Perkembangan Pemanfaatan Tanaman Obat di Indonesia

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perkembangan Pemanfaatan Tanaman Obat di Indonesia

Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati. Negara ini memiliki 262 spesies tanaman obat yang sudah tervalidasi oleh Tim CODATA Indonesia pada tahun 2000 CODATA 2002. Tanaman obat adalah tanaman yang mengandung bahan yang dapat digunakan untuk pengobatan. Di Indonesia, tanaman obat dimanfaatkan sebagai bahan jamu gendong, obat herbal, makanan penguat daya tahan tubuh, kosmetik serta bahan baku industri makanan dan minuman. Perkembangan industri berbahan baku tanaman obat dalam lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan omset produksinya selama kurun waktu tersebut meningkat sebesar 2.5-3.0 per tahun. Pasokan tanaman obat saat ini diperoleh dari dua sumber, yaitu hasil budidaya dan pemanenan langsung dari alam atau disebut juga hasil penambangan dari hutan Pribadi 2009. Ayam pedaging merupakan ternak yang penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat. Permintaan terhadap daging ayam semakin bertambah seiring dengan meningkatnya penghasilan dan kesadaran penduduk akan pentingnya protein hewani. Dalam mengembangkan usaha ternak ayam pedaging, pada umumnya peternak memberikan ransum komersil karena ransum komersil telah memenuhi standar kebutuhan zat –zat makanan yang telah ditetapkan selain itu ransum komersil banyak tersedia di pasaran dan mudah didapat, di dalamnya sudah terkandung bahan pakan tambahan feed additive seperti tetracycline, procaine, penicilin, teramycin dan tylosin. Walaupun harganya relatif mahal, karena beberapa bahan penyusunnya masih diimpor. Pencampuran feed additive ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya simpan ransum dan memacu pertumbuhan ternak. Namun penggunaan feed aditive yang terus menerus akan mengakibatkan terdapatnya produk metabolit berupa residu antibiotik seperti tylosin, penicillin, oxytetracyeline dan kanamycin Rusiana dan Iswarawanti 2004. Oleh karena itu penggunaan feed additive alami merupakan alternatif untuk mengurangi akumulasi residu feed additive dalam daging Ahmad dan Elfawati 2008. 3

2.2. Adas Foeniculum vulgare