3.3. Metode kerja 3.3.1. Pembuatan kandang
Kandang ayam dibuat sesuai dengan rancangan percobaan yang akan diterapkan yang berjumlah 10 petak untuk masing-masing kelompok perlakuan.
Masing-masing petak kandang diberi label sesuai dengan ekstrak tanaman obat perlakuan yang akan diberikan 1-10. Kandang dipergunakan selama pemberian
ekstrak tanaman obat pada ayam.
3.3.2. Persiapan ekstrak tanaman obat terstandar:
a. Budidaya Persiapan bahan baku dimulai dari panen bahan baku sampai proses pasca
panen. Bahan baku tanaman dipanen dari koleksi plasma nutfah tanaman obat di kebun lingkup Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Bogor. Sambiloto
dipanen dari kebun koleksi plasma nufah di Kebun Percobaan KP Cimanggu, pada ketinggian 240 meter di atas permukaan laut dpl. Temu ireng dan sirih
merah dari KP. Cicurug, pada ketinggian 550 meter dpl dan adas dari KP. Manoko Lembang, pada ketinggian 1200 meter dpl.
Penanaman telah dilakukan pada bulan Desember 2006 dan pemeliharaan tanaman mengikuti Standard Operational Procedure SOP budidaya tanaman
untuk menghasilkan potensi genetik yang optimal. Cara panen dilakukan sesuai dengan jenis tanaman. Pada temu ireng pemanenan dilakukan dengan cara
membongkar seluruh rimpangnya, menggunakan garpu dan cangkul kemudian tanah yang menempel dibersihkan. Sirih merah dan sambiloto dipanen dengan
cara membandingkan beberapa stadia kematangan daun yaitu dengan cara membandingkan daun tua, setengah tua dan muda. Pada adas akan dipanen
beberapa stadia kematangan buah. Parameter yang diamati adalah mutu proksimat dari tiap bagian tanaman yang akan dipanen. Selanjutnya akan
dilakukan analisis kimia. b. Pasca panen
Kegiatan pasca panen dilakukan di laboratorium hasil Balitro mulai bulan Juni tahun 2007. bahan yang digunakan untuk ekstraksi adalah methanol, etanol,
aseton dingin, etil asetat, kloroform, aquadestilata, asetat, hidrat, H
2
SO
4
. Untuk pemisahan dilakukan teknik Kromatografi Lapis Tipis KLT.
c. Ekstraksi Proses pembuatan simplisia dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu
sortasi, pencucian, pengeringan, penggilingan, dan ekstraksi, serta pengujian komponen fitokimia. Bahan dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 45ºC, sampai
kadar air ± 10, kemudian digiling dengan ukuran 60 mesh. Ekstraksi dilakukan secara bertingkat untuk memisahkan fraksi polar, semi polar dan non polar.
3.3.3. Pemeliharaan Ayam dan Kelompok Perlakuan