Hasil uji hedonik aroma pada Gambar 7, menyatakan tingkat penerimaan aroma jeruk manis lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk keprok. Panelis lebih
menyukai aroma jenis jeruk manis dibandingkan dengan aroma jenis jeruk keprok Hal ini terbukti berdasarkan hasil analisis uji deskriptif yang menyatakan bahwa
jeruk manis memiliki rasa manis yang lebih tinggi sedangkan pada jeruk keprok memiliki aroma asam yang agak tinggi.
Berdasarkan hasil analisa sidik ragam uji hedonik aroma Lampiran 10b, skor kesukaan aroma jeruk manis berbeda nyata dengan jenis jeruk keprok. Jenis
jeruk manis memiliki skor kesukaan aroma tertinggi dibandingkan dengan jenis jeruk keprok pada taraf 0.05.
Jeruk keprok Batu 55 dan jeruk keprok Blinyu memiliki skor kesukaan aroma yang lebih rendah dibandingkan dengan skor kesukaan jeruk manis Punten
dan jeruk manis Valencia. Jeruk manis Punten memiliki skor kesukaan aroma tertinggi namun tidak berbeda nyata dengan jeruk manis Valencia tetapi berbeda
nyata dengan jeruk keprok Batu 55 dan keprok Blinyu pada taraf 0.05. Jeruk manis Punten memiliki skor kesukaan paling tinggi diantara varietas
jeruk lain, yaitu 5.51. Dengan demikian panelis lebih menyukai aroma jeruk manis Punten dibandingkan jeruk lain Gambar 7. Hal ini disebabkan jeruk manis
Punten lebih memiliki aroma yang khas yakni aroma flowery dan sweet-fruity yang lebih tinggi terbukti berdasarkan hasil analisis uji deskriptif dibandingkan
dengan jeruk lainnya sedangkan pada jeruk jenis keprok Batu 55 dan Blinyu lebih memiliki aroma yang asam sour-putrid. Hal inilah yang melatarbelakangi
panelis lebih menyukai jeruk manis Punten.
3. Tekstur
Tekstur merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi penerimaan konsumen. Konsumen umumnya mengklaim buah telah matang bila
tekstur buah telah melunak Cavaletto, 1979. Data lengkap terdapat pada Lampiran 11a dan uji hedonik tekstur buah jeruk dapat dilihat pada Gambar 8.
4.20a 4.43a
5.37b 5.14b
1 3
5 7
S k
o r
K e
s u
k a
a n
Keprok Batu 55
Keprok Blinyu
Manis Punten
Manis Valencia
Va rie ta s Je ruk
Keterangan : Skor kesukaan 1 = sangat tidak suka
Skor kesukaan 7 = sangat suka
Gambar 6. Uji hedonik tekstur buah jeruk
Berdasarkan Gambar 8, menyatakan skor kesukaan tekstur jeruk manis lebih tinggi penerimaannya dibandingkan dengan jeruk keprok. Panelis lebih
menyukai tekstur jenis jeruk manis dibandingkan dengan jenis jeruk keprok Skor kesukaan tekstur jeruk manis Punten lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk
keprok Batu 55 dan jeruk keprok Blinyu namun tidak berbeda nyata dengan jeruk manis Valencia.
Hasil analisa sidik ragam uji hedonik tekstur buah jeruk Lampiran 11b menunjukkan hasil berbeda nyata pada taraf 0.05 dan hasil uji lanjut Duncan
menunjukkan keempat jenis jeruk tersebut terbagi dalam dua subset. Skor kesukaan tekstur jeruk manis berbeda nyata dengan jenis jeruk keprok. Jenis jeruk
manis memiliki skor kesukaan tekstur tertinggi dibandingkan dengan jenis jeruk keprok pada taraf 0.05. Jeruk manis Punten memiliki skor kesukaan tekstur
tertinggi namun tidak berbeda nyata dengan jeruk manis Valencia tetapi berbeda nyata dengan jeruk keprok Batu 55 dan keprok Blinyu pada taraf 0.05.
Berdasarkan Gambar 8, panelis lebih menyukai tekstur jeruk manis dibandingkan dengan jeruk keprok. Tekstur jenis jeruk manis lebih padat dan
lebih halus serta lebih lunak dibandingkan dengan jenis jeruk keprok lainnya. Hal inilah yang melatarbelakangi panelis lebih menyukai jeruk manis Punten
dibanding dengan jeruk jenis lainnya.
4. Warna
Uji hedonik warna buah jeruk dilakukan karena warna pada buah sangat mempengaruhi penampilan dan daya tarik buah tersebut. Menurut Winarno
1997, makanan yang berkualitas baik tidak akan dipilih bila memiliki warna yang tidak sedap dipandang atau memberi kesan telah menyimpang dari warna
seharusnya. Data uji hedonik warna terdapat pada Lampiran 12a. Hasil uji hedonik warna buah jeruk dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 menunjukkan nilai kesukaan warna daging buah jeruk berkisar antara 5 agak suka hingga 6 suka, yaitu dengan rata-rata 4.71-5.77. Hasil
analisa sidik ragam dengan uji lanjut Duncan Lampiran 12b menyatakan hasil berbeda nyata pada taraf 0.05 dan terbagi menjadi dua subset. Skor kesukaan
warna jenis jeruk manis berbeda nyata dengan jenis jeruk keprok. Skor kesukaan warna pada jeruk keprok lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk manis.
Jeruk manis Punten dan manis Valencia memiliki skor kesukaan warna yang lebih rendah dibandingkan dengan jeruk keprok Batu 55 dan Blinyu.
Varietas jeruk keprok Blinyu memiliki skor kesukaan warna tertinggi diantara varietas jeruk lainnya. Skor kesukaan warna jeruk manis Punten tidak berbeda
nyata dengan jeruk manis Valencia dan jeruk keprok Batu 55 pada taraf 0.05.
4.91a 5.77b
5.06a 4.71a
1 3
5 7
S k
o r
K e
s u
k a
a n
Keprok Batu 55
Keprok Blinyu
Manis Punten
Manis Valencia
Varietas Jeruk
Keterangan : Skor kesukaan 1 = sangat tidak suka
Skor kesukaan 7 = sangat suka
Gambar 7. Uji hedonik warna buah jeruk
Berdasarkan Gambar 9, tingkat penerimaan warna daging buah jeruk keprok lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk manis. Panelis lebih menyukai
jeruk yang memiliki daging buah berwarna jingga dan memiliki warna yang lebih menarik yaitu jeruk keprok Blinyu Untuk jenis jeruk manis penelis lebih
menyukai warna daging buah jeruk manis Punten sedangkan untuk jenis jeruk keprok panelis lebih menyukai warna daging buah jeruk keprok Blinyu.
Walaupun jeruk keprok Blinyu memiliki rasa, aroma, dan tekstur yang lebih rendah dibanding dengan varietas jeruk lainnya tetapi jeruk keprok Blinyu
memiliki keunggulan tersendiri yakni memiliki warna daging buah yang menarik sehingga lebih disukai oleh panelis. Menurut Cavaletto 1979, warna merupakan
faktor penting yang menjadi penentu bahan pangan akan dipilih atau tidak. Perbedaan warna pada keempat jenis varietas jeruk tersebut sangat dipengaruhi
oleh faktor genetika.
5. Overall