribusi dalam pembentukan aroma flowery dan citral sebagai komponen volatil yang berkontribusi dalam pembentukan aroma sour putrid. Penelitian mengenai komposisi secara kuantitatif yang akurat sangat penting untuk pembentukan flavor jeruk. Hal ini disebabkan karena komponen-komponen volatil bergabung membentuk flavor jeruk yang lengkap dan menghasilkan flavor yang unik pada tiap-tiap jenis jeruk yang berbeda Shaw , 1979. Redd dan Hendrix 1993, menyatakan bahwa komponen-komponen pada kelenjar minyak kulit jeruk dan kantung sari buah dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Hidrokarbon : Terpen, seskuiterpen 2. Senyawa beroksigen : Aldehid, ester, alkohol, keton, fenol 3. Residu nonvolatil : Lilin, kumarlin, flavonoid, sterol,dll. Jumlah senyawa-senyawa beroksigen berkisar antara 1.4-1.5. senyawa- senyawa alifatik dengan 1-16 karbon ditemukan pada minyak kulit jeruk manis. Golongan aldehid rantai pendek dengan atom C1 sampai 6 merupakan komponen- komponen penting pada sari buah jeruk karena memberikan kesan organoleptik yang fresh dan juicy. Golongan aldehid dengan atom C8 sampai 12 merupakan komponen-komponen karakter impact pada minyak jeruk manis. Komponen- komponen terpenting pada golongan ini adalah n- oktanal dan n-dekanal Boelens, 1991.

C. ANALISIS SENSORI 1.Uji Hedonik